sementara itu, Feby dan Aiden, kini berada di ruang guru BK dan mereka berdua, tengah berhadapan dengan Pak Imam. guru paling kiler dan kejam.
"apa kamu buat ulah lagi,?" tanya laki laki paruh baya itu, dengan tatapan membunuhnya. Feby yang melihat dan mendengarnya, sebenarnya merasa ngeri.
namun, bukan Feby namanya jika tidak melawan. " bukan saya Pak yang buat ulah," sanggah gadis itu dengan wajah serius.
namun, apa boleh di kata, seserius apapun, Feby pada Guru kiler itu, beliau tidak akan pernah percaya. karena, .emang di matanya, Feby adalah trouble makker.
sementara Syafira, adalah gadis lemah lembut bak seorang ratu dari kerajaan. hah, memang sungguh menyebalkan.
"huh, jadi apa maumu,?" tanya Pak Imam drngqn sedikit memijat kepalanya.
"saya..." baru saja Feby ingin membuka suara. hukuman seperti biasa. sepertinya tidak masalah, toh cuma lari sepuluh putaran atau kalau tidak, membersihkan srpuluh toilet juga tidak terlalu buruk.
namun, gadis itu segera membulatkan matanya, saat mendengar ucapan Aiden. " skorsing saja Pak, satu minggu sepertinya cukup untuk memberikan efrk padanya." Aiden berkata drngan sangat tenang dan tegas
Feby yang mendengatkan, menatap tajam laki laki yang sekarang duduk di sampingnya itu. " hah, apa apaan dia ini. " gadis cantik itu mendegus kesal.
"baik lah, kalau begitu, saya akan kasih surat peringatan pertamamu dan hukumanya. adalah Skorsing selama satu minggu," Pak Imam memijat kepalanya yang sedikit berdenyut itu.
memang sungguh kasihan sekali nasib beliau. di masa tuanya ini, harus menghadapi kelakuan gadis yang banyak masalah seperti Feby.
"tapi pak,.." belum sempat gadis itu berucap, Aiden telah terlebih dulu menariknya. " kalau begitu, kami permisi dulu pak," Aiden segera keluar dengan masih menggandeng tangan Feby.
hal itu, membuat semua orang, menatap tak percaya. termasuk juga, Syafira dan sahabat Feby sendiri. tentu saja kecuali Sivia.
gadis itu malah tersenyum senang. " semoga saja, Aidrn bisa ngerubahloe menjadi lebih baik ya Feb," Sivia tersenyum tipis.
"Aiden, kamu ngapaim gandeng dia,? kamu udah nggak sayang lagi sama aku,?" Syafira berkata dengan mendramatisir.
hal itu, membuat Frby dan teman temanya, memutar bola malasnya. namun, mereka tidak menyangka dengan apa yang di katakan oleh Aiden.
"udah ngedramanya,?" tanya laki laki itu, menatap tajam sang Kwkasih.
Syafira yang mendengarnya, tertegun sesaat."Aiden, maksud kamu apa,?"tanya gadis itu bersiap untuk mengeluarkan airmatanya.
karena biasanya, Aiden akan luluh hamya dengan Syafira menangis saja. tapi, sepertinya hal itu, tak membuat Aiden luluh kali ini.
laki laki itu, tetap menatap tajam ke arah Syafira. " gue nggak nyangka, loe ternyata selicik itu, mulai sekarang, kita putus!!" Aiden menekankan kalimat terakhirnya.
semua orang, tercengang. dan tanpa basa basi, Aiden segera menarik tangan Feby membawanya ke mobil gadis itu.
"kamu mau kemana,?" Syafira menarik tangan laki laki itu. namun, dengan cepat, menis tangan Syafira.
"gue tekanin lagi sama loe, jangsn pernah ganggu Feby lagi," Aiden menatap tajam gadis itu.
"ku kenapa ninggalin aku, apa ini karena gadis traubel maker itu,?" Syafira dengan berangnya, menunjuk Feby yang berdiri di samping Aiden.
"jangan tunjuk dia seperti itu, asal loe tau, dia lebih baik dari loe," setelah mengatakan hal itu, Aiden segera menarik dan masuk ke dalam mobil Feby.
kemudian, menjalankan mobil itu, meninggalkan area sekolah. dan meninggalkan berbagai pertanyaan di kepala mereka.
ada apa sama mereka, apa mereka punya hubungan,? ataukah mereka diam diam selingkuh,? termasuk juga, dengan Reza. laki laki itu sampai tak berkedip menyaksikan kejadian yang baru saja terjadi.
*******
sementata itu, Feby yang berada di dalam Mobil, tak henti hentinya mendumel seraya mendegus kesal.
"loe tuh apa apaan sih, kenapa loe bilang, lebih baik gue di skorsing dari pada membersihkan toilet,? terus kenapa juga loe nggak jawab pertanyaan s8 Syafira, kalau tuh anak makin curiga gimana,?" tanya Feby bertubi tubi.
Aiden hanya menghela nafas mendengarnya. ternyata, istri lecilnya itu, sangat cerewet dan juga sangat menggemaskan.
"terus gimana ka,..." bel sempat Feby berbicara, Aiden telahmembungkam mulut mungil sang istri dengan bibirnya.
Aiden sedikit menggigit kecil. membuat gadis itu, sedikit membuka mulutnya. setelah dirasa nafas mereka hampir habis, Aiden menghentikan aksinya.
"loe gila!!" Feby memukul dada bidang sang suami. dan memalingkan wajahnya.
kemudian, Aiden melajukan kembal mobilnya dan tak berapa lama, mereka sampai di depan rumahnya.
saat mereka turun, ternyata sudah ada Mama Yunita yang tengah Duduk di teras rumahnya.
"lho Mah, kok nggak masuk," laki laki itu, menghampiri wanita paruh baya itu.
"iya sayang, Mama sengaja nunggu kalian," Wanita ita tersenyum tipis. " kita jadi kan, ke dokternya,?" Mama Yunita tersenyum tipis.
"jadi Mah, kita mau ganti baju dulu," Aiden segera menggandeng tangan sang istri menuju kamarnya.
sementata Feby, gadis itu hanya mengikuti langkah sang suami.
"kita mau kemana,?" tanya gadis itu saat mereka telah selesai bersiap siap.
"nggak usah banyak tanya! atau loe mau ngetasain ini lagi,?" tanya Aiden denganenyentuh bibirnya.
hal itu, sukses membuat Feby bergidik ngeri. " hih, ogah" Feby merosot ketakutan. hal itu, membuat Aiden tersenyum penuh kemenangan.
"ya udah ayo," Aiden menarik tangan gadis itu dan menghampiri Mama Yunita di teras.
"kalian sudah siap,? ayo berangkat,",Mama Yunita beranjaj dari duduknya. menuju mobil pribadinya. " kalian naik mobil kalian sendiri ya," Mama Yunita tersenyum tipis.
Aiden hanya menganggukan kepala. dan sebelum naik, Aiden terlebih dulu mrminta izin jika hari ini, dirinya tidak masuk sekolah.
"baiklah, salan untuk semua keluargamu disana," Pak Kepsek memberikan izin.
Aiden memang anak dari pemilik Yayasan ini. tapi bukan berarti dia bisa seenaknya menggunakan kekuasaan orang tuanya.
sudah cukup Dirinya merasa malu saat menikah secara diam diam. dan Pak Kepala Sekolah memberikam izinnya.
dan sekarang, sebisa mungkin laki laki itu, mencari alasan yang paling logis di sana. karena dirinya yidak ingin di katakan sebagai laki laki yang menggunakan kekuasaannya.
Yayasan itu berdiri di atas persstujuan Papah Surya, dan Ayahnya Feby. dan untuk alasan itulah, Feby selalu lolos dari hukuman.
tapi, sepertimya sekarang sudah tidak lagi karena Aiden sebisa mungkin akan merubah sifat istrinya itu.
karena selain Yayasan yang berkerja sama, Perusahaan keduanya juga mengadakan kerja sama.
tak lama brrselang, mereka telah sampai di depan rumah sakit Ibu dan Anak milih keluarga Feby. gadis itu sempat bingung. untuk apadirinya di bawa kesini, ?
" kita ngapain kesini,?" tanya gadis itu yang masih tak Menyadarinya.
Aiden tak menjawab. melainkan langsung menarik tangan istrinya untuk keluar.
See You..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments