Bel pulang sekolah, telah berbunyi lima belas menit yang lalu. namun, Feby dan teman temannya, belum beranjak dari area sekolah.
"Lo nungguin Reza, ya?" tanya Renata yang baru selesai dari toilet. Feby hanya menganggukkan kepala.
Sekarang ini, mereka ber empat ada di depan gerbang sekolah. karena, sudah menjadi kebiasaan jika waktunya pulang, akan bersantai ria di depan gerbang sekolah.
Sambil cuci mata, karena di depan sekolah mereka, ada kampus yang cukup terkenal. sehingga, banyak yang ingin cuci mata di sana.
Tak lama sepeda motor, berhenti di depan mereka. membuat Sivia, menyenggol lengan Feby. karena itu adalah motor Aiden.
"tuh, Lo di jemput sama pak Suami," bisik Sivia pada sahabatnya itu.
"ish apaan sih, ya kali," ucap Feby seraya mencebikkan bibirnya.
Sontak saja, Sivia tergelak tanpa suara. tak lama, seseorang datang menghampiri laki laki itu.
"udah lama?" tanya Syafira lembut seraya membelai wajah kekasihnya.
Hal itu, sukses membuat Feby mual dan memeragakan seseorang yang sedang ingin muntah.
Tak lama, Reza datang menghampiri sang kekasih. " hai sayang, udah lama nunggu,?" tanya Reza seraya duduk dan merangkul bahi kekasihnya itu.
Aiden sempat menoleh dan memandang sesaat wajah istrinya itu. tiba tiba, ada sesuatu yang aneh dalam dirinya, saat memperhatikan kemesraan sepasang kekasih di depannya itu.
Tak ingin berlama lama di sana, Aiden langsung memberikan helm itu pada Syafira dan mereka segera meninggalkan tempat itu.
"eh, bagaimana, kalau kita nongkrong di Mall,?" tanya Renata memberi usulan.
Sivia dan yang lain, menyetujui usulan itu. hanya Feby yang mendadak diam. hal itu, membuat semua orang, menatap gadis itu, secara bersamaan.
"Lo kenapa? nggak mau ikut?" tanya Renata. karena merasa heran. kerena biasanya, gadis itu paling semangat jika ber bau Mall.
Tapi untuk kali ini, gadis itu hanya diam membuat semua orang bertanya tanya.
"enm gue nggak ikut ya," Feby berucap seraya seperti orang gelisah.
"kenapa?" kini Reza yang angkat bicara. karena, tak biasanya, kekasihnya itu menolak.
"emm gue belum izin sama orang rumah," Feby beralasan se logis mungkin. agar semua orang, tak menaruh curiga.
"oh, kalau gitu, biar gue aja yang izin," Renata hendak mengeluarkan ponselnya.
Namun dengan cepat, gadis itu menggelengkan kepala." eh, nggak usah, oke deh gue ikut," dan pada akhirnya, Feby mengiyakan ajakan sahabatnya.
Lima belas menit kemudian, Feby dan teman temanya, kini telah sampai di depan Mall terbesar di kota itu.
Dan dengan segera, Feby segera masuk ke dalam Mall. dan mereka, segera berbelanja sesuka mereka. mereka sangat senang karena bisa sedikit melepaskan benan sebagai anak sekolah.
Termasuk juga Feby, yang awalnya menolak untuk berkunjung ke mall. sekarang ini, malah saat ini yang makin semangat untuk berbelanja.
saat semua sedang asyik berbelanja, Renata menghampiri Reza yang sedang duduk di sofa ruang tunggu.
"eem," Renata sengaja berdehem, agar laki laki itu, menoleh ke arahnya.
Dan benar saja, Reza menoleh kearahnya. dengan memasang wajah datarnya.
"Za, dengerin penjelasan gue dulu," Renata hendak mengatakan sesuatu. tapi terhalang saat tangan laki laki itu, terangkat ke udara.
Pertanda harus diam. dan Renata pun, menurutinya, gadis itu beranjak dari duduknya, dan hendak melangkah.
Namun sebelum itu, Renata berbalik arah dan menatap Reza, barang sesaat.
"apapun yang terjadi, semua fikiran buruk loe itu, nggak bener," Renata segera melangkahkan kaki meninggalkan tempat itu.
Tak lama, mereka semua, telah sampai di sebuah cafe yang berada di dalam mall.
"eh, kalian mau makan apa?"tanya Renata.
"makanannya samain aja sama kalian," ucap Feby karena gadis itu, sedang bermain ponsel.
Tak lama, matanya menangkap sesuatu yang familiar di depan sana. Feby, memicingkan matanya, untuk memperjelas oenglihatanya.
Senyum sinis, tercetak di bibirnya, saat melihat siapa yang tertangkap oleh netranya.
"Lo lihat juga,?" tiba tiba, Sivia berbisik di samping Feby.
Membuat gadis itu menoleh. " biarin aja," Feby hanya mengedikkan bahunya.
"Lo nggak cemburu gitu?" tanya Sivia. menggoda.
"hah, cemburu, emang dia siapa, sampai gue harus cemburu?" Feby bertanya dengan nada ketusnya.
"ati ati, ntar jatuh cinta, baru tau loe," Sivia masih asyik menggoda sahabatnya itu.
"nggak akan!! " tegas Feby.
"yakin nih ngga akan ?" Sivia menaik turunkan alisnya.
"ish itu terus yang di bahas," Feby menghentak hentakkan kakinya, membuat tawa Sivia meledak seketika.
Hal itu, membuat Reza dan Imelda, menoleh kearah Feby dan Sivia.
"kalian kenapa sih, kok gue perhatiin dari tadi asyik sendiri?" Imelda bertanya seraya menatap sahabatnya itu, dengan heran.
"nggak Papa. ada film baru," Sivia berkata, dengan masih menahan senyum.
"ish kalian tuh suka banget ya, sama Drakor?" tanya Imelda penasaran.
"banget! Lo nggak akan tau rasanya, karena Lo nggak suka sama Drama," Sivia berkata seraya melirik Feby. " ya nggak Feb,?" tanya Gadis itu.
Feby hanya meresponnya, dengan menganggukkan kepala.
"ish paan sih orang isinya cuma peluk sama c**m aja," gerutu Imelda.
Tak lama, Renata datang, membawa pesanan yang mereka pesan.
"nih, yang pedes buat Feby," Renata berkata seraya mendorong pelan kearah gadis itu.
"wah, Lo tau aja, Ta, kalau gue lagi pengen makan yang pedes pedes," Feby tersenyum penuh arti.
"gara gara liat suami, jalan sama cewek lain ya,?" bisik Sivia.
"Via!! " teriak Feby dengan nada tertahan. hal itu, membuat Sivia cekikikan.
"kalian kenapa, dari tadi cekikikan aja?" tanya Renata.
"biasa Ta, abis nonton Drama katanya,"Imelda melirik kedua gadis itu.
"oh, kirain apaan," Renata mulai menyantap makanannya dengan lahap.
Ya. di antara ke empat dara cantik itu, hanya Feby dan Sivia yang menyukai Drama Korea. karena Renata dan Imelda, lebih suka ke Drama india.
Mereka berkata, lebih asyik Drama india di banding Drama yang lain.
Sementara itu, Reza sedari tadi hanya berdiam diri saja l. memperhatikan sang Kekasih yang sedang bercanda tawa.
Dan tanpa mereka sadari, ada sepasang mata elang yang menatap mereka, entah dengan tatapan yang bagaimana, karena tatapan itu, sulit sekali di artikan.
'sayang, lo lihatin apa sih?" tanya seorang gadis pada laki laki itu
"nggak kok, ayo kita pergi," laki laki itu, bergegas meninggalkan tempat itu, bersama sang kekasih.
Siapa lagi, orangnya jika bukan Aiden dan Syafira. sepasang Kekasih itupun, juga tengah makan di restaurant dalam mall itu.
Dan tak sengaja, mata elangnya, melihat Istri kecilnya sedang bersama kekasih dan teman temanya.
Ada rasa kesal yang timbul di dalam hatinya, karena istrinya itu pergi, tidak meminta izin padanya
see you...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
Juliai Ani
renata kayak nya teman makan teman
2023-02-16
1