Sejenak, Reza terdiam. laki laki itu berfikir. tak lama, senyum di wajah manisnya terukir. saat tau maksud dari sang Kekasih.
"tau lah, masa iya nggak tau," Senyum Reza yang membuat Feby mengerucutkan bibirnya.
"pasti lupa kan, tadi besok hari apa,?" tanya Feby menatap tajam sang kekasih.
Sementara yang di tatap, hanya menampakkan cengiran dan garukan kepala.
"ish kamu mah gitu, nggak pernah ingat sama hari jadi kita," ucap Feby mendengus kesal.
"yah, marah nih my princess. ya jangan marah dong, lagipula, aku ini laki laki, jadi kadang suka lupa," Reza kembali membujuk sang kekasih. " oke deh, kamu mau kado apa dari aku?" tanya Reza untuk mengalihkan rasa kesal sang kekasih.
"mau bunga lilly wara kuning," ucapnya tersenyum lebar. karena Feby tau di kota ini tidak ada bunga itu. dan pasti sangat susah mencarinya.
terdengar Reza menghela nafas panjang dan sesaat kemudian, laki laki itu, menganggukan kepala tanda setuju.
"oke, besok pasti aku akan memberikannya untukmu," Reza berkata seraya tersenyum.
Kemudian, dua pasangan kekasih itu, saling melempar senyum seraya bercerita. sesekali, mereka tertawa renyah. saat ada yang lucu.
Dan tanpa Feby sadari, ada sepasang mata, yang menatapnya dengan tatapan mengerikan dan tangan terkepal kuat.
"berani beraninya, dia bermesraan di depan gue," ucap Aiden geram.
Kemudian, laki laki itu, sengaja membanting sendok ke meja kaca. menimbulkan suara nyaring. membuat Feby yang sedang berbincang hangat, terlonjak kaget.
Kemudian, gadis itu, menatap tajam saat dirinya menyadari jika Aiden yang melakukannya.
"apa tadi, sayang ?" tanya Reza dari seberang sana, laki laki itu juga sedikit terkejut saat mendengar suara itu.
"eemm itu, tadi ada supir yang nggak sengaja meletakan kunci mobil terlalu keras," Feby berkata, seraya melirik kearah Aiden.
"oh, kirain ada apa," ucap Reza bernafas lega.
Sementara Aiden, laki laki itu balik menatap tajam sang istri. bisa bisanya, istri kecilnya itu, mengatakan bahwa dirinya adalah supir.
"gila aja, gue ganteng gini, di bilang supir, huh awas saja Lo," Aiden mendengus kesal. dan melangkahkan kakinya, menaiki anak tangga. menuju kamar.
Sementara Feby, gadis itu tampak sangat gelisah. dan duduk dengan tidak tenang.
"duh, gimana ini, jangan sampai gue di terkam lagi. ah, gue ada ide," gumamnya dalam hati.
kemudian, gadis itu berpamitan pada sang kekasih dan setelah di matikan, Feby segera menuju kamar tamu yang letaknya ada di depan.
"huh, akhirnya gue bisa tidur dengan tenang. "ucapnya seraya menghempaskan tubuhnya di ranjang empuknya.
Tiba tiba,dirinya teringat akan kejadian yang baru saja, Feby alami. dan matanya memanas saat menyadari sudah tidak segel lagi.
"hiks hiks, Lo jahat Aiden gue benci sama Lo," teriaknya seraya menangis tersedu sedu. tak lama, karena merasa lelah menangis, akhirnya Feby terlelap dengan wajah yang sembab.
****
Sementara di kamarnya, Aiden tampak cemas karena sedari tadi, istri kecilnya itu, tidak kembali ke kamarnya.
Segera, laki laki itu, menghubungi kepala Maid yang berada di lantai bawah.
"halo, kau tau di mana Nyonya muda berada,?" tanya Aiden saat panggilan itu terhubung.
"Nyonya Muda memasuki kamar tamu Tuan Muda," jawab Maid itu hormat.
"baiklah," Aiden segera menutup panggilan itu. dan tiba iba, laki laki itu tersenyum misterius.
"Lo kira, bisa menghindar dari gue, gue akan menghukum loe semalaman. agar loe nggak nganggep remeh gue," Aiden segera bangkit dari ranjangnya.
Kemudian, laki laki itu, segera keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga.
Laki laki itu segera membuka pintu kamar tamu dan mendapati, sang Istri sudah terlelap dengan posisi mengundang hasratnya sebagai laki laki normal.
Kemudian, Aiden mendekati ranjang dan naik ke atasnya. laki laki itu, segera mengambil sesuatu dari laci meja sebelah ranjang.
Kemudian meneteskan dua tetes di jarinya. dengan perlahan, laki laki itu menyentuh area sensitif Feby.
Membuat gadis itu, menggeliat karena merasa geli. dan setelah selesai, Aiden segera melakukan aksinya dengan langsung menyatukan tubuh mereka.
Walaupun mereka. berdua masih menggunakan pakaian atas. hal itu, membuat Feby tersentak kaget dan hampir saja berteriak.
Namun, belum sempat, gadis itu berteriak, Aiden telah terlebih dulu, membungkamnya, dengan sebuah ci**n.
Sehingga, teriakannya, tidak sampai ke luar kamar. karena kamar ini, tidak ada peredam suaranya.
Bisa malu dia kalau sampai terdengar ke luar kamar. walaupun mereka suami istri, mereka juga sangat malu jika ketahuan.
"hmmmppt-- emmm" Feby meronta sekuat tenaga. untuk melepaskan diri. apalagi, di bawah sana terasa perih. karena belum juga sembuh lukanya.
Dan sekarang, harus di tambah dengan hal ini, membuatnya semakin sakit. dan dengan perlahan, Feby melemah karena merasa kelelahan.
Sehingga membuatnya terdiam dalam kungkungan sang suami.
"Lo akan menjadi milik gue seutuhnya, gue akan buat Lo secepatnya hamil. supaya loe nggak bisa kemana mana lagi," Aiden berbisik di telinga Feby. membuat gadis utu, membulatkan matanya.
"pergi lo-"belum sempat Feby melanjutkan ucapanya, Aiden sedah membungkamnya dengan bibirnya.
Dan selanjutnya, mereka melakukannya, hingga tengah malam. bahkan, saat gadis di bawahnya sudah terlelap, Aiden masih melakukanya.
Dan setelah puas, Aiden terlelap di samping sang istri. sepertinya, laki laki itu, benar benar akan membuat Feby hamil dalam waktu dekat.
Terbukti dengan ganasnya laki laki itu malam ini. seakan Aiden tidak perduli jika Feby hamil di saat mereka tengah menempuh pendidikannya.
Yang di inginkan oleh Aiden saat ini, adalah mengikat sang isteri agar tidak kemana mana.
Tak lama, Aiden juga ikut terlelap. dengan keadaan memeluk sang istri.
*****
Pagi harinya, Feby sangat susah untuk berjalan rasa nyeri dan perih itu, bercampur menjadi satu. sehingga, gadis itu memutuskan untuk melangkah sepelan mungkin menuju kamar mandi.
Setelah sampai di kamar mandi, Feby segera menutup pintu dengan keras.
Membuat Aiden yang baru setengah mengumpulkan nyawanya, terlonjak kaget. dan seketika mengusap dadanya.
"hiks hiks sakit sekali," Feby merintih kesakitan saat air dingin, menyentuh area itu.
"Lo bener bener keterlaluan Aiden!! huhuu," teriak Feby menggebu gebu.
Dan teriakan itu, sampai di pendengaran laki laki itu. dan dengan perlahan, laki laki itu, mendekat pada daun pintu. dan berusaha membukanya.
Namun sayangnya, pintu itu terkunci dari dalam. sehingga Aiden hanya bisa menunggu hingga istrinya itu keluar.
Tak berapa lama, Feby keluar kamar, dan mendapati Aiden berdiri di depan pintu.
Tanpa bicara apapun, gadis itu segera melangkahkan kakinya, menuju kamar pribadi mereka.
Sementara Aiden segera masuk kekamar mandi guna membersihkan diri karena hari ini, ada kegiatan penting di sekolah
See You
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
sella surya amanda
lanjut
2022-07-13
1
Kaisar Tampan
kak aku udah mampir ya.
bantu dukung karyaku juga
simpanan brondong tampan
terimakasih
2022-07-13
0