"Bagaimana kuliahmu Haiden?" Tanya tuan besar sambil menikmati makanannya yang terhidang di meja makan.
"Aman kek" Jawab Haiden yang berada dihadapan tuan besar di sebrang mejanya.
Tuan besar mengangguk kemudian berkata "Kakek pikir besok kamu sudah bisa memulai aktivitas mu di kantor. Kamu bisa kekantor usai aktivitas mu di kampus"
"Siap kek" Jawab Haiden dengan tegas sambil menyantap makanannya.
Tuan besar tersenyum mendengar jawaban Haiden, kemudian ia berkata "Kamu pantau semua anak perusahaan Admadja Grup. Kakek mencium ada penyelewengan di beberapa anak perusahaan kita".
Mendengar ucapan kakeknya itu Haiden menghentikan makannya lalu menatap kakeknya dan berkata "Haiden masih buta dalam hal ini kek. Haiden takut Haiden tidak mampu kek".
Mendengar ucapan cucunya itu tuan besar tersenyum lalu berkata "Bagaiman kamu bisa tahu kamu mampu atau tidak kalau tidak kamu coba?
Ingat Haiden. Selama ada kemauan pasti ada jalan".
"Baiklah kek. Haiden kan berusaha" Jawab Haiden, sembari melanjutkan makannya.
"Dan ingat Haide. Sesuatu itu tidak akan menjadi sesuatu bila tidak dijadikan sesuatu" Kata tuan besar setelah mendengar jawaban Haiden.
"Apa maksudnya kek?" Tanya Haiden atas maksud dari ucapan kakeknya itu.
"Seperti tembakau yang tidak akan menjadi rokok bila tidak dijadikan rokok. Kamu tidak akan menjadi apa-apa bila tidak kamu jadikan dirimu sebagai apa" Jawab tuan besar menjelaskan maksud dari ucapannya itu kepada Haiden.
Haiden mengangguk anggukkan kepalanya memahami maksud dari kata-kata kakeknya itu dan berkata "Haiden paham kek. Haiden akan belajar dan bekerja sungguh-sungguh".
Keesokan harinya usai kuliah Haiden langsung kekantor cabang Admadja Grup Sumatra Utara. Meskipun nama Haiden sudah tidak asing lagi dalam kantor tersebut tapi tidak ada satu karyawan pun yang mengenal sosok Haiden selain Direktur cabang Admadja Grup Sumatera Utara.
Sebab saat acara perkenalan dengan pewaris tunggal Admadja Grup hanya Direktur cabang Admadja Grup saja yang diundang untuk hadir. Itu sebabnya seluruh karyawan di kantor cabang Admadja Grup belum ada yang mengenal sosok Haiden.
Saat akan memasuki pekarangan kantor cabang Admadja Grup mobil Haiden dihentikan oleh seorang satpam. Haiden pun berhenti dan membuka kaca pintu mobilnya.
Setelah Haiden terlihat dari dalam mobil, Satpam tersebut bertanya "Maaf bapak mau kemana?".
"Saya mau kedalam" Jawab Haiden.
"Maaf, bapak tahu gedung didalam itu gedung apa namanya?" Tanya satpam itu lagi.
Haiden tersenyum dan menjawab "Ya saya tahu. Itu gedung kantor cabang Admadja Grup".
"Baik. Apa keperluan bapak, atau bapak sudah ada janji dengan karyawan yang bekerja di dalam pak?" Tanya satpam itu lagi.
"Saya Haiden. Saya mau bertemu dengan Direktur Anto" Jawab Haiden.
Mendengar nama Haiden satpam tersebut terlihat gusar tapi tetap berusaha untuk bekerja secara Profesional. Satpam itu meminta Kartu Tanda Pengenal Haiden.
Setelah melihat Kartu Tanda Pengenal Haiden satpam tersebut langsung berdiri tegap dan memberi hormat seperti seorang tentara yang memberi hormat kepada komandannya dan berkata "Maaf tuan muda, saya hanya menjalankan tugas. Dan maaf saya belum mengenal tuan muda".
Haiden tersenyum dan berkata "Tidak perlu minta maaf. Kamu bekerja dengan bagus. saya suka. Sekarang saya sudah bisa masuk?"
"Siap. Silahkan masuk tuan muda" Jawab satpam itu dengan perasaan lega.
Mobil Haiden pun melaju kedalam pekarangan kantor dan Haiden langsung memarkirkan mobil mewahnya diparkiran khusus mobil. Kemudian Haiden keluar dari dalam mobilnya dan langsung berjalan menuju pintu kantor cabang Admadja Grup.
Kantor cabang Admadja Grup Sumatera Utara ini salah satu gedung kantor yang termegah di Kota Medan. Selain cukup tinggi karena memiliki lima belas lantai, gedung kantor cabang Admadja Grup Sumatera ini terbilang cukup luas untuk ukuran kantor.
Dilantai dasar kantor cabang Admadja Grup, Haiden tampak memasuki Lift untuk naik ke lantai 15.. Haiden akan menemui Direktur cabang di ruang kerjanya yang berada di lantai lima belas.
Sesampainya di lantai lima belas Haiden langsung berjalan keruang kerja Direktur cabang yang bernama Anto. Saat sudah di depan pintu ruang kerja Direktur Anto, Haiden mengetuk pintu itu beberapa kali.
Direktur Anto yang sudah mengetahui Haiden yang mengetuk pintu ruang kerjanya dari monitor CCTV yang berada di mejanya langsung bangkit dari tempat duduknya dan beranjak untuk membuka pintu.
Setelah pintu terbuka tampak Direktur Anto yang sedikit membungkuk lalu berkata "Selamat datang tuan muda. Silahkan masuk tuan muda".
Haiden tersenyum sembari melangkah masuk kedalam ruang kerja Direktur Anto tanpa berkata-kata. Didalam ruangan itu Haiden di persilahkan duduk di Sofa tamu oleh Direktur Anto.
Setelah sama-sama duduk Direktur Anto bertanya dengan sangat ramah "tuan muda mau minum apa, biar saya panggil OB kita tuan muda".
"Nanti saja pak Anto. Saya baru minum tadi" Jawab Haiden.
"Baik tuan muda. Kalau begitu apa yang bisa saya kerjakan untuk tuan muda?" Tanya Direktur Anto lagi.
"Tidak ada. Hari ini saya hanya mau Melihat-lihat suasana kantor kita ini saja" Jawab Haiden, kemudian balik bertanya "Oh iya pak Anto. Dimana ruang kerja kakek saya?".
"Ruang CEO ada di sebelah kiri ruang kerja saya ini tuan muda. Ruang ke empat dari ruang saya ini, tepat disebelah ruang rapat tuan muda" Jawab Direktur Anto menjelaskan.
Setelah mendengar penjelasan Direktur Anto, Haiden berkata "Antar saya ke sana".
"Siap tuan muda" Jawab Direktur Anto.
Setelah itu Direktur Anto membawa Haiden keluar dari ruang kerjanya menuju ruang kerja CEO. Sesampai didepan pintu ruang CEO, Haiden mengeluarkan kunci ruangan CEO yang diberikan oleh tuan besar kepadanya yang berupa kartu.
Setelah kunci tersebut digesek kan Haiden, pintu pun bisa dibukanya. Setelah pintu terbuka mereka berdua langsung masuk ke ruang CEO itu.
Haiden tampak berjalan menuju meja kerja CEO, dan langsung duduk di kursi kerja. Sedangkan Direktur Anto duduk di kursi tamu yang ada dihadapan meja CEO.
Posisi Haiden dengan Direktur Anto kini saling berhadapan. Setelah melihat-lihat isi ruangan sambil duduk di kursi CEO Haiden berkata "Mulai hari ini ruang kerja ini jadi ruang kerja saya" pada Direktur Anto.
"Siap tuan muda" Kata Direktur Anto menjawab ucapan Haiden.
"Saya harapkan kerja sama yang baik dari pak Anto dan seluruh Karyawan di sini".
"Apa perlu saya kumpulkan seluruh karyawan sekarang untuk memperkenalkan tuan muda kepada seluruh karyawan tuan muda?" Tanya Direktur Anto setelah mendengar ucapan Haiden.
Haiden tersenyum lalu berkata "Boleh. Kumpulkan mereka saat usai bekerja".
"Baiklah kalau begitu tuan muda. Saya akan perintahkan sekertaris saya untuk mengumpulkan semua karyawan di Aula kita tuan muda" Kata Direktur Anto.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Diah Susanti
👍👍👍👍
2024-02-22
3
Diah Susanti
🤔🤔🤔🤔
2024-02-22
1
Eros Hariyadi
Lanjuuuutt Thor 😝😎💪👍🙏
2023-12-28
1