9. Khalisa Ayunda Narendra

Angin malam berhembus tenang, seakan menemani wanita yang sedang duduk di kursi tunggu gerbong kereta api.

Orang-orang berlalu lalang dengan kesibukan masing-masing.

Wanita yang menggunakan baju gamis panjang berwarna Hitam menutupi seluruh tubuhnya tanpa celah sedikitpun. Satu koper dan tas ransel tergeletak didekat kakinya, wanita itu duduk dengan tenang sambil memperhatikan sekitar.

Ramai begitulah suasana yang terjadi, tapi tidak dengan perasaan gadis itu.

Dia menunduk, manik mata indah itu melihat wajah cantik nan lucu dalam pelukannya, seketika hatinya menghangat melihat betapa damainya malaikat yang ada didalam gendongannya ini.

"Khalisa Ayunda Narendra". nama bayi dalam dekapan Danira, Nama yang baru saja dia sematkan untuk bayi yang baru berusia 1 bulan itu. Matanya mulai memanas lagi mengingat semua cerita yang dia terima dari Sofia.

Cerita yang menghancurkan perasaan dan hatinya, hancur bak serpihan kaca yang sudah remuk tak berbentuk.

" Tes...Tes..Tes..!!" genangan sungai air mata yang ditahan, telah menerobos keluar lagi tanpa bisa dia cegah.

Selepas Solat Magrib tadi, Danira berpamitan untuk segera kembali ke tempat tinggalnya, dia tak ingin berlama-lama disana. Sofia yang mengerti dengan keadaan Danira hanya bisa pasrah melepaskan kepergian Danira dan bayi yang sudah dia rawat selama 1 bulan ini.

Sofia dan suaminya menghantarkan Danira dan Khalisa hanya sampai Stasiun, karena Sofia dan David juga akan langsung berangkat pindah ke kota Surabaya.

" Mbak kenapa pindah ?." tanya Danira penasaran dengan wajah sembab dan mata bengkak karena terus menangis.

" Suami saya dapat promosi menjadi Manager dari kantornya, tapi untuk dicabang Surabaya. Jadi saya pikir lebih baik saya juga ikut pindah kesana dari pada disini saya akan teringat terus dengan kejadian malam itu". jawab Sofia sambil tersenyum.

Danira hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti, pasti sangat sulit bagi Sofia yang menyaksikan secara langsung kejadian tragis itu.

" Kamu harus kuat, kamu adalah gadis pilihan karena Allah sangat sayang kepadamu, makanya kamu diberi cobaan seperti ini, karena DIA tau, kamu mampu melewatinya dengan baik". Ujar Sofia memberi semangat dan nasehat.

" Kamu harus menjadi Ibu yang kuat untuk Khalisa, karena itu adalah amanat terakhir kakakmu. Aku tidak tahu permasalahan apa yang terjadi dalam keluargamu, tapi yang harus kamu tahu orang tuamu dan juga kakakmu Shena sangat sayang kepadamu. Mereka rela mengorbankan nyawa hanya untuk melindungi mu." ujar Sofia lagi dengan lembut.

Danira hanya diam, entah lah dia bingung rasanya tidak karuan, perasaannya bagaikan benang kusut yang tak berujung.

" Jaga dia, ingatlah dia sangat membutuhkanmu Danira." ucap Sofia lagi sambil mencium wajah cantik Khalisa yang sedang tertidur pulas.

"Bolehkah aku bertanya lagi mbak ?". tanya Danira sambil menatap Sofia.

" Tentu..!!" Jawab Sofia santai tanpa menatap Danira.

"Apakah tidak ada Berita Elektronik atau media cetak yang menyebarkan kejadian malam itu mbak ?." tanyanya lagi, Jujur saja dia penasaran kenapa tidak ada berita sedikitpun tentang kejadian yang menimpa keluarganya ke publik. Sedangkan Polis line terpampang jelas mengelilingi rumahnya.

Mendengar pertanyaan dari Danira, Sofia menghentikan kegiatannya menjahili bayi lucu itu, dan langsung melihat Danira.

"Aku juga tidak tahu, karena sampai sekarangpun aku tidak mendengar ataupun melihat berita tentang malam itu, seperti ada yang menutupi." jawabnya Sofia jujur, karena tidak ada berita apapun yang beredar.

"Dan saat aku dan David pulang dari rumah sakit, polis line itu sudah terpasang pagi-pagi buta sekali, aneh bukan!!!". ujarnya lagi.

" Lalu saat aku naik ke kamar dan melihat kearah rumahmu, semua mayat-mayat itu sudah tidak ada, entah kemana mereka membawanya." jelas Sofia mengingat- ingat yang dia lihat.

Danira memandang rumahnya yang tampak kosong dari balik jendela kamar Sofia, pikirannya menerawang jauh, sungguh dia sangat penasaran dengan semuanya.

Danira menarik nafas dan menghembusnya secara kasar.

Dia membalikkan badannya melihat kearah Sofia dan Khalisa yang ada diatas tempat tidur.

" Terima kasih banyak mbak, aku tidak tahu kalau tidak ada mbak dan mas David bagaimana nasib Khalisa". ujarnya tulus sambil berjalan menghampiri Sofia.

Sofia hanya tersenyum, lalu memeluk Danira.

"Semua sudah terjadi, dan aku beruntung bisa mengenal kakakmu dan juga si bayi gemes ini." ucapnya lagi sambil mencolek hidung mancung Khalisa.

Danira hanya tersenyum simpul melihat interaksi itu.

...****************...

Seketika lamunan Danira buyar, lamunan percakapan terakhirnya dengan Sofia tadi sore.

Suara pemberitahuan kereta tujuan Bandung telah tiba. Danira mengeratkan kain gendongan Khalisa, mengambil ransel dan menarik koper yang ada didekat kakinya.

Danira mulai melangkahkan kakinya menuju gerbong kereta, Namun langkahnya terhenti saat dihadang oleh beberapa laki- laki bertubuh tegap dan besar menggunakan setelan jas hitam, ada logo berinisial RG di bagian dada sebelah kanannya.

Orang-orang yang ada disana melihat kejadian itu ingin membantu Danira, tapi nyali mereka menciut melihat postur tubuh para pria berjas itu. Danira dikepung seperti te*o*s yang tak bisa bergerak kemana-mana. Rasa tak nyaman mulai menggelayuti jiwa Danira.

Apakah orang-orang ini penjahat yang sama ? penjahat yang tega membunuh keluarganya ? rasa takut mulai menyerang kedalam hatinya, pikirannya mulai menerka-nerka.

Saat Danira ingin mengeluarkan suaranya, Tiba-tiba terdengar suara perempuan yang memanggil namanya sambil berjalan dengan terburu-buru menghampirinya.

" Asallamuallaikum.....Selamat Malam Nona Danira". ucap wanita itu sambil membungkukkan badannya, dan diikuti oleh para pria berjas hitam itu.

Sontak saja pemandangan itu menjadi pusat perhatian para penumpang yang ada disana.

Danira yang mendapatkan perlakuan seperti itu merasa terkejut bercampur risih.

" Waallaikumsalam." Jawab Danira gugup.

Semua orang itu langsung berdiri dan berbaris dibelakang Danira.

" Kalian siapa, dan mau apa ?". tanya Danira mulai merasa tidak nyaman, jika benar mereka adalah penjahat yang sama maka dirinya dan Khalisa saat ini dalam bahaya, itulah pikir Danira.

Wanita berwajah cantik, berkulit putih, hidung mancung, mata sedikit sipit dengan bulu mata tidak terlalu lentik, rambut di kuncir kuda kebelakang dengan poni menutupi keningnya, Ditambah postur tubuh profesional bak model menggunakan baju blazer berwarna Biru, celana bahan berwarna hitam dan sepatu Wedges menambah daya tariknya.

Wanita itu berjalan perlahan mendekati posisi Danira berdiri.

" Ijin kan saya memperkenalkan diri saya Nona". pinta nya kepada Danira.

Danira masih diam, memperhatikan wanita yang ada dihadapannya.

" Nama saya Sarah Zahara, Putri dari Bapak. Indra Hermawan Asisten Pribadi Ayah Nona". ucapnya secara lugas dan tegas.

Danira yang mendengarkan nama Asisten pribadi Ayahnya itu, langsung teringat dengan wajah pria tersebut.

Pria bertubuh tegap, yang selalu berjalan disisi sang ayah. Setiap kali Danira kecil melihat pria itu selalu saja minta digendong sambil berlari-lari mengelilingi halaman rumahnya, dengan senang hati pria itu menuruti keinginan Danira kecil.

" Paman Indra ". Gumam Danira pelan.

Sarah yang mendengar kata itu keluar dari mulut Danira seketika mengukir senyuman di wajah cantiknya.

" Bisakah kita bicara Nona." ujarnya pada Danira.

......................

...Bersambung......

Terpopuler

Comments

Annie Soe..

Annie Soe..

Ada masalah apa sampe kakak & ibu danira di ba*nt*i bgitu..

2024-12-25

0

Neulis Saja

Neulis Saja

oh keluarga danira orang kaya

2024-12-24

0

Darweti

Darweti

yah mungkin di balik tragedi yang memilukan ada hikmahnya yg membahagiakan

2024-10-06

0

lihat semua
Episodes
1 1. Berita
2 2. Kesedihan
3 3. IBU
4 4. Tetangga Baru
5 5. Kejadian Tragis
6 6. Sofia & David
7 7. Tolong Anakku
8 8. Kesedihan Mendalam
9 9. Khalisa Ayunda Narendra
10 10. Butuh Waktu
11 11. Kembali
12 12. Gavino Garayudha Pradiksa
13 13. Akan Menemukanmu
14 14. Keputusan
15 15. Keputusan 2
16 16. Jahil
17 17. Kesal
18 18. Mengajar
19 19. Kembar Rusuh
20 20. Lamunan
21 21. Menikahlah Dengan-ku
22 22. Rumah Baru
23 23. Radenayu Group
24 INFO DARI AUTHOR
25 24. Emosi
26 25. Menolong
27 26. Kemarahan Gavino
28 27. Mencari
29 28. Nyonya Calina
30 29. Menjemput
31 30. Menolak Hadiah
32 31. Mencari Tahu
33 32. Setuju
34 33. Permohonan
35 34. Persiapan
36 35. Nasehat
37 36. Ijab Qobul
38 37. Resepsi
39 38. Kamar Pengantin
40 39. Meninggalkan
41 40. Kesepakatan
42 41. Pusat Perbelanjaan
43 42. Menjelaskan
44 43. Pindah
45 44. Botol Susu
46 45. Foto
47 46. Pertemuan
48 47. Sarapan Pagi
49 48. Meminta Ijin
50 49. Fitnahan
51 50. Mengacuhkan
52 51. Restoran Steak
53 52. Emosi Stevani
54 53. Pujaan Hati
55 54. Kuman
56 55. Mami Mertua
57 56. Keras Kepala
58 57. Menantu dan Mertua
59 58. Aneh
60 59. Mabuk
61 60. Suami Arogan
62 61. Hampir
63 62. Keinginan Gio
64 63. Tragedi Resepsionis
65 64. Harap - Harap Cemas
66 65. Ndoro Agung ?
67 66. Belanja Bersama
68 67. Milik ku
69 68. Mati lampu
70 69. Rumah sakit
71 70. Benturan Kening
72 71. Cemburu ?
73 72. Di Tabrak
74 73. Kita Akhiri saja
75 74. Kecewa
76 PEMBERITAHUAN DARI AUTHOR
77 75. Rasa Sesal
78 76. CCTV
79 77. Pengadilan Agama
80 78. Peraturan Baru
81 79. Berhalusinasi
82 80. Bulan
83 81. Selalu menolak
84 82. Bertemu
85 83. Tidak ingin datang
86 84. Saling Tatap
87 85. Perubahan Dadakan
88 86. Maafkan Aku
89 87. Seperti terpaksa ?
90 88. Bakso
91 89. Dikepung
92 90. Hutan Kelam
93 91. Malam penuh tangis
94 92. Panggil dia Nyonya Pradiksa
95 93. Es Balok dan Es Serut
96 94. Hukuman
97 95. Pengganggu
98 96. Tidak percaya cinta
99 97. Aaaaa...Kecoak
100 98. Menikahi Ayu ?
101 99. Kebusukan dibalik keluguan
102 100. Memilih Diam
103 101. Tak pernah melarang
104 102. Mencintaimu Dari Balik Cadarku
105 103. Menikah lagi
106 104. SAH yang ke-2
107 105. Rahasia Baru
108 106. Siapa dia ?
109 107. Bidadari itu Nyata
110 108. Kagum
111 109. Yang Pertama
112 110. Waktu Bersama
113 111. Suamiku
114 112. Dimabuk Cinta
115 113. Merebutnya Kembali
116 114. Danira ku
117 115. Memberi Pelajaran
118 116. Overthinking
119 117. Rencana
120 118. Ada aku
121 119. Terima kasih
122 120. Menghadapinya
123 121. Sangat Berbeda
124 122. Benci dan Cinta
125 123. Menghadapi Bersama
126 124. Obat Nyamuk
127 125. Mandi bersama
128 126. Imam
129 127. Menemani Istri
130 128. Malaikat dan Iblis
131 129. Undangan
132 130. Salah Sasaran
133 131. Takut Istri
134 132. Pop Mie sama dengan Berkencan
135 133. Calon Bojo
136 134. Mengikuti nasehat istri
137 135. Berbagi suami
138 136. Menghilang !!
139 137. Rencana Danira
140 138. 1 Tahun pernikahan
141 139. Tak akan berubah
142 140. Akibat
143 141. Tamu
144 142. Tuan Muda Posesif
145 143. Merajuk
146 144. Segan
147 145. Masa lalu Stevani
148 146. Masa lalu Stevani II
149 147. Sakit
150 148. Kesepakatan
151 149. Ulang Tahun
152 150. Pengumuman Penting
153 151. Datang Lagi
154 152. Harus Kembali
155 153. Kematian Ayu
156 154. Tidak Marah
157 155. Lukisan
158 156. Dzuljannah
159 157. Uji coba
160 158. Habiskan uangku
161 159. Ditolak
Episodes

Updated 161 Episodes

1
1. Berita
2
2. Kesedihan
3
3. IBU
4
4. Tetangga Baru
5
5. Kejadian Tragis
6
6. Sofia & David
7
7. Tolong Anakku
8
8. Kesedihan Mendalam
9
9. Khalisa Ayunda Narendra
10
10. Butuh Waktu
11
11. Kembali
12
12. Gavino Garayudha Pradiksa
13
13. Akan Menemukanmu
14
14. Keputusan
15
15. Keputusan 2
16
16. Jahil
17
17. Kesal
18
18. Mengajar
19
19. Kembar Rusuh
20
20. Lamunan
21
21. Menikahlah Dengan-ku
22
22. Rumah Baru
23
23. Radenayu Group
24
INFO DARI AUTHOR
25
24. Emosi
26
25. Menolong
27
26. Kemarahan Gavino
28
27. Mencari
29
28. Nyonya Calina
30
29. Menjemput
31
30. Menolak Hadiah
32
31. Mencari Tahu
33
32. Setuju
34
33. Permohonan
35
34. Persiapan
36
35. Nasehat
37
36. Ijab Qobul
38
37. Resepsi
39
38. Kamar Pengantin
40
39. Meninggalkan
41
40. Kesepakatan
42
41. Pusat Perbelanjaan
43
42. Menjelaskan
44
43. Pindah
45
44. Botol Susu
46
45. Foto
47
46. Pertemuan
48
47. Sarapan Pagi
49
48. Meminta Ijin
50
49. Fitnahan
51
50. Mengacuhkan
52
51. Restoran Steak
53
52. Emosi Stevani
54
53. Pujaan Hati
55
54. Kuman
56
55. Mami Mertua
57
56. Keras Kepala
58
57. Menantu dan Mertua
59
58. Aneh
60
59. Mabuk
61
60. Suami Arogan
62
61. Hampir
63
62. Keinginan Gio
64
63. Tragedi Resepsionis
65
64. Harap - Harap Cemas
66
65. Ndoro Agung ?
67
66. Belanja Bersama
68
67. Milik ku
69
68. Mati lampu
70
69. Rumah sakit
71
70. Benturan Kening
72
71. Cemburu ?
73
72. Di Tabrak
74
73. Kita Akhiri saja
75
74. Kecewa
76
PEMBERITAHUAN DARI AUTHOR
77
75. Rasa Sesal
78
76. CCTV
79
77. Pengadilan Agama
80
78. Peraturan Baru
81
79. Berhalusinasi
82
80. Bulan
83
81. Selalu menolak
84
82. Bertemu
85
83. Tidak ingin datang
86
84. Saling Tatap
87
85. Perubahan Dadakan
88
86. Maafkan Aku
89
87. Seperti terpaksa ?
90
88. Bakso
91
89. Dikepung
92
90. Hutan Kelam
93
91. Malam penuh tangis
94
92. Panggil dia Nyonya Pradiksa
95
93. Es Balok dan Es Serut
96
94. Hukuman
97
95. Pengganggu
98
96. Tidak percaya cinta
99
97. Aaaaa...Kecoak
100
98. Menikahi Ayu ?
101
99. Kebusukan dibalik keluguan
102
100. Memilih Diam
103
101. Tak pernah melarang
104
102. Mencintaimu Dari Balik Cadarku
105
103. Menikah lagi
106
104. SAH yang ke-2
107
105. Rahasia Baru
108
106. Siapa dia ?
109
107. Bidadari itu Nyata
110
108. Kagum
111
109. Yang Pertama
112
110. Waktu Bersama
113
111. Suamiku
114
112. Dimabuk Cinta
115
113. Merebutnya Kembali
116
114. Danira ku
117
115. Memberi Pelajaran
118
116. Overthinking
119
117. Rencana
120
118. Ada aku
121
119. Terima kasih
122
120. Menghadapinya
123
121. Sangat Berbeda
124
122. Benci dan Cinta
125
123. Menghadapi Bersama
126
124. Obat Nyamuk
127
125. Mandi bersama
128
126. Imam
129
127. Menemani Istri
130
128. Malaikat dan Iblis
131
129. Undangan
132
130. Salah Sasaran
133
131. Takut Istri
134
132. Pop Mie sama dengan Berkencan
135
133. Calon Bojo
136
134. Mengikuti nasehat istri
137
135. Berbagi suami
138
136. Menghilang !!
139
137. Rencana Danira
140
138. 1 Tahun pernikahan
141
139. Tak akan berubah
142
140. Akibat
143
141. Tamu
144
142. Tuan Muda Posesif
145
143. Merajuk
146
144. Segan
147
145. Masa lalu Stevani
148
146. Masa lalu Stevani II
149
147. Sakit
150
148. Kesepakatan
151
149. Ulang Tahun
152
150. Pengumuman Penting
153
151. Datang Lagi
154
152. Harus Kembali
155
153. Kematian Ayu
156
154. Tidak Marah
157
155. Lukisan
158
156. Dzuljannah
159
157. Uji coba
160
158. Habiskan uangku
161
159. Ditolak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!