bel istirahat, berdering berapa menit yang lalu. namun, Feby masih saja setia di bangkunya dan tidak berniat pergi ke kantin.
"loe nggak mau ke kantin Feb,?' tanya Renata. saat gadis itu, melangkahkan kaki, melewati meja sahabatnya itu.
"males banget deh gue ke kantin, atau gue titip aja ya,?" tanya Feby lada Renata.
"yaudah, gue beliin. loe mau apa,?" tanya Renata.
"emm kayaknya sosis bakar enak, sama jus jeruk. nih uangnya," Frby segera memberikan uang berwarna biru pada Renata.
tak lama, seseorang masuk ke dalam kelas dan menghampiri Feby yang masih berbicara dengan teman temannya.
"kak Feby!!" panggil siswa itu. membuat Feby yang merasa di panggil, langsung menoleh ke sumber suara.
"ada apa,?"tanya Feby. gadis itu segera menyerahkam buket bunga pada Feby.
"ini bunga Lily dari Kak Reza," gadis itu menodorkan bunga dan kue 5art mini bertuliskan anniversari.
Feby yang melihatnya, tersenyum manis. karena ternyata, kekasihnya itu. benar benar memberikan bunga pesanannya.
"makasih ya," Feby meraih dan mencium buket tersebut. lalu. kembali duduk di bangkunya.
"wah, dapet surpris dari ayang nih,?" goda Sivia. dan Feby hanya diam. tak menanggapi ocehan sahabatnya itu.
Feby menoleh pada Renata yang masih terdiam di tempatnya.
"eh, Ren nggak jadi makan Sosis bakar deh, gue makan ini aja udah kenyang." cengir Feby pada sahabatnya itu.
Renata hanya menganggukan kepala dan kemudian berlalu dari sana. bersama Sivia dan Imelda.
"cih dasar alay!! sudah besar masih saja di rayakan!!" Cibir Syafira menatap sinis pada Feby.
Feby yang mendengarnya, tersenyum sinis dan menatap balik gadis usil itu. " heh, kalau iri, itu bilang sama pacar loe, jangan malah mencibir orang yang sedang bahagia. iri kok nyinyir, iri ya di saingi lah," Frby kembali memakan kue itu.
karena tart adalah kue favoridnya selama ini. dan entah mengapa, Feby tak pernah ada kata bosan saat makan kue itu.
Syafira yang mendengarnya, hendak melangkah dan memberikan pelajaran pada musuh bebuyutan itu. namun, gerakannya di tahan oleh Aiden.
"dia udah hina aku sayang, " adu Syafira manja. yang membuat Feby seketika ingin mengeluarkan isi perutnya karena rasa geli yang tak tertahan.
"huek! dasar nenek lampir," hardik Feby pelan.
"sudahlah, jangan berbuat onar di sini, kalau kamu mau kue, nanti aku belikan." Aiden segera menatik sang kekasih untuk keliar kelas.
diikuti para teman teman Syafira. sepeninggal Aiden dan yang lain, tak terasa, air mata Feby menetrs karena menyadari, jika dirimya sudah tidak segel lagi..
tanpa Feby sadari, Rangga yang sedari tadi hanya memperhatikan dari jauh, perlahan mendekat dan duduk di meja samping meja Feby.
"hay, boleh gabung,?" tanya laki laki itu. membuat Feby, terkesiap dan menoleh kearah sumber suara.
"Rangga," ucapnya lirih. sementara laki laki itu, hanya membalasnya dengan tersenyum tipis.
"loe sepertinya, sudah bahagia ya, sama pacar loe,?" tanya laki laki itu tersenyum kecut.
"ya, seperti yang loe lihat, gue bisa move on dari loe," ucapnya tersenyum bangga.
dia teringat akan kata kata Rangga, yang dulu sangat menyakitkan baginya.
Flasback On..
hari ini, adalah hati di mana ulang tahun Rangga yang ke empat belas tahun. dan Feby, akan memberikan kejutan oada sang kekasih.
mereka telah berpacaran, hampir satu tahun lamanya. dan sejauh ini, hubungan mereka baik baik saja.
Feby segera melangkahkan kakinya, menuju rumah Rangga, yang memang, tidak jauh dari rumahnya.
sesampainya di sana, Feby tak sengaja, memdengar percakapan keluarga Rangga.
"emang harus ya Pi Mi, Rangga Ikut kalian,?" tanya laki laki remaja itu.
"harus sayang, memang kamu mau di sini sendirian,?" tanya Papi Rangga.
Rangga, hanya bisa menghela nafas panjang. ia bangkit dari duduknya, dan melangkah pergi.
"mau kemana sayang,?" tamya sang Mami. Rangga menolwh sebentar.
"mau keluar cari angin," laki laki itu, mengayunkan langkahnya. membuka pintu dan menutupnya kembali.
Feby yang belum sempat pergi, akhirnya memutuskan masih berada di depan pintu. hal itu, membuat Rangga terkejut.
"kamu denger semuanya,?" tanya laki laki itu, pada sang kekasih.
Feby hanya mampu menganggukan kepala.
"aku mau, kita putus!!" kalimat yang baru saja keliar dari mulut Rangga, membuat Feby tersentak kaget.
"nggak! aku nggak mau putus dari kamu" Feby menggelengkan kepalanya kuat.
"tapi Feb, aku akan pergi jauh," Rangga meraih tangan kelasihnya.
"aku akan menunggumu," gadis itu, berkata dengan yakin.
Rangga hanya tersenyum dan mengelus kepala kekasihnya itu.
"aku akan bertemu denganmu, setiap satu tahun sekali," janji Rangga Pada Feby.
gadis itu, hanya tersenyum simpul memdengarnya." janji ya," jari kelingkingmya mengudara.
"janji sayamg," balas Rangga menautkan jari mereka.
namun, janji hanya tinggal janji karema semenjak keberangkatan laki laki itu ke negara D, Feby tak pernah mendapati laki laki itu.
hingga Feby mendapatkan kabar dari salah satu temanya, bahwa Rangga di sana, telah memiliki seorang kekasih.
merasa tidak percaya, Feby memutuskan untuk menghubungi Rangga.
"halo, ada apa,? tanya Rangga di seberqng sana.
"kamu kenapa nggak pernah nemuin aku,?" tanya Feby.
"loe udah tau kan dari si Dion, kalau gue udah ada cewek di sini,?" tanya laki laki itu dengan sinis.
"jadi, itu benar," tenggorokan gadis itu serasa tercrkat. Rangga adalah cinta pertamanya. membuat Feby sangat hancur pada saat itu.
"keterlaluan loe Rangga, gue skan pastikan loe menyesal," teriak Feby penuh amarah.
"heh, bukan gue yang menyesal, tapi loe yang akan gagal move on," Rangga berkata dengan percaya dirinya.
Flasback off.
****
Rangga kembali ke tempat duduknya, saat menyadari, ada seseorang yang akan masuk ke kelas dan benar saja, saat Sivia dan teman temanya, masuk kedalam kelas.
di ikuti Reza yang juga ikut masuk. ke kelasnya.
"sayang," sapa Reza menghampiri kekasihnya. dan duduk di depan gadis itu.
"ternyata, kamu beneran beliin aku bunga lily ya," senyum Feby terbit.
"apa sih yang nggak buat kamu," Reza mengelus kepala kekasihnya.
dan hal itu, membuat kedua pria yang berada di sana, seperti kebakar api cemburu.
"iya deh, iya yah sedang ngerayain ulang tahun jadian, semoga langgeng deh sampai nikah," Sivia mencibir dengan menahan tawa. dan melirik ke arah Aiden.
"emang enak loe, rasain," gumam Sivia pada Aiden yqng sudah memerah wajahmya.
"loe ngomong sama siapa,?" tanya Feby yang baru menyadari sahabatnya itu, berbicara sendiri.
"eh, nggak ada kok, tadi ge ngedumel sanasemut," ucap gadis itu sekenanya.
"hah, emang ada,?" tanya Feby yang merasa bingung.
"adalaj, loe aja yang nggak di gigit," balasnya
See You
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments