"loe disini, jangan sok kecakepan deh, cantikan juga gue. jadi loe nggak usahkecentilan goda semua cowok di sini," Syafira menatap tajam kearah Feby dan teman temanya.
Feby yang mendengarnya, menjadi semakin bingung di buatnya.
"heh, nenek lampir, kalau ngomong itu yang jelas," Sivia berucap dengan nada ketusnya.
"alah loe nggak usah pura pura deh, loe kan udah punya pacar Feb, terus kenapa loe gangguin anakbaru itu,?" tanya Syafira menggebu gebu.
hsl itu, membuat Feby dan teman temannya, terperangah. dan tak lama kemudian, mereka tertawa terbahak.
"jadi loe cemburu sama Feby. karena di dekati sama Rangga,?" tanya Imelda dengan madih menahan senyum.
"enggak! siapa yang cemburu, gue cuma nggakau sekolah kota jadi jelek karena perbuatan temen kalian yang suka menggoda anak baru," Syafira berkata dengan nada sinis.
Feby yang mendengarnya, berusaha menekan amarahnya. entwh mengapa saat ini dirinya menjadi sensitif.
"loe bilang, gue menggoda murid baru,? " tanyanya menatap tajam gadis itu. " gue nggak akan pernah mengambil barang yang udah pernah gue buang," lanjutnya seraya berlalu pergi.
hal itu, membuat Syafira dan teman temanya, menjadi kebingungan. " apa maksud loe,?" tanyanya.
"diaantan Feby, kalau loe mau, loe bisa mendekatinya," Imelda berucap dengan nada mengejeknya. dan menyusul teman temanya.
meninggalkan Syafira dan teman trmanya, yang saat ini tekah menggerutu kesal.
"oh my god ternyata Feby sama Rangga mantan kekasih, duh malu gue," Syafira menepuk keningnya sendiri..
tak berapa lama, bel masuk berbunyi menandakan jika pelajaran akan segera di mulai.
dan saat pelajaran sedang berlangsung, Feby berpamitan pada guru, untuk ke kamar mandi.
dan setelah Frby keluar, sekarang giliran Syafira yang juga pamit untuk keluar.
Feby membasuk wajahnya setelah menuntaskan hajatnya. dan tiba tiba, dirinya di tarik oleh seseorang.
yang membuat gadis itu terhempas ke tembok. "awh loe gila ya,?" tanya Feby yang mengusap punggungnya.
"jangan sok kecakepan deh," Syafira berkata sinis. sementara Feby, gadis itu hanya terbengong. karena merasa bimgung.
"dasar nenek gayung," umpat Feby seraya berlalu pergi.
keduw gadis itu, segera kembali ke kelas dan mengikuti pelajaran seperti biasa.
"loe kenapa kayak kesel gitu,?" tanya Sivia. saat menyadari jika wajah Feby kini memerah seperti orang yang tengah menahan amarah.
"biasalah, nenek gayung," jawab Feby malas. Sivia yang mendengarnya, menjadi geram.
"loe mau buat apa untuk bzles dia,?" tanya gadis tomboi itu.
"hmm entahlah catatan gue udah banyak," Feby mulai menulis materi di papan tulis.
Sivia yang mendengarnya, hanya bisa menghela nafas berat. memang benar apa yang di katakan oleh Feby, jika masalahnya, sudah sampai di guru Bp dan sekali lagi berbuat ulah, maka Feby akan di skorsing.
tak terasa, waktu berjalan begitu cepat dan bel berbunyi satu menit yang lalu.
"Feb, loe mau nitip seperti biasanya atau pergi sendiri,?" tanya Renata yang menghampiri meja sahabatnya itu.
"emm gue pergi sendiri aja deh," Feby bangkit dari tempat duduknya dan melangkah menuju kantin. di ikuti oleh ke tiga sahabatnya itu.
dan tanpa di duga, Rangga juga ikut menyusul dan berjalan di samping Feby.
"tuh, si Feby udah ada Reza masih aja ganjen deket sama Rangga," Syafira berkata seraya melirik kekasihnya.
entah mengapa, gadis itu merasa jika ada yang di sembunyikan Aiden dari dirinya.
sementara itu, Feby dan teman temannya, telah sampai di depan kantin.
"eh, mau duduk di mana,?" tanya Renata. semua menatap ke sekeliling dan mendapati ada dua meja kosong yang ada di belakang.
"kesanaa aja ya,".Sivia meunjuk salah satu dari bangku itu. mereka semua setuju dan melangkah ke tempat yang di tuju.
tina yiba, Rngga dan Reza,duduk di samping Feby. membuat semua mata yang berada di sana, menatap tak percaya.
"kalian apa apaan sih, kalauau duduk tuh di sana. itukan koong" tunjuk Imelda.
'tuh,dengerin ada yang kosong juga," Rangga berucap sinis.
"heh, gue pacarnya ya, loe sebagai mantan, mending minggr," ucap Reza tak kalah sinisnya.
Rangga yang mendengarnya ingin sekali membalasnya. namun, urung di lakukn karena mendengar ucapan Feby." udah deh kalian ini kayak anak kecil aja," degus Feby.
dan akhirnya, mereka kembali menikmati hidangan makanan yang baru saja tiba.
"emm enak banget makanannya," entah mengapa, Feby merasa seperti baru pertama menikmatinya.
hal itu, membuat Sivia yang memang berada disamping Febymengernyit heran. " persaan makananya, biasa aja deh," gumam gadis itu.
tak lama, Syafira dan dan teman temanya datang dan langsung membuat ulah. tepat saat Reza dan Rangga memesan makanan yang lain, Syafira datang menghampiri
"wah wah, sepertinya ada yang jadi ratu nih di apit sama dua Raja," Syafira berkata dengan sinis.
dan lngsung menuangkan saus sambal ke makanan yang hendak di santap oleh Feby. hal itu, membuat Feby naik pitam. dan langsung mendorong tubuh Syafira dengan kuat.
hingga tubuhnya terhempas ke lantai dengan sempurna.
"loe,.." Syafira hendak membalas. kala tiba tiba, Aiden dan teman temanya datang.
Syafira segera menjalankan aksinya. " hiks hiks apa salah gue Feb, loe kenapa kasar sama gue," gadis itu menangis sesenggukan.
tak berapa lama, Aiden datang menengahi pertikaian. " ada apa nih,?" tanya laki laki itu.
"hiks hiks, Feby mendorongku Aiden, lihatlah tanganku sampai luka," adu Syafira seperti anak kecil dan sepertinya, misinya kali ini berhasil.
Aiden langsung menatap tajam kearah Feby. membuat semua orang merasa takut. tapi, bukan Feby namanya jika gadis itu juga takut.
"hey berhentilah bukan gue yang memulainya," sanggah Feby.
"loe ikut gue ke ruang Bp," Aiden menarik tangan gadis itu meninggalkan kerumunan.
"kali ini, loe nggak akan mungkin selamat," Syafira tersenyum penuh kemenangan.
"dasar Ondel ondel," Sivia melempar tusuk sate ke arah Syafira di ikuti Renata dan Imelda. sementqra Reza dan Rangga, dua laki laki itu tampak kebingungan
"kemana mereka,?" tanya Reza yang tidak mendapati sang kekasih.
"tuh, Feby buat ulang, mungkin kali ini, akan di skors" tiba tiba salah satu siswa mengjampirinya.
hal itu, membuat Reza mengusap kasar wajahnya. " huh, kali ini aku nggak bisa bantu apa apa," lirihnya.
sementara Rangga, laki laki itu juga merasa bingung karena sepengetahuanya, Feby adalah gadis manis dan pendiam.
kenapa sekarang bisa seperti ini,? dan Rangga menghampiri Sivia dan yang lainya.
"gimana ceritanya, bulanya dulu Feby adalah gadis baik dan kalem,? terus kenapa sekarang jadi bar bar,?" tanya Rangga.
"huh, terus loe percaya sama ucapan si Syafira,? dia itu memang sering mencari masalah sama Feby," dengan jelas, Sivia menceritakannya pada Rangga.
See You...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments