11. Kembali

Setiap kehidupan memiliki takdirnya masing-masing. Ada hidup ada mati, ada suka ada duka, ada tawa ada tangis, ada kelahiran ada kematian, Ada perjumpaan pasti ada juga perpisahan.

Semua memiliki lawan yang adil.

Tidak ada kesakitan yang tidak memiliki penawarnya, hanya butuh waktu dan proses untuk menyembuhkan luka. itulah yang dilakukan Danira sekarang.

Mencoba menerima dan berdamai dengan takdirnya.

Sedih sudah pasti, siapa yang tidak sedih bila ditinggalkan oleh orang-orang terkasih. Tapi bukankah setiap manusia yang ingin diangkat derajat nya harus melewati banyak cobaan dan rintangan.

Berlarut-larut dalam kesedihan pun tak baik, ingin mengeluh dan menyalakan takdir pun percuma, semua tak akan bisa kembali.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh hampir 6 jam lamanya, karena macet dan beberapa kali ganti kendaraan umum, akhirnya Danira sampai ke tempat tujuan. Sebuah perkampungan yang aman dan asri orang-orang suka menyebutnya perkampungan Tiis karena dikenal dengan kesejukannya.

Danira sudah berdiri didepan Gapura yang berukir Nama Pondok Pesantren Darul Qur'an. tempat dimana dia selama ini tinggal dan tumbuh sambil menuntut ilmu. Pondok pesantren yang terletak di ujung perkampungan hampir mendekati hutan.

Suasana tenang dan segar menyambut Danira yang hampir 2 hari tidak berada disana, Danira berjalan melewati gerbang sambil menarik koper ditangan kanannya dan memeluk Khalisa yang masih tertidur dalam dekapannya. Banyak pasang mata melihat kearahnya, para santri dan santriwati tidak bisa mengenalinya karena ia menggunakan Burqa.

" Danira ". terdengar suara lembut wanita yang memanggilnya dari belakang sambil berjalan menghampiri.

Danira membalikkan tubuhnya melihat kearah suara yang memanggil.

Walaupun Danira menutup semua wajahnya, tapi wanita itu selalu mengenalinya karena dia adalah wanita yang sudah menjaga dan membesarkan Danira selama ini.

" Umi...!!" Pekik Danira tercekat

Danira langsung menghamburkan tubuhnya kedalam pelukan wanita yang dia sebut umi. Tangis Danira kembali pecah.

Danira duduk di atas kursi yang terbuat dari kayu jati, ruangan yang didominasi dengan warna putih dan terdapat banyak kaligrafi yang terbingkai didinding rumah itu.

Danira masih menangis dalam pelukan Umi Siti Mariam yang sudah dia anggap seperti ibunya sendiri.

Danira belum membuka suaranya, Umi Siti membiarkan Danira menangis dalam pelukan membiarkan gadis itu menumpahkan segala rasa dihatinya hingga dia puas. Beliau hanya mengelus punggung Danira, belum mau mengajukan pertanyaan karena melihat kondisi Danira yang belum siap.

"Assalamualaikum.." . suara Berat dan tegas menggema di ruangan keluarga.

Dari pintu depan seorang laki-laki masuk dengan menggunakan baju Koko warna putih dan sarung, kain sorban di pundak dan kopiah yang menutupi rambut yang sudah nampak memutih di kepalanya. Beliau Kyai Haji Ahmad Roslan pemilik pondok pesantren Darul Qur'an.

"Waallaikumsalam"..saut umi Siti dari dalam.

"Waallaikumsalam". jawab Danira berbisik.

Danira yang sudah membuka Burqa nya dan hanya menyisakan Niqab. Terlihat jelas mata merah nan membengkak.

Kyai Roslan yang melihat mata Danira seperti habis menangis, langsung duduk di kursi sisi lain.

" Ada apa umi, mengapa Nak Danira menangis ?".

Umi Siti menggelengkan kepala, tanda dia belum mengetahui apapun.

" Ada apa Nak, dan bayi siapa yang kamu bawa ?" tanya kyai melihat Danira.

" In..ini Bayi kakak She Shena Bah." Jawab Danira dengan suara terbata-bata karena tangis.

Kyai Roslan dan umi Siti yang mendengar jawaban Danira saling bertatapan dengan penuh tanda tanya!!.

" Lalu Dimana Kakakmu, mengapa dia membiarkan kamu membawa bayinya kesini ?". Umi mulai membuka suara.

Mendengar pertanyaan dari Umi Siti, Danira kembali menangis, seakan air matanya tidak pernah habis. Umi Siti dan Kyai Roslan hanya bisa diam, menunggu hingga Danira siap bercerita.

Setelah merasa tenang, Danira kembali mengangkat kepalanya melihat umi Siti dan Kyai yang dia panggil Abah.

" Kak Shena sudah meninggal Dunia Mi,..Bah ". suara Danira masih ter cekat-cekat.

Danira mulai menceritakan semua kejadian yang dia alami selama 2 hari ini. Mulai dari awal dia datang kerumahnya, pertemuan dengan Sofia, berita yang disampaikan Sofia, bertemu dengan Khalisa, hingga pertemuannya dengan Sarah kemarin sore tak luput Danira ceritakan.

Tak ada yang dia tutup-tutupi, dia menceritakan dengan derai air mata yang terus membanjiri wajah cantiknya.

Umi Siti dan Kyai Roslan yang mendengar itu tergugu diam. Umi Siti sudah ikut menangis sambil mengelus punggung Danira dan mengambil Khalisa dari gendongan Danira. Sedangkan Kyai Roslan matanya sudah memerah menahan gejolak saat mendengar kata demi kata dari Danira.

"Huuhhh" ..Hembusan nafas berat kyai Roslan terdengar sangat jelas.

" Jadi mereka sudah bergerak, mereka benar-benar melakukannya". Tutur Kyai Roslan dengan mata menerawang ke langit-langit rumah.

Ucapan Kyai Roslan sukses menghentikan tangisan dua wanita yang ada dihadapannya.

" Apa maksud Abah, ?"

" Apa Abah tau siapa dalang dibalik kejadian yang menimpa keluarga Danira ". cerca umi Siti pada suaminya.

" Abah tidak tahu siapa musuh yang menyerang keluarga Batara, Walaupun Abah dan Batara sudah bersahabat lama. Tapi Batara tidak pernah mengatakan siapa musuh-musuh nya."

" Saat 10 tahun yang lalu dia datang kesini menitipkan Danira, dia juga tidak menjelaskan apapun, yang dia pesan kepada Abah tolong jaga Danira dengan baik. Karena hanya disini tempat yang paling aman untuk Danira".

" Batara juga sudah membuat surat kematian palsu untuk Danira, agar bisa melindungi putrinya. Tapi sepertinya musuh Batara tidak mempercayai hal itu". jelas Abah dengan pandangan nanar, mengenang pertemuan terakhir dengan sahabat baiknya.

Danira terpaku ditempat, mendengar jawaban dari Abah " Surat kematian " lirih Danira.

Seakan masih tak percaya dengan pendengarannya.

...****************...

Sayup-sayup bisikan para santri menembus pendengaran pria tampan berpakaian rapi dengan kopiah yang bertengger di kepalanya.

" Assalamualaikum ." suara ramah mengucapkan salam.

" Waallaikumsalam salam Ustadz". jawab para santriwati sambil menundukkan pandangannya.

" Ada apa ini, kenapa kalian berkumpul disini ". tanya ustadz tampan yang bernama Ilham.

" Eh, itu, anu Ustadz, Danira sudah kembali membawa seorang bayi ustadz". jawab salah satu santriwati malu-malu.

Ustadz Ilham yang mendengar nama Danira bergegas menuju kerumahnya.

" Saya permisi dulu. Assalamualaikum". pamit ustadz Ilham tanpa menunggu jawaban.

" Iya Ust......" belum sempat mereka menjawab salam, ustadz Ilham sudah hilang dibalik tembok kelas para santri.

ustadz Ilham berjalan setengah berlari menuju rumahnya, tak menghiraukan banyaknya mata yang melihat dan mengucapkan salam untuknya.

" Umi, antarkan Danira dan Khalisa ke kamar, biarkan mereka istirahat. Perjalan jauh pasti membuat Danira lelah apalagi bayi ini dia butuh tidur dan ruang yang nyaman". perintah Abah, dan di angguki oleh istrinya.

Umi langsung mengajak Danira dan menggendong Khalisa menuju kamar mereka.

Saat Danira berjalan menaiki anak tangga dan telah memasuki kamarnya, terdengar derap langkah tergesa-gesa memasuki ruang keluarga.

" Assalamualaikum Abah". salam Ilham kepada ayahnya dengan nafas ngos-ngosan.

" Danira mana bah ?, apa benar Danira kembali membawa bayi ?". tanyanya lagi sambil mengedarkan pandangannya mencari gadis yang ia maksud. Tapi dia tak melihatnya hanya ada Abah duduk seorang diri.

"Eemmhhhh...". Abah mendengus mendengar pertanyaan anaknya .

" Iya, Dia sedang istirahat di kamarnya." ujar Abah dengan suara beratnya.

" Apa terjadi sesuatu pada Danira bah." tanyanya lagi duduk di kursi samping Abah.

" Iya, ...!! nanti akan Abah ceritakan kepadamu". jawab Abah sambil menepuk-nepuk putranya.

Ilham diam dan hanya menunggu kapan abah akan memberitahunya.

......................

...Bersambung......

Terpopuler

Comments

Annie Soe..

Annie Soe..

Makin penasaran ada rahasia apa di balik kejadian malam itu..

2024-12-25

0

Neulis Saja

Neulis Saja

ehm perjalanan panjang buat danira

2024-12-24

0

Siti Fatonah

Siti Fatonah

ilham suka sma danira kah??

2022-09-23

2

lihat semua
Episodes
1 1. Berita
2 2. Kesedihan
3 3. IBU
4 4. Tetangga Baru
5 5. Kejadian Tragis
6 6. Sofia & David
7 7. Tolong Anakku
8 8. Kesedihan Mendalam
9 9. Khalisa Ayunda Narendra
10 10. Butuh Waktu
11 11. Kembali
12 12. Gavino Garayudha Pradiksa
13 13. Akan Menemukanmu
14 14. Keputusan
15 15. Keputusan 2
16 16. Jahil
17 17. Kesal
18 18. Mengajar
19 19. Kembar Rusuh
20 20. Lamunan
21 21. Menikahlah Dengan-ku
22 22. Rumah Baru
23 23. Radenayu Group
24 INFO DARI AUTHOR
25 24. Emosi
26 25. Menolong
27 26. Kemarahan Gavino
28 27. Mencari
29 28. Nyonya Calina
30 29. Menjemput
31 30. Menolak Hadiah
32 31. Mencari Tahu
33 32. Setuju
34 33. Permohonan
35 34. Persiapan
36 35. Nasehat
37 36. Ijab Qobul
38 37. Resepsi
39 38. Kamar Pengantin
40 39. Meninggalkan
41 40. Kesepakatan
42 41. Pusat Perbelanjaan
43 42. Menjelaskan
44 43. Pindah
45 44. Botol Susu
46 45. Foto
47 46. Pertemuan
48 47. Sarapan Pagi
49 48. Meminta Ijin
50 49. Fitnahan
51 50. Mengacuhkan
52 51. Restoran Steak
53 52. Emosi Stevani
54 53. Pujaan Hati
55 54. Kuman
56 55. Mami Mertua
57 56. Keras Kepala
58 57. Menantu dan Mertua
59 58. Aneh
60 59. Mabuk
61 60. Suami Arogan
62 61. Hampir
63 62. Keinginan Gio
64 63. Tragedi Resepsionis
65 64. Harap - Harap Cemas
66 65. Ndoro Agung ?
67 66. Belanja Bersama
68 67. Milik ku
69 68. Mati lampu
70 69. Rumah sakit
71 70. Benturan Kening
72 71. Cemburu ?
73 72. Di Tabrak
74 73. Kita Akhiri saja
75 74. Kecewa
76 PEMBERITAHUAN DARI AUTHOR
77 75. Rasa Sesal
78 76. CCTV
79 77. Pengadilan Agama
80 78. Peraturan Baru
81 79. Berhalusinasi
82 80. Bulan
83 81. Selalu menolak
84 82. Bertemu
85 83. Tidak ingin datang
86 84. Saling Tatap
87 85. Perubahan Dadakan
88 86. Maafkan Aku
89 87. Seperti terpaksa ?
90 88. Bakso
91 89. Dikepung
92 90. Hutan Kelam
93 91. Malam penuh tangis
94 92. Panggil dia Nyonya Pradiksa
95 93. Es Balok dan Es Serut
96 94. Hukuman
97 95. Pengganggu
98 96. Tidak percaya cinta
99 97. Aaaaa...Kecoak
100 98. Menikahi Ayu ?
101 99. Kebusukan dibalik keluguan
102 100. Memilih Diam
103 101. Tak pernah melarang
104 102. Mencintaimu Dari Balik Cadarku
105 103. Menikah lagi
106 104. SAH yang ke-2
107 105. Rahasia Baru
108 106. Siapa dia ?
109 107. Bidadari itu Nyata
110 108. Kagum
111 109. Yang Pertama
112 110. Waktu Bersama
113 111. Suamiku
114 112. Dimabuk Cinta
115 113. Merebutnya Kembali
116 114. Danira ku
117 115. Memberi Pelajaran
118 116. Overthinking
119 117. Rencana
120 118. Ada aku
121 119. Terima kasih
122 120. Menghadapinya
123 121. Sangat Berbeda
124 122. Benci dan Cinta
125 123. Menghadapi Bersama
126 124. Obat Nyamuk
127 125. Mandi bersama
128 126. Imam
129 127. Menemani Istri
130 128. Malaikat dan Iblis
131 129. Undangan
132 130. Salah Sasaran
133 131. Takut Istri
134 132. Pop Mie sama dengan Berkencan
135 133. Calon Bojo
136 134. Mengikuti nasehat istri
137 135. Berbagi suami
138 136. Menghilang !!
139 137. Rencana Danira
140 138. 1 Tahun pernikahan
141 139. Tak akan berubah
142 140. Akibat
143 141. Tamu
144 142. Tuan Muda Posesif
145 143. Merajuk
146 144. Segan
147 145. Masa lalu Stevani
148 146. Masa lalu Stevani II
149 147. Sakit
150 148. Kesepakatan
151 149. Ulang Tahun
152 150. Pengumuman Penting
153 151. Datang Lagi
154 152. Harus Kembali
155 153. Kematian Ayu
156 154. Tidak Marah
157 155. Lukisan
158 156. Dzuljannah
159 157. Uji coba
160 158. Habiskan uangku
161 159. Ditolak
Episodes

Updated 161 Episodes

1
1. Berita
2
2. Kesedihan
3
3. IBU
4
4. Tetangga Baru
5
5. Kejadian Tragis
6
6. Sofia & David
7
7. Tolong Anakku
8
8. Kesedihan Mendalam
9
9. Khalisa Ayunda Narendra
10
10. Butuh Waktu
11
11. Kembali
12
12. Gavino Garayudha Pradiksa
13
13. Akan Menemukanmu
14
14. Keputusan
15
15. Keputusan 2
16
16. Jahil
17
17. Kesal
18
18. Mengajar
19
19. Kembar Rusuh
20
20. Lamunan
21
21. Menikahlah Dengan-ku
22
22. Rumah Baru
23
23. Radenayu Group
24
INFO DARI AUTHOR
25
24. Emosi
26
25. Menolong
27
26. Kemarahan Gavino
28
27. Mencari
29
28. Nyonya Calina
30
29. Menjemput
31
30. Menolak Hadiah
32
31. Mencari Tahu
33
32. Setuju
34
33. Permohonan
35
34. Persiapan
36
35. Nasehat
37
36. Ijab Qobul
38
37. Resepsi
39
38. Kamar Pengantin
40
39. Meninggalkan
41
40. Kesepakatan
42
41. Pusat Perbelanjaan
43
42. Menjelaskan
44
43. Pindah
45
44. Botol Susu
46
45. Foto
47
46. Pertemuan
48
47. Sarapan Pagi
49
48. Meminta Ijin
50
49. Fitnahan
51
50. Mengacuhkan
52
51. Restoran Steak
53
52. Emosi Stevani
54
53. Pujaan Hati
55
54. Kuman
56
55. Mami Mertua
57
56. Keras Kepala
58
57. Menantu dan Mertua
59
58. Aneh
60
59. Mabuk
61
60. Suami Arogan
62
61. Hampir
63
62. Keinginan Gio
64
63. Tragedi Resepsionis
65
64. Harap - Harap Cemas
66
65. Ndoro Agung ?
67
66. Belanja Bersama
68
67. Milik ku
69
68. Mati lampu
70
69. Rumah sakit
71
70. Benturan Kening
72
71. Cemburu ?
73
72. Di Tabrak
74
73. Kita Akhiri saja
75
74. Kecewa
76
PEMBERITAHUAN DARI AUTHOR
77
75. Rasa Sesal
78
76. CCTV
79
77. Pengadilan Agama
80
78. Peraturan Baru
81
79. Berhalusinasi
82
80. Bulan
83
81. Selalu menolak
84
82. Bertemu
85
83. Tidak ingin datang
86
84. Saling Tatap
87
85. Perubahan Dadakan
88
86. Maafkan Aku
89
87. Seperti terpaksa ?
90
88. Bakso
91
89. Dikepung
92
90. Hutan Kelam
93
91. Malam penuh tangis
94
92. Panggil dia Nyonya Pradiksa
95
93. Es Balok dan Es Serut
96
94. Hukuman
97
95. Pengganggu
98
96. Tidak percaya cinta
99
97. Aaaaa...Kecoak
100
98. Menikahi Ayu ?
101
99. Kebusukan dibalik keluguan
102
100. Memilih Diam
103
101. Tak pernah melarang
104
102. Mencintaimu Dari Balik Cadarku
105
103. Menikah lagi
106
104. SAH yang ke-2
107
105. Rahasia Baru
108
106. Siapa dia ?
109
107. Bidadari itu Nyata
110
108. Kagum
111
109. Yang Pertama
112
110. Waktu Bersama
113
111. Suamiku
114
112. Dimabuk Cinta
115
113. Merebutnya Kembali
116
114. Danira ku
117
115. Memberi Pelajaran
118
116. Overthinking
119
117. Rencana
120
118. Ada aku
121
119. Terima kasih
122
120. Menghadapinya
123
121. Sangat Berbeda
124
122. Benci dan Cinta
125
123. Menghadapi Bersama
126
124. Obat Nyamuk
127
125. Mandi bersama
128
126. Imam
129
127. Menemani Istri
130
128. Malaikat dan Iblis
131
129. Undangan
132
130. Salah Sasaran
133
131. Takut Istri
134
132. Pop Mie sama dengan Berkencan
135
133. Calon Bojo
136
134. Mengikuti nasehat istri
137
135. Berbagi suami
138
136. Menghilang !!
139
137. Rencana Danira
140
138. 1 Tahun pernikahan
141
139. Tak akan berubah
142
140. Akibat
143
141. Tamu
144
142. Tuan Muda Posesif
145
143. Merajuk
146
144. Segan
147
145. Masa lalu Stevani
148
146. Masa lalu Stevani II
149
147. Sakit
150
148. Kesepakatan
151
149. Ulang Tahun
152
150. Pengumuman Penting
153
151. Datang Lagi
154
152. Harus Kembali
155
153. Kematian Ayu
156
154. Tidak Marah
157
155. Lukisan
158
156. Dzuljannah
159
157. Uji coba
160
158. Habiskan uangku
161
159. Ditolak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!