membuat gadis itu, mengerang tertahan. karena hal ini, baru pertama kalinya ia rasakan.
nafas gadis itu, tersengal saat benda itu, terlepas dari bibirnya. dan belum sempat Feby berucap, Aiden telah terlebih dulu, menyerang bibirnya berkali kali.
hingga membuat gadis itu, membulatkan matanya karena merasa terkejut. pukulan keras, gadis itu layangkan setelah tautqn mereka terlepas.
"dasar gila," umpat Feby dengan berapi api. kemudian gadis utu turun dari tempat tidur, dan melangkahkan kakinya, menuju kamar mandi.
terdengar dari luar, bahwa gadis itu tengah mandi. terbukti, dengan wangi yang menyruak keluar dari kamar mandi.
dan tanpa dinyana, Aiden melepaskan semua pakaiannya, dan membiarkan kain itu, teronggok di lantai.
dan entah sedang beruntung atau apa,? Aiden masuk tanpa permisi. hal itu, sukses membuat Feby, menoleh ke sumber suara.
gadis itu, langsung memekik keras karena mrlihat pemandangan, yang belum pernah dirinya lihat.
"akkh pergi!!" teriakan gadis cantik itu, menggemadi seluruh ruang kamar.
bukannya menurut, Aiden malah semakin memajukannya. berjalan mendekati bath up yang kini, di huni oleh sang istri.
"kenapa gue harus pergi, gue juga mau mandi sayang," Aiden beucap, seraya memeluk tubuh gadis itu.
"lepasin!!" teriak Feby, saat gadis itu, merasakan area sensitifnya, di sentuh oleh Aiden.
bukanbya menurut, laki laki itu, semakin nekat saja. dengan menyentuh bagian bagian yang lainya. mrmbuat Feby semakin merasa kualahan.
pelan tapi pasti, tubuh gadis cantik itu, di dekap oleh tubuh kekar Aiden.
Feby yang meronta sekuat tenaga, mulai melemah saat tidak ada berubah dari tubuh laki laki di depannya itu.
membuat gadis itu, akhirnya terdiam di dalam dekapan suaminya.
Aiden tersenyum penuh kemenangan. saat menyadari, bahwa Feby hanya diam.
dengan cepat, laki laki muda itu, mulai menjelajahi tubuh sang istri dengan aliran aliran yang memabukkan.
hingga tubuh itu, tak lagi meronta. Aiden tersenyum tipis dan segera mengangkatnya. membawanya ke ranjang miliknya.
di rebahkannya tubuh polos itu, secara perlahan kemudian, memulai aksinya.
saat proses penyatuan itu, Feby memekik keras. karena merasa inti tubuhnya, terasa perih dan juga sakit.
"awh sakit hiks lepas," sentak gadis itu, mencoba melepaskan diri.
namun, bukannya menuruti perkataan sang istri, Aiden justru semakin gencar menyerang. membuat Feby, semakin merintih kesakitan
"gue benci sama loe," teriak Feby seraya memukul dada laki laki itu.
tapi, laki laki itu, tak sedikitpun bergeming dsn tetap melanjutkannya, hingga petang menjelang.
tubuh Aiden terkulai lemas dan ambruk samping Feby. sementara itu. Feby hanya terdiam. karena merasa sangat sakit.
bukan hanya fisiknya yang terasa sangat sakit. tapi, juga hatinya yang lebih sakit.
tak lama, Feby terlelap dalam keadaan yang kacau. sementara itu, Aiden yang sebenarnya masih terjaga, membuka mata, dan menatap lekat wajah gadis yang saat ini, telah sepenuhnya, menjadi miliknya itu.
walaupun harus dengan cara yang kurang baik. tapi, entah mengapa, Aiden merasa marah dan tak terima, melihat sang istri bersama laki laki lain.
padahal, dirinya pun sama seperti Feby yang membawa kekasihnya.
"maaf, kalau gue nyakitin loe, apa mungkin gue cemburu,?" tanya Aiden pada dirinya sendiri. " huh, nggak mumgkin gue cemburu. gue hanya nggak mau apa yang sudah mrnjadi milik gue, di usik orang lain," Aiden mencoba menepis gelayar aneh dalam hatinya tak lama, dirinyapun ikut terlelap.
***
Adzan maghrib berkumandang. membuat Feby, membuka matanya. seketika, air matanya mengalir bak anak sungai yang tak mempunyai pembatas.
gadis itu, menoleh dan mendapati, Aiden masih terlelap dalam balutan mimpinya.
"jahat loe Aiden, gue benci sama loe," Feby mengusap air matanya. kemudian, berjalan menuju kamar mandi.
di dalam sana, Feby kembali menumpahkan air mata keswdihan yang teramat sangat pilu.
"kenapa, kenapa papa tega banget sama Feby,? aaakhh" teriak gadis itu. di bawah guyuran air shower.
lima belas menit kemudian, Feby keluar dari kamar mandi. dan mendapati, Aiden telah membuka matanya. seraya terduduk di tepi ranjang.
Feby tak menghiraukan tatapan laki laki itu. laki laki yang telah merengggut masa depannya, dengan cara yang menurutnya sangat kotor.
dengan cepat, gadis itu berjalan menuju lemari dan segera mengganti pakaianya. setelah selesai, Feby menunaikan kewajibanya oada yang di atas.
ia sama sama sekali tak menghiraukan ucapan Aiden yang ingin berjamaah.
setelah selesai dengan urusanya, Feby keluar dari kamar. ertepatan dengan Aiden yang baru krluar juga dari kamar mandi.
gadis itu, mengayunkan langkahnya, menuruni satu persatu anak tangga. menuju lantai bawah.
"eh, Nyonya muda, butuh apa,?" tanya salah satu Maid di rumah itu.
"mau minum teeh manis Bi," Feby tersenyum tipis.
sebisa mungkin, gadis cantik itu. tak ingin memampakan kesedihan di wajahnya. dia harus tetap ceria. walau hatinya sedang terluka.
"sekalian cemilannya Nya,?" tanya Maid itu kembali.
"boleh Bi, yang brownis strawbery dan kukis kacang ya," Feby berkata seraya duduk di ruang keluarga. Maid itu, hanya menganggukan kepala.
kemudian bergegas mengambil pesanan sang majikan.
"buat siapa itu Bi,?" tanya Aiden di tangga terakhir.
"eh, Tuan, ini Nyonya minta di buatkan minuman hangat sama kue kering," Maid itu berkata, dengan menunjuk nampan berisi makanan dan minuman.
"dia nggak makan nasi,?" tanya Aiden.
"katanya nggak mood Tuan," jawab Maid tersebut.
Aiden hanya menganggukan kepala. dan duduk di meja makan. kebetulan, meja makan itu berdamoingan dengan ruang keluarga.
sehingga, Aiden bisa melihat apa yang di lakukan oleh sang istri. sementara laki laki itu, memilih menyantap makanan dan mengamati sang istri.
entah sejak kapan, laki laki itu, senang sekali dengan berlama lama, memandangi gadis itu.
"hah, kalau di fikir fikir, Feby cantik dan menarik," gumamnya seraya memasukan makanan ke dalam mulut.
sementara Feby, gadis itu, sebenarnya sangat tahu jika dirinya, ssdang di perhatikan sedari tadi.
namun, dirinya memilih acuh dan tidak perduli. gadis itu, memilih untuk memainkan ponselnya. untuk mengalihkan rasa risihnya. akibat di perhatikan oleh Aiden.
Feby memilih untuk membuka galery fotonya, dan memposting foto dirinya bersama sang kekasih di story whatsapnya.
tak berapa lama, postingan yang di beri caption ' my moodboster' itu mendapatkan banyak sekali balasan.
Sivia: widih tumben nih mosting foto sama ayang, awas nanti Paksu marah😂😂
Renata : moga langgeng ya,💕
Imelda : pasangan teromantis 😍😍
dan ada berapa lagi pesan dari teman teman yang lain. tapi, Feby sedikit heran. karena kekasihnya tak berkomentar apapun..baru saja, dirinya ingin marah marah, ada video call dari kekasihnya itu
"hay my Sweety, ada apa kok tumben posting foto,?" tanya laki laki itu.
"hari ini kamu ingat hari apa,?" bukannya menjawab, Feby malah balik bertanya
see you
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments