Dua orang manusia beda generasi tegah duduk bersebelahan. Pandangan mereka lurus ke depan, keduanya masih diam didalam kebisuan.
"Apa kau ingin Abah melamarnya untukmu nak ?". Abah membuka pembicaraan to the poin.
Ilham terhenyak, mendengar pertanyaan dari Abah, dia menoleh melihat wajah Kyai Roslan.
" Maksud Abah apa ?". Pura-pura tidak paham.
" Kau pikir Abah tidak tahu, kalau kau selama ini menyimpan rasa untuk Danira ?". Tembak Kyai Roslan langsung tepat sasaran.
Ilham tertunduk malu, dia pikir selama ini tidak ada seorang pun yang tau kecuali Allah yang maha tau segalanya, tapi nyatanya salah....
" Apa sejelas itu bah". tanyanya lagi dengan wajah memerah malu.
" Hhmmm Sangat,...!! perlakuanmu untuknya sangat berbeda, siapapun yang melihat itu pasti akan langsung tau kalau ustadz Ilham menyukai Danira." Jelas Abah tersenyum tipis.
Ilham membola kan matanya tak percaya, berarti semua santri dan santriwati disini sudah tau...aaahhh memalukan.
" Abah tidak melarang mu, jika kau ingin segera menghalalkan nya menjadi istrimu. usianya pun sudah cukup untuk menikah. Abah sangat mendukung, apalagi Abah yang membesarkan Danira, sudah jelas Abah sangat tau baik-buruknya."
" Tapi Abah tidak suka jika kau seperti tadi, mendekatinya hanya duduk berdua tanpa ditemani orang lain. Bukankah kau sudah tau hukumnya seorang laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan wanita yang bukan mahram nya,walaupun ditempat terbuka sekalipun. Itu akan menimbulkan fitnah dan setan selalu menjadi penggoda untuk menjerumuskan." Jelas Kyai Roslan panjang lebar tanpa melihat putranya.
" Maafkan aku bah,.! aku telah melakukan kesalahan, seharunya aku bisa menahan diri untuk tidak menghampirinya disaat dia sendiri, seharusnya aku mengajak seseorang menjadi penengah kami". ucap Ilham sambil menundukkan kepalanya merasa bersalah.
"Jadi bagaimana??" ulang abah pada Ilham
Ilham mengalihkan pandangannya, menatap langit yang cerah.
" Aku belum siap bah, aku takut belum bisa membahagiakan nya. Aku tau rejeki setelah menikah sudah dijamin Allah SWT, tapi aku takut, aku akan menyakitinya. " Cicit nya lirih, meski dalam hati kecil Ilham sangat ingin memiliki Danira secepatnya, namun masih ada terselip rasa belum mampu, dia takut mengecewakan pujaan hati nya nanti.
" Apalagi Minggu depan aku akan pergi ke Kairo, aku tidak akan bisa meninggalkan nya sendiri disini". Matanya memerah menahan gejolak perasaan terpendam.
" Kau bisa membawanya bersamamu nak, jika kalian sudah menikah. Kau tak harus meninggalkan nya disini, masalah Khalisa bila kau tidak mau membawanya, Abah dan umi sanggup untuk mengurusnya." jelas Abah memberi jalan keluar.
" Tidak bah, bukan masalah Khalisa akan ikut atau tidak, tapi alasannya ada pada diriku. Aku takut jika membawanya bersamaku, dia akan bosan karena akan ditinggal tinggal sendiri, sedangkan aku akan sibuk dengan studi sekaligus mencari kerja part time." jelas Ilham, agar abahnya mengerti.
"Aku akan menyelesaikan studi ku dulu bah, setelah itu aku akan mengambil keputusan ". ujarnya penuh keyakinan, dia ingin menyiapkan semuanya dengan matang. Hinga waktu nya nanti tiba baginya untuk mempersunting Danira.
Kyai Roslan hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, mengerti alasan putranya itu.
" Baiklah !! Apapun keputusanmu Abah akan mendukung, selama itu baik dan benar, semoga Allah mempermudah setiap langkah dan tujuanmu nak". menepuk-nepuk pundak Ilham.
Kyai Roslan bukan hanya pemimpin pondok pesantren dengan amanah dan adil, tapi juga ayah yang bertanggung jawab, tegas penuh dengan perhatian dan kasih sayang pada anak-anak nya.
Kyai Roslan dan umi Siti memiliki 3 putra
Ilham adalah putra sulung, putra keduanya telah berpulang ketika usianya 4 tahun karena sakit dari lahir dan yang terakhir bernama Adam yang berusia 19 tahun sedang menempuh pendidikan di Arab Saudi, dan akan pulang 1 tahun sekali.
" Terima kasih bah ".
Abah mengangguk dan beranjak pergi meninggalkan Ilham.
" Tunggu aku...!!, saat aku kembali aku akan segera mengkhidbahmu Danira" janji dalam hati.
...****************...
Suara dentuman musik DJ amat sangat memekak kan telinga. Tapi tidak berlaku bagi para pengunjung Club malam ternama di kota Jakarta. Bermacam-macam aroma parfum, alkohol dan asap rokok menjadi satu.
Banyak manusia yang menikmati tempat ini, ada yang hanya duduk sambil menikmati minuman dan cemilan, ada yang bersenang-senang dengan para wanita, ada juga yang bergoyang-goyang mengikuti alunan musik yang dimainkan.
Diruang VIP seorang laki-laki tampan duduk sendiri, matanya yang tajam mengamati para pengunjung lain yang menikmati suasana, tapi tidak dengan pria itu. Dia hanya berdiam diri, termenung dengan pikiran yang kalut.
"Mau saya temani tuan". Suara lembut mendayu nan menggoda menghampiri Gavino, wanita itu berjalan mendekat sambil melenggangkan pinggul sexy nya, dia menggunakan dress super ketat kecil yang hanya menutupi sedikit bagian dada dan setengah pahanya berniat ingin duduk di pangkuan Gavino.
"Berani kau mendekatkan tubuh kotor mu padaku, jangan salahkan aku, jika aku akan memecahkan bokong plastik mu itu". ancamnya dengan bengis tanpa melihat kearah wanita.
Wanita itu berhenti, jaraknya hanya sekitar 2 langkah lagi menempel dengan Gavino. Sontak saja tangannya refleks memegang bokongnya.
wanita itu berlalu pergi dengan raut wajah kesal.
" Ada apa, kenapa wajahmu seperti baju kusut begitu". Tanya rekan seprofesi wanita itu.
"Siallll...!!! laki-laki keparat itu ingin memecahkan bokongku." menghentak-hentakkan kaki sambil memegang kedua bokong silikon nya.
"Ha..Ha..Ha..Ha "
Seketika rekan wanita itu tertawa dengan sangat keras, sambil memegang perutnya terasa keram.
"Aduh..Aduh perutku sakit sekali ". ucapnya sambil terus tertawa.
" Rasain, makanya jangan mentertawakan teman". jawabnya sambil mencebikkan bibir Semerah darah.
"Habis kau lucu sekali, haduhhh.!! lagi pula untuk apa kau masuk ruangan itu, apa kau lupa siapa dia?"
Wanita itu hanya mengangkat bahunya dan mencebikkan bibirnya.
"Ah kau ini, coba lihat baik-baik wajah tampannya itu, dia adalah Gavino Garayudha Pradiksa laki-laki kejam, yang tak suka disentuh oleh wanita manapun kecuali kekasihnya".
"Apa kau juga lupa, sudah berapa banyak wanita-wanita disini yang dia siksa, terakhir kemarin malam Santi anak baru, jarinya putus akibat nekat mendekatinya." jelasnya lagi mencoba mengingatkan temannya.
"Iihh dasar manusia psikopat " ujar wanita itu bergidik ngeri.
Gavino masih duduk dalam diam, tak berapa lama masuk seorang laki-laki berperawakan tinggi, putih, hidung mancung, bibir sedikit tebal dan rambut gondrong bernama Kevin Orlando. Disusul oleh seorang laki di belakang berperawakan sedikit gemuk, berpenampilan sangat rapi, berwajah manis bernama Doni Gunawan .
"Hayy Broo... !!! kok diam saja seperti patung Pancoran." Gurau Kevin sambil mengambil minuman beralkohol yang ada diatas meja.
Gavino tetap diam, tak berniat menjawab gurauan Kevin sedikit pun.
Kevin dan Doni saling lirik, mereka sudah bisa menebak apa yang membuat sahabatnya ini berada disini seorang diri.
" Ada masalah apa lagi?".
" Apa masalah lama belum kelar?". Canda Doni sambil mengambil minuman berkaleng putih, bergambar beruang dengan iklan naga. Doni sangat menyukai minuman itu karena dia anti minuman keras.
Hhhhmmmmm...
" Aku tidak tau, bagaimana cara menyakinkan mami supaya dia menerima Stevani."
" Sudah 1 Minggu ini aku tidak pulang ke rumah mami, aku hanya pulang ke penthouse ku sendiri. Aahh... !! kenapa mami sangat egois padaku". Kata-kata Gavino seperti orang yang frustasi, dia mengusap wajahnya kasar .
Kevin dan Doni melihat kegalauan sahabat mereka hanya bisa saling lirik, mereka tau betapa sahabatnya ini menyayangi ibunya, tapi Gavino juga sangat mencintai Stevani yang sudah dis pacari hampir 7 tahun lamanya.
" Vino menurut ku, lebih baik kamu coba bicara baik-baik sama Tante Calina, cari moment yang tepat, ditempat yang tepat dan liat suasana hatinya. Terkadang seorang ibu itu melarang pasti karena ada sebab dan alasan yang jelas. Mungkin Tante Calina tidak menyukai Stevani karena ada sesuatu bukan hanya karena keyakinan kalian yang beda, tapi ada faktor lain." ujar Doni panjang lebar pada Gavino.
Kevin yang ada disampingnya melongok dengan mulut sedikit terbuka melihat wajah Doni, seakan tak percaya sahabatnya yang pendiam, tidak banyak bicara, tita-tiba bisa menjadi Mario teguh.
"Wah...Wah..Wah.. sekarang kau berubah jadi Mario Doni ya ?" Ejek Kevin sambil cekikikan.
Doni melotot kan matanya.
"Ha..ha..ha..Baik lah, baiklah, !! menurut pengamatan ku, eehh maksudku, pendapatku setuju dengan usulan Mario Doni ini". ujar Kevin menimpali.
"Ahhh kau ini !!!, teman sedang kalut kau malah bercanda". Tegur Doni sambil mendorong kepala Kevin.
" Hei..kau merusak sanggul ku Bambang". kesal Kevin karena Doni merusak tatanan rambut gondrong yang sedang berbentuk sanggul.
Tangannya reflek memperbaiki rambut panjangnya. Rambut gondrong adalah aset paling berharga setelah adik kecil miliknya.
"Bodo ". ujar Doni kembali meminum susu beruang lagi.
Gavino mengacak-acak rambutnya, dia benar-benar bingung. Tapi Dia akan mencoba saran yang diberikan sahabatnya itu.
"Thanks Bro ".
......................
...Bersambung.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Darweti
Aku belum bisa memahami cerita nya mana yang prioritas
2024-10-07
0
Baihaqi Sabani
aduh aa ilham nnti plng2 dri kairo...takuty danira dh jd istri orang atau d culik oleh musuhy yg ky nigrat😭😭😭🤭🤭
2022-12-27
0
🐈Gendis Jawi🦦
thor...kaka iparnya danira selama sebulan keluarganya kena musibah apa iparnya ga nongol² kemana aja thor...
2022-12-13
0