Sebulan sudah Pandu dan Felicia menjalani hubungan jarak jauh. Rasa rindu yang sudah memupuk tinggi membuatnya tidak bisa membendung lagi. Felicia berencana akan menyusul sang kekasih.
"Cari tiket untuk penerbangan hari ini ada gak ya?." Gumam Felicia sambil menbuka aplikasi pemesanan tiket pesawat.
Keberuntungan tidak berpihak padanya.. Penerbangan ke Amerika untuk sementara waktu ditunda oleh maskapai karena cuaca disana sedang hujan badai.
Drrt.. drrt.. dering hp Pandu.
"Halo sayang?." Sapa Pandu.
"Hai Sayang.. Kamu disana baik-baik saja kan? Aku denger di berita katanya disana sedang ada cuaca buruk yang cukup esktrim." Ucap Felicia khawatir.
"Iya sayang ada hujan badai disertai tornado di beberapa wilayah." Jawab Pandu membenarkan informasi Felicia.
"Tapi kamu baik-baik saja kan? Kuliahmu gimna?." Tanya Felicia panik.
"Aku disini baik-baik saja sayang jadi jangan cemas, semuanya akan baik-baik saja dan untuk kuliah sementara via online." Jawab Pandu berusaha menenangkan.
"Syukurlah aku jadi lega mendengarnya.. sebearnya aku ingin menyusul kamu tapi aku gak dapet tiket.. Gak taunya disana lagi ada cuaca buruk. Apa mungkin ini tandanya kita gak boleh bertemu ya." Ucap Felicia sedih.
"Tidak ada penerbangan yang buka untuk beberapa waktu kedepan karena mereka tidak mau mengambil resiko. Sabar sayang baru aja 1 bulan aku pergi ke Amerika kamu sudah mau nyusul." Ucap Pandu geli.
"Aku sangat sangat kangen sama kamu sayang... Apa kamu gak kangen sama aku? Aku gak bisa menahan rindu ini lebih lama lagi. Rindu itu berat sayang dan aku gak kuat." Ucap Felcia sedih.
"Jangan ditanya apakah aku kangen atau tidak. Ya jelas aku sangatlah rindu sayang... Andai jarak ini dekat udah aku samperin kamu setiap hari." Jawab Pandu menahan rindu.
"Besok kalau keadaan disana sudah kembali normal segera kabari ya sayang biar aku susul." Ucap Felicia penuh harap.
"Kamu kesini ajak Mommy dan Daddy sekalian biar gak sendirian di pesawat. Perjalanan sampai kesini kan membutuhkan waktu yang lama." Jawab Pandu.
"Tapi aku pengen berduaan sama kamu sayang. Pengen menikmati waktu hanya berdua." Rengek Felicia.
"Iya aku tau.. tapi tetep ajak Mommy dan Daddy nanti dia sampai sini faham kok. Sekalian mereka honeymoon lagi." Ucap Pandu dengan tersenyum malu.
"Hahaha bisa-bisanya kamu fikir kayak gitu sayang. Ya nanti deh aku kabari Tante Dina kalau mau kesana." Ucap Felicia.
"Nah gitu dong.. Oh iya ngomong-ngomong kuliahmu gimana? Jadinya daftar di Universitas mana?." Tanya Pandu penasaran.
"Jadinya daftar di Universitas I sayang. Semoga lolos." Jawab Felicia antusias.
"Wah itu kan Universitas terbaik di Indonesia. Semoga lolos ya sayang.. Kita sama-sama gapai masa depan dulu." Ucap Pandu menyemangati.
"Iya sayang biar kita sama-sama dewasa." Jawab Felicia antusias.
"Dan aku biar matang secara mental dan financial. Gak mungkin dong kamu cuma makan cinta dan menikmati harta orang tua? Aku mau nantinya kamu bangga memiliki aku sebagai pendamping hidup." Ucap Pandu tulus.
"Aku selalu bangga terhadapmu sayang." Jawab Felicia.
"Aku pun juga bangga bisa memiliki kekasih sepertimu sayang." Ucap Pandu memuji.
"Kamu malah idola cewek-cewek di sekolahan." Goda Felicia.
"Kamu malahan primadonanya sayang." Goda Pandu.
"Ah kata siapa? Enggak tuh.. Yang ada kamu selalu jadi pusat perhatian cewek-cewek." Goda Felicia.
"Kamu juga selalu jadi pusat perhatian kaum adam, termasuk aku ini." Goda Pandu.
"Tapi aku sayang dan cintanya sama kamu." Ucap Felicia.
"Aku pun juga sayang dan cintanya sama kamu." Jawab Pandu tak mau kalah.
"Ah kamu kan di incer sama si Nita." Ucap Felicia cemburu.
"Yang terpenting aku tidak peduli dan fokusnya cuma sama kamu." Jawab Pandu enteng.
"Ya siapa tau di belakangku kalian saling dekat." Ucap Felicia cemburu.
"Kalau dekat ya sebagai teman. Not more.. Aku sudah bilang berkali-kali kalau rasa sayang dan cintaku cuma untuk Felicia Agnesia Soetanoe seorang. Titik." Jawab Pandu tegas.
"Aw.. So sweet.. Semoga beneran ya sayang." Jawab Felicia terharu.
"Gak ada kata semoga karena ini memang beneran." Ucap Pandu.
"Hehe iya deh iya.. I love You Pandu Pratama Hartanto." Ucap Felicia sangat manis.
"I love You too Felicia Agnesia Soetanoe." Jawab Pandu mesra.
"Kamu disana udah dapet temen?." Tanya Felicia.
"Sudah sayang.. Kebetulan sama-sama anak Indonesia, namanya Dimas." Jawab Pandu senang.
"Wah bisa kebetulan gitu ya sayang.. Enak dong kalau ada temen 1 Negara jadi komunikasinya mudah." Ucap Felicia lega karena teman kuliah Pandu disana adalah laki-laki.
"Iya sayang dia orangnya ceria, humble dan pandai. Jadi kami bisa cepat akrab." Ucap Pandu.
"Syukurlah.. Gini kan aku jadi lega dengernya." Jawab Felicia.
"Iya sayang kamu tenang aja.. Disini aku gak akan macam-macam karena tujuan ku sampai kesini untuk kuliah dan menata masa depan. Kita harus membangun rasa saling percaya satu sama lain." Ucap Pandu dengan bijak.
"Iya sayang aku selalu percaya sama kamu.. Aku percaya kalau kamu tidak akan menduakan atau pun mengecewakan aku." Jawab Felicia bernafas lega.
Tiba-tiba Felicia merasakan mual di perutnya.. Lalu ia segera mematikan panggilan telfon dan berlari ke kamar mandi.
"Loh kok tiba-tiba di matiin? Ada apa dengannya?." Gumam Pandu khawatir lalu kembali menelfon namun tak kunjung di jawab dan hal itu membuat Pandu mencemaskan sang kekasih karena tadi Felicia menutup telfonnya dengan wajah panik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments