Episode 9- Jebakan Nita

Felicia sudah sempoyongan dan hampir muntah hingga membuat Pandu khawatir, namun dia tetap saja minum karena dia gak mau kalah dan juga gak mau membuat Pandu malu di depan temannya. 

"Masih kuat gak?" tanya Nita sinis.

"Ma..masih," jawab Felicia lirih lalu kembali minum dan akhirnya mutah lalu pingsan.

"Sayang.. wake up," teriak Pandu panik.

"Sepertinya dia pingsan karena terlalu banyak minum," ucap Brian menatap Felicia khawatir.

"Oh my god gimana ini??" tanya Pandu sangat cemas.

"Bawa aja ke apartemen, begitu aja bingung," usul Nita enteng.

"Jika terjadi sesuatu dengannya, awas," ancam Pandu penuh amarah lalu membopong Felicia ke apartemen disusul temannya.

15 menit berlalu kini mereka sudah tiba di apartemen Pandu dan langsung bergegas membawa Felicia ke kamarnya. 

"Tolong beliin obat pereda mabuk untuk Felicia, please.." ucap Pandu memohon.

"Ish kok jadi gue sih?" jawab Nita ketus.

"Karenamu Felicia sampai kayak gini, mau kamu beliin atau aku bilangin sama Papahnya Felicia?" ancam Pandu.

"Ish nyebelin banget, iya iya," jawab Nita ketus lalu berjalan keluar.

"Awas kalau sampai loe beliin obat macam-macam," ancam Brian. 

"Emang loe fikir mau gue beliin obat apa ha? penurun demam??" tanya Nita sebal.

"Siapa tau loe punya rencana licik buat jebak Felicia yang sedang tak sadarkan diri," sindir Brian tersenyum smirk.

"Yaudah loe aja atau kalau perlu kalian berdua yang beli obatnya biar puas dan terpecaya," ucap Nita kesal.

"Udah udah jangan ribut, pusing kepala gue," ucap Pandu memijat pelipisnya.

"Brian nih yang mulai duluan," rengek Nita cemberut.

"Dah jangan ribut lagi, gue percaya loe mau bantuin gue, mau kan?" tanya Pandu tak mau memperpanjang masalah.

"Iya gue mau," jawab Nita terpaksa.

"Thanks.. nih duitnya," ucap Pandu sambil menyerahkan uang.

"Lu fikir gue miskin?" tanya Nita tersinggung dan menepis uang pemberian Pandu.

"Sensi amat sih, yudah terserah," jawab Pandu jengah dan masuk lagi ke kamar.

"Ahaa kesempatan yang bagus, aku beliin aja mereka obat tidur dan khusus Felicia nanti aku belikan obat perangsang biar dia tambah tersiksa haha.. brilian," gumam Nita tersenyum licik.

30 menit kemudian Nita sudah kembali ke apartemen Pandu dengan membawa obat. Lalu ia pergi ke dapur mempersiapkan minuman.

"Nih khusus untuk cewekmu aku buatin susu biar mensterilkan tubuhnya dan nih obatnya," ucap Nita menyodorkan segelas susu dan obat yang sudah ia tukar kemasannya. 

"Thanks Nit," jawab Pandu tanpa fikir panjang langsung mencampurkan obat di dalam gelas.

"Your welcome, oh iya dan ini untuk kalian semua," ucap Nita menyerahkan beberapa gelas susu ke teman-temannya juga untuk dirinya. 

"Harusnya bersulang dengan gelas sloky bukan segelas susu," ucap Bram kesal.

"Pesta kelulusan anti manisntream bro haha," jawab Deo tertawa keras.

"Iya.. mana ada perayaan kelulusan minumnya segelas susu, kayak balita lomba minum susu," jawab Brian terkekeh.

"Udahlah lebih baik diminum mumpung masih anget, cheers," ucap Nita lalu meminum segelas susu disusul teman-temannya. 

"Kok gue ngantuk banget ya?," ucap Deo menguap.

"Iya nih mata gue rasanya berat banget," ucap Brian mengucek mata dan menahan kantuk.

"Mungkin ini efek minum yang terlalu banyak jadinya ngantuk, gue juga kok," ucap Pandu menggeleng-gelengkan kepala pelan.

Beberapa saat kemudian teman-temannya satu persatu tertidur begitu pun Pandu. Kini tinggal dirinya dan juga Felicia yang masih tersadar.

"Haha obat yang udah gue campurin sudah bereaksi, gak perlu capek-capek ngeluarin tenaga untuk gue menghancurkan Felicia," guman Nita tersenyum smirk.

Sedangkan Felicia merasakan seluruh tubuhnya panas dan menginginkan sentuhan. Lantas ia beranjak dari tempat tidur dan menuju ruang keluarga, disana ia melihat semua temannya Pandu dan kekasihnya tertidur pulas.

"Ada apa dengan tubuhku? kenapa rasanya aneh gini? astaga pandu mana ya," guman Felicia sambil berjalan sempoyongan.

Namun tidak dengan Bram, ia masih menjaga kesadarannya tanpa sepengetahuan Nita. Ia sudah menduga jika Nita memiliki maksud terselubung.

"Sudah gue duga jika wanita licik itu merencanakan sesuatu, segitu terobsesinya dengan Pandu," gumam Bram tak percaya.

Tiba-tiba Bram terkejut melihat Felicia berjalan sempoyongan keluar kamar. Lantas ia mendekati karena takut terjadi apa-apa.

"Kamu sudah sadar?" tanya Bram kaget.

"Please help me Bram…" rengek Felicia mendekatkan tubuhnya pada Bram dan sontak membuatnya terkejut. 

"Apa-apaan nih, kamu ngapain?" tanya Bram heran.

"Tolong aku.." pinta Felicia dengan wajah memohon dan menggoda Bram.

"Gila, masak seorang Felicia seliar ini? ada yang gak beres nih.. jangan-jangan ini ulah Nita," gumam Bram menatap Felicia tak percaya.

"Bram.. help me, please," rengek Felicia manja.

Felicia terus menerus membuat Bram kehilangan akal sehat.  Lagi pula dulu Bram pernah mencintai Felicia namun cintanya harus bertepuk sebelah tangan karena Felicia lebih memilih Pandu.

Bram yang mendapatkan perlakuan seperti itu tidak bisa menahan gejolak hasratnya, tak mau ambil resiko akhirnya ia membawa Felicia keluar apartemen dengan cara membopongnya. Ia lebih memilih menikmati malam panjang dengan Felicia di sebuah hotel. 

10 menit kemudian mereka sudah berada di dalam kamar hotel. Bram kagum akan keindahan tubuh Felicia hingga ia berkali-kali menelan slavina. 

"Kamu yakin sama keputusanmu?" tanya Bram dengan suara berat karena menahan hasrat.

"Yakin.. Tolong bantu aku," ucap Felicia memohon.

"Kamu tidak akan menyesal melakukan ini? kamu gak takut Pandu kecewa?" tanya Bram sekali lagi dengan hasrat yang semakin membuncah.

"Tidak.. ayo cepat bantu aku.." jawab Felicia sangat gelisah.

"Baiklah jika itu keinginanmu maka dengan senang hati aku akan membantumu baby," jawab Bram tersenyum penuh kemenangan.

Hingga 1 jam kemudian permainan panas pun usai.

"Memang waktu itu kamu memilih Pandu menjadi kekasihmu namun kenyataannya aku yang mendapatkan keperawananmu. Meskipun tidak bisa memiliki orangnya setidaknya bisa merasakan indah tubuhnya meski hanya satu malam.. Thanks for tonight girl," ucap Pandu tersenyum senang dan tertidur di sebelah Felicia yang sudah tertidur lelap. 

Disatu sisi orang tua Felicia khawatir anakanya belum juga pulang. Semua kontak teman Felicia sudah dihubungi namun mereka tidak bersama Felicia hingga akhirnya Vina menelfon Pandu, berharap jika Felicia bersamanya. Namun sudah kesekian kalinya menelfon tidak kunjung ada jawaban. 

Nita yang sedari tadi kebisingan suara handphone Pandu lalu mengambil hp Pandu dan mensilentnya.. Ia tidak mau momen indah ini terlewatkan. Hal yang sudah di nantikannya sekian lama yaitu bisa berada dalam pelukan Pandu meskipun hanya satu malam.

"Siapa sih yang nelfon berisik banget?" gumam Nita lalu melihat hp Pandu.

"Ahh mamahnya Felicia.. pasti mereka nyariin anak semata wayangnya, andai mereka tau jika anaknya sedang melakukan hal terlarang di sebuah hotel.. ahh gak usah dikasih tau deh ntar gue gak bisa menikmati pelukannya Pandu, silent aja hpnya, beres," gumam Nita lalu mensilent hp Pandu dan kembali memeluk Pandu dengan erat.

"Nikmatnya bisa posisi begini sama orang tersayang, kalau gini terus setiap hari gue bisa tidur dengan nyenyak," batin Nita dengan senyum merekah.

Episodes
1 episode 1 Pandu dan Felicia
2 Episode 2- Pertandingan Pandu
3 Episode 3- Bawa Felicia kesini
4 Episode 4- Felicia dan Mommy Dina semakin akrab
5 Episode 5-Kekesalan Nita
6 Episode 6- Mengerjai Felicia
7 Episode 7- Birthday Felicia
8 Episode 8-Kelulusan
9 Episode 9- Jebakan Nita
10 Epipsode 10- Felicia ternoda
11 Episode 11-Kami mengkhawatirkanmu Felicia
12 Episode 12-Pandu Panik
13 Episode 13- Flashback kisah cinta Mommy Daddy
14 Episode 14-Permintaan maaf Pandu.
15 Episode 15-Perpisahan untuk sementara
16 Episode 16- LDR
17 EPISODE 17-Oh My God, Positif?
18 Episode 18-Siapa Yang Bertanggung Jawab?
19 Episode 19- Kejujuran Felicia
20 Episode 20-Soetanoe murka
21 Episode 21-Kecelakaan
22 Episode 22- Orang tua Felicia siuman
23 Episode 23- Bram memimpikan Calon Anaknya
24 Episode 24-Sadarlah Felicia
25 Episode 25-Akhirnya Siuman
26 Episode 26-Felicia bermimpi
27 Episode 27-Felicia sudah diperbolehkan Pulang.
28 Episode 28-Dokter Arga Mahesa
29 Episode 29-Kepulangan Felicia
30 Episode 30-Pandu
31 episode 31-Dina datang ke mansion Felicia
32 Episode 32-Dina sempat curiga pada Felicia
33 Episode 33-Rencana Pernikahan
34 Episode 34-Kedatangan Pandu
35 Episode 35-Ucapan Soetanoe terngiang di fikiran Pandu
36 Episode 36-Hangout yang membosankan
37 Episode 37-Pertemuan Bram dan Pandu
38 Episode 38-Pertemuan Bram dan Pandu (2)
39 Episode 39 Bram menemui Felicia
40 Episode 40-Membahas Felicia
41 Episode 41-Balik ke Amerika
42 Episode 42- Di buntuti orang tua Pandu dan perdebatan dengan Bram
43 Episode 43-Fitting Baju
44 Episode 44-Pandu & Brian saling mencurigai Bram
45 Episode 45-Pandu & Brian saling mencurigai Bram (2)
46 Episode 46-Kondisi Felicia dan bayinya
47 Episode 47-Bram & Felicia Semakin Intens
48 Episode 48- Brian&Bram
49 Epsiode 49- Hangout dengan Thalia
50 Episode 50-Firasat Thalia dan Salah sangka Wijaya pada Bram
51 Episode 51-Liburan
52 Episode 52-Quality time
53 Episode 53-Hangout with Deo
54 Episode 54-Thalia ternyata tak tulus
55 Episode 55-Sifat asli Dino
56 Episode 56-Felicia di teror?
57 Episode 57-Felicia di teror (2)
58 Episode 58-Chemistry mulai terbangun
59 Episode 59-Tiba di Mansion Felicia
60 Episode 60-Fitting Gaun
61 Episode 61-Menikah
62 Episode 62-Kecanggungan
63 Episode 63-Hadiah Pernikahan
64 Episode 64-Terkuak dalang teror di villa
65 Episode 65-Romantic momen
66 Episode 66-Pertemuan Hartanto,Bram dan Felicia
67 Episode 67-Pandu di Indonesia
68 Episode 68-Terbongkar
69 Episode 69- Terbongkar (2)
70 Episode 70-Lembaran Baru
71 Episode 71-Mengunjungi Vina
72 Episode 72-Felicia melahirkan
73 Episode 73-Hadirnya menambah keharmonisan
74 Episode 74-Felicia membuat kesalahan fatal
75 Episode 75- Felicia membuat kesalahan Fatal (2)
76 Episode 76-Pertemuan dua keluarga
77 Episode 77- Felicia merindukan Emil
78 Episode 78- Bram bimbang
79 Episode 79- Tak Sengaja Bertemu Thalia
80 Episode 80-Jatuh Ke Lubang Yang Sama (lagi)
81 Episode 81-Emil Sakit
82 Episode 82-Permintaan Emil
83 Episode 83-Rujuk
84 Episode 84-Felicia hamil lagi
85 Episode 85- Ngidam Aneh
86 Episode 86-Di ganggu Thalia
87 Episode 87-Thalia terus meneror Bram
88 Episode 88-Kecurigaan Felicia
89 Episode 89-Main Kucing-Kucingan
90 ep
91 ep
92 Episode 90-Tertangkap Basah
93 Episode 91-Terkuak
94 Episode 92-Beri Aku Waktu Untuk Membuktikan Ini
95 Episode 93-Tegang
96 EPISODE 94-Hasil Tes DNA 1
97 Episode 95- Bram kecelakaan
98 Episode 96-Thalia Nekat ke Mansion
99 Episode 97-Cara Licik Thalia
100 Episode 98-Bram Siuman
101 Episode 99-Hasil Tes DNA (2)
102 Episode 100-Sudah Lega Namun Bimbang
103 Episode 101-Felicia Flashback
104 Episode 102-Naomi oh Naomi
105 Episode 103-Mendatangi Thalia
106 Episode 104-Pertengkaran
107 Episode 105-Childish
108 Episode 106- Kejujuran
109 Episode 107-Pandu Bertemu Nita
110 Episode 108-Nita Menempel Terus
111 Episode 109-Bertemu Nita di Amerika
112 Episode 110-Tak Ada Penjelasan Lagi
113 Episode 111-Naomi Tersiksa
114 Episode 112-Bertemu Thalia
115 episode 113-Lembaran Baru Thalia dan Naomi
116 Episode 114-Pandu Move On
117 Episode 115-Pandu Move On (2)
118 Episode 116-Bertemu Nita Di Penjara
119 Episode 117-Felicia Bertemu Hartanto
120 Episode 118-Berdamai Dengan Keadaan
121 Episode 119-Emil Sudah Dewasa
122 Episode 120-Eleora Sudah Dewasa (END)
123 JUDUL BARU TELAH RILIS
Episodes

Updated 123 Episodes

1
episode 1 Pandu dan Felicia
2
Episode 2- Pertandingan Pandu
3
Episode 3- Bawa Felicia kesini
4
Episode 4- Felicia dan Mommy Dina semakin akrab
5
Episode 5-Kekesalan Nita
6
Episode 6- Mengerjai Felicia
7
Episode 7- Birthday Felicia
8
Episode 8-Kelulusan
9
Episode 9- Jebakan Nita
10
Epipsode 10- Felicia ternoda
11
Episode 11-Kami mengkhawatirkanmu Felicia
12
Episode 12-Pandu Panik
13
Episode 13- Flashback kisah cinta Mommy Daddy
14
Episode 14-Permintaan maaf Pandu.
15
Episode 15-Perpisahan untuk sementara
16
Episode 16- LDR
17
EPISODE 17-Oh My God, Positif?
18
Episode 18-Siapa Yang Bertanggung Jawab?
19
Episode 19- Kejujuran Felicia
20
Episode 20-Soetanoe murka
21
Episode 21-Kecelakaan
22
Episode 22- Orang tua Felicia siuman
23
Episode 23- Bram memimpikan Calon Anaknya
24
Episode 24-Sadarlah Felicia
25
Episode 25-Akhirnya Siuman
26
Episode 26-Felicia bermimpi
27
Episode 27-Felicia sudah diperbolehkan Pulang.
28
Episode 28-Dokter Arga Mahesa
29
Episode 29-Kepulangan Felicia
30
Episode 30-Pandu
31
episode 31-Dina datang ke mansion Felicia
32
Episode 32-Dina sempat curiga pada Felicia
33
Episode 33-Rencana Pernikahan
34
Episode 34-Kedatangan Pandu
35
Episode 35-Ucapan Soetanoe terngiang di fikiran Pandu
36
Episode 36-Hangout yang membosankan
37
Episode 37-Pertemuan Bram dan Pandu
38
Episode 38-Pertemuan Bram dan Pandu (2)
39
Episode 39 Bram menemui Felicia
40
Episode 40-Membahas Felicia
41
Episode 41-Balik ke Amerika
42
Episode 42- Di buntuti orang tua Pandu dan perdebatan dengan Bram
43
Episode 43-Fitting Baju
44
Episode 44-Pandu & Brian saling mencurigai Bram
45
Episode 45-Pandu & Brian saling mencurigai Bram (2)
46
Episode 46-Kondisi Felicia dan bayinya
47
Episode 47-Bram & Felicia Semakin Intens
48
Episode 48- Brian&Bram
49
Epsiode 49- Hangout dengan Thalia
50
Episode 50-Firasat Thalia dan Salah sangka Wijaya pada Bram
51
Episode 51-Liburan
52
Episode 52-Quality time
53
Episode 53-Hangout with Deo
54
Episode 54-Thalia ternyata tak tulus
55
Episode 55-Sifat asli Dino
56
Episode 56-Felicia di teror?
57
Episode 57-Felicia di teror (2)
58
Episode 58-Chemistry mulai terbangun
59
Episode 59-Tiba di Mansion Felicia
60
Episode 60-Fitting Gaun
61
Episode 61-Menikah
62
Episode 62-Kecanggungan
63
Episode 63-Hadiah Pernikahan
64
Episode 64-Terkuak dalang teror di villa
65
Episode 65-Romantic momen
66
Episode 66-Pertemuan Hartanto,Bram dan Felicia
67
Episode 67-Pandu di Indonesia
68
Episode 68-Terbongkar
69
Episode 69- Terbongkar (2)
70
Episode 70-Lembaran Baru
71
Episode 71-Mengunjungi Vina
72
Episode 72-Felicia melahirkan
73
Episode 73-Hadirnya menambah keharmonisan
74
Episode 74-Felicia membuat kesalahan fatal
75
Episode 75- Felicia membuat kesalahan Fatal (2)
76
Episode 76-Pertemuan dua keluarga
77
Episode 77- Felicia merindukan Emil
78
Episode 78- Bram bimbang
79
Episode 79- Tak Sengaja Bertemu Thalia
80
Episode 80-Jatuh Ke Lubang Yang Sama (lagi)
81
Episode 81-Emil Sakit
82
Episode 82-Permintaan Emil
83
Episode 83-Rujuk
84
Episode 84-Felicia hamil lagi
85
Episode 85- Ngidam Aneh
86
Episode 86-Di ganggu Thalia
87
Episode 87-Thalia terus meneror Bram
88
Episode 88-Kecurigaan Felicia
89
Episode 89-Main Kucing-Kucingan
90
ep
91
ep
92
Episode 90-Tertangkap Basah
93
Episode 91-Terkuak
94
Episode 92-Beri Aku Waktu Untuk Membuktikan Ini
95
Episode 93-Tegang
96
EPISODE 94-Hasil Tes DNA 1
97
Episode 95- Bram kecelakaan
98
Episode 96-Thalia Nekat ke Mansion
99
Episode 97-Cara Licik Thalia
100
Episode 98-Bram Siuman
101
Episode 99-Hasil Tes DNA (2)
102
Episode 100-Sudah Lega Namun Bimbang
103
Episode 101-Felicia Flashback
104
Episode 102-Naomi oh Naomi
105
Episode 103-Mendatangi Thalia
106
Episode 104-Pertengkaran
107
Episode 105-Childish
108
Episode 106- Kejujuran
109
Episode 107-Pandu Bertemu Nita
110
Episode 108-Nita Menempel Terus
111
Episode 109-Bertemu Nita di Amerika
112
Episode 110-Tak Ada Penjelasan Lagi
113
Episode 111-Naomi Tersiksa
114
Episode 112-Bertemu Thalia
115
episode 113-Lembaran Baru Thalia dan Naomi
116
Episode 114-Pandu Move On
117
Episode 115-Pandu Move On (2)
118
Episode 116-Bertemu Nita Di Penjara
119
Episode 117-Felicia Bertemu Hartanto
120
Episode 118-Berdamai Dengan Keadaan
121
Episode 119-Emil Sudah Dewasa
122
Episode 120-Eleora Sudah Dewasa (END)
123
JUDUL BARU TELAH RILIS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!