Malam itu Haiden, Melani, Wanti, Suherman dan Marwan tidak ada yang pulang kerumah mereka masing-masing. Mereka tetap berada di Rumah sakit untuk menunggui Mardan yang masih koma di ruang UGD.
Waktu sudah menunjukkan pukul 22:30 Wib tapi belum ada kabar kondisi mardan dari perawat ataupun dokter. Perasaan mereka berlima masih sangat cemas.
"Aku mau pesan makanan. Kalian mau makan apa?" Tanya Haiden kepada Melani, Wanti, Marwan dan Suherman.
"Cocoklah. Perutku memang terasa lapar ni" Kata Suherman.
"Ya uda kau mau pesan apa?" Tanya Haiden kepada Suherman.
"Aku nasi goreng sama teh manis dingin ajalah" Jawab Suherman.
"Aku Nasi goreng dan Jus terong belanda Den. Sekalian aku nitip rokok lah. habis rokokku" Kata Marwan.
"Oke" Jawab Haiden setelah mendengar pesanan Marwan.
"Kamu mau makan apa yank?" Tanya Haiden kepada Melani.
"Aku ga begitu lapar. Aku pesan Burger sama jus apel apel aja deh yank" Jawab Melani.
Setelah mendengar jawaban Melani Haiden bertanya pada Wanti " Kau mau makan apa ti?"
"Aku ga lapar Den. Aku pesan jus pokat aja deh" Jawab Wanti.
Wajah Wanti masih kelihatan sangat sedih. Matanya pun terlihat sembab karena terus menangis.
Haiden mencatat semua pesanan mereka di WA nya dan kemudian langsung dikirim kan ke salah seorang pengawalnya.
Pengawal yang menerima pesan WA dari Haiden langsung bergerak bersama tiga pengawal lainnya yang berada di dalam mobil yang sama. Mobil yang berada dipinggir jalan tepat di depan Rumah Sakit itupun melaju untuk membeli makanan dan minuman yang dipesan oleh Haiden.
Beberapa waktu kemudian Handphone Haiden berdering tanda panggilan masuk. Panggilan masuk itu berasal dari pengawalnya.
Haiden langsung mengangkat Handphone nya dan berkata "Hallo".
"Saya sudah di depan Rumah Sakit tuan muda. Makanya saya antar kedalam?" Tanya pengawal Haiden itu dari dalam mobil.
"Iya antar saja kedalam. Saya ada diruang tunggu" Jawab Haiden melalui Handphone nya.
Setelah mendengar jawaban Haiden, pengawal itu keluar dari dalam mobil untuk mengantarkan makanan yang di pesan oleh tuan mudanya. Setelah memberikan pesanan Haiden, pengawal itu langsung keluar dari dalam gedung Rumah Sakit kembali ke mobil nya.
Saat sedang menyantap makanannya Suherman bertanya pada Haiden "Apa cerita tadi di kantor Polisi Den?"
"Ketiga orang yang nikam Mardan langsung dimasukkan kedalam sel. Ada tujuh orang pengunjung Cafe yang dimintai keterangan prihal kejadian tadi. Aku juga dimintai keterangan" Kata Haiden menjawab pertanyaan Suherman
"Besok Wanti juga akan.dipanggil untuk dimintai keterangan. Mardan menyusul setelah dia siuman dan dalam keadaan siap untuk memberikan keterangan" Kata Haiden lagi.
Mendengar namanya disebut Haiden akan di panggil Polisi, Wanti berkata "Kok ga langsung dipanggil aku tadi Den?".
"Aku tadi yang meminta agar besok saja kau dipanggil. Aku bilang kau harus menemani Mardan" Jawab Haiden.
Baru saja Haiden menyelesaikan ucapannya tiba-tiba Handphone Wanti berdering tanda panggilan masuk. Wanti langsung mengangkat Handphone nya setelah melihat nama si pemanggil yang tampil di layar Handphone nya.
Panggilan masuk itu berasal dari Mamanya Mardan. Mama Papa Mardan dan keluarganya yang berada di Surabaya sangat cemas memikirkan Mardan yang kini sedang dirawat di Rumah Sakit akibat di tikam orang.
"Hallo, iya tante" Kata Wanti kepada Mama Mardan melalui Handphone nya.
"Bagaimana keadaan Mardan nak" tanya Mama Mardan yang berada diruang tamu rumah almarhum adiknya yang baru saja meninggal dunia.
"Mardan masih dalam keadaan koma di UGD tan" Jawab Melani dengan jujur.
Mama Mardan tidak dapat menahan tangisnya ketika mendengar penjelasan Wanti. Melihat istri nya menangis, Papa Mardan bangkit dari Sofa dan mengambil Handphone dari tangan Mama Mardan.
"Hallo Wanti" Sapa Papa Mardan kepada Wanti melalui Handphone.
"Iya, Hallo Om" Sagut Wanti.
"Bagaimana kondisi Mardan nak?" Tanya Papa Mardan lagi kepada Wanti.
Wanti terdiam sejenak lalu menjawab "Mardan masih Koma Om".
Papa Mardan terdiam mendengar jawaban Wanti. Air matanya tak terasa mengalir.
"Kabari kami segera kalau ada apa-apa ya nak" Kata Papa Mardan yang terdengar dari dalam Handphone Wanti.
"Pasti Om" Jawab Wanti.
"Ya sudah, Om tutup Handphone nya ya" Kata Papa Mardan dengan sangat ramah kepada Wanti.
"Iya Om" Jawab Wanti sembari menutup telepon nya.
Melihat Wanti telah selesai berbicara lewat Handphone, Haiden bertanya "Mama Papa Mardan?".
"Iya" Jawab Wanti dengan singkat.
Mereka berlima akhirnya tertidur di dalam ruang tunggu Rumah Sakit hingga pagi hari. Haiden, Melani, Suherman dan Marwan memutuskan untuk pulang dulu kerumah masing-masing.
Wanti tetap tinggal di Rumah Sakit dan akan bergantian dengan siapapun yang akan datang terlebih dahulu dari keempat sahabatnya itu nanti. Haiden mengantar Melani, karena Melani memang tidak membawa Mobil.
Melani ke Rumah Sakit diantar dengan mobil papinya yang dibawa oleh supir papinya. Sedangkan Suherman dan Marwan ke Rumah Sakit dengan mobil barunya masing-masing.
"Aku masih cemas dengan keadaan Mardan yank" Kata Melani kepada Haiden diperjalanan dalam mobil.
"Aku juga cemas. Tapi aku yakin Mardan pasti kuat. Dia akan segera siuman dan segera sembuh" Kata Haiden membalas ucapan Melani.
"Semoga lah yank" Kata Melani.
"Kalau aku yang mengalami nasib seperti Mardan kamu gimana yank?" Tanya Haiden sambil menyetir.
Mendengar ucapan Haiden, Melani menoleh untuk menatap wajah Haden yang sedang menyetir dan berkata "Kamu ga usah ngomong yang aneh-aneh lah yank. Ga tahu aku gimana rasanya kalau kamu sampai mengalami hal yang sama seperti Mardan".
Haiden tersenyum mendengar dan melihat reaksi kekasih nya itu lalu bertanya "Nangis-nangis kayak Wanti juga?".
"Mungkin lebih parah" Jawab Melani.
"Masa' sih....!" Kata Haiden menggoda Melani setelah mendengar jawaban Melani.
Melani mengerti Haiden sedang menggoda, dan paha Haidenpun menjadi sasaran cubitan mesra dari Melani. Walaupun tidak sakit tapi Haiden menjerit "Aduh" berpura-pura kesakitan.
Mendengar jeritan pura-pura Haiden, Melani tertawa lalu berkata "Laebay kamu yank".
Di katain lebay Haiden berkata "Husss...! Lebay itu sebutan buat cewek bukan buat cowok".
Mendengar ucapan Haiden, Melani menoleh menatap wajah Haiden dan bertanya "Jadi sebutan buat cowok apa?".
"Sebutan buat cowok itu Leboy" Kata Haiden sambil tertawa yang mengundang Melani spontan ikut tertawa.
"Makanya cewek lebay itu wajar. kalau cowok lebay jadi kayak cewek" Kata Haiden lagi setelah menghentikan tawanya.
"Jadi kalau cowok leboy itu wajar, dan kalau cewek leboy itu ga wajar?" Tanya Melani.
Mendengar pertanyaan Melani, Haiden menjawab "Bukan aku loh yang ngomong".
Melani pun tertawa mendengar jawaban Haiden. Haiden juga ikut tertawa bersama Melani.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Eros Hariyadi
Lanjuuuutt 😝😎💪👍🙏
2023-12-28
2
Eros Hariyadi
😝😄😎💪👍👍
2023-12-28
1
피롷
ya kali thor masih diugd terus ga dipibdahin ke ruang rawat inap ataupun icu
2022-10-12
3