5. Kejadian Tragis

Hari makin petang, waktu sudah menunjukan pukul 5 sore. Tapi rumah bernuansa warna Cream dan coklat itu masih belum sepenuhnya rapi. Masih ada beberapa kardus besar yang belum mereka buka.

Namun pasangan suami istri itu sudah sangat kelelahan.

" Sayang,...aku lelah sekali bisakah kita lanjutkan besok saja ?". Pinta David pada istrinya.

Sofia yang melihat wajah letih suaminya, menjadi tak tega, Ia pun menghampiri sang suami sambil memberikan satu botol Air Mineral.

" Iya sayang, tidak apa-apa besok saja kita lanjutkan lagi menata semuanya, kamu istirahat saja dulu." ucapnya pada sang suami.

Keduanya masih duduk di sofa ruang tamu.

" Besok aku akan mencarikan asisten rumah tangga untuk membereskan semuanya." ujar David sambil menghabiskan minuman yang diberikan istrinya tadi.

" Tidak perlu, ku rasa aku bisa menyelesaikan semuanya sendiri, lagi pula aku belum terlalu butuh ART, aku masih sanggup mengurus semuanya sendiri." jawab Sofia yakin.

" Tidak....apa kau lupa kalau kau sedang hamil sekarang, kau tidak boleh terlalu kelelahan apa lagi mengangkat- angkat yang berat-berat, aku tidak mau terjadi apa-apa padamu dan juga calon anak kita." ucap David lagi tegas tak ingin dibantah.

" Baik lah,..Baik lah... Terserah kau saja." pasrah Sofia, dia tak ingin berdebat dengan David.

Dia tau jika sudah begini suaminya tidak bisa dibantah, apalagi menyangkut calon anak mereka suaminya sangat overprotektif sekali.

" Apa kau suka rumah ini ?" tanya David sambil melihat istrinya dengan penuh cinta.

" Tentu, aku sangat suka, sepertinya lingkungan disini tidak terlalu suka ikut campur urusan orang lain. Tidak seperti tempat tinggal kita yang kemarin." ujar Sofia lagi dengan nada sedikit sewot.

David yang mendengar jawaban istrinya langsung saja tertawa.

" Apa kau masih dendam dengan para tetangga disana ?." tanyanya lagi sambil mengelus rambut istrinya.

" Aku tidak dendam, hanya tidak suka dengan ke kepoan mereka, itu membuatku sangat tidak nyaman harus berpura-pura seperti tidak tau apa-apa." ucapnya lagi dengan nada sedikit naik memperjelas bahwa dia benar-benar merasa terganggu.

Melihat istrinya sedikit emosi, David mendaratkan kecupan di kening Sofia.

" Tak perlu marah, sekarang kita sudah pindah ke tempat yang jauh lebih nyaman bukan !. apa lagi sekarang kau sudah punya teman baru." ucap David menenangkan istrinya itu dan tersenyum.

Jika sudah membicarakan tempat tinggal mereka yang lama, Sofia selalu terbawa emosi. Bagaimana tidak, para tetangga disana selalu merasa ingin tau apa saja yang Sofia lakukan bahkan sering kali bergosip tentang Sofia karena belum juga mengandung padahal mereka sudah menikah cukup lama.

Dan itu membuat Sofia sangat tidak nyaman dan meminta kepada sang suami untuk pindah mencari tempat tinggal yang lebih baik untuk mereka.

Terutama menjauh dari para tetangga julid.

Maklum saja, dulu mereka tinggal di pekarangan perumahan biasa tidak terlalu elit seperti yang sekarang.

Karena sudah tidak tega mendengar istrinya selalu mengeluh dan menangis maka dari itu David mencari rumah yang sesuai dengan keinginan sang istri.

Saat David sudah mendapatkan rumah baru mereka, ternyata Sofia dinyatakan positif hamil setelah 5 tahun menikah.

David makin yakin kalau rumah baru mereka ini akan membawa berkah bagi mereka nanti.

" Ya...! aku senang disini, apa lagi memiliki tetangga seperti Shena dan Bu Inggit sepertinya menyenangkan. Mereka sangat ramah dan baik." jawabnya dengan mimik wajah bahagia.

" Bagus itu,..!! jika kau senang dan nyaman maka semuanya akan aman." ujar David sambil tertawa.

Sofia yang mendengar jawaban dari sang suami langsung melihat dan menyipitkan matanya.

" Maksudnya apa Aman ?!!." tanya Sofia menyelidik.

David hanya menjawab dengan gelak tawa yang keras melihat ekspresi istrinya yang menurutnya lucu itu...

" Sudah sana kamu mandi dulu, ini sudah sangat sore tidak baik bagi ibu hamil untuk mandi terlalu malam." kata David pada Sofia.

" Eemm...Baiklah." jawab Sofia sambil bangun dari sofa lalu berjalan menuju kamar mereka di lantai dua.

Selesai dengan ritual mandinya, Sofia langsung mengambil pakaian yang masih menumpuk didalam koper dan memakainya, karena belum sempat untuknya tadi merapikan kedalam lemari.

Merasa lelah akhirnya dia membaringkan tubuhnya diatas kasur empuk itu, tak terasa dia tertidur dengan pulas nya.

Sampai-sampai tak sadar jika sang suami sudah ikut berbaring di sampingnya.

...****************...

Sofia terbangun dari tidurnya, karena penghuni yang ada didalam perutnya meronta-ronta minta diberi makan. Sofia mengambil handphone nya dan melihat jam, matanya membesar melihat waktu sudah menunjukkan pukul 23.30 malam.

Mereka sudah tidur sangat lama pantas saja perutnya terasa perih. Sofia menoleh dan melihat suaminya masih tidur dengan nyenyak nya, dia menggoyang-goyangkan lengan David bermaksud membangunkannya.

" Sayang,..Sayang, bangun...ayo bangun aku sangat lapar." kata Sofia sambil terus berusaha membangunkan suaminya.

" Eemmhh.." lenguh David bangun dan duduk sambil mata masih terpejam. " Mau makan apa.?" tanyanya masih dengan posisi yang sama.

" Aku mau makan Nasi Padang." ucap Sofia dengan semangat.

David yang masih setengah sadar, hanya mengangguk- anggukkan kepalanya.

"Jam berapa ini?." tanya David lagi sambil menguap beberapa kali.

" Jam 23.30." jawab Sofia jujur

David yang mendengar itu langsung membuka matanya, melihat jam di Handphone.

" Astaghfirullah...". ucapnya kaget.

" Kenapa ?". tanya Sofia bingung melihat suaminya.

" Mana ada warung nasi Padang jam segini, pasti sudah pada tutup semua, apa lagi sedang hujan diluar pasti para pedagang juga sudah pulang". jawab David pada sang istri.

Raut wajah Sofia langsung berubah sedih " tapi aku sangat ingin Nasi Padang." ucapnya lagi.

David yang melihat wajah istrinya sudah ditekuk seperti itu hanya menghela nafas kasar. " Baiklah kita akan keliling mencari, tapi jika sudah tutup semua, kita makan yang ada saja oke ?". tawar David lagi.

" Oke oke ". Jawab Sofia dengan senang.

Sofia dan David memakai jaket untuk menghangatkan tubuh mereka, karena hujan diluar sana cukup deras.

Namun saat mereka ingin membuka pintu kamarnya, suara yang cukup keras menembus indra pendengaran.

DDDOOORRRR...

" Apa kau mendengar itu ?". Tanya Sofia

" Ya...aku mendengarnya ". Mereka saling bertatapan, mencoba mencari dari mana asal suara itu.

Sofia dan David saling bertatapan, Sofia langsung memeluk lengan suaminya.

" Suara apa tadi ?."

" Entahlah...seperti suara tembakan ". jawab David asal.

Tak selang berapa lama Meraka mendengar lagi suara tembakan itu.

DORRRR**

DORRRR**

Suaranya tepat disamping rumah mereka. Lebih tepatnya suara tembakan itu berasal dari rumah Shena.

Sofia dan David yang merasa sangat penasaran dengan asal suara itu, mencoba mencari tau dengan mengintip dari balik jendela kamar mereka.

Untungnya kamar mereka memiliki jendela kaca yang langsung menghadap ke rumah keluarga Shena.

Saat melihat dari balik tirai jendela itu, Alang kah terkejutnya. Mata mereka seketika mem bola melihat apa yang terjadi, mereka seakan tak percaya dengan apa yang mereka lihat.

Sofia yang melihat itu, langsung saja tubuhnya melemas dan gemetar. Rasa takut kian bertambah, air mata sudah mengalir deras, suara pun sudah tertahan di tenggorokan. Sofia menutup mulut dengan kedua telapak tangannya, merasa tak percaya dengan yang baru saja dia lihat.

David yang melihat itu dengan sigap memeluk tubuh sang istri dan menutup tirai jendela itu, karena takut akan ada yang curiga dan melihat mereka.

......................

...Bersambung.......

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

ah author msh rahasia siapa yg membunuhnya?

2024-12-24

0

Darweti

Darweti

kenapa penasaran lagi

2024-10-06

0

mei

mei

masih berselimut misteri... next

2022-07-26

1

lihat semua
Episodes
1 1. Berita
2 2. Kesedihan
3 3. IBU
4 4. Tetangga Baru
5 5. Kejadian Tragis
6 6. Sofia & David
7 7. Tolong Anakku
8 8. Kesedihan Mendalam
9 9. Khalisa Ayunda Narendra
10 10. Butuh Waktu
11 11. Kembali
12 12. Gavino Garayudha Pradiksa
13 13. Akan Menemukanmu
14 14. Keputusan
15 15. Keputusan 2
16 16. Jahil
17 17. Kesal
18 18. Mengajar
19 19. Kembar Rusuh
20 20. Lamunan
21 21. Menikahlah Dengan-ku
22 22. Rumah Baru
23 23. Radenayu Group
24 INFO DARI AUTHOR
25 24. Emosi
26 25. Menolong
27 26. Kemarahan Gavino
28 27. Mencari
29 28. Nyonya Calina
30 29. Menjemput
31 30. Menolak Hadiah
32 31. Mencari Tahu
33 32. Setuju
34 33. Permohonan
35 34. Persiapan
36 35. Nasehat
37 36. Ijab Qobul
38 37. Resepsi
39 38. Kamar Pengantin
40 39. Meninggalkan
41 40. Kesepakatan
42 41. Pusat Perbelanjaan
43 42. Menjelaskan
44 43. Pindah
45 44. Botol Susu
46 45. Foto
47 46. Pertemuan
48 47. Sarapan Pagi
49 48. Meminta Ijin
50 49. Fitnahan
51 50. Mengacuhkan
52 51. Restoran Steak
53 52. Emosi Stevani
54 53. Pujaan Hati
55 54. Kuman
56 55. Mami Mertua
57 56. Keras Kepala
58 57. Menantu dan Mertua
59 58. Aneh
60 59. Mabuk
61 60. Suami Arogan
62 61. Hampir
63 62. Keinginan Gio
64 63. Tragedi Resepsionis
65 64. Harap - Harap Cemas
66 65. Ndoro Agung ?
67 66. Belanja Bersama
68 67. Milik ku
69 68. Mati lampu
70 69. Rumah sakit
71 70. Benturan Kening
72 71. Cemburu ?
73 72. Di Tabrak
74 73. Kita Akhiri saja
75 74. Kecewa
76 PEMBERITAHUAN DARI AUTHOR
77 75. Rasa Sesal
78 76. CCTV
79 77. Pengadilan Agama
80 78. Peraturan Baru
81 79. Berhalusinasi
82 80. Bulan
83 81. Selalu menolak
84 82. Bertemu
85 83. Tidak ingin datang
86 84. Saling Tatap
87 85. Perubahan Dadakan
88 86. Maafkan Aku
89 87. Seperti terpaksa ?
90 88. Bakso
91 89. Dikepung
92 90. Hutan Kelam
93 91. Malam penuh tangis
94 92. Panggil dia Nyonya Pradiksa
95 93. Es Balok dan Es Serut
96 94. Hukuman
97 95. Pengganggu
98 96. Tidak percaya cinta
99 97. Aaaaa...Kecoak
100 98. Menikahi Ayu ?
101 99. Kebusukan dibalik keluguan
102 100. Memilih Diam
103 101. Tak pernah melarang
104 102. Mencintaimu Dari Balik Cadarku
105 103. Menikah lagi
106 104. SAH yang ke-2
107 105. Rahasia Baru
108 106. Siapa dia ?
109 107. Bidadari itu Nyata
110 108. Kagum
111 109. Yang Pertama
112 110. Waktu Bersama
113 111. Suamiku
114 112. Dimabuk Cinta
115 113. Merebutnya Kembali
116 114. Danira ku
117 115. Memberi Pelajaran
118 116. Overthinking
119 117. Rencana
120 118. Ada aku
121 119. Terima kasih
122 120. Menghadapinya
123 121. Sangat Berbeda
124 122. Benci dan Cinta
125 123. Menghadapi Bersama
126 124. Obat Nyamuk
127 125. Mandi bersama
128 126. Imam
129 127. Menemani Istri
130 128. Malaikat dan Iblis
131 129. Undangan
132 130. Salah Sasaran
133 131. Takut Istri
134 132. Pop Mie sama dengan Berkencan
135 133. Calon Bojo
136 134. Mengikuti nasehat istri
137 135. Berbagi suami
138 136. Menghilang !!
139 137. Rencana Danira
140 138. 1 Tahun pernikahan
141 139. Tak akan berubah
142 140. Akibat
143 141. Tamu
144 142. Tuan Muda Posesif
145 143. Merajuk
146 144. Segan
147 145. Masa lalu Stevani
148 146. Masa lalu Stevani II
149 147. Sakit
150 148. Kesepakatan
151 149. Ulang Tahun
152 150. Pengumuman Penting
153 151. Datang Lagi
154 152. Harus Kembali
155 153. Kematian Ayu
156 154. Tidak Marah
157 155. Lukisan
158 156. Dzuljannah
159 157. Uji coba
160 158. Habiskan uangku
161 159. Ditolak
Episodes

Updated 161 Episodes

1
1. Berita
2
2. Kesedihan
3
3. IBU
4
4. Tetangga Baru
5
5. Kejadian Tragis
6
6. Sofia & David
7
7. Tolong Anakku
8
8. Kesedihan Mendalam
9
9. Khalisa Ayunda Narendra
10
10. Butuh Waktu
11
11. Kembali
12
12. Gavino Garayudha Pradiksa
13
13. Akan Menemukanmu
14
14. Keputusan
15
15. Keputusan 2
16
16. Jahil
17
17. Kesal
18
18. Mengajar
19
19. Kembar Rusuh
20
20. Lamunan
21
21. Menikahlah Dengan-ku
22
22. Rumah Baru
23
23. Radenayu Group
24
INFO DARI AUTHOR
25
24. Emosi
26
25. Menolong
27
26. Kemarahan Gavino
28
27. Mencari
29
28. Nyonya Calina
30
29. Menjemput
31
30. Menolak Hadiah
32
31. Mencari Tahu
33
32. Setuju
34
33. Permohonan
35
34. Persiapan
36
35. Nasehat
37
36. Ijab Qobul
38
37. Resepsi
39
38. Kamar Pengantin
40
39. Meninggalkan
41
40. Kesepakatan
42
41. Pusat Perbelanjaan
43
42. Menjelaskan
44
43. Pindah
45
44. Botol Susu
46
45. Foto
47
46. Pertemuan
48
47. Sarapan Pagi
49
48. Meminta Ijin
50
49. Fitnahan
51
50. Mengacuhkan
52
51. Restoran Steak
53
52. Emosi Stevani
54
53. Pujaan Hati
55
54. Kuman
56
55. Mami Mertua
57
56. Keras Kepala
58
57. Menantu dan Mertua
59
58. Aneh
60
59. Mabuk
61
60. Suami Arogan
62
61. Hampir
63
62. Keinginan Gio
64
63. Tragedi Resepsionis
65
64. Harap - Harap Cemas
66
65. Ndoro Agung ?
67
66. Belanja Bersama
68
67. Milik ku
69
68. Mati lampu
70
69. Rumah sakit
71
70. Benturan Kening
72
71. Cemburu ?
73
72. Di Tabrak
74
73. Kita Akhiri saja
75
74. Kecewa
76
PEMBERITAHUAN DARI AUTHOR
77
75. Rasa Sesal
78
76. CCTV
79
77. Pengadilan Agama
80
78. Peraturan Baru
81
79. Berhalusinasi
82
80. Bulan
83
81. Selalu menolak
84
82. Bertemu
85
83. Tidak ingin datang
86
84. Saling Tatap
87
85. Perubahan Dadakan
88
86. Maafkan Aku
89
87. Seperti terpaksa ?
90
88. Bakso
91
89. Dikepung
92
90. Hutan Kelam
93
91. Malam penuh tangis
94
92. Panggil dia Nyonya Pradiksa
95
93. Es Balok dan Es Serut
96
94. Hukuman
97
95. Pengganggu
98
96. Tidak percaya cinta
99
97. Aaaaa...Kecoak
100
98. Menikahi Ayu ?
101
99. Kebusukan dibalik keluguan
102
100. Memilih Diam
103
101. Tak pernah melarang
104
102. Mencintaimu Dari Balik Cadarku
105
103. Menikah lagi
106
104. SAH yang ke-2
107
105. Rahasia Baru
108
106. Siapa dia ?
109
107. Bidadari itu Nyata
110
108. Kagum
111
109. Yang Pertama
112
110. Waktu Bersama
113
111. Suamiku
114
112. Dimabuk Cinta
115
113. Merebutnya Kembali
116
114. Danira ku
117
115. Memberi Pelajaran
118
116. Overthinking
119
117. Rencana
120
118. Ada aku
121
119. Terima kasih
122
120. Menghadapinya
123
121. Sangat Berbeda
124
122. Benci dan Cinta
125
123. Menghadapi Bersama
126
124. Obat Nyamuk
127
125. Mandi bersama
128
126. Imam
129
127. Menemani Istri
130
128. Malaikat dan Iblis
131
129. Undangan
132
130. Salah Sasaran
133
131. Takut Istri
134
132. Pop Mie sama dengan Berkencan
135
133. Calon Bojo
136
134. Mengikuti nasehat istri
137
135. Berbagi suami
138
136. Menghilang !!
139
137. Rencana Danira
140
138. 1 Tahun pernikahan
141
139. Tak akan berubah
142
140. Akibat
143
141. Tamu
144
142. Tuan Muda Posesif
145
143. Merajuk
146
144. Segan
147
145. Masa lalu Stevani
148
146. Masa lalu Stevani II
149
147. Sakit
150
148. Kesepakatan
151
149. Ulang Tahun
152
150. Pengumuman Penting
153
151. Datang Lagi
154
152. Harus Kembali
155
153. Kematian Ayu
156
154. Tidak Marah
157
155. Lukisan
158
156. Dzuljannah
159
157. Uji coba
160
158. Habiskan uangku
161
159. Ditolak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!