Pintu ruangan Staff Keuangan dibuka secara paksa, membuat orang-orang yang didalam terkejut dan menoleh kearah pintu.
" Brakkk ".. Siska masuk tergesa-gesa, menuju kursinya dan mulai merevisi angka 3.000,-.
Reza dan Lala melihat Siska panik, seperti dikejar setan, dengan mata merah sembab, rambut sedikit acak-acakan, baju kusut, nafas ngos-ngosan, dan keringat membasahi dahinya. Mereka saling bertatapan, menerka-nerka apa yang telah terjadi di ruangan Presdir.
" Kamu kenap....." Belum sempat Lala menyelesaikan kalimatnya, Siska sudah berlari keluar sambil mengambil hasil printnan nya.
10 menit kemudian, Siska sudah kembali dengan wajah ditekuk dan berjalan dengan gontai, duduk dan menangis sambil meletakkan kepalanya diatas meja.
" Ada apa, apakah Presdir melakukan hal buruk kepadamu ?" tanya Lala penasaran sekaligus khawatir.
Bagaimana tidak, mereka melihat keadaan Siska benar-benar memprihatinkan.
" Ayo, katakan sesuatu. Jagan diam saja, kau membuat kami khawatir". desak Lala tak sabar.
" Iya, sangat-sangat buruk". ujarnya sambil terisak.
Lala dan Reza saling bertatapan, pikiran mereka sudah menerka-nerka hal-hal buruk.
" Apa yang dia lakukan padamu, katakan, apa dia sudah....".
" Heiii lalat...hilangkan pikiran jorok mu itu". kesalnya, Siska bingung kenapa dia bisa memiliki sahabat yang otaknya sangat mesum.
" lalu apa "?
"Hhuuummmm " Siska menarik nafas dalam, lalu mulai menceritakan semua kronologinya, dan...
"HUA..HAHAHAH..HAHAH..HAHA ".
Tawa Reza dan Lala pecah, mereka tertawa sampai terpingkal-pingkal, hingga perut mereka terasa keram, sampai-sampai air mata mereka keluar dan mulut terasa pegal. Benar-benar lucu.
" Puas..puas hah ?".
" Tertawakan saja terus, dasar teman-teman laknat".
" Teganya kalian mentertawakan penderitaan ku "...Kesal Siska kembali menangis dengan kencang, sepeti anak kecil yang tidak diberikan permen.
" Hhuuaaaaaa..aa "
" Maaf..maaf !! tapi ceritamu benar-benar lucu ".
" Bagaimana bisa kau membuat laporan mingguan perusahaan yang sudah menerjang pasar Asia, hanya dengan keuntungan Rp.3.000,- ( tiga ribu rupiah ), untuk membeli cilok saja tidak cukup. Kau benar-benar ceroboh". ujar Reza masih dengan tawanya.
" Kau masih beruntung hanya dihukum dengan meminum kopi pahit, coba kalau sampai kau dipecat dari sini, mau kerja dimana, pasti semua perusahaan di negri ini akan menolak untuk menerimamu bergabung di perusahaan mereka". jelas Lala lagi menimpali.
" Tapi ngomong-ngomong, Tuan Gavino tau kamu suka menyebutnya Beruang Kutub dari mana ya ".
" Manaku tau, Hantu kali yang mengadu". jawab Siska asal sambil mengangkat bahunya.
Reza dan Lala mulai melihat sekeliling ruangan mereka, dengan merinding.
" Iiihh...Ngeriii ".
...****************...
Di Pesantren Darul Qur'an, keadaan masih seperti biasa tenang dan damai. Para santri dan santriwati sudah masuk ke kelas khusus mereka masing-masing tak tercampur.
Kyai Roslan dan umi Siti sedang pergi mengantar Ustadz Ilham ke bandara internasional Soekarno Hatta yang ada di kota, karena hari ini jadwal keberangkatan nya ke Kairo Mesir, untuk memulai pendidikannya disana. Danira memutuskan tidak ikut mengantar karena kasihan jika harus membawa Khalisa pergi sejauh itu namun bila ditinggal dia tidak sanggup berjauhan dari bayi yang sangat menggemaskan walau hanya sebentar.
Seperti biasa Danira masuk ke kelas para santriwati untuk memberikan materi pengajarannya. Setiap kali Danira yang mengajar semua santriwati selalu antusias dan semangat, mereka sangat suka dengan cara Danira mengajar menurut mereka asik.
Kadang ada yang sering curhat kepada Danira. Danira selalu menanggapi dan mendengarkan setiap cerita ataupun curhatan para santriwatinya. Seperti saat ini setelah materi pelajaran selesai Danira selalu meluangkan waktu 30 menit sebelum waktu pelajaran habis, ini adalah sesi dimana para santri bebas bertanya apa saja ataupun meminta saran.
Seorang Santriwati yang duduk dibarisan depan menaikkan tangannya ingin bertanya.
"Assalamualaikum Kak Nira ".
" Kak,.. Nurul mau bertanya, Mengapa telinga Nurul sering kali berdenging secara tiba-tiba ya kak, apa benar itu karena Rasulullah Saw sedang menyebut nama Nurul ?".
Nurul mulai bertanya dengan Danira dengan memanggilnya kakak. Dulu diawal Danira mulai mengajar, banyak para santriwati memanggilnya dengan sebutan Ustadzah, tapi Danira menolak sebutan itu, dia belum nyaman karena merasa ilmunya masih jauh sekali untuk bisa menyandang gelar ustazah. Danira lebih suka bila mereka memanggilnya dengan sebutan kakak saja terasa lebih akrab.
"Waallaikumsalam". jawabnya dengan mata tersenyum.
" Menurut ajaran agama Islam dalam kitab Azizi Ala Jamiush Shaghir.
Berdasarkan kitab tersebut, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam memanggil orang yang mengalami telinga berdenging atau berdengung.
Jadi apabila telingamu berdenging atau berdengung itu artinya Bahwa sayyidina Rosululloh shalallahu ‘alaihi wassalam telah menyebutkan orang (pemilik telinga yang berdengung “nging”) tersebut dengan kebaikan di al mala’al a’la (majlis tertinggi) di alam ruh”.
Maka, hendaklah dia mengingat aku (Sayyidina Rosululloh SAW) dan membaca sholawat kepadaku. Serta mengucapkan “Dzakarallohu Man Dzakaronii Bikhoir’ Artinya. Semoga Allah menyebut dengan kebaikan orang yang menyebutku ". ( Mohon maaf kalau ada yang salah, Kompas Google ).
" Kita masih punya waktu 15 menit, ada lagi yang mau bertanya ".
"Saya mau bertanya kak ". tunjuk santriwati yang duduk paling pojok belakang.
" Iya Dian, mau bertanya apa ?" suara lembut itu, bertanya dengan sangat merdu.
" Kak Nira, aku sedang suka dengan seseorang ". ujarnya dengan malu-malu.
Huu..Huuh...huu
Suara sorakan menggema didalam kelas.
" Dia Anak santri disini juga, tapi aku tidak tau apakah dia menyukaiku juga atau tidak. Menurut kak Nira aku lebih baik mengungkapkan kepadanya langsung atau tetap diam saja ?".
Danira tersenyum mendengar pertanyaan yang dilontarkan Dian padanya.
" Oh...jadi sekarang Dian sedang jatuh cinta ya!!." Goda Danira lagi.
Wajah Dian memerah malu-malu.
" Setiap mahluk hidup yang diberi nafas oleh Allah SWT berhak memiliki rasa suka dan cinta. Apakah kalian pernah mendengar kisah Siti Fatimah Putri Rasulullah ?".
Para santriwati serentak menggelengkan kepala.
"Siti Fatimah yang pada saat itu diam-diam menyukai Sayyidina Ali bin abu Thalib tak pernah mengatakan pada siapapun termasuk ayahnya Rasulullah Saw. Kecuali Allah SWT yang maha mengetahui segalanya. Beliau memendam rasa cintanya dalam diam kepada Sayyidina Ali.
Ternyata pada saat itu Sayyidina Ali juga memiliki rasa yang sama, beliau telah terpesona dengan Siti Fatimah Mereka sama-sama mencintai dalam diam.
Namun suatu ketika Sayyidina Ali memberanikan diri datang menemui Rasulullah Saw, bermaksud ingin melamar Siti Fatimah hanya dengan bermodalkan baju besi perangnya. Sejujurnya pada saat itu Sayyidina Ali juga merasa takut bila maksudnya juga ditolak seperti Sayyidina Abu bakar dan Sayyidina Umar".
Tapi tanpa terduga oleh Sayyidina Ali. Siti Fatima langsung menerima pinangannya tanpa melihat / menilai pemberian Sayyidina Ali. itu membuat Sayyidina Ali amat sangat bahagia.
Cinta Sayyidina Ali dan Siti Fatimah luar biasa indahnya. Cinta mereka terjaga kerahasiaannya. Sehingga diriwayatkan bahwa setan pun tidak tau soal perasaan mereka".
" Jadi Hikmah yang bisa kita ambil adalah, Walaupun kita menyukai seseorang tapi kita tau apakah dia memiliki perasaan yang sama atau tidak. Itu bukan masalah, tidak perlu mengganggap diri kita sebagai penakut atau pengecut karena tak berani mengungkapkan.
Cukup diam, tingkatkan lagi cinta kita kepada Allah SWT, Karena hanya DIA lah yang maha membolak-balikkan kan hati manusia. Bila Allah terlah meridhoi, maka yang tak mungkin akan menjadi mungkin. Kalaupun berjodoh maka akan dipertemukan dalam tali yang halal."
Semua santriwati bertepuk tangan mendengar penjelasan Danira, Mereka makin kagum dan terpesona dengan segala macam pengetahuan yang Danira miliki.
" Karena waktu kita sudah habis, Jadi Pertemuan hari ini cukup sampai disini dulu. Semoga semua pelajaran hari ini menjadi Ilmu yang bermanfaat dan bisa menjadi ladang pahala untuk kita kedepannya. Semoga Allah meridhoi".
" Aamiin". ucap mereka serentak.
" Kalau begitu saya akhiri dengan Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barokatu". salam Danira sambil menggendong Khalisa yang tidur di bouncer bayi, berlalu keluar kelas.
"Waallaikumsalam warahmatullahi wa barokatu. jawab mereka serentak.
Danira telah tiba dirumah kyai Roslan, dan sudah duduk ditepi ranjang masih memangku Khalisa. Dia mengamati wajah lucu Khalisa dan menggenggam tangan mungil itu lalu menciumnya.
Danira mengambil handphone dan mencari kontak seseorang. Danira menekan tombol panggil.
Tut..
Tut..
Tut.
Pada saat nada keempat panggilan tersambung, dan terdengar suara seseorang yang senang diujung sana.
......................
...Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Darweti
Wah siapa yang akan di hubungi
2024-10-08
0
Aufa Aqli,.😍
masih nyimak
2022-11-29
2
Salma Husin
lanjuttt thorr
2022-07-05
1