18. Mengajar

Pintu ruangan Staff Keuangan dibuka secara paksa, membuat orang-orang yang didalam terkejut dan menoleh kearah pintu.

" Brakkk ".. Siska masuk tergesa-gesa, menuju kursinya dan mulai merevisi angka 3.000,-.

Reza dan Lala melihat Siska panik, seperti dikejar setan, dengan mata merah sembab, rambut sedikit acak-acakan, baju kusut, nafas ngos-ngosan, dan keringat membasahi dahinya. Mereka saling bertatapan, menerka-nerka apa yang telah terjadi di ruangan Presdir.

" Kamu kenap....." Belum sempat Lala menyelesaikan kalimatnya, Siska sudah berlari keluar sambil mengambil hasil printnan nya.

10 menit kemudian, Siska sudah kembali dengan wajah ditekuk dan berjalan dengan gontai, duduk dan menangis sambil meletakkan kepalanya diatas meja.

" Ada apa, apakah Presdir melakukan hal buruk kepadamu ?" tanya Lala penasaran sekaligus khawatir.

Bagaimana tidak, mereka melihat keadaan Siska benar-benar memprihatinkan.

" Ayo, katakan sesuatu. Jagan diam saja, kau membuat kami khawatir". desak Lala tak sabar.

" Iya, sangat-sangat buruk". ujarnya sambil terisak.

Lala dan Reza saling bertatapan, pikiran mereka sudah menerka-nerka hal-hal buruk.

" Apa yang dia lakukan padamu, katakan, apa dia sudah....".

" Heiii lalat...hilangkan pikiran jorok mu itu". kesalnya, Siska bingung kenapa dia bisa memiliki sahabat yang otaknya sangat mesum.

" lalu apa "?

"Hhuuummmm " Siska menarik nafas dalam, lalu mulai menceritakan semua kronologinya, dan...

"HUA..HAHAHAH..HAHAH..HAHA ".

Tawa Reza dan Lala pecah, mereka tertawa sampai terpingkal-pingkal, hingga perut mereka terasa keram, sampai-sampai air mata mereka keluar dan mulut terasa pegal. Benar-benar lucu.

" Puas..puas hah ?".

" Tertawakan saja terus, dasar teman-teman laknat".

" Teganya kalian mentertawakan penderitaan ku "...Kesal Siska kembali menangis dengan kencang, sepeti anak kecil yang tidak diberikan permen.

" Hhuuaaaaaa..aa "

" Maaf..maaf !! tapi ceritamu benar-benar lucu ".

" Bagaimana bisa kau membuat laporan mingguan perusahaan yang sudah menerjang pasar Asia, hanya dengan keuntungan Rp.3.000,- ( tiga ribu rupiah ), untuk membeli cilok saja tidak cukup. Kau benar-benar ceroboh". ujar Reza masih dengan tawanya.

" Kau masih beruntung hanya dihukum dengan meminum kopi pahit, coba kalau sampai kau dipecat dari sini, mau kerja dimana, pasti semua perusahaan di negri ini akan menolak untuk menerimamu bergabung di perusahaan mereka". jelas Lala lagi menimpali.

" Tapi ngomong-ngomong, Tuan Gavino tau kamu suka menyebutnya Beruang Kutub dari mana ya ".

" Manaku tau, Hantu kali yang mengadu". jawab Siska asal sambil mengangkat bahunya.

Reza dan Lala mulai melihat sekeliling ruangan mereka, dengan merinding.

" Iiihh...Ngeriii ".

...****************...

Di Pesantren Darul Qur'an, keadaan masih seperti biasa tenang dan damai. Para santri dan santriwati sudah masuk ke kelas khusus mereka masing-masing tak tercampur.

Kyai Roslan dan umi Siti sedang pergi mengantar Ustadz Ilham ke bandara internasional Soekarno Hatta yang ada di kota, karena hari ini jadwal keberangkatan nya ke Kairo Mesir, untuk memulai pendidikannya disana. Danira memutuskan tidak ikut mengantar karena kasihan jika harus membawa Khalisa pergi sejauh itu namun bila ditinggal dia tidak sanggup berjauhan dari bayi yang sangat menggemaskan walau hanya sebentar.

Seperti biasa Danira masuk ke kelas para santriwati untuk memberikan materi pengajarannya. Setiap kali Danira yang mengajar semua santriwati selalu antusias dan semangat, mereka sangat suka dengan cara Danira mengajar menurut mereka asik.

Kadang ada yang sering curhat kepada Danira. Danira selalu menanggapi dan mendengarkan setiap cerita ataupun curhatan para santriwatinya. Seperti saat ini setelah materi pelajaran selesai Danira selalu meluangkan waktu 30 menit sebelum waktu pelajaran habis, ini adalah sesi dimana para santri bebas bertanya apa saja ataupun meminta saran.

Seorang Santriwati yang duduk dibarisan depan menaikkan tangannya ingin bertanya.

"Assalamualaikum Kak Nira ".

" Kak,.. Nurul mau bertanya, Mengapa telinga Nurul sering kali berdenging secara tiba-tiba ya kak, apa benar itu karena Rasulullah Saw sedang menyebut nama Nurul ?".

Nurul mulai bertanya dengan Danira dengan memanggilnya kakak. Dulu diawal Danira mulai mengajar, banyak para santriwati memanggilnya dengan sebutan Ustadzah, tapi Danira menolak sebutan itu, dia belum nyaman karena merasa ilmunya masih jauh sekali untuk bisa menyandang gelar ustazah. Danira lebih suka bila mereka memanggilnya dengan sebutan kakak saja terasa lebih akrab.

"Waallaikumsalam". jawabnya dengan mata tersenyum.

" Menurut ajaran agama Islam dalam kitab Azizi Ala Jamiush Shaghir.

Berdasarkan kitab tersebut, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam memanggil orang yang mengalami telinga berdenging atau berdengung.

Jadi apabila telingamu berdenging atau berdengung itu artinya Bahwa sayyidina Rosululloh shalallahu ‘alaihi wassalam telah menyebutkan orang (pemilik telinga yang berdengung “nging”) tersebut dengan kebaikan di al mala’al a’la (majlis tertinggi) di alam ruh”.

Maka, hendaklah dia mengingat aku (Sayyidina Rosululloh SAW) dan membaca sholawat kepadaku. Serta mengucapkan “Dzakarallohu Man Dzakaronii Bikhoir’ Artinya. Semoga Allah menyebut dengan kebaikan orang yang menyebutku ". ( Mohon maaf kalau ada yang salah, Kompas Google ).

" Kita masih punya waktu 15 menit, ada lagi yang mau bertanya ".

"Saya mau bertanya kak ". tunjuk santriwati yang duduk paling pojok belakang.

" Iya Dian, mau bertanya apa ?" suara lembut itu, bertanya dengan sangat merdu.

" Kak Nira, aku sedang suka dengan seseorang ". ujarnya dengan malu-malu.

Huu..Huuh...huu

Suara sorakan menggema didalam kelas.

" Dia Anak santri disini juga, tapi aku tidak tau apakah dia menyukaiku juga atau tidak. Menurut kak Nira aku lebih baik mengungkapkan kepadanya langsung atau tetap diam saja ?".

Danira tersenyum mendengar pertanyaan yang dilontarkan Dian padanya.

" Oh...jadi sekarang Dian sedang jatuh cinta ya!!." Goda Danira lagi.

Wajah Dian memerah malu-malu.

" Setiap mahluk hidup yang diberi nafas oleh Allah SWT berhak memiliki rasa suka dan cinta. Apakah kalian pernah mendengar kisah Siti Fatimah Putri Rasulullah ?".

Para santriwati serentak menggelengkan kepala.

"Siti Fatimah yang pada saat itu diam-diam menyukai Sayyidina Ali bin abu Thalib tak pernah mengatakan pada siapapun termasuk ayahnya Rasulullah Saw. Kecuali Allah SWT yang maha mengetahui segalanya. Beliau memendam rasa cintanya dalam diam kepada Sayyidina Ali.

Ternyata pada saat itu Sayyidina Ali juga memiliki rasa yang sama, beliau telah terpesona dengan Siti Fatimah Mereka sama-sama mencintai dalam diam.

Namun suatu ketika Sayyidina Ali memberanikan diri datang menemui Rasulullah Saw, bermaksud ingin melamar Siti Fatimah hanya dengan bermodalkan baju besi perangnya. Sejujurnya pada saat itu Sayyidina Ali juga merasa takut bila maksudnya juga ditolak seperti Sayyidina Abu bakar dan Sayyidina Umar".

Tapi tanpa terduga oleh Sayyidina Ali. Siti Fatima langsung menerima pinangannya tanpa melihat / menilai pemberian Sayyidina Ali. itu membuat Sayyidina Ali amat sangat bahagia.

Cinta Sayyidina Ali dan Siti Fatimah luar biasa indahnya. Cinta mereka terjaga kerahasiaannya. Sehingga diriwayatkan bahwa setan pun tidak tau soal perasaan mereka".

" Jadi Hikmah yang bisa kita ambil adalah, Walaupun kita menyukai seseorang tapi kita tau apakah dia memiliki perasaan yang sama atau tidak. Itu bukan masalah, tidak perlu mengganggap diri kita sebagai penakut atau pengecut karena tak berani mengungkapkan.

Cukup diam, tingkatkan lagi cinta kita kepada Allah SWT, Karena hanya DIA lah yang maha membolak-balikkan kan hati manusia. Bila Allah terlah meridhoi, maka yang tak mungkin akan menjadi mungkin. Kalaupun berjodoh maka akan dipertemukan dalam tali yang halal."

Semua santriwati bertepuk tangan mendengar penjelasan Danira, Mereka makin kagum dan terpesona dengan segala macam pengetahuan yang Danira miliki.

" Karena waktu kita sudah habis, Jadi Pertemuan hari ini cukup sampai disini dulu. Semoga semua pelajaran hari ini menjadi Ilmu yang bermanfaat dan bisa menjadi ladang pahala untuk kita kedepannya. Semoga Allah meridhoi".

" Aamiin". ucap mereka serentak.

" Kalau begitu saya akhiri dengan Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barokatu". salam Danira sambil menggendong Khalisa yang tidur di bouncer bayi, berlalu keluar kelas.

"Waallaikumsalam warahmatullahi wa barokatu. jawab mereka serentak.

Danira telah tiba dirumah kyai Roslan, dan sudah duduk ditepi ranjang masih memangku Khalisa. Dia mengamati wajah lucu Khalisa dan menggenggam tangan mungil itu lalu menciumnya.

Danira mengambil handphone dan mencari kontak seseorang. Danira menekan tombol panggil.

Tut..

Tut..

Tut.

Pada saat nada keempat panggilan tersambung, dan terdengar suara seseorang yang senang diujung sana.

......................

...Bersambung......

Terpopuler

Comments

Darweti

Darweti

Wah siapa yang akan di hubungi

2024-10-08

0

Aufa Aqli,.😍

Aufa Aqli,.😍

masih nyimak

2022-11-29

2

Salma Husin

Salma Husin

lanjuttt thorr

2022-07-05

1

lihat semua
Episodes
1 1. Berita
2 2. Kesedihan
3 3. IBU
4 4. Tetangga Baru
5 5. Kejadian Tragis
6 6. Sofia & David
7 7. Tolong Anakku
8 8. Kesedihan Mendalam
9 9. Khalisa Ayunda Narendra
10 10. Butuh Waktu
11 11. Kembali
12 12. Gavino Garayudha Pradiksa
13 13. Akan Menemukanmu
14 14. Keputusan
15 15. Keputusan 2
16 16. Jahil
17 17. Kesal
18 18. Mengajar
19 19. Kembar Rusuh
20 20. Lamunan
21 21. Menikahlah Dengan-ku
22 22. Rumah Baru
23 23. Radenayu Group
24 INFO DARI AUTHOR
25 24. Emosi
26 25. Menolong
27 26. Kemarahan Gavino
28 27. Mencari
29 28. Nyonya Calina
30 29. Menjemput
31 30. Menolak Hadiah
32 31. Mencari Tahu
33 32. Setuju
34 33. Permohonan
35 34. Persiapan
36 35. Nasehat
37 36. Ijab Qobul
38 37. Resepsi
39 38. Kamar Pengantin
40 39. Meninggalkan
41 40. Kesepakatan
42 41. Pusat Perbelanjaan
43 42. Menjelaskan
44 43. Pindah
45 44. Botol Susu
46 45. Foto
47 46. Pertemuan
48 47. Sarapan Pagi
49 48. Meminta Ijin
50 49. Fitnahan
51 50. Mengacuhkan
52 51. Restoran Steak
53 52. Emosi Stevani
54 53. Pujaan Hati
55 54. Kuman
56 55. Mami Mertua
57 56. Keras Kepala
58 57. Menantu dan Mertua
59 58. Aneh
60 59. Mabuk
61 60. Suami Arogan
62 61. Hampir
63 62. Keinginan Gio
64 63. Tragedi Resepsionis
65 64. Harap - Harap Cemas
66 65. Ndoro Agung ?
67 66. Belanja Bersama
68 67. Milik ku
69 68. Mati lampu
70 69. Rumah sakit
71 70. Benturan Kening
72 71. Cemburu ?
73 72. Di Tabrak
74 73. Kita Akhiri saja
75 74. Kecewa
76 PEMBERITAHUAN DARI AUTHOR
77 75. Rasa Sesal
78 76. CCTV
79 77. Pengadilan Agama
80 78. Peraturan Baru
81 79. Berhalusinasi
82 80. Bulan
83 81. Selalu menolak
84 82. Bertemu
85 83. Tidak ingin datang
86 84. Saling Tatap
87 85. Perubahan Dadakan
88 86. Maafkan Aku
89 87. Seperti terpaksa ?
90 88. Bakso
91 89. Dikepung
92 90. Hutan Kelam
93 91. Malam penuh tangis
94 92. Panggil dia Nyonya Pradiksa
95 93. Es Balok dan Es Serut
96 94. Hukuman
97 95. Pengganggu
98 96. Tidak percaya cinta
99 97. Aaaaa...Kecoak
100 98. Menikahi Ayu ?
101 99. Kebusukan dibalik keluguan
102 100. Memilih Diam
103 101. Tak pernah melarang
104 102. Mencintaimu Dari Balik Cadarku
105 103. Menikah lagi
106 104. SAH yang ke-2
107 105. Rahasia Baru
108 106. Siapa dia ?
109 107. Bidadari itu Nyata
110 108. Kagum
111 109. Yang Pertama
112 110. Waktu Bersama
113 111. Suamiku
114 112. Dimabuk Cinta
115 113. Merebutnya Kembali
116 114. Danira ku
117 115. Memberi Pelajaran
118 116. Overthinking
119 117. Rencana
120 118. Ada aku
121 119. Terima kasih
122 120. Menghadapinya
123 121. Sangat Berbeda
124 122. Benci dan Cinta
125 123. Menghadapi Bersama
126 124. Obat Nyamuk
127 125. Mandi bersama
128 126. Imam
129 127. Menemani Istri
130 128. Malaikat dan Iblis
131 129. Undangan
132 130. Salah Sasaran
133 131. Takut Istri
134 132. Pop Mie sama dengan Berkencan
135 133. Calon Bojo
136 134. Mengikuti nasehat istri
137 135. Berbagi suami
138 136. Menghilang !!
139 137. Rencana Danira
140 138. 1 Tahun pernikahan
141 139. Tak akan berubah
142 140. Akibat
143 141. Tamu
144 142. Tuan Muda Posesif
145 143. Merajuk
146 144. Segan
147 145. Masa lalu Stevani
148 146. Masa lalu Stevani II
149 147. Sakit
150 148. Kesepakatan
151 149. Ulang Tahun
152 150. Pengumuman Penting
153 151. Datang Lagi
154 152. Harus Kembali
155 153. Kematian Ayu
156 154. Tidak Marah
157 155. Lukisan
158 156. Dzuljannah
159 157. Uji coba
160 158. Habiskan uangku
161 159. Ditolak
Episodes

Updated 161 Episodes

1
1. Berita
2
2. Kesedihan
3
3. IBU
4
4. Tetangga Baru
5
5. Kejadian Tragis
6
6. Sofia & David
7
7. Tolong Anakku
8
8. Kesedihan Mendalam
9
9. Khalisa Ayunda Narendra
10
10. Butuh Waktu
11
11. Kembali
12
12. Gavino Garayudha Pradiksa
13
13. Akan Menemukanmu
14
14. Keputusan
15
15. Keputusan 2
16
16. Jahil
17
17. Kesal
18
18. Mengajar
19
19. Kembar Rusuh
20
20. Lamunan
21
21. Menikahlah Dengan-ku
22
22. Rumah Baru
23
23. Radenayu Group
24
INFO DARI AUTHOR
25
24. Emosi
26
25. Menolong
27
26. Kemarahan Gavino
28
27. Mencari
29
28. Nyonya Calina
30
29. Menjemput
31
30. Menolak Hadiah
32
31. Mencari Tahu
33
32. Setuju
34
33. Permohonan
35
34. Persiapan
36
35. Nasehat
37
36. Ijab Qobul
38
37. Resepsi
39
38. Kamar Pengantin
40
39. Meninggalkan
41
40. Kesepakatan
42
41. Pusat Perbelanjaan
43
42. Menjelaskan
44
43. Pindah
45
44. Botol Susu
46
45. Foto
47
46. Pertemuan
48
47. Sarapan Pagi
49
48. Meminta Ijin
50
49. Fitnahan
51
50. Mengacuhkan
52
51. Restoran Steak
53
52. Emosi Stevani
54
53. Pujaan Hati
55
54. Kuman
56
55. Mami Mertua
57
56. Keras Kepala
58
57. Menantu dan Mertua
59
58. Aneh
60
59. Mabuk
61
60. Suami Arogan
62
61. Hampir
63
62. Keinginan Gio
64
63. Tragedi Resepsionis
65
64. Harap - Harap Cemas
66
65. Ndoro Agung ?
67
66. Belanja Bersama
68
67. Milik ku
69
68. Mati lampu
70
69. Rumah sakit
71
70. Benturan Kening
72
71. Cemburu ?
73
72. Di Tabrak
74
73. Kita Akhiri saja
75
74. Kecewa
76
PEMBERITAHUAN DARI AUTHOR
77
75. Rasa Sesal
78
76. CCTV
79
77. Pengadilan Agama
80
78. Peraturan Baru
81
79. Berhalusinasi
82
80. Bulan
83
81. Selalu menolak
84
82. Bertemu
85
83. Tidak ingin datang
86
84. Saling Tatap
87
85. Perubahan Dadakan
88
86. Maafkan Aku
89
87. Seperti terpaksa ?
90
88. Bakso
91
89. Dikepung
92
90. Hutan Kelam
93
91. Malam penuh tangis
94
92. Panggil dia Nyonya Pradiksa
95
93. Es Balok dan Es Serut
96
94. Hukuman
97
95. Pengganggu
98
96. Tidak percaya cinta
99
97. Aaaaa...Kecoak
100
98. Menikahi Ayu ?
101
99. Kebusukan dibalik keluguan
102
100. Memilih Diam
103
101. Tak pernah melarang
104
102. Mencintaimu Dari Balik Cadarku
105
103. Menikah lagi
106
104. SAH yang ke-2
107
105. Rahasia Baru
108
106. Siapa dia ?
109
107. Bidadari itu Nyata
110
108. Kagum
111
109. Yang Pertama
112
110. Waktu Bersama
113
111. Suamiku
114
112. Dimabuk Cinta
115
113. Merebutnya Kembali
116
114. Danira ku
117
115. Memberi Pelajaran
118
116. Overthinking
119
117. Rencana
120
118. Ada aku
121
119. Terima kasih
122
120. Menghadapinya
123
121. Sangat Berbeda
124
122. Benci dan Cinta
125
123. Menghadapi Bersama
126
124. Obat Nyamuk
127
125. Mandi bersama
128
126. Imam
129
127. Menemani Istri
130
128. Malaikat dan Iblis
131
129. Undangan
132
130. Salah Sasaran
133
131. Takut Istri
134
132. Pop Mie sama dengan Berkencan
135
133. Calon Bojo
136
134. Mengikuti nasehat istri
137
135. Berbagi suami
138
136. Menghilang !!
139
137. Rencana Danira
140
138. 1 Tahun pernikahan
141
139. Tak akan berubah
142
140. Akibat
143
141. Tamu
144
142. Tuan Muda Posesif
145
143. Merajuk
146
144. Segan
147
145. Masa lalu Stevani
148
146. Masa lalu Stevani II
149
147. Sakit
150
148. Kesepakatan
151
149. Ulang Tahun
152
150. Pengumuman Penting
153
151. Datang Lagi
154
152. Harus Kembali
155
153. Kematian Ayu
156
154. Tidak Marah
157
155. Lukisan
158
156. Dzuljannah
159
157. Uji coba
160
158. Habiskan uangku
161
159. Ditolak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!