Hari makin petang, waktu sudah menunjukan pukul 5 sore. Tapi rumah bernuansa warna Cream dan coklat itu masih belum sepenuhnya rapi. Masih ada beberapa kardus besar yang belum mereka buka.
Namun pasangan suami istri itu sudah sangat kelelahan.
" Sayang,...aku lelah sekali bisakah kita lanjutkan besok saja ?". Pinta David pada istrinya.
Sofia yang melihat wajah letih suaminya, menjadi tak tega, Ia pun menghampiri sang suami sambil memberikan satu botol Air Mineral.
" Iya sayang, tidak apa-apa besok saja kita lanjutkan lagi menata semuanya, kamu istirahat saja dulu." ucapnya pada sang suami.
Keduanya masih duduk di sofa ruang tamu.
" Besok aku akan mencarikan asisten rumah tangga untuk membereskan semuanya." ujar David sambil menghabiskan minuman yang diberikan istrinya tadi.
" Tidak perlu, ku rasa aku bisa menyelesaikan semuanya sendiri, lagi pula aku belum terlalu butuh ART, aku masih sanggup mengurus semuanya sendiri." jawab Sofia yakin.
" Tidak....apa kau lupa kalau kau sedang hamil sekarang, kau tidak boleh terlalu kelelahan apa lagi mengangkat- angkat yang berat-berat, aku tidak mau terjadi apa-apa padamu dan juga calon anak kita." ucap David lagi tegas tak ingin dibantah.
" Baik lah,..Baik lah... Terserah kau saja." pasrah Sofia, dia tak ingin berdebat dengan David.
Dia tau jika sudah begini suaminya tidak bisa dibantah, apalagi menyangkut calon anak mereka suaminya sangat overprotektif sekali.
" Apa kau suka rumah ini ?" tanya David sambil melihat istrinya dengan penuh cinta.
" Tentu, aku sangat suka, sepertinya lingkungan disini tidak terlalu suka ikut campur urusan orang lain. Tidak seperti tempat tinggal kita yang kemarin." ujar Sofia lagi dengan nada sedikit sewot.
David yang mendengar jawaban istrinya langsung saja tertawa.
" Apa kau masih dendam dengan para tetangga disana ?." tanyanya lagi sambil mengelus rambut istrinya.
" Aku tidak dendam, hanya tidak suka dengan ke kepoan mereka, itu membuatku sangat tidak nyaman harus berpura-pura seperti tidak tau apa-apa." ucapnya lagi dengan nada sedikit naik memperjelas bahwa dia benar-benar merasa terganggu.
Melihat istrinya sedikit emosi, David mendaratkan kecupan di kening Sofia.
" Tak perlu marah, sekarang kita sudah pindah ke tempat yang jauh lebih nyaman bukan !. apa lagi sekarang kau sudah punya teman baru." ucap David menenangkan istrinya itu dan tersenyum.
Jika sudah membicarakan tempat tinggal mereka yang lama, Sofia selalu terbawa emosi. Bagaimana tidak, para tetangga disana selalu merasa ingin tau apa saja yang Sofia lakukan bahkan sering kali bergosip tentang Sofia karena belum juga mengandung padahal mereka sudah menikah cukup lama.
Dan itu membuat Sofia sangat tidak nyaman dan meminta kepada sang suami untuk pindah mencari tempat tinggal yang lebih baik untuk mereka.
Terutama menjauh dari para tetangga julid.
Maklum saja, dulu mereka tinggal di pekarangan perumahan biasa tidak terlalu elit seperti yang sekarang.
Karena sudah tidak tega mendengar istrinya selalu mengeluh dan menangis maka dari itu David mencari rumah yang sesuai dengan keinginan sang istri.
Saat David sudah mendapatkan rumah baru mereka, ternyata Sofia dinyatakan positif hamil setelah 5 tahun menikah.
David makin yakin kalau rumah baru mereka ini akan membawa berkah bagi mereka nanti.
" Ya...! aku senang disini, apa lagi memiliki tetangga seperti Shena dan Bu Inggit sepertinya menyenangkan. Mereka sangat ramah dan baik." jawabnya dengan mimik wajah bahagia.
" Bagus itu,..!! jika kau senang dan nyaman maka semuanya akan aman." ujar David sambil tertawa.
Sofia yang mendengar jawaban dari sang suami langsung melihat dan menyipitkan matanya.
" Maksudnya apa Aman ?!!." tanya Sofia menyelidik.
David hanya menjawab dengan gelak tawa yang keras melihat ekspresi istrinya yang menurutnya lucu itu...
" Sudah sana kamu mandi dulu, ini sudah sangat sore tidak baik bagi ibu hamil untuk mandi terlalu malam." kata David pada Sofia.
" Eemm...Baiklah." jawab Sofia sambil bangun dari sofa lalu berjalan menuju kamar mereka di lantai dua.
Selesai dengan ritual mandinya, Sofia langsung mengambil pakaian yang masih menumpuk didalam koper dan memakainya, karena belum sempat untuknya tadi merapikan kedalam lemari.
Merasa lelah akhirnya dia membaringkan tubuhnya diatas kasur empuk itu, tak terasa dia tertidur dengan pulas nya.
Sampai-sampai tak sadar jika sang suami sudah ikut berbaring di sampingnya.
...****************...
Sofia terbangun dari tidurnya, karena penghuni yang ada didalam perutnya meronta-ronta minta diberi makan. Sofia mengambil handphone nya dan melihat jam, matanya membesar melihat waktu sudah menunjukkan pukul 23.30 malam.
Mereka sudah tidur sangat lama pantas saja perutnya terasa perih. Sofia menoleh dan melihat suaminya masih tidur dengan nyenyak nya, dia menggoyang-goyangkan lengan David bermaksud membangunkannya.
" Sayang,..Sayang, bangun...ayo bangun aku sangat lapar." kata Sofia sambil terus berusaha membangunkan suaminya.
" Eemmhh.." lenguh David bangun dan duduk sambil mata masih terpejam. " Mau makan apa.?" tanyanya masih dengan posisi yang sama.
" Aku mau makan Nasi Padang." ucap Sofia dengan semangat.
David yang masih setengah sadar, hanya mengangguk- anggukkan kepalanya.
"Jam berapa ini?." tanya David lagi sambil menguap beberapa kali.
" Jam 23.30." jawab Sofia jujur
David yang mendengar itu langsung membuka matanya, melihat jam di Handphone.
" Astaghfirullah...". ucapnya kaget.
" Kenapa ?". tanya Sofia bingung melihat suaminya.
" Mana ada warung nasi Padang jam segini, pasti sudah pada tutup semua, apa lagi sedang hujan diluar pasti para pedagang juga sudah pulang". jawab David pada sang istri.
Raut wajah Sofia langsung berubah sedih " tapi aku sangat ingin Nasi Padang." ucapnya lagi.
David yang melihat wajah istrinya sudah ditekuk seperti itu hanya menghela nafas kasar. " Baiklah kita akan keliling mencari, tapi jika sudah tutup semua, kita makan yang ada saja oke ?". tawar David lagi.
" Oke oke ". Jawab Sofia dengan senang.
Sofia dan David memakai jaket untuk menghangatkan tubuh mereka, karena hujan diluar sana cukup deras.
Namun saat mereka ingin membuka pintu kamarnya, suara yang cukup keras menembus indra pendengaran.
DDDOOORRRR...
" Apa kau mendengar itu ?". Tanya Sofia
" Ya...aku mendengarnya ". Mereka saling bertatapan, mencoba mencari dari mana asal suara itu.
Sofia dan David saling bertatapan, Sofia langsung memeluk lengan suaminya.
" Suara apa tadi ?."
" Entahlah...seperti suara tembakan ". jawab David asal.
Tak selang berapa lama Meraka mendengar lagi suara tembakan itu.
DORRRR**
DORRRR**
Suaranya tepat disamping rumah mereka. Lebih tepatnya suara tembakan itu berasal dari rumah Shena.
Sofia dan David yang merasa sangat penasaran dengan asal suara itu, mencoba mencari tau dengan mengintip dari balik jendela kamar mereka.
Untungnya kamar mereka memiliki jendela kaca yang langsung menghadap ke rumah keluarga Shena.
Saat melihat dari balik tirai jendela itu, Alang kah terkejutnya. Mata mereka seketika mem bola melihat apa yang terjadi, mereka seakan tak percaya dengan apa yang mereka lihat.
Sofia yang melihat itu, langsung saja tubuhnya melemas dan gemetar. Rasa takut kian bertambah, air mata sudah mengalir deras, suara pun sudah tertahan di tenggorokan. Sofia menutup mulut dengan kedua telapak tangannya, merasa tak percaya dengan yang baru saja dia lihat.
David yang melihat itu dengan sigap memeluk tubuh sang istri dan menutup tirai jendela itu, karena takut akan ada yang curiga dan melihat mereka.
......................
...Bersambung.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Neulis Saja
ah author msh rahasia siapa yg membunuhnya?
2024-12-24
0
Darweti
kenapa penasaran lagi
2024-10-06
0
mei
masih berselimut misteri... next
2022-07-26
1