"Selamat siang den Pandu dan non Felicia," ucap Bi Tinah ramah.
"Siang bi.." jawab keduanya kompak dan berjalan ke ruang keluarga.
"Hai mommy.. ini ada Felcia, sesuai permintaan mommy tadi pagi," ucap Pandu duduk di sofa.
"Siang tante, apa kabar?," sapa Felicia ramah dan salim.
"Hai sayang.. tante kabarnya baik, bagaimana kabar mama dan papamu?," tanya Dina senang dan memeluk Felicia.
"Baik juga tante," jawab Felicia lalu mereka duduk di sofa dan mengobrol layaknya anak dan mamah.
Pandu yang merasa di cuekin memilih ke kamar untuk ganti baju.
"Cewek kalau udah kumpul gini nih aku serasa obat nyamuk," gumam Pandu kesal sambil berjalan ke kamarnya.
Setelah puas berbincang-bincang dengan Mamah Dina kini Felicia mencari keberadaan sang kekasih yang tak juga menemaninya.
"Cari siapa Fel?," tanya mama Dina.
"Nyari Pandu tante kok gak muncul-muncul ya?," jawab Felicia cemas.
"Mungkin lagi di kamar, susul sana," ucap mama Dina lalu Felicia beranjak ke kamar Pandu.
Tok.. Tok.. Tok.. Suara ketukan pintu kamar Pandu.
"Sayang…" sapa Felicia lembut.
Cekrek.. Suara pintu kamar terbuka.
"Hoamm… iya sayang ada apa?," jawab Pandu sambil menguap.
"Kamu bangun tidur?," tanya Felicia tak percaya.
"Hehe iya.. Maaf sayang habisnya kalian ngobrol asik banget yaudah aku ke kamar eh malah ketiduran, sini masuk," ajak Pandu sambil garuk-garuk kepala lalu mempersilahkan masuk.
"Kamarmu selalu bersih ya sayang aku jadi betah," ucap Felicia sambil melihat sekeliling kamar Pandu.
"Iya dong kan aku menjaga kebersihan apalagi di bantu bibi," jawab Pandu sambil tersenyum.
"Iya sayang tapi setau aku ya kalau cowok tuh rata-rata kamarnya berantakan dan apek," jawab Felicia sambil bergidik ngeri.
"Kok kamu bisa tau darimana? Mantan kamu ya?," tanya Pandu cemburu.
"Aku kan gak punya mantan.. kamu aja pacar pertamaku, aku tau ya di ceritain sama Clara, kamar cowoknya dia itu berantakan dan bau apek, dia aja tiap masuk kamar pacarnya mual-mual," jawab Felicia.
"Ohh.. Kok jorok banget sih itu kalau ketahuan Mommy hmm bisa habis kena omel," ucap Pandu bergidik ngeri.
"Ya katanya sih gitu sayang tapi kan kita gak tau kebenarannya gimana, tau sendiri kan Clara itu sifatnya gimana?," jawab Felicia memberitahu.
"Akhh udah.. Udah.. Bahas Clara gak ada habisnya, makan yuk," ajak Pandu gegas berdiri dari tempat tidur.
"Yuk kebetulan aku juga laper," jawab Felicia lalu mereka turun bersama.
"Mommy.. Lunch yuk," ajak Pandu menghampiri Dina yang lagi baca majalah.
"Wait for minute makanan sedang di persiapkan sama bibi, sini duduk dulu," perintah Dina lalu mereka duduk.
"Feli lihat ini menurutmu bagus gak kalau tante besok arisan pakai tas sama sepatu ini?," tanya Dina menunjuk isi majalah fashion barang branded.
"Bajunya apa dulu tante.." tanya Felicia.
"Bentar.. Bentar (membolak-balik halaman majalah) nah ini.. bajunya ini, gimana? matching dong," tanya Dina dengan antusias.
"No, ini aja tante dijamin penampilannya nanti kece parah, kalau pilihan tante nanti kesannya terlalu ramai," usul Felicia dan akhirnya mereka berdebat ringan hingga membuat Pandu jengah.
"Stop mommy dan juga Feli.. kalian memperdebatkan hal yang gak penting, mommy kan punya baju dan juga tas, sepatu banyak banget tinggal pakai lagi aja ngapain harus beli kan cuma datang arisan," jawab Pandu sedikit kesal.
"Kamu gak asik ihh ini namanya fashion sayang, ya kalik pakai itu-itu terus nanti tante Dina malah kena cibiran geng arisannya dong, harusnya setiap arisan tampilannya harus berbeda," ucap Felicia tak terima jika perdebatannya dengan tante Vina bukanlah hal yang penting.
"Iya kamu sih gak ngerti gimana kalau cewek udah kumpul, jni sangat penting demi penampilan paripurna mommy nantinya," jawab Dina sambil mencolek hidung Pandu.
"Mom ada Feli disini," ucap Pandu malu juga kesal.
"Why?? Felicia juga anak mommy, gak papa kan sayang kalau Pandu di colek hidungnya sama tante?," tanya Dina dengan muka memohon.
"Nothing tante," jawab Felicia mengangkat kedua jempol.
"Dasar wanita, udah aku Mau makan kalau kalian masih mau debat ya silahkan," jawab Pandu lalu menuju ruang makan.
"Serius ninggalin aku? mau makan sendiri padahal ada aku disini? ok fine.." jawab Felicia pura-pura marah.
"Habisnya kamu kalau udah ketemu Mommy aku di kacangin," ucap Pandu berbalik arah lalu menggandeng tangan Felicia.
"Sama tante Dina aja cemburu padahal dia orang tuamu sendiri," bisik Felicia di telinga Pandu.
"Hayo kenapa bisik-bisik?," tanya Dina penasaran.
"Hehe gak papa kok," ucap Felicia kikuk lalu mereka menuju ruang makan bersama-sama.
Tiba di ruang makan mereka menikmatinya dengan tenang dan tidak ada obrolan karena peraturan di keluarga Pandu jika sedang makan maka jangan berbicara.
Setelah selesai makan, Felicia memutuskan untuk pulang karena hari sudah sore.
"Tante Feli pamit pulang dulu," ucap Felicia pamitan lalu salim.
"Iya hati-hati sayang, besok main kesini lagi ya," ucap Dina.
"Siap tante.." jawab Felicia dengan gerakan hormat.
20 menit berlalu akhirnya Pandu sudah mengantarkan Felicia sampai ke rumah.
"Aku langsung pulang ya sayang biar kamu bisa istirahat," ucap Pandu sambil mengacak poni Felicia.
"Iiiihhh.. ntar berantakan sayang," rengek Felicia membetulkan poni.
"Hehe kan udah sampai rumah ya gak papa dong," jawab Pandu.
"Udah sana pulang.." usir Felicia.
"Ceritanya di usir nih? Ngambek?," tanya Pandu menggoda.
"Ish apaan sih.. sana pulang nanti keburu hujan," alibi Felicia.
"Cerah gini kok di kira hujan bilang aja kamu ngusir aku, ntar aku kecantol cewek lain loh," goda Pandu.
"Ya jangan dong sayang kamu nyebelin banget deh.. tauk ah aku mau masuk dulu," jawab Felicia kesal lalu berjalan masuk malah tangannya dicekal Pandu.
"Ada apa lagi?," tanya Felicia ketus.
"I love you sayang.. gak ada wanita lain selain Mommy dan kamu," ucap Pandu lembut lalu mencium kening Felicia dan menatap matanya.
"Ya harusnya gitu dong.." jawab Felicia tersipu malu.
"Yaudah kamu sekarang masuk dan istirahat ya.. makasih udah mau main ke rumah dan buat Mommy gak kesepian," ucap Pandu mencubit pipi Felicia pelan lalu menaiki motor sportnya.
"Iyaa.. makasih juga atas lunchnya, take care sayang," jawab Felicia melambaikan tangan lalu Pandu melajukan motornya.
Disisi lain ada yang memantau kemesraan mereka dengan hati yang tidak terima, ia adalah Nita. Tak henti-hentinya ia menguntit Pandu dan Felicia.
"SIALAN MEREKA GAK TAU MALU.. BERMESRAAN KOK DI DEPAN RUMAH. AWAS KAU FELICIA SETELAH INI HIDUPMU TIDAK AKAN TENANG," Gumam Nita geram.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments