Rohman, jadi gembel.
...****************...
Di ruangan, yang luas nan rapih di isi dengan furnitur yang berkelas, dan di meja banyak kertas, Leon angga reksa sedang marah - marah dengan seluruh jajaran staf kantor.
" Apa kerja kalian, apa ingin kantor bangkrut, dan kalian jadi pengangguran ?" kata Leon saat tau ada yang main curang di kantornya.
" Untung saja ada Arief yang membantu menyelesaikan, dan membuka kedok ini semua " Leon memuji Arief.
" P p pak, sebenarnya ?" kata salah satu staf.
" Apa ?" tanya Leon.
" Kami di ancam pak, kami tidak tau ternyata bukan kami sendiri yang di ancam " salah satu staf.
" Okey kali ini aku percaya dengan kalian, tapi pihak berwajib akan menyelidiki " kata Leon tegas. " Semua boleh kerja lagi.
" B b baik pak " kata staf.
Leon tidak pernah marah besar seperti ini makanya kalau leon marah, dunia serasa akan pecah.
Setelah semua sudah keluar Arief masuk.
" Gi mana kak, kerja Arief baguskan " kata Arief.
Leon yang tadinya marah menjadi redam, karena melihat Arief, masih seperti Arief kecil yang ingin di puji.
" Lalu apa rencana kakak ?" tanya Arief.
" Lapor polisi " kata Leon.
" Jangan kak ?" jawab Arief.
" Kenapa ?" tanya Leon sambil mengerutkan kening.
" Aku punya rencana kak, ini usulan dari pacar aku " kata Arief.
" Apa ?" Leon penasaran.
" Rohman adalah suami Rahma kak " kata Arief.
" Apa ?" kata Leon kaget " Kalau dia korupsi hanya untuk menghidupi Rahma, aku iklaskan Rif karena aku mencari uang ini janya ingin membahagiakan dia. " Leon melemah.
" Dengarkan dulu cerita Arief kak " kata Arief.
Leon mengangguk
" Jadi Rohman itu suami Rahma, tapi dia juga yang termasuk membunuh Rahma, dia jiga yang melecehkan pacarku dan dia memfitnah pacarku kalau dia yang menggoda, sampai pada ahirnya Rahma syok dan pendarahan " kata Arief terjeda.
Leon melotot dan mengepalkan tanganya.
" Jadi uang yang di pakai Rohman, bukan untuk Rahma, melainkan untuk orang tuanya yang royal, Rahma di sana hanya di perbudak olehnya " cerita Arief.
" Terus, apa rencanamu ?" tanya Leon.
" Kalau lapor polisi gampang kak, Arief, punya bukti baju pacarku yang di koyaknya, dan vidio dari hotel tapi pacar Arief melarangnya karena dia tidak mau menyakiti kakaknya, setelah Rahma meninggal, ingin Rohman di pecat tanpa pesangon dan menjadikanya gembel, ini tambah lagi korupsi lebih gampang kak, kita sita selurih hartanya, dan tutup semua perusahaan agar tidak menerima dia " usul Arief.
" Kamu yakin itu ?" tanya Leon.
" Waktu itu aku juga heran kak, baru beberapa tahun, jadi pengawas, kok sudah bisa hidup mewah si Rohman uang dari mana sedangkan pengawas gajihnya masih standar, kita juga harus cari tahu antek - anteknya si Rohman " kata Arief.
" Kalau gitu usulanmu kakak akan segera laksanakan " kata Leon.
" Kalau di penjara, terlalu enak dia, tidak merasakan jadi gembel" Jelas Arief
" usulan yang bagus, dia juga harus merasakan apa yang Rahma rasakan " kata Leon.
" Ya sudah, kita urus sekarang, lebih cepat lebih bagus " usul Arief.
" Okey, lets go " kata Leon sambil memeluk leher Aroef mengajak jalan.
Ya Arief dan Leon lebih tinggi lebih tampan Leon wajah mereka tidak terlalu mirip, Leon wajahya bersih tanpa jenggot, hanya ada kumis tipis berkulitkan putih bersih hidung mancung dan mata sipit seperti orang korea dengan model rambut belah tengah, lebih identik mirip ke Dahlia dari wajahnya jadi lebih tampan dari pada Arief.
Sedangkan Arief wajah, di tumbuhi kumis tipis dan jenggot tipis yang di modif, hidung juga mancung mata lebar bulu mata lentik kulit sawo matang, penampilan selalu keren dengan gaya model rambut di kasih jalan kutu model batik di samping kanan, tidak kalah keren dari Leon gayanya anak kekinian dan satu lagi humoris.
Mereka melaju, melesat membelah jalan menuju di kediaman Rohman dengan membawa anak buah, tidak biasanya bosnya turun tangan sendiri kalau tidak urusan wanita yang di cintai.
Rohman yang baru pulang kerja, kaget melihat kedatangan mereka berdua, perasaan Rohman tidak karuan, ini sepertinya akan terjadi yang di katakan Rahma. namun yang dia pikir, hanya masalah Rahma, dia tidak akan di usir dari rumahnya, dia juga sudah berfikir kalau Arief melaporkan dia kepolisi pasti Zha akan malu.
" Sore pak " sapa Rohman pada Leon yang baru mengetuk pintu.
" Sore " Jawab Leon dongin.
" Ada yang bisa saya bantu pak, sepertinya penting sekali sehingga anda berkanan berkunjung ke rimah ini, kalau tidak anda tinggal telepon saya saja pak ?" kata Rohman menghilangkan geroginya.
" Kami tidak sabar menunggu besok, mulai hari ini kamu tinggalkan rumah ini atau aku laporkan ke polisi " kata Leon tegas
" Maksud bapak apa ya ?" Rohman tidak maksud karenavtidak mungkin kalau Leon tahu kalau dia korupsi di perusaaan Reksa group, soalnya dia memakai tangan orang.
" Apa belum paham juga " bentak Leon.
" Barang buktivini apa belum jelas ? tanya Arief sambil menyodorkan berkas.
" Karena ulahmu kantor hampir kebangkrutan kau kora siapa nenek moyangku yang mengambil uang seenak jidatmu " tanya Leon..
" Dengarkan penjelasankuvini salah paham " Rohman akan mengelak.
" Bukti dan saksi di sini sudah kuat jadi mau ngelak apa lagi kamu ? masih baik hati aku tidak nemasukanmu ke dalam jeruji besi " kata Leon.
" Pak jangan lakukan itu, ibu saya janda pak ?" Iba Rohman.
" Saat kau akan melecehkan wanita yang ku cintai, dia mengiba apa kau pikirkan, saat Rahma mengiba juga mungkin tidak kau hiraukan ?" tanya Arief tidak sadar sangking gregetnya melihat wajah Rohman.
..." Jangan ungkit masalah pribadi dulu Rif " s a Leon....
" kalau kamu, tidak 3mau keluar, biar anak buah saya yang mengeluarkan barang- barang kamu sekalian " Kata Leon.
Leon langsung memanggil anak buahnya dan menyuru33h membersihkan rumah Rohman, sedangkan Rohman memohon sampai bersimpuh di kaki Leon, Leon hanya bergeming.
Setelah selasai mengeluarkan barang yang ada di rumah Rohman mereka keluar fan menyuruh Rohman keluar juga.
Ibunya Rohman yang baru datang membawa paper back banyak, sepertinya belanja dari mall, belanj abaring brendit. kaget, melihat seisi rumah sudah di keluarkan.
" Oh ini pacar adik istrimu ya Man, mau bikin ulah lagi di sini ?" menunjuk Arief.
" Arief buk namanya, dia anak bosku " kata Rohman dengan mata sembab karena habis nangis.
" Tidak mungkin " Kata Ibu Rohman tidak terima karena Zha sendiri cerita, kalau Arief anak orang sederhana.
" Terserah buk " Jawab Rohman.
" Kenapa barang kita di keluarkan semua " tanya Ibu Rohman.
" Semua barang Rohman di sita, itu saja belum cukup untuk bayar hutangnya Rohman di kantor " jawab Leon tegas.
" Apa yang kamu lakukan Rohman, ibu tidak mau jatuh miskin " jawab Ibunya Rohman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments