Mardan, Suherman, Marwan, Wanti dan Melani sudah menebak dalam hati masing bahwa pria yang ada dihadapan mereka adalah pak Narso. Tanpa menjawab pertanyaan pak Narso, Suherman bangkit dari duduknya untuk menyalami pak Narso.
Saat menjabat tangan pak Narso, Suherman memperkenalkan dirinya "Suherman pak".
Pak Narso pun membalas dengan menyebut namanya "Narso".
Apa yang dilakukan Suherman juga diikuti oleh Mardan, Marwan, Melani dan Wanti. Mereka juga menyalami pak Narso sembari memperkenalkan diri masing-masing secara bergantian.
Setelah sahabat-sahabat Haiden itu kembali duduk ditempatnya semula, barulah Suherman menjawab pertanyaan pak Narso tadi. Suherman menceritakan masalah yang tengah terjadi terhadap sahabat mereka yaitu Haiden.
Pak Narso tampak serius mendengarkan penjelasan Suherman, dan sesekali pak Narso tampak manggut-manggut. Pak Narso terdiam dan menunduk kan kepalanya usai mendengarkan penjelasan Suherman.
Tak lama kemudian pak Narso mengangkat kepala lalu berkata "Sebentar, saya ke kamar dulu ya".
"Baik pak" Jawab Suherman, Mardan, Marwan, Melani dan Wanti bersamaan.
Pak Narso lalu bangkit dari tempat duduknya, dan kemudian berjalan kearah kamarnya. Setelah pak Narso sudah tak terlihat lagi, Marwan berbisik pada Suherman "Yakin kau pak Narso ini bisa tahu keberadaan Haiden?".
"Mana aku tahu. Aku pun baru kali ini kesini" Jawab Suherman juga berbisik pada Marwan.
"Tente kau kemarin berhasil ga?" Tanya Marwan lagi kepada Suherman.
Belum sempat Suherman menjawab pertanyaan Marwan, pak Narso keburu keluar dari dalam kamarnya dan kembali ketempat duduknya tadi. Setelah duduk pak Narso berkata "Teman kalian baik-baik saja".
"Yang benar pak?" Tanya Marwan, Melani, Suherman, Wanti, dan Mardan secara serentak kepada pak Narso.
Setelah bertanya, mereka berlima saling berpandangan. Belum sempat pak Narso menjawab, Suherman bertanya lagi pada pak Narso "Pak Narso tahu di mana dia?".
Pak Narso tersenyum lalu menjawab "Saya tahu, tapi saya tidak boleh memberi tahu. Teman kalian itu akan segera kembali ke kalian. Masih ada hal yang harus dilakukan nya sebelum bertemu kalian nanti".
Marwan menggaruk-garuk kepalanya setelah mendengar penjelasan pak Narso. Padahal kepalanya tidak gatal.
Marwan menggaruk-garuk kepalanya itu karena dia merasa tidak yakin dengan apa yang dikatakan pak Narso. Mardan juga tidak merasa puas dengan jawaban pak Narso.
Kemudian Mardan bertanya pada pak Narso "Jadi apa yang harus kami lakukan sekarang pak?".
Pak Narso kembali tersenyum mendengar pertanyaan Mardan lalu menjawab "Kalian tidak perlu melakukan apa-apa selain menunggu teman kalian itu kembali pada kalian nanti".
Mardan masih belum puas dengan apa yang dikatakan pak Narso. Saat Mardan ingin bertanya lagi, Melani keburu menghentikannya.
"Sudahlah. Kan sudah jelas yang dikatakan pak Narso. Kita hanya bisa menunggu" Kata Melani kepada Mardan.
Mardan pun diam dan mengurungkan niatnya untuk bertanya lagi pada pak Narso. Suherman berkata "Baiklah kalau begitu pak. Kami mohon pamit lah ya" kepada pak Narso.
"Baiklah" Jawab pak Narso singkat.
Setelah itu Suherman mengawali menjabat tangan pak Narso di susul Mardan, Marwan, Wanti dan Melani. Melani menyalamkan sejumlah uang sebagai ucapan terimakasih kepada pak Narso saat bersalaman.
Usai bersalaman Suherman bertanya "Ibu mana pak" kepada pak Narso.
"Sepertinya ibu keluar tadi. Ke warung kayanya" Jawab pak Narso.
"Oh, ya sudah sampaikan salam kami sama ibu ya pak" Kata Suherman sembari berlalu keluar dari dalam rumah bersama Mardan, Marwan, Melani dan Wanti.
Pak Narso mengantar mereka hingga di pintu rumahnya. Pak Narso memperhatikan tamunya itu memasuki mobil mereka, dan selanjutnya mobil itu pun melaju pergi meninggalkan nya.
Di dalam mobil Mardan mengomel "Sia-sia saja kita ke rumah pak Narso. Apa yang kita dapatkan?"
Tidak ada satu orangpun yang menjawab pertanyaan Marwan barusan. Mereka belum bisa memastikan apakah ucapan pak Narso itu benar atau tidak, sehingga mereka tidak bisa menanggapi omelan Mardan.
Sementara itu Mardan masih tetap mengomel "Bagaimana kita bisa memastikan kalau Haiden benar-benar dalam keadaan baik-baik saja?"
Disuruh menunggu pula lagi. Uda sama kayak Polisi pula dia nyuruh nunggu".
"Benar kata Mardan. Ini sama saja kita menantikan sesuatu hal yang tak pasti" Kata Marwan menyela omelan Mardan.
"Lantas kita mau ngapain? Mau marahin pak Narso?" Tanya Melani yang sedang menyetir mobil kepada Mardan dan Marwan.
Suasana didalam mobil kembali hening. Tidak ada yang menjawab pertanyaan Melani tadi.
Saat semua terdiam Melani kembali berkata "Kita mau pulang langsung ke rumahku tau nongkrong dulu ni?".
"Nongkrong dulu aja yok, sambil bahas langkah selanjutnya" Jawab Wanti yang kemudian disepakati mereka semua.
Melani menghentikan mobilnya disalah satu Cafe tongkrongan remaja di kota Medan. Setelah mobil terparkir, mereka berlima pun langsung masuk kedalam area Cafe.
Terdapat tempat yang terbuka dan tertutup diarea cafe tersebut. Lokasinya cukup luas dan tertata dengan bagus.
Paduan antara Klasik dan Modern, di tambah adanya live musik, membuat Cafe tersebut cukup nyaman untuk dijadikan tongkrongan para remaja. Itu sebabnya Cafe ini cukup ramai dikunjungi oleh para remaja.
Mereka berlima memutuskan untuk duduk diruang terbuka. Di sana terdapat kursi dan meja yang terletak payung besar ditengah mejanya.
Sementara Haiden yang berada di rumah barunya, saat ini sedang dipermak oleh dua orang wanita dan satu orang pria gemulai. Mereka bertiga tampak sangat serius merenovasi fisik Haiden, mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Haiden yang tadinya berkaca mata kini tidak lagi memakai kaca mata. Sebagai gantinya kini ia memakai Softlens.
Gaya rambut Haiden berubah total. Model berpakaian Haiden juga dirubah habis oleh ketiga orang itu.
Melihat perubahan Haiden, Tuan besar merasa puas dan gembira. fisik Haiden kini benar-benar kelihatan berubah total.
Haiden hampir tak mengenali dirinya sendiri saat menatap dirinya di cermin. Tuan besar tersenyum lebar lalu berkata "Ini dia tuan muda Haiden Admadja".
Haiden yang sedang bercermin langsung membalikkan badannya karena mendengar ucapan kakeknya. Haiden langsung memeluk kakeknya dan berkata "Terima kasih kek".
Saat Haiden masih berpelukan dengan kakeknya itu tiba-tiba seorang pengawal mengetuk pintu kamar Haiden. Mendengar ketukan pintu, tuan besar berkata "Masuk".
Pintu terbuka, pengawal itupun masuk kedalam kamar haiden dan langsung berkata "Lapor tuan besar. Ternyata diluar tengah heboh bahwa tuan muda di culik. Dan dugaan penculikan tuan muda sudah dilaporkan ke Polisi oleh pihak kampus tuan muda".
Sontak tuan besar tertawa mendengar laporan dari pengawalnya itu. Setelah berhenti tertawa tuan besar berkata "Besok pagi kamu pergi ke kampus tuan muda dan kantor Polisi. Kamu atur semuanya".
"Siap tuan besar" Jawab pengawal itu mematuhi perintah tuan besarnya. Setelah itu dia langsung meninggalkan kamar Haiden.
Setelah pengawal itu keluar, Haiden bertanya pada kakeknya "Bagaiman ini kek?"
Mendengar pertanyaan Haiden tuan besar tersenyum dan berkata "Kamu tenang saja. Biar semua kakek atur.
Hari demi hari dilalui Haiden dengan banyak hal. Mulai dari kepribadian hingga belajar ilmu bela diri dari seorang ahli ilmu bela diri pun ia jalani.
Kebetulan tuan besar memiliki adik angkat yang cukup ahli dalam ilmu bela diri. Dan tuan besar meminta adik angkatnya itu untuk mendidik Haiden.
Kecerdasan Haiden membuat dirinya mampu menyerap ilmu bela diri yang diajarkan kepadanya. adik angkat kakeknya yang menjadi gurunya itu juga mengagumi kecerdasan Haiden.
Dua bulan kemudian Haiden sudah siap untuk kembali ke kampus nya. Haiden saat ini tentu sangat jauh berbeda dengan haiden yang lalu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Eros Hariyadi
Lanjuuuutt Thor 😝😄💪👍🙏
2023-12-26
2
Eros Hariyadi
Wuiihh... Haiden ibaratnya keluar dari oplas, tampang kece, duit bejibun, jago beladiri.... tinggal masih Jones ajaahh...😝😄💪👍👍👍
2023-12-26
0
Dewi Dj
naah kog biarkan haiden tampil biasa aj mana dirubah penampilanny ,entar g ad siculunny lagi donk
harusny identitasx sebagai tuan muda dipending dulu u sementara sambil tunggu slesai masa kuliah ru diungkap ini baru namany kejutan thorr
2023-03-18
1