Episode 19- Kejujuran Felicia

"LANTAS SIAPA AYAH DARI BAYIMU? Katakan sekarang," ucap Soetanoe tak sabar dengan nafas memburu menahan emosi.

"Pah jangan terlalu emosional nanti darah tingginya kambuh, di kontrol pah.." ucap Vina memperingati.

"MASIH BISA-BISANYA KAMU MENGATAKAN ITU DISAAT SITUASINYA SEPERTI INI. DIA BILANG KALAU AYAH DARI BAYINYA BUKAN PANDU LALU DENGAN SIAPA DIA MELAKUKAN ITU? SETAHU KITA KAN DIA PACARAN DENGAN PANDU KENAPA HAMILNYA DENGAN ORANG LAIN? GIMANA PAPAH GAK EMOSI!! SEKALI LAGI KAMU BELA DIA SILAHKAN MASUK KAMAR DAN JANGAN IKUT CAMPUR URUSAN INI LAGI," gertak Soetanoe serius.

"Aku menasehatimu biar tidak melebihi batas tapi malah balasannya seperti ini, papah fikir mamah gak kaget pas tau janin yang dia kandung bukan anaknya Pandu? gimana dia mau jelasin dan bicara jujur kalau papah aja selalu pakai emosi dan amarah," balas Vina dengan geram.

"Stop pah.. mah.. jangan bertengkar lagi, Feli jadi semakin sedih.." ucap Felicia meneteskan air mata.

"Kamu yang membuat kami bertengkar dan situasi di rumah seperti neraka, papah membesarkanmu dengan memberikan apapun yang terbaik supaya kamu jadi anak yang berkualitas dan memiliki masa depan gemilang, baru kemarin lulus sekolah sudah hamil, papah sangat kecewa sama kamu.." ucap Soetanoe kecewa.

"Maafin Feli pah memang ini semua kesalahan Felicia.. andai waktu itu Felicia bisa mengendalikan diri huhuhu.." jawab Felicia penuh penyesalan sambil menyeka air matanya.

"Katakan sayang siapa ayah dari janin yang kamu kandung dan bagaimana kamu bisa melakukan hal yang di luar batas," ucap Vina dengan lembut.

"Kejadian ini bermula di malam kelulusan,ketika acara promnight di sekolah selesai Pandu menjemput Felicia dan pergi ke sebuah bar untuk merayakan kelulusan bareng teman-temannya, awalnya Feli terkejut ketika Pandu membawa kesana dan sempet menolak tapi Pandu meyakinkan Feli jika semuanya baik-baik saja, ketika di dalam ada seseorang yang nantangin Feli untuk minum, dia adalah Nita-cewek yang terobsesi sama Pandu, awalnya Feli mau nolak tapi setelah di fikir jika nanti Feli menolak pasti Nita merasa kalau Feli ini cupu, jadi ya.. Feli dengan terpaksa menerima tantangannya, setiap Feli ingin minum Pandu selalu melarang tapi Feli nekad karena Feli gak mau membuat Pandu malu makanya Feli kuat-kuatin minum, sampai akhirnya pingsan dan dibawa ke apartemen, disana Pandu dan teman-temannya khawatir akan kondisi Feli hingga akhirnya menyuruh Nita membeli obat pereda mabuk, setelah Feli minum obat tersebut, gak tau kenapa tiba-tiba badan Feli merasakan hal yang aneh, Feli seperti sangat bernafsu dan semakin lama semakin besar hingga akhirnya Feli keluar dari kamar dan ingin melampiaskannya pada Pandu namun sayang Pandu dan teman-temannya sudah tertidur dan tidak sengaja ada Bram yang habis keluar dari kamar mandi, Feli langsung menggoda Bram dan akhirnya berlanjut di hotel, esok paginya kami sama-sama terkejut ketika mengetahui kondisi kami tanpa sehelai benang pun dan terdapat bercak darah di sprei," ucap Felicia menjelaskan dengan detail.

"Astaga jangan-jangan anak kita dijebak Pah," ucap Vina terkejut dan menutup mulut.

"Menurut analisa ada yang sengaja melakukan ini dengan tujuan balas dendam, kemungkinan besar pelakunya ialah Nita, ia sengaja mencampurkan obat perangsang di minumanmu dan papah merasa jika Pandu dan temannya diberikan obat tidur, sialan beraninya dia mengusik keluarga ku," ucap Soetanoe geram dan mengepalkan tangan. 

"Felicia waktu itu gak menyadari akan dijebak soalnya Pandu yang memberikan Feli minuman itu," ucap Felicia sendu.

"Kamu punya fotonya Nita? kirimkan ke Papah sekarang dan akan Papah buat dia merasakan akibatnya," ucap Soetanoe menahan amarah.

"Sudah sudah Pah jangan di fikir yang itu dulu.. yang terpenting bagaimana nasib Felicia ke depannya karena semakin lama kandungan Felicia akan semakin besar," jawab Vina tak ingin memperpanjang masalah.

"Tapi perempuan itu harus diberi pelajaran karena dia anak kita menjadi seperti ini," ucap Soetanoe.

"Mamah tau.. tapi itu bisa dibahas nanti-nanti saja, biar dia merasa menang dulu,tolong fokus dulu sama kehamilan Felicia," ucap Vina memohon.

"Baiklah.. telfon Bram dan suruh kesini papah mau bicara sama dia sekarang juga," perintah Soetanoe dengan emosi.

"Ta.. tapi pah.." jawab Felicia terbata-bata.

"Apalagi? mau bilang bukan Bram yang menghamili? atau kamu mau melindungi dia juga? kepala papah pusing mikirin masalah kamu," ucap Soetanoe kesal sambil memijat pelipis.

"Bu.. bukan begitu Pah, baik Feli telfon segera," jawab Felicia pasrah lalu menelfon Bram.

Drrt.. Drrt.. Dering ponsel Bram.

"Halo Fel ada apa? nyariin Pandu? tuh dia lagi latihan basket " ucap Bram acuh.

"Bukan.. gue gak lagi nyariin Pandu," :jawab Felicia gugup.

"Tumben.. lalu?" tanya Bram heran.

"Gue nyariin lu.. bisa gak kesini sekarang? pliss tapi jangan kasih tau Pandu ya," pinta Felicia memohon.

"Lahh.. ada apa emangnya?" tanya Bram penasaran.

"Ya adalah, gue tunggu ya Bram," jawab Felicia tak mau menjelaskan.

"Iya deh habis ini otw kesana," ucap Bram pasrah lalu menutup telfon.

"Feli udah telfon dan sebentar lagi Bram datang, tunggu saja," ucap Felicia dengan wajah sedih.

"Papah minum teh dulu ya biar lebih rileks, mamah khawatir kalau papah nanti kenapa-napa," bujuk Vina dan dijawab anggukan kepala oleh Soetanoe.

"Pah.. Feli minta jangan galak sama Bram karena kami ada di situasi saat itu juga secara tidak sengaja," bela Felicia memohon.

"Lihat saja nanti," jawab Soetanoe ketus sambil terus memijat pelipis.

25 menit berlalu kini Bram sudah tiba di manison Felicia. 

Drrt.. Drrt.. Dering Hp Felicia.

"Halo Bram?" sapa Felicia.

"Gue udah di depan nih, keluar," jawab Bram tanpa basa-basi. 

"Maaf Bram gak bisa, loe langsung masuk aja ya," ucap Felicia dengan ketakutan lalu menutup telfon.

"Nih anak kenapa sih aneh banget seperti habis di introgasi kepolisian aja," gumam Bram kesal lalu masuk ke mansion Felicia dan diantar oleh bibi ke ruang keluarga. 

"Hai Bram duduk dulu sini," sapa Felicia ramah.

"Loh ini kenapa kok ada bokap sama nyokap loe juga?" bisik Bram terkejut.

"Nanti juga tau," jawab Felicia membuat Bram kesal.

"Ehem…" deheman Soetanoe membuyarkan fikiran Bram.

"Om dan Tante maaf sebelumnya, ini ada apa kok saya sampai dipanggil? saya bukan kekasihnya Felicia," ucap Bram canggung.

"Memang benar.. kamu memang bukan kekasih dari anak saya dan kekasihnya ialah Pandu, namun permasalahannya disini itu kamu adalah AYAH DARI JANIN YANG DIKANDUNG FELICIA-PUTRI SAYA SATU-SATUNYA," ucap Soetanoe penuh amarah.

"Aa.. apa? serius Fel?" tanya Bram pada Felicia meminta penjelasan.

"Serius Bram makanya loe tak suruh masuk ya karena kamu mau bahas ini," jawab Felicia sendu.

"Ta.. tapi," ucap Bram menggantung.

"Kenapa harus pakai tapi? kamu tidak mau bertanggung jawab?" tanya Soetanoe mengintimidasi.

"Bu.. bukan gitu om dan tante.. tapi kami melakukannya secara tidak sengaja, saya dan Felicia sepakat untuk menutup masalah kemarin dan merahasiakannya karena kami masing-masing memiliki kekasih," ucap Bram takut.

"Itu tidak menjadi alasan untuk kamu lari dari tanggung jawab, kamu masih pacaran?" tanya Soetanoe dengan sorotan tajam.

"I.. Iya om saya masih ada ikatan pacaran dengan pacar saya.." jawab Bram menunduk.

"Putuskan dia sekarang dan segera menikahi Felicia, semakin hari kandungannya semakin membesar, saya tidak mau aibnya diketahui banyak orang, begitu juga Felicia sekarang juga putuskan Pandu," ucap Soetanoe dengan tegas.

"Apa??.." jawab keduanya kaget.

"Kenapa? kalian keberatan? ini masalah serius dan tidak bisa ditunda jadi segera akhiri dengan kekasih masing-masing lalu menikah, kamu harus memikirkan kalau sekarang kamu akan menjadi seorang ayah," ucap Soetanoe ketus.

"Gue mana siap menjadi seorang ayah? lulus aja baru kemarin," batin Bram kesal.

"KALAU BELUM SIAP YA JANGAN MELAKUKAN ITU. MAU ENAKNYA TAPI TIDAK MAU SUSAHNYA!! JANGAN BERANI MAIN-MAIN DENGAN SAYA," bentak Soetanoe sambil menggebrak meja.

"Ma.. maaf om tapi saya butuh waktu.." jawab Bram ketakutan.

"Berapa lama?" tanya Soetanoe.

"Sa.. saya gak yakin Om," jawab Bram galau.

"Saya beri waktu 3 hari silahkan di fikikan baik-baik dan bawa keluargamu kesini segera," ucap Soetanoe dengan tegas.

"Ba.. Baik om saya akan usahakan jalan terbaiknya," ucap Bram gugup.

"Itu harus dan segera saya tunggu hasilnya, berani kamu macam-macam sama saya habis kau," ancam Soetanoe dengan wajah menakutkan.

"Sialan bokap Felicia garang bener.." Batin Bram dalam hati sambil bergidik ngeri.

Terpopuler

Comments

Balqis

Balqis

ada yg ngeh gak sieh Felicia kan tlpn Bram ,Bram bilang pandu lagi main basket,nah pandu nya aja lagi di luar negeri jikalau Bram keluar negeri juga cepet banget ke rumah Felicia

2023-06-30

1

say sheeva

say sheeva

Thanks for respons kakak.. ikuti terus ceritanya ya, jangan lupa like,komen,vote juga.

2022-08-28

1

Yati Rosmiyati

Yati Rosmiyati

ayo Bram tanggung jawab bener kata papahnya Felly jangan mau enaknya saja🤭

2022-08-28

1

lihat semua
Episodes
1 episode 1 Pandu dan Felicia
2 Episode 2- Pertandingan Pandu
3 Episode 3- Bawa Felicia kesini
4 Episode 4- Felicia dan Mommy Dina semakin akrab
5 Episode 5-Kekesalan Nita
6 Episode 6- Mengerjai Felicia
7 Episode 7- Birthday Felicia
8 Episode 8-Kelulusan
9 Episode 9- Jebakan Nita
10 Epipsode 10- Felicia ternoda
11 Episode 11-Kami mengkhawatirkanmu Felicia
12 Episode 12-Pandu Panik
13 Episode 13- Flashback kisah cinta Mommy Daddy
14 Episode 14-Permintaan maaf Pandu.
15 Episode 15-Perpisahan untuk sementara
16 Episode 16- LDR
17 EPISODE 17-Oh My God, Positif?
18 Episode 18-Siapa Yang Bertanggung Jawab?
19 Episode 19- Kejujuran Felicia
20 Episode 20-Soetanoe murka
21 Episode 21-Kecelakaan
22 Episode 22- Orang tua Felicia siuman
23 Episode 23- Bram memimpikan Calon Anaknya
24 Episode 24-Sadarlah Felicia
25 Episode 25-Akhirnya Siuman
26 Episode 26-Felicia bermimpi
27 Episode 27-Felicia sudah diperbolehkan Pulang.
28 Episode 28-Dokter Arga Mahesa
29 Episode 29-Kepulangan Felicia
30 Episode 30-Pandu
31 episode 31-Dina datang ke mansion Felicia
32 Episode 32-Dina sempat curiga pada Felicia
33 Episode 33-Rencana Pernikahan
34 Episode 34-Kedatangan Pandu
35 Episode 35-Ucapan Soetanoe terngiang di fikiran Pandu
36 Episode 36-Hangout yang membosankan
37 Episode 37-Pertemuan Bram dan Pandu
38 Episode 38-Pertemuan Bram dan Pandu (2)
39 Episode 39 Bram menemui Felicia
40 Episode 40-Membahas Felicia
41 Episode 41-Balik ke Amerika
42 Episode 42- Di buntuti orang tua Pandu dan perdebatan dengan Bram
43 Episode 43-Fitting Baju
44 Episode 44-Pandu & Brian saling mencurigai Bram
45 Episode 45-Pandu & Brian saling mencurigai Bram (2)
46 Episode 46-Kondisi Felicia dan bayinya
47 Episode 47-Bram & Felicia Semakin Intens
48 Episode 48- Brian&Bram
49 Epsiode 49- Hangout dengan Thalia
50 Episode 50-Firasat Thalia dan Salah sangka Wijaya pada Bram
51 Episode 51-Liburan
52 Episode 52-Quality time
53 Episode 53-Hangout with Deo
54 Episode 54-Thalia ternyata tak tulus
55 Episode 55-Sifat asli Dino
56 Episode 56-Felicia di teror?
57 Episode 57-Felicia di teror (2)
58 Episode 58-Chemistry mulai terbangun
59 Episode 59-Tiba di Mansion Felicia
60 Episode 60-Fitting Gaun
61 Episode 61-Menikah
62 Episode 62-Kecanggungan
63 Episode 63-Hadiah Pernikahan
64 Episode 64-Terkuak dalang teror di villa
65 Episode 65-Romantic momen
66 Episode 66-Pertemuan Hartanto,Bram dan Felicia
67 Episode 67-Pandu di Indonesia
68 Episode 68-Terbongkar
69 Episode 69- Terbongkar (2)
70 Episode 70-Lembaran Baru
71 Episode 71-Mengunjungi Vina
72 Episode 72-Felicia melahirkan
73 Episode 73-Hadirnya menambah keharmonisan
74 Episode 74-Felicia membuat kesalahan fatal
75 Episode 75- Felicia membuat kesalahan Fatal (2)
76 Episode 76-Pertemuan dua keluarga
77 Episode 77- Felicia merindukan Emil
78 Episode 78- Bram bimbang
79 Episode 79- Tak Sengaja Bertemu Thalia
80 Episode 80-Jatuh Ke Lubang Yang Sama (lagi)
81 Episode 81-Emil Sakit
82 Episode 82-Permintaan Emil
83 Episode 83-Rujuk
84 Episode 84-Felicia hamil lagi
85 Episode 85- Ngidam Aneh
86 Episode 86-Di ganggu Thalia
87 Episode 87-Thalia terus meneror Bram
88 Episode 88-Kecurigaan Felicia
89 Episode 89-Main Kucing-Kucingan
90 ep
91 ep
92 Episode 90-Tertangkap Basah
93 Episode 91-Terkuak
94 Episode 92-Beri Aku Waktu Untuk Membuktikan Ini
95 Episode 93-Tegang
96 EPISODE 94-Hasil Tes DNA 1
97 Episode 95- Bram kecelakaan
98 Episode 96-Thalia Nekat ke Mansion
99 Episode 97-Cara Licik Thalia
100 Episode 98-Bram Siuman
101 Episode 99-Hasil Tes DNA (2)
102 Episode 100-Sudah Lega Namun Bimbang
103 Episode 101-Felicia Flashback
104 Episode 102-Naomi oh Naomi
105 Episode 103-Mendatangi Thalia
106 Episode 104-Pertengkaran
107 Episode 105-Childish
108 Episode 106- Kejujuran
109 Episode 107-Pandu Bertemu Nita
110 Episode 108-Nita Menempel Terus
111 Episode 109-Bertemu Nita di Amerika
112 Episode 110-Tak Ada Penjelasan Lagi
113 Episode 111-Naomi Tersiksa
114 Episode 112-Bertemu Thalia
115 episode 113-Lembaran Baru Thalia dan Naomi
116 Episode 114-Pandu Move On
117 Episode 115-Pandu Move On (2)
118 Episode 116-Bertemu Nita Di Penjara
119 Episode 117-Felicia Bertemu Hartanto
120 Episode 118-Berdamai Dengan Keadaan
121 Episode 119-Emil Sudah Dewasa
122 Episode 120-Eleora Sudah Dewasa (END)
123 JUDUL BARU TELAH RILIS
Episodes

Updated 123 Episodes

1
episode 1 Pandu dan Felicia
2
Episode 2- Pertandingan Pandu
3
Episode 3- Bawa Felicia kesini
4
Episode 4- Felicia dan Mommy Dina semakin akrab
5
Episode 5-Kekesalan Nita
6
Episode 6- Mengerjai Felicia
7
Episode 7- Birthday Felicia
8
Episode 8-Kelulusan
9
Episode 9- Jebakan Nita
10
Epipsode 10- Felicia ternoda
11
Episode 11-Kami mengkhawatirkanmu Felicia
12
Episode 12-Pandu Panik
13
Episode 13- Flashback kisah cinta Mommy Daddy
14
Episode 14-Permintaan maaf Pandu.
15
Episode 15-Perpisahan untuk sementara
16
Episode 16- LDR
17
EPISODE 17-Oh My God, Positif?
18
Episode 18-Siapa Yang Bertanggung Jawab?
19
Episode 19- Kejujuran Felicia
20
Episode 20-Soetanoe murka
21
Episode 21-Kecelakaan
22
Episode 22- Orang tua Felicia siuman
23
Episode 23- Bram memimpikan Calon Anaknya
24
Episode 24-Sadarlah Felicia
25
Episode 25-Akhirnya Siuman
26
Episode 26-Felicia bermimpi
27
Episode 27-Felicia sudah diperbolehkan Pulang.
28
Episode 28-Dokter Arga Mahesa
29
Episode 29-Kepulangan Felicia
30
Episode 30-Pandu
31
episode 31-Dina datang ke mansion Felicia
32
Episode 32-Dina sempat curiga pada Felicia
33
Episode 33-Rencana Pernikahan
34
Episode 34-Kedatangan Pandu
35
Episode 35-Ucapan Soetanoe terngiang di fikiran Pandu
36
Episode 36-Hangout yang membosankan
37
Episode 37-Pertemuan Bram dan Pandu
38
Episode 38-Pertemuan Bram dan Pandu (2)
39
Episode 39 Bram menemui Felicia
40
Episode 40-Membahas Felicia
41
Episode 41-Balik ke Amerika
42
Episode 42- Di buntuti orang tua Pandu dan perdebatan dengan Bram
43
Episode 43-Fitting Baju
44
Episode 44-Pandu & Brian saling mencurigai Bram
45
Episode 45-Pandu & Brian saling mencurigai Bram (2)
46
Episode 46-Kondisi Felicia dan bayinya
47
Episode 47-Bram & Felicia Semakin Intens
48
Episode 48- Brian&Bram
49
Epsiode 49- Hangout dengan Thalia
50
Episode 50-Firasat Thalia dan Salah sangka Wijaya pada Bram
51
Episode 51-Liburan
52
Episode 52-Quality time
53
Episode 53-Hangout with Deo
54
Episode 54-Thalia ternyata tak tulus
55
Episode 55-Sifat asli Dino
56
Episode 56-Felicia di teror?
57
Episode 57-Felicia di teror (2)
58
Episode 58-Chemistry mulai terbangun
59
Episode 59-Tiba di Mansion Felicia
60
Episode 60-Fitting Gaun
61
Episode 61-Menikah
62
Episode 62-Kecanggungan
63
Episode 63-Hadiah Pernikahan
64
Episode 64-Terkuak dalang teror di villa
65
Episode 65-Romantic momen
66
Episode 66-Pertemuan Hartanto,Bram dan Felicia
67
Episode 67-Pandu di Indonesia
68
Episode 68-Terbongkar
69
Episode 69- Terbongkar (2)
70
Episode 70-Lembaran Baru
71
Episode 71-Mengunjungi Vina
72
Episode 72-Felicia melahirkan
73
Episode 73-Hadirnya menambah keharmonisan
74
Episode 74-Felicia membuat kesalahan fatal
75
Episode 75- Felicia membuat kesalahan Fatal (2)
76
Episode 76-Pertemuan dua keluarga
77
Episode 77- Felicia merindukan Emil
78
Episode 78- Bram bimbang
79
Episode 79- Tak Sengaja Bertemu Thalia
80
Episode 80-Jatuh Ke Lubang Yang Sama (lagi)
81
Episode 81-Emil Sakit
82
Episode 82-Permintaan Emil
83
Episode 83-Rujuk
84
Episode 84-Felicia hamil lagi
85
Episode 85- Ngidam Aneh
86
Episode 86-Di ganggu Thalia
87
Episode 87-Thalia terus meneror Bram
88
Episode 88-Kecurigaan Felicia
89
Episode 89-Main Kucing-Kucingan
90
ep
91
ep
92
Episode 90-Tertangkap Basah
93
Episode 91-Terkuak
94
Episode 92-Beri Aku Waktu Untuk Membuktikan Ini
95
Episode 93-Tegang
96
EPISODE 94-Hasil Tes DNA 1
97
Episode 95- Bram kecelakaan
98
Episode 96-Thalia Nekat ke Mansion
99
Episode 97-Cara Licik Thalia
100
Episode 98-Bram Siuman
101
Episode 99-Hasil Tes DNA (2)
102
Episode 100-Sudah Lega Namun Bimbang
103
Episode 101-Felicia Flashback
104
Episode 102-Naomi oh Naomi
105
Episode 103-Mendatangi Thalia
106
Episode 104-Pertengkaran
107
Episode 105-Childish
108
Episode 106- Kejujuran
109
Episode 107-Pandu Bertemu Nita
110
Episode 108-Nita Menempel Terus
111
Episode 109-Bertemu Nita di Amerika
112
Episode 110-Tak Ada Penjelasan Lagi
113
Episode 111-Naomi Tersiksa
114
Episode 112-Bertemu Thalia
115
episode 113-Lembaran Baru Thalia dan Naomi
116
Episode 114-Pandu Move On
117
Episode 115-Pandu Move On (2)
118
Episode 116-Bertemu Nita Di Penjara
119
Episode 117-Felicia Bertemu Hartanto
120
Episode 118-Berdamai Dengan Keadaan
121
Episode 119-Emil Sudah Dewasa
122
Episode 120-Eleora Sudah Dewasa (END)
123
JUDUL BARU TELAH RILIS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!