Pagi harinya.
"Aaaaa…. Apa yang terjadi semalam?" teriak Felicia menyadari dirinya tidak memakai sehelai benang pun lalu menangis histeris.
"Apaan sih brisik banget," ucap Bram terbangun dengan wajah kesal.
"Apa yang udah loe lakuin sama gue?? sadar gak kalau gue ini pacarnya Pandu, teman loe sendiri, kenapa loe tega lakuin ini huhuhu??" ucap Felicia menangis histeris karena syok.
"Gue tega sama loe? haha tadi malam loe sendiri yang dengan agresifnya menyerang gue dan meminta bantuan gue untuk menuntaskan nafsumu yang sudah diujung tanduk," jawab Bram kesal.
"Aa..apa? gak.. ini gak mungkin," ucap Felicia tak terima.
"Coba inget-inget lagi.." ucap Bram dengan entengnya lalu bergegas ke kamar mandi.
Felicia mengingat kembali apa yang terjadi semalam dan betapa malunya dia jika memang dia duluan yang memulai.
"Astaga mau taruh dimana muka gue?? bagaimana nanti nasib hubungan gue dengan Pandu?? Huhuhu harusnya gue lakuin ini sama Pandu bukan sama Bram, sial gue nyesel udah nyerahin keperawanan gue sama dia," gumam Felicia kesal.
Lalu Bram sudah keluar dari kamar mandi dan langsung memakai kembali bajunya.
"Mau kemana?" tanya Felicia dengan tatapan tajam.
"Pulanglah.. urusan kita sudah selesai, lu gak mau pulang? apa masih mau lagi?" goda Bram mengedipkan mata.
"Ish.. ogah… pokoknya loe harus tanggung jawab," ucap Felicia tegas.
"For what? ini semua bukan aku yang memulai duluan, aku cuma membantumu karena kamu terus menerus memohon," ucap Bram dengan gampangnya.
"Lantas setelah itu kamu dengan gampangnya ninggalin gue sendirian disini setelah apa yang udah loe dapet," ucap Felicia tak terima.
"Lah gue dikasih cuma-cuma ya bukan memaksa, maumu apa? pulang? ayo segera siap-siap ntar gue anterin pulang," ucap Bram ketus.
"Kesalahan kita sangat fatal Bram, tanpa sengaja kita saling berkhianat terhadap pasangan masing-masing," ucap Felicia berlinang air mata.
"Asal kamu bisa tutup mulut semuanya akan aman, cepat berpakaian dan pulang" jawab Bram dengan mudahnya lalu Felicia memakai pakaiannya.
"Bagaimana bisa kita membohongi pasangan?" tanya Felicia tak yakin.
"Gak usah sok polos deh, kalau kamu mau jujur ya silahkan dengan resiko hubungan kalian berakhir, loe pikir cuma loe aja yang merasa sudah menghianati pasangan?? gue juga kali, gue sangat sayang sama pasangan gue makanya gue gak ajak dia diacara tadi malam karena dia perempuan baik-baik," jawab Bram dengan angkuh.
"TRUS MAKSUDMU GUE CEWEK BAR-BAR GITU? HAH!!!" ucap Felicia sangat emosi.
"Loe sendiri yang ucap, mau pulang gak? gue tinggal nih," jawab Bram jengah.
"Sialan dengan gampangnya dia merasa tidak ada apa-apa.. apa gue ikutin aja saran Bram untuk merahasiakan ini?? gue gak mau pisah dari Pandu," gumam Felicia bimbang.
"Woy.." gertak Bram.
"Apa? iya ini gue mau pulang.." ucap Felicia kesal dan berjalan tertatih karena bagian bawahnya sangat sakit.
"Bisa jalan gak??" tanya Bram ketus.
"Bisa tapi tolong pelan," ucap Felicia dengan berjalan tertatih lalu mereka menuju mobil Bram dan mengantar Felicia pulang.
20 menit berlalu mereka sudah berada di depan rumah Felicia.
"Terima kasih sudah mau anterin gue.. setelah gue fikir-fikir memang lebih baik kejadian semalam kita rahasiakan dari pasangan masing-masing demi kelangsungan hubungan keduanya," ucap Felicia.
"Daritadi kek setujunya pakai acara mikir dan takut bohongi pasangan segala, memang kita sudah membohongi tapi mereka tidak mengetahuinya, loe sayang sama Pandu begitupun gue sayang sama pacar gue, jadi ya jalan satu-satunya kita merahasiakan ini dan bersikap seolah tidak pernah terjadi apa-apa," ucap Bram dengan santai.
"Begitu lebih baik, setelah ini gue harap kita membatasi komunikasi agar tidak ada rasa tidak nyaman diantara kita, kalau gitu gue keluar dulu, thanks tumpangannya," ucap Felicia lalu keluar mobil.
"Ya begitu lebih baik, setelah ini aku harap kita tidak ada hubungan lebih," gumam Bram lalu melajukan mobilnya.
Diam-diam Nita mengikuti mereka berdua dan hanya Nita satu-satunya saksi cinta satu malam Felicia dan Bram.
"Yes rencana gue berhasil buat hancurin hubungan Felicia dan Pandu, sebentar lagi Pandu jadi milik gue, sabar Nita sabar.. tunggu sebulan kemudian siapa tau Felicia hamil, jadi gak perlu susah payah mencari cara mengusirnya dari hidup Pandu," gumam Nita dari dalam mobil dengan tersenyum smirk.
Disatu sisi Bram merasa bersalah dengan 2 cewek di hidupnya, Felicia dan kekasihnya.
Ia dengan tega menodai Felicia dan ia juga menghianati hubungannya dengan sang kekasih.
Kejadian semalam memang diluar kendali Bram.. Ia sudah berusaha sekuat tenaga untuk menolak namun karena di dukung efek mabuk yang cukup parah membuatnya kehilangan akal sehat.
"Maafin gue Fel.. gue harap kejadian tadi tidak berlanjut ke arah yang lebih serius, maafin gue juga sayang karena kesetiaanmu ternodai.. maafkan aku.. aku khilaf..." batin Bram dengan wajah sedih sambil menyetir mobil dengan kecepatan sedang.
Drtt.. Drtt.. Dering Hp Nita.
"Bram? ngapain dia nelfon gue?" batin Nita lalu mengangkat telfonnya.
"HEI CEWEK LICIK.. PUAS LU SEKARANG ? SEBENARNYA APA RENCAMU HAH!" teriak Bram.
"Woii.. slow dong jangan ngegas gitu, gue gak ngerti apa maksud perkataanmu itu," jawab Nita terkejut atas gertakan Bram.
"AH BASA BASI SAMA LOE BIKIN DARAH TINGGI, kEJADIAN TADI MALAM ITU LOE YANG UDAH MENGATURNYA KAN? JIKA NANTI ADA APA-APA SAMA FELICIA GUE PASTIIN LOE ORANG PERTAMA YANG GUE CARI. MESKIPUN NANTINYA LOE SEMBUNYI DI UJUNG DUNIA PUN BAKAL GUE CARI. JANGAN MACAM-MACAM SAMA GUE!!" ancam Bram penuh emosi.
"Dasar gak jelas.. memang Felicia napa? dia cuma mabuk trus sempoyongan kan? kenapa pada lebay banget sih.. gue udah baik hati membelikannya obat pereda mabuk, buatin susu, gue salah dimana lagi Bram?" tanya Nita akting tak tau apapun.
"DASAR RATU DRAMA, INGET ANACAMAN GUE TADI DAN GUE INGETIN SEKALI LAGI.. JANGAN BERANI-BERANINYA LU NGUSIK HIDUP GUE, KEKUASAAN BOKAP LOE GAK PENGARUH TERHADAP GUE, FAHAM?" ucap Bram emosi lalu mematikan telfon.
"Sialan.. gue lupa kalau Bram lebih berkuasa dibanding Felicia dan Pandu, duh.. ienapa harus Bram yang kena? ah sial padahal tinggal sebentar lagi rencana gue dapetin Pandu berhasil eh ini udah datang ancaman baru... sial" gumam Nita kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments