Penyesalan Leon
****************Rohman panik langsung memanggil dokter dan dokter segera datang keluarga semua panik terkecuali ibu Rohman yang tidak suka pada Rahma. Saat dokter keluar semua yang ada di situ langsung datang, dokter menjalaskan bahwa Rahma harus segera di caesar di karenakan akan nengalami pendarahan sebelum waktunya atau lahiran prematur, semua pihak keluarga setuju, tapi pihak dokter meminta untuk di panggilkan Zha karena yang di panggil nama Zhafi.
Rima menghubungi Zha tidak aktif, lalu dia ingat Arif saat Zha menghubungi Arief pakai nomornya, Ahirnya Rima menghubungi Arief.
...****************...
Di tempat di mana Arief dan temanya berbelanja, mereka berjalan tergesa-gesa karena tidak pakai mobil, Zha sudah ganti baju, baju yang tadi di simpan Arief, takut, suatu saat nanti di butuhkan untuk barang bukti.
Sesampainya Zha langsung masuk ke ruang di mana Rahma di rawat di susul Arief.
"Zha peluk kakak untuk yang teragir kali " kata Rahma sambil menahan sakit.
" Kakak ngomong apa ?huk huk huk " Zha menangis.
" Maaf kan kakak tidak bisa jaga kamu, tapi Arief yang akan selalu jaga kamu " Kata Rahma.
" Kakak tidak salah " jawab Zha dengan menangis.
" Rif jaga Zha, kalau kamu sudah lelah, berikan dia pada Leon, " pesan Rahma.
" Kamu ngomong apa, kita nanti bisa bercanda lagi seperti dulu Ma " tanya Arief.
" Nyonya Rahma, sudah siap " dokter memanggil di iringi dua perawat mendorong Rahma ke ruang oprasi.
Arief berusaha menghubungi Leon, berharap Leon belum berangkat. ternyata Arief telat Leon telah masuk pesawat. karena teleponya sudah di matikan.
' Kak, aku menemukan cintamu, aku takut kau tidak terlaksana melihatnya ' Arief dalam hati.
Semua orang tegang, Rohman merasa menyesal karena selalu menyakiti Rahma, dia ingat kata Rahma, kalau Arief anak bos Rohman bekerja, tambah lagi Rahma masih di cari mantanya, takut Rahma akan pergi darinya.
Setelah semua menunggu sekitar 20 menit, ahirnya oprasi selesai. semua berkerumun menghampiri dokter.
"Bagai mana keadaan anak saya dok ?" tanya Didik.
" Bagai mana keadaan istri saya dok ?" tanya Rohman.
" Maaf bapak, ibu, kami sudah berusaha namun Allah berkehendak lain, bayinya terselamatkan berjenis kelamin laki-laki tapi dalam keadaan lemah sedang ibunya ?" kata dokter terputus.
" kenapa ibunya dok ?" tanya Rima.
" Ibunya meninggal "Rima berteriak histeris, Zha memandang Rohman dengan rasa benci. Eohman tahu di pandang Zha hanya menunduk, takut yang seperti di bilang Rahma kalau Arief bukan orang sembarangan, dia anak dari bosnya,dia tidak mau kalau sampai dia hilang pekerjaan karena ulah Zha.
' Rahma hanya kamu yang bisa melindungiku Ma, kenapa engkau pergi ' gumam Rohman.
Satu jam Rohman mengurus administrasi zenajah Rahma sudah boleh di bawa pulang. Tapi ada kabar yang mengejutkan kalau bsyinya ikut menyusul ibunya, Rohman langsung menangis histeris.
" Rahma. . . . maafkan aku, aku memang banyak salah padamu, tapi jangan kau bawa juga anak kita, hanya dia semangatku . . .!" teriak Rohman, tidak perduli banyak orang yang menonton.
" Aku baru kena karmanya Rahma, aku di vonis gejala HIV, jadi hanya dia harapanku, kenapa kau bawa dia bersamamu, percayalah denganku, aku akan memberi kasih sayang utuh denganya " bisik Rohman di telinga zenajah Rohman.
Zha juga ikut menangis di pelukan Arief, Rima di pelukan Didik, sedang Adi dan Mita ikut sedih, kanapa mereka masih jomblo, jadi tidak ada yang menenangkan.
Arief merasa menyesal tidak bisa mempertemukan kakaknya pada wanita yang dangat dia cintai.
...****************...
Setelah acara pemakaman selesai Arief bertanya pada Zha.
" Apa rencanamu selanjutnya Zha ? apa tidak lebih baik kita laporkan dia ke polisi? "tanya Arief.
" Tidak. . ! aku akan membuat perhitungan dengan dia " jawab Zha.
"Emang apa rencanamu selanjutnya " tanya Arief lagi.
" Lihat saja tanggal mainya Rif " Arief tidak tagu yang di maksud Zha.
Arief cerita semua pada Leon. tentang apa yang di alami. Leon kadi mengingat masa lalunya, Leon menyalahkan dirinya sendiro, seandainya dulu dia tidak putus hubungan dengan Rahma mungkin tidak akan terjadi, tapi nasi telah menjadi bubur. Leon berteriak di kamar hotelnya dan berfikir.
' Bagai mana adik kamu Rahma? mungkin cantik juga seperti kamu? atau lebih cantik yang membuat Arif play boy katak itu jatuh cinta ' pikir Leon
Leon jadi tidak fokus dengan mettingnya pagi ini dengan para klien, karena ingin pulang bertemu pacar Arief.
Selesai metting Leon sengaja menelpon Arief ingin tanya kabar, dan ingin bertemu dengan pacar Arief. tapi Arief melarangnya, karena Arief tidak mau kalau Zha tahu Leon atasanya adalah kakaknya.
Leon juga kangen ingin bertemu Zha, dia menyiapkan oleh-oleh untuk Zha, apa lagi PKLnya Zha akan segera berahir, Leon bakalan jarang menemuinya Zha.
Arief yang masih aktif mengantar jemput Zha, sekarang sudah resmi jadi pacarnya, Arief juga tidak segan mengantar Zha dan mampir ke rumahnya. keluarga Zha juga sering mendapat sembako bonus dari pabrik, padahal Arief sendiri yang memberikanya memakai tangan orang lain. Arief juga lebih dekat dengan Adi karena sering minap di sana, kalau mengantar atau apel tempat Zha kemalaman.
Waktunya Leon pulang, Arief yang menjemput kakaknya dari bandara dia jyga merasa bersalah, waktu kakaknya berangkat bukan dia yang mengantar.
"Rif, nanti langsung ajak aku ke makam Rahma ya ?" kata Leon.
" Tidak kak, kak Leon masih capek " jawab Arief.
" Tapi aku ingin kesana Rif ?" Leon ngotot.
"Besok, besok ya kak, Arief janji akan menemani kakak seharian ke manapun kak Leon pergi " jawab Arief.
" Okey " Leon selalu mengalah kalau sama adiknya.
" Oh ya, anak-anak PKL, sudah pada selesai apa ?" tanya Leon sambil membayangkan senyum Zha yang manis.
" Belum kak, besok kayaknya menunggu kak Leon sebagai penutupnya " Kata Arief.
Leon dan Arief ngobrol akrab, mereka memang selalu hangat, membuat keluarganya yang selali harmonis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments