Depresi
...****************...
Ahirnya Leon maju dan menjelaskan pada Zha.
"Ya Zha, Arief memang hilang empat belas hari yang lalu, setelah kita mengantarkan dia, sesampai di sana dia menghilangkan penatnya dan berenang di sungai, setalah itu Arief tidak ada kabar lagi, aku dan papi sudah kesana dua kali. tapi hasilnya nihil. Tapi hari ini Arief sudah di temukan, makanya aku dan papi akan terbang ke sana!" penjelasan Leon.
"Kenapaa semua merahasiakan dariku, apa aku bukan bagian dari arief hik hik hik...!?" teriak Zha sambil menangis.
Dahlia yang melihatnya, memeluk Zha dari belakang sambil menangis.
"Sabar sayang, sabar nak, mami tahu perasaanmu " kata Dahlia sambil memeluk Zha.
" Bukanya kita tidak menghargaimu sebagai bagian dari Arief, kami kuatir kamu akan depresi " jelas Leon.
Leon yang tidak tega melihat Zha wanita yang di cintai, duduk di atas rerumputan dengan menangis tersedu-sedu mendengar kekasihnya telah tiada, menggendongnya ke dalam rumah. Leon tidak bisa menunggu Zha tenang, karena jadwal penerbangan sebentar lagi, setelah pamit Leon dan Angga pergi meninggalkan mereka.
Mita yang melihat sahabatnya pun ikut meneteskan air mata, namun dia sadar kalau dia ikut kalut, siapa yang akan menenangkan Zha.
"Zha yok kita pulang dulu, nanti kalau Arief datang kita kesini lagi?" ajak Mita pada sahabatnya.
"Zha, Mita, kalian minep sini saja ya?" tawar Dahlia.
"Tidak tante, aku takut Zha malah merepotkan tante, karena dia sepertinya masih defresi" Kata Mita menyambung omongan dahlia.
"Iya tante, Zha pingin pulang saja" sahut Zha.
"Ya sudah, kalau itu mau kalian" Dahlia menyerah.
"Joko. . ! joko. . !"Dahlia memanggil sopirnya.
Joko lari tergopoh-gopoh dan menghampiri nyonyanya. "Iya nyonya, ada apa?" tanya joko
"Tolong antarkan nona Zha pulang?"Suruh Dahlia pada sopirnya.
"Baik nyonya. Mari nona" Joko mengeluarkan ibu jarinya menyuruh Zha dn Mita mendahuluinya.
"Terima kasih mi" kata Zha.
"Kamu baik-baik ya sayang" Dahlia memeluk Zha yang masih sesenggukan.
"Permisi tante" mMita pamit sambil menggandeng tangan Zha.
Di perjalanan tidak ada sepatah kata pun, Mita yang akan buka suarapun ragu, sedangkan Zha masih masih menikmati tangisanya.
"Mit, kenapa semuanya begini huh huh huh?" tanya Zha pada mita.
"Yang sabar ya Zha, kamu wanita kuat , pasti kamu bisa melewati ini semua" Mita menenangkan Zha. "Menangislah Zha sepuas hatimu Zha, mungkin bisa membuat dirimu tenang" kata Mita sambil menyenderkan kepalanya Zha di pundaknya.
Sesampainya di rumah, Zha mengetuk pintu, dan Didik handoko, ayah Zha membuka pintu.
"Ayah, Arief yah huh huh huh?" kata Zha terpotong karena nangis.
Didik tau apa yang terjadi pada putrinya dan memeluknya.
"Yang sabar ya Nak, mungkin ini cobaanmu, ayah yakin kau putri bapak yang kuat" kata Didi sambil membawana masuk rumah.
"Buk..! tolong bawa minum kesini!?" Teriak Didik pada Rima istrnya.
Semua orang menenangkan Zha. semuanya sudah tau dari awal tentang hilangnya Arief, namun semua merahasiakan dari Zha agar tak depresi. Mita sahabatnya Zha tidak tau rencana awalnya sehingga menceritakan pada Zha, membuat hancur hati Zha.
Malamnya, semua orang merayu Zha untuk makan, namun tidak ada yang bisa, Zha yang kecewa karena merasa di anggap sebagian dari hidupnya Arief menjadi frustasi. Mitapun demikian dirinya merasa bersalah karena cerita dengan Zha, tidak tahu rencana awal dari keluarga Arief.
Semalam penuh, orang serumah di buat tidak tidur oleh Zha. Mitapun ikut menjaga Zha. Zha tidak hentinya teriak memanggil nama Arief.
...****************...
Keesokan paginya keluarga Didik mwndapat telepon dari keluarga Angga, kalau mayat Arief sudah di bawa pulang, masih di perjalanan, sekitar pukul 10.00 akan segera sampai di rumah.
"Zha nak, Arief akan datangsekitar jam 10.00 nanti, kamu siap geh kita segera berangkat " kata Rima menyuruh putrinya dengan mata sembab, karenamenangos semalaman.
Zha hanua menganggik dan segera mandi, setelah rotual mandinya selesai, Zha mengambil dres panjang dengan warna serba hitam, dan kaca mata hitam, Mita dan Adi sepupunya siap mengiringo Zha.
"Zha kamu jangan seperti ini, bukan cuma lamu uang kehilangan, aku jugapun kehilangan, Arief sudah seperti saudaraku sendiri" kata Adi pada Zha yang masih menangis pasalnya Arief semasa hidupnya sering menginap tempat Adi kalau mengantar Zha kemalaman.
Sesampainya di kediaman pak Angga mereka semua, segera di sambut Dahlia. mereka menunggu agak lama karena keluarga Didik datang pukul setengah sembilan. Zha yang baru datang langsung di sambut Dahlia.
Ahirnya zenazah Arief datang semua warga antusias membantu membawa zenazah Arief ke dalam rumah. Zha pun menangis sesenggukan di dekat zenazah Arief. dan sadar saat Angga mengasih sesuatu pada Zha.
"Zha, papi menemukan ini di koper Arief" kata Angga sambil menyerahkan kotak yang di lapisi bungkus lado.
Zha pun menerimanya, " Apa ini pi ?" Angga yang mendapat pertanyaan dari Zhapun menggeleng.
Zhapun membuka bungkus kado itu dan menganga, keluarga Didik dan Angga, hanya memperhatikan Zha terkejut.
"Inikan berlian mulia, yang harganya tidak murah, yang Zha lihat di olshop bersama Arif dulu?" kata Zha saat melihat isi kotak yang di berikan pak Angga. Mita dan Adi yang melihatnya pun menganga. dan terdapat secarik kertas yang ada tulisanya.
ZHA KU SAYANG, BILA SUATU SAAT NANTI AKU PERGI DAN TAK AKAN KEMBALI, AKU SUDAH MENITIPKANMU PADA KAK LEON, AKU YAKIN KAK LEON AKAN MENJAGAMU, AKU TAK RELA KALAU KAU DI MILIKI ORANG LAIN, MENIKAHLAH DENGANYA.
Tangis Zha semakin pecah, setelah selesai membaca surat itu, dan Zha menyerahkan surat itu pada Leon, dan di baca sama Leon, dahlia dan juga Angga.
Angga yang baru saja membacanya langsung menyuruh Leon segera menikahinya kalau bisa sekarang juga di saksikan zenajah Arief. semua pihak keluargapun setuju.
"Tapi Zha, dan kak Leon tidak saling mencintai" kata Zha pada semuanya.
"Dengan seiring berjalanya waktu kami yakin kalian akan saling mencintai" kata pak Angga.
" Aoa kau tak ingin mengabulkan keinginan Arief ?" tanya Dahlia,
Karena desakan para kekuarga Ahirnya Zha menurut, Leonpun sanggup, menikahinya di depan zenajah Arief, dan berjanji.
Zha berpenampilan dengan kebayak putih, yang pres di tubuhnya, dengan sanggul di kepalanya dan sedikit met up membuat Zha begitu manis. Sedangkan Leon hanya menambah jas, terkesan sedikit elagan. Didik handoko siap menikahkan putri bungsunya dan di lihat bapak penghulu dan para saksi.
"Wahai saudara Leon angga reksa bin angga rekra, aku nikahkan engkau dengan anaku Zafi laulani binti Didik handoko, dengan mas kawin emas seratus gram, logam mulia dan seperangkat alat sholat di bayar tunai"
Leon langsung menghentakkan tanganya yang bersalaman dengan Didik
"Saya terima nikah dan kawinya Zhafi laulani binti Didik handoko dengan mas kawin tersebut dengan Tunai" ucap Leon dengan tegas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Hasnah Siti
langsung dpt nih pujaan hati..
2022-11-08
1