Bucin
...****************...
"Masih calon, belum tentu mau " ketus Mita.
berantem terus, nanti tidak jadi, jadi pacar loh " kata Zha, membuat mata Mita sama Arief, sama - sama melotot.
" Pacaran sama dia, neraka kali yang di ciptakan " kata Mita.
" Cantik sih orangnya, tapi bisa kurus aku di omelinya tiap hari " kata Arief
Mita emang cantik body seksi, bisa di bilang lebih cantik sih dari Zha, tapi Zha terlihat manis dengan lesung pipinya membuat banyak cowok tertarik pada senyumnya.
" Lain kali, kalau tidak bisa naik angkot, jangan naik angkot ya ?" kata Zha lembut, membuat hati Aerief tak karuan.
" Aku tuh, tidak mabuk angkot, cuman aku tidak betah dengan bau ayam, sayuran busuk, yang ada di dalam angkot " alasan Arief pada Zha.
" Emang mobil sport kamu di mana Rif ?" tanya Mita.
" Di ambil yang punya " kata Arief.
" Emang siapa yang punya ?" tanya Mita lagi.
" Papiku kan sopir, jadi itu, punya majikan papikkulah " jawab Arief.
" Ya sudah Mit yok kita pulang besok ada PKL, kita harus nyiapi dari sekarang " ajak Zha.
" Terus aku gi mana? " tanya Arief.
" Kan sudah besar, pulang sendirilah " kata Mita.
" Kita maik taxi ya ?" ajak Arief.
" Duot dari mana mas bro ?" tanya Mita pada Arief.
" Tujuan kita beda , mendingan jalan kaki saja, nanti di depan kita cari angkot " solusi Zha.
" Di sini tidak ada taxi maupun angkot neng, angkot tadi yang siang, ada lagi jam lima nanti " kata si tukang warung.
" Wah gi mana nasib kita Mit, kita harus nyiapinya sekarang bisa tidak di terima kita sama sama perusahaanya " pusing Zha.
" Ada tukang ojek, tapi agak jauh " kata mba warung tadi.
" Terima kasih mbak, kata permisi " Mita dan Zha bersamaan. Zha dan Mita memilih sekolah di SMk, jadi lumayan jauh dari jangkauan.
Arief yang melihat mereka kebingungan, segera menelpon pak Joko, sambil menunggu pak Joko mereka jalan kaki menuju pangkalan ojek suasana agak gerimis. dengan Zha menenteng plastik yang berisikan jaketnya, yang kena muntahanya Arief tadi.
" Ini semua gara - gara kamu Rif " tegas Mita pada Arief.
Arief hanya memandang Zha yang sebentar - sebentar mengelus pundaknya sendiri karena dingin. Arief melepas jaketnya dan memakaikanya pada Zha. Zha sempat menolah, tapi Arief tidak mau penolakan.
Pak Joko datang dengan alasan sopir grab, agar mereka berdua mau.
Arief dan Mita sempat debat masalah duduk namun Zha hanya tersenyum.
" AlamTnya neng ? "Tanya joko pada Mita yang duduk di depan dengan sopir.
" Dipinggiran kota pak " jawab Mita.
Sedangkan Arief tidak ada hentinya memandang Zha, membuat Mita gedek pengen ngerues mukanya yang ganteng.
'Tapi kasihan juga kalau di kerues mukanya yang ganteng ' pikir Mita, senyum sendiri. membuat Arief yang melihat daei kaca depan angkat bicara.
" Kenapa kamu senyum sendiri ?" tanya Arief.
" Enggak, hanya, lihat orang bucin " kata Mita tersenyum.
Zha yang melihatnya biasa saja, karena Mita orangnya cerewet humoris.
" Pak kita mampir ke mini market bentar ya, ?" kata Zha menyuruh pak Joko.
" Baik neng " jawab pak Djoko.
Ahirnya mereka sampai di mini market. dan berbelanja, setelah ke kasir ternyata yang bayarin Arief.
" Rif tidak usah, kita punya duit sendiri kok " kata Zha.
" Gak apa - apa, hitung - hitung itu tanda terima kasihku padamu " kata Arief sambil memandang Zha dengan senyum.
" Tau gini tadi kita belanja banyak " Kata Mita tapi tidak di hiraukan oleh Arief
Serasa dunia milik berdua Mita hanya ngontrak. Setelah belanja mereka pulang menuju rumah. Namun jaket Zha yang di tenteng tadi ketinggalan di mobik Arief, dan jaket Arief ke bawa Zha.
" Bodoh banget aku tidak minta, nomornya, kalau mintak Mita pasti suruh berjuang sendiri, apa lagi mereka besok mau PKL, aggh " gerutu Arief.
" Kenapa den ?" tanya Joko.
" Gak papa, ayok kita pulang " ajak Arief.
" Dasar wanita bucin " kata Joko.
Arief yang tidak terima langsung melotot, membuat Joko langsung ciut nyalinya.
...****************...
Pagu hari di kediaman Angga reksa, Arief yang sibuk cari jaketnya, teriak - teriak pada bi Sumi pembantunya, membuat seisi rumah, geleng kepaka dengan sifat kekanakan Arief.
" Den saya tidak melihat, jaket Aden tapi malah saya melihat jaket cewek di dalam mobil bekas muntahan di mobil pak Joko " penjelasan Sumi..
" Oh ya bik cuci yang bersih, jangan sampai ketahuan mami !" kara Arief.
" Apa Rif, siapa yang muntah hah, jangan bilang kamu ngehamilin anak orang " kata Dahlia sambil melotot.
" Mam dengerin aku " kata Arief akan menjelaskan.
" Leon, lihat Adikmu . . ! " teriak Dahlia pada anak sulungnya.
" Ada apa sih Mi pagi - pagi sudah teriak - teriak ?" Angga dan Leon menghampiri.
" Nih adekmu Leon sudah berani main zina, dan menghamili anak orang, sekarang lagi ngidam, muntah - muntah " jelas Dahlia sambil menjewer Arief.
" Iya Arief ?, kalau kamu seperti itu kak Leon hentikan membiayai kamu " tegas Leon.
" Aduh duh mi, ! Bukan gitu mi, pi ,kak Leon " kata Arief akan menjelaskan sambil menahan sakit di telinganya .
" Apa lagi rif, terus siapa yang muntah dan jaket perempuan ?" tegas dahlia.
Terus Arief menjelaskan. dengan penjelasan Arief, semua orang di rumah jadi tertawa, anak bungsunya ternyata masih mengejar masa depanya.
...****************...
Di kediaman Didik juga begitu Zha masih bingung mencari jaketnya, saat melihat jaket Arief dia baru ingat, kalau jaketnya ketinggalan di grab, padahal mobil keluarga Arief.
" Ayah, ibu Zha berangkat dulu " kata Zha pada kedua orang tuanya sambil memasukan bekal yang dia masak sendiri tadi ke dalam tas.
" Tapi ini masih pagi benar loh nak, tidak sebaiknya kamu sarapan dulu " tanya Rima.
" Tidak buk, ini PKL pertama jadi harus berangkat pagi, jadi takut ketinggalan angkot pagi " kata Zha.
" Ya sudah, hati - hati di jalan " kata Rima.
Saat membuka pintu, Zha di kagetkan dengan wajah yang familiar menunggunya di jalan, dia tersenyum saat melihat Zha keluar rumah, menyungging senyum dan duduk di atas motornya.
" kenapa kamu di sini ?" tanya Zha
" nunggu kamu, sampai kesemutan " jawabnya.
" Siapa juga yang suruh nunggu, lagian ini juga masih pagi " jawab Zha.
" Ayoklah, " rayunya agar Zha mau ikut.
" Aku mau bareng Mita, kasian dia nanti sendiri " kata Zha
Ting
Bunyi notifikasi dari Mita
[ Zha aku duluan sama Adi, aku tunggu kamu di sana ya ] Mita.
'Ini pasti kelakuanya Mita, membuat aku jalan dengan si Naruto, emang tidak ada apa cowok yang lebih cool gitu selain Naruto, apa captai tsubasa gitu tuk makcomblangin gue ' pikir Zha.
" Ya sudah ayok kita berangkat " kata Zha sambil menaiki motornya, sedangkan yang membawa tersenyum penuh kemenangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments