Di Mansion Pandu
"Morning Mom," sapa Pandu sambil mencium mamanya dan duduk di meja makan.
"Morning too boy," balas Dina-Mama Pandu dengan pelukan hangat.
"Daddy udah berangkat ya?," tanya Pandu mencairkan suasana.
"Ya begitulah.. padahal tadi daddy belum sempat sarapan, memang susah ngasih tau daddymu itu," jawab Dina dengan menghela nafas berat.
"Daddy selalu sibuk dengan pekerjaannya sampai lupa meluangkan waktu buat kami," keluh Pandu sedih.
"Sstt.. kalau nanti ada waktu senggang daddy pasti menghabiskan waktu dengan kita, udah yuk sarapan nanti kamu terlambat sekolahnya," ucap Dina mengambilkan sarapan untuk Pandu dan mereka sarapan bersama dalam diam.
Setelah selesai sarapan, Pandu bergegas berangkat ke sekolah.
"Mom Pandu berangkat dulu ya," ucap Pandu sambil mencium tangan Dina.
"Kok pagi sekali?," tanya Vina heran.
"Hehe mau jemput Felicia dulu," jawab Pandu nyengir.
"Pagi-pagi udah ngapeli anak orang.. kamu ini ya persis kayak daddymu, kalau udah klik sama satu wanita terus-terusan dideketin dan di perhatiin," ucap Dina sambil mencolek hidung Pandu.
"Ya kan Pandu anaknya daddy jadi sama dong mom, yaudah berangkat dulu ntar terlambat, ucap Pandu ingin berlalu namun di cekal oleh Dina.
"Sepulang sekolah jemput Felicia dan ajak main kesini ya boy, mommy kesepian di mansion," pinta Dina.
"Siap... bye mommy.." jawab Pandu mencium pipi Vina lalu bergegas pergi.
"Gak terasa sekarang Pandu udah dewasa.. padahal rasanya masih kemarin aku nimang-nimang dan menyusui dia, waktu cepat berlalu apalagi sekarang dia sudah mengenal perempuan, makin terbatas waktuku bersamanya." gumam Dina sambil menatap kepergian anak semata wayangnya.
Di perjalanan menuju rumah Felicia.
Nita tak sengaja melihat motor sport Pandu melewati arah bukan ke sekolahan. Karena penasaran akhirnya Nita membuntuti diam-diam.
"Mau kemana dia? itu kan bukan jalan ke sekolahan??," gumam Nita penasaran sambil nyetir mobil.
15 menit berlalu akhirnya Pandu tiba di mansion Felicia.
Ting tong… Bel rumah Felicia.
"Ehh den Pandu.." sapa Bi Imah ramah.
"Hehe iya bi.. apa Felicianya ada?," tanya Pandu dengan senyum ramah.
"Ada den kebetulan lagi sarapan, mari masuk," ucap Bi Imah membuka pintu semakin lebar supaya Pandu masuk.
"Makasih Bi," jawab Pandu ramah.
"Langsung saja ke ruang makan, mari saya antar," ucap Bi Imah mengantarkan Pandu.
"Tuan dan nyonya.. Maaf menganggu waktu sarapan kalian, ini ada den Pandu nyariin non Felicia," ucap Bi Imah dengan hati-hati.
"Halo Om dan Tante selamat pagi.. maaf menganggu waktu sarapan om dan juga tante," sapa Pandu sopan dan berjalan mendekat.
"Pagi Pandu.. sini duduk kita sarapan bareng," ucap Vina-Mama Felicia.
"Pagi Pandu.. iya yuk sarapan dulu sini," ucap Felicia menyuruh kekasihnya duduk di sebelahnya.
"Pagi Pandu," jawab Soetanoe-Papa Felicia.
"Terima kasih om dan tante tapi Pandu udah sarapan," jawab Pandu duduk di sebelah Felicia.
"Bi tolong buatin susu ya," pinta Vina pada Bi Imah.
"Baik nyonya," jawab Bi Imah patuh lalu bergegas ke dapur.
"Gimana kabar daddymu?," tanya Soetanoe mencairkan suasana.
"Daddy baik-baik saja dan sehat om, bagaimana kabar Om juga Tante?," tanya Pandu sopan.
"Kami baik.. masih sibuk daddymu?," tanya Soetanoe sambil sarapan.
"Ya begitulah Om, tadi sampai gak sempat sarapan, udah di nasehati Mommy masih saja bandel," jawab Pandu kesal.
"Haha ya begitulah watak daddymu kalau sudah urusan pekerjaan sampai lupa segalanya, padahal dia ada assisten pribadi ngapain juga masih capek-capek kerja, salut saya sama kegigihan daddymu itu," ucap Soetanoe sambil sarapan.
"Hehe iya Om.. Berangkat pagi pulang malam banget, kasihan Mommy sendirian di mansion, oh iya Om juga Tante, Pandu mau minta izin nanti selepas pulang sekolah mau ngajak Felicia ke Mansion, tadi Mommy yang nyuruh katanya biar Mommy gak kesepian," ucap Pandu dengan tenang.
"Ya baiklah tante izinkan, ya kan Pah?," tanya Vina dan Soetanoe mengangguk setuju.
"Terima kasih om juga tante," jawab Pandu lega.
"Ini den susu nya silahkan di minum," ucap Bi Imah meletakkan segelas susu di meja.
"Terima kasih Bi," jawab Pandu.
"Silahkan di minum dulu ndu.. setelah itu kalian bisa berangkat sekolah," ucap Vina.
"Baik tante," jawab Pandu lalu meminum susu hingga setengah gelas.
"Udah sayang? yuk berangkat, perjalanan kita jauh loh apalagi sekolah kita berbeda alamat," ucap Felicia beranjak keluar rumah.
"Yuk.. Om dan Tante kami pamit dulu mau berangkat sekolah," ucap Pandu mencium tangan kedua orang tua Felicia.
"Hati-hati di jalan ya nak.." jawab Vina penuh perhatian.
"Ya hati-hati," ucap Soetanoe peduli.
"Pasti om dan tante," jawab Pandu mantap.
"Bye mah pah.." ucap Felicia mencium kedua orang tuanya lalu bergegas keluar rumah.
"Bye sayang.. take care," ucap vina mengantar keduanya sampai gerbang.
"Always mah," jawab Felicia lalu membonceng Pandu dan keduanya sudah berjalan menuju sekolah.
"Gak kerasa ya pah anak kita udah gede dan udah punya cowok, kebetulan juga anak cowoknya kolega papah, mama rasanya baru kemaren loh liat Felicia belajar jalan," ucap Vina flashback.
"Iya Mah waktu memang cepet berlalu.. disaat anak semata wayang kita semakin dewasa disitu lah kita semakin menua dan papah bersyukur bisa menikmati masa tua bersama mamah, bisa selalu bersama Mamah dalam kondisi apapun," ucap Soetanoe romantis.
"Iya Pah kita udah semakin menua ya apalagi nanti kalau Felicia punya anak, aduhhh gak sabar pah punya cucu," ucap Vina antusias.
"Feli masih sekolah mah, gak usah terburu-buru, mana mungkin Pandu di bolehin nikah muda, pastinya nanti setelah lulus Pandu di gembleng buat nerusin usaha daddynya dulu setelah itu baru mikirin nikah, antara Pandu dan Felicia kan sama-sama anak semata wayang mah," ucap Hartanto dengan tenang.
"Iya sih pah.. intinya ya mama gak sabar aja liat mereka nanti sampai menikah," ucap Vina tetap antusias.
"Terserah Mamah aja.. papah berangkat kerja dulu ya," pamit Soetanoe lalu mencium kening Vina.
"Take care pah," ucap Vina berdiri dan memeluk suaminya lalu salim.
20 menit berlalu kini Felicia sudah tiba di sekolahnya.
"Semangat sekolahnya ya sayang nanti pulangnya aku jemput dan langsung ke mansion ya soalnya ditungguin mamah," ucap Pandu membelai rambut Felicia.
"Ok sayang kamu juga semangat sekolahnya, aku masuk dulu ya.." ucap Felicia semangat dan berlalu masuk lalu di ikuti Pandu berjalan ke arah sekolahnya yang menempuh perjalanan 10 menit.
Setelah selesai sekolah sesuai janji Pandu menjemput kekasihnya dan kini mereka sudah tiba di mansion Pandu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments