Feby yang mendapatkan serangan secara tiba tiba, membulatkan matanya. " loe ya, cari kesempatan banget sih," gerutu gadis itu dengan memukul dada bidang Aiden.
"makanya, kalau loe mggak mau di hukum, loe harus nurut sama gue," Aiden mengelap bibir sang istri
"loe tadi yang bilang jangan pakai loe gue, sekarang kenapa pakai kata itu.
Aiden hanya tersenyum tipis dan kemudian berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. karena memang, Aiden yang terlalu panik, hingga tidak sempat membersihkan dirinya.
sementara Aiden sedang mandi, Feby memutuskan untuk membuka groub kelasnya. gadis itu membulat seketika saat mendapati amukan dari Syafira.
Syafira Aurum: woy Feby sialan, apa yang loe lakuin sama Aiden sampai dia mutusin gue!!
Sivia Salsabila: woy nenek sihir, ngapain loe nyalahin temen gue? kalau loe mau nyalahin? salahin Aiden lah kok Feby, dasar prik
Renata Anjani: tau nih, loe ada masalah apa sih sama sama Feby, sampai sebegitunya.
Syafira Aurum : temen loe tuh sok kecakepan😒😒
Imelda Widuri : dih, kalah cantik kok di musuhin, kalah cantik mah di saingin. gak mampu nyaingin ya 😂😂
Syafira Aurum : bacot kalian.
Feby yang sedari tadi membacanya, tertawa ternahak bahak jaeena membayangkan sekarang pastisi nenek lampir lagi ngamuk parah.
kebahagiaan Feby tak berlangsung lama, saat ada panggilan masuk dari Reza. dan dengan cepat, gadis itu mengangkatnya.
"halo, assalamu'alaikum Za," sapa Feby pada sang kekasih. saat panggilan video call terhubung.
"wa'alaikum salam, kamu sedang apa my Sweety,?" tanya Reza.
"lagi rebahan aja sih Za," Feby tersenyum manis.
entah mengapa, Feby masih mencintainya sangat dalam. dan masih berharap bisa lepas dari jerat pernikahan itu.
"bagaimana apa kamu suka sama bunga yang aku kasih,?" tanya Reza.
Feby yang mendengarnya, menganggukan kepala. dengan antusias. " suka banget Za, semoga dengan lambang itu, cinta kita akan abadi," Feby tersenyum tipis.
"oh iya sayang, kamu beneran di skorsing,?" tanya laki laki itu dari seberang sana.
Feby yang mendengarnya, hanya bisa menganggukan kepalanya lemah. " iya dan itu sangat menbosankan Za," rengek Feby seperti anak kecil.
hal itu berhasil membuat Reza ter kekeh di seberang sana. " kamu kalau kayak gitu, sangat menggemaskan." Reza terkekeh pelan dan tak sengaja, mata elang Reza, menangkap ada sebuah gambar yang aneh di belakang sang kekasih.
"Sweety, di belakang kamu ada gambar apa ya,?" tanya Reza.
Feby yang mendengarnya, seketika menoleh ke bekakang. dan..
Deg
jantung gadis itu seketika berdegup kencang. saat menyadari apa yang di lihat oleh kekasihnya itu.
"eh, itu foto ilustrasi," jawab Feby dengan wajah gugupnya.
Reza yang mendengarnya, hanya mengangguk mengerti. " tapi kok yamg cewek kayak kamu ya Sweety" tanya Reza.
hal itu membuat Feby yang mendengarnya, menjadi grelagapan.
"e-eh, masak sih ka-kamu salah lihat mungkin Za," tampak sekali jika gadis itu jika sedang menyembunyikan sesuatu.
namun, Reza tak ingin ikut campur karena dia berfikir jika kekasinya sedang ada masalah dengan keluarganya. jadi, Reza memilih untuk diam.
"Za, kamu kok diam,?" tanya Feby yang menyadari jika kekasihnya sedari tadi hanya terdiam saja.
"eh, nggak papa Sweety, kalau begitu, aku tutup dulu ya, mau ada urusan," Reza tersenyum pada sang kekasih.
"oke deh, assalamu'alaikum," Feby segera menutup ponselnya. gadis itu segera merebahkan tubuhnya. dan tanpa gadis itu sadari, sedari tadi, Aiden memdengarkan percakapan sang istri dan kekasihnya itu.
"sampai kapan pun, gue nggak akan pernah ninggalin loe.," gumamnya seraya mengepalkan tanganya kuat.
ceklek
pintu kamar mandi di buka dan mendapati Aiden keluar hanya dengan memakai hamduk yang di lilitkan di pinggangnya.
hal itu, membuat Feby yang sedang asik mengotak atik ponselnya, menoleh ke arah sumber suara. dan seketika, gadis itu menjerit
"aaakkkhh" Feby segera menutup matanya karena baru saja melihat hal yang menurutnya pertama itu. Aiden yang melihatnya, hanya tersenyum tipis.
laki laki itu segera mendekati dan memeluk gadisnya. " loe nggak usah ketakutan kayak gini, " Aiden mengecup tengkuk sang istri.
Feby semakin memejamkan matanya.laki laki itu, menggoda sang istri yang masih tampak ketakutan itu.
" kita bahkan udah ada hasil lho sayang, terus kenapa kamu masih takut aja," bisiknya saat ada di samping Feby.
"loe kenapa sih," Feby segera mendorong tubuh sang suami. kemudian menyelimuti tubuhnya dan memejamkan matanya.
karena hari memang sudah malam. Aiden yang melihatnya, hanya bisa menggelengkan kepala. kemudian ikut terbaring dan memeluk istri kecil nan nakalnya itu.
entah mengapa, gadis itu menjadi sangat gugup saat mendapatkan pelukan itu. namun, gadis itu entah mengapa, tak ingin bergerak.
dan akhirnya, gadis itu terlelap setelah hsmpir satu jam berusaha memejamkan matanya.
pagi harinya,...
Feby menggeliatkan tubuhnya. matanya mengerjap untuk memyesuaikan cahaya yqng masuk kedalam matanya.
tiba tiba, gadis itu terlonjak kaget. karena menyadari, jika saat ini dirinya sedang memeluk laki laki di aampingmya.
"astaghfirullah, apa yang gue lakuin,?" tanya gadis itu seraya berusaha melepaskan diri.
namun, sepertinya itu akan sia sia saja. karena ternyata, sang suami sudah membuka matanya terlebih dulu.
"morning sayang," Aiden segera mengecup kening sang istri. Feby yang mendengarnya, hanya diam saja.
Aiden segera beringsut dari tempat tidur menuju ke kamar mandi. sementara itu, Feby hanya merebahkan tubuhnya kembali di kasur.
karena memang, hari ini gadis itu sudah mulai di skorsing
setelah lima belas menit di kamar mandi, Aiden keluar dari kamar mandi dengan sudah memakai seragamnya.
" hari ini kamu mau kemana,?" tanya laki laki tu seraya memasang dasi dan jas almamaternya.
Feby yang mendengarnya, segera menoleh dan matanya enggan untuk berkedip.
"kenapa,? kamu terpesona sama aku,?" laki laki itu mendekatkan tubuhnya.
"e-eh, nggak Papa gue mau ke Mall," Feby mencoba bersikap setenang mungkin. " udah loe berangkat sana," Feby mendorong sang suami.
Aiden hanya tersenyum tipis. dan mencubit pipi istrinya itu. " hati hati ya di rumah, jangan nakal. kalau nggak mau di hukum," Aiden mengelus rambut sang istri dan beralih di perut yang masih rata itu.
"ish emang gue anak kecil apa pakai di ingetin segala," gerutunya.
Aiden hanya tersenyum tipis mendengar gerutuan sang istri.
"kamu memang bayi besar buat aku," gumam Aiden tersenyum tipis.
"cih dasar buaya," Feby segera mendecih dan memalingkan wajahnya.
Aiden segera keluar kamar dan menaiki mobil mewahnya. setelah merasa aman, Feby segera keluar dari kamar.
gadis itu segera menuruni anak tangga menuju ke ruang makan. " eh Nyonya, ada yang bisa di bantu,?" tanya salah satu Maid itu
See You
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments