20. Lamunan

Hari senin adalah hari paling menyebalkan.

Entah siapa yang melebel kan julukan itu pertama kali, tapi memang kenyataannya demikian, banyak alasan yang membuat suasana hati bisa menjadi buruk di hari Senin.

Seperti seseorang yang tengah duduk dibalik meja kerjanya saat ini, Dia sudah berada disana sejak pagi-pagi sekali saat gelap masih menghiasi langit. Bahkan Kantor perusahaan Garayudha Company masih sepi dan sunyi, hanya ada 4 orang Scurity yang belum berganti shift jaga.

Disaat semua orang masih bersiap-siap untuk memulai aktivitas atau bisa jadi masih ada yang bergulung didalam selimut, CEO Muda dan Asisten setia sudah bergelut dengan tumpukan kertas yang menjulang tinggi diatas meja, hampir menutupi setengah tubuh kekarnya. Sampai-sampai membuat seorang Office Boy terkejut melihat sang Bos Besar sudah mendahuluinya.

Diatas meja sudah tersedia secangkir kopi hangat dan Roti yang belum tersentuh. Sang CEO masih sibuk membolak balikan kertas dan membaca dengan wajah serius.

Pukul 8.00 Pagi, dari luar terdengar suara-suara karyawan yang mulai berdatangan.

Tok..

Tok..

Tok..

Sonya masuk dengan membawa tab ditangannya, berjalan dan berhenti tepat didepan meja sang Presdir kemudian membungkukkan setengah badan.

" Selamat pagi tuan,..Saya ijin menyampaikan beberapa agenda pekerjaan anda hari ini ". tuturnya sambil menyebutkan dan menggerakkan telunjuk menggeser layar tab.

Gavino melihat Sonya, dia hanya diam dan menyimak sambil memainkan pulpen La Modernista Diamonds Caran dAche di tangan nya. Pulpen yang terbuat dari bahan mahal dan dilapisi dengan perak. Selain itu, pulpen ini juga terbuat dari emas 18 karat dan dilengkapi dengan berlian serta batu rubi. dengan harga Rp 3,5 miliar. Pulpen ini adalah pulpen peninggalan sang Papa, maka setiap kali Gavino akan menandatangani berkas penting dia akan menggoreskan dengan tinta pulpen ini.

" Itu saja Tuan, dan sekitar 1 jam lagi jadwal meeting dengan perusahaan PT Adi Cipta Nusantara".

"Kalau begitu saya undur diri tuan".

Gavino hanya menanggapi dengan anggukan kepala dan melanjutkan kembali menandatangani berkas-berkas yang belum selesai.

1 jam kemudian, Sean memasuki ruangan Gavino sambil memegang beberapa map berkas penawaran dengan klien.

" Maaf Tuan, ruang meeting sudah siap dan pihak PT. Adi Cipta Nusantara juga sudah disana."

" Eemmm ". Gavino beranjak dari kursinya dan menyambar jas yang tergantung di Hand Craft.

"Apakah semua dokumennya sudah kamu siapkan ?". Gavino bertanya sambil memakai jas dan merapikan dasi yang sedikit melonggar.

" Sudah tuan". mengangkat map yang ada di tangannya.

Mereka berdua berjalan melewati koridor lalu masuk kedalam lift menuju lantai 52 tepat ruang meeting berada. Gavino keluar berjalan mendahului Sean, Sean sedikit berlari menyusul Gavino lalu dengan sigap tangannya memutar Handle pintu ruang meeting dan mempersilahkan Gavino masuk.

Gavino melangkah dengan gagah, Wajah datar dan angkuh tak pernah lepas dari dirinya. Aroma parfum yang Fresh perpaduan dari Spices, Sage, Citrus, dan rosemary. di tahap awal akan tercium aroma bergamot dan sea notes, lalu akan terasa aroma geranium, rosemary, dan sage , yang terakhir aroma patchouli dan incense yang keluar dari tubuhnya. Orang-orang sudah bisa menebak siapa yang datang tanpa harus melihat wujudnya.

Orang-orang yang ada disana langsung berdiri saat melihat Gavino datang bersama dengan Sean.

" Selamat pagi".

"Pagi tuan Gavino ". Mereka menjawab sambil tersenyum.

" Silahkan Duduk kembali ". Gavino mempersilahkan lalu dia pun duduk di kursi utama, tetap tanpa ekspresi.

"Jadi kita mulai saja persentasinya ". ujar Sean kepada para rekan bisnis itu.

Suasana diruang meeting cukup kondusif, semua berjalan dengan lancar tanpa ada kendala apapun, pihak klien setuju untuk melanjutkan kerjasama antar perusahaan mereka. Gavino selalu berhasil dalam menggaet projek-projek besar, bisa dikatakan dia tidak pernah gagal. Dia selalu bisa meyakinkan setiap kliennya hingga berakhir dengan kontrak kerja sama seperti saat ini.

" Terima kasih tuan Gavino, kami sangat puas dengan hasil presentasinya, dilihat dari aspek manapun sepertinya ini akan sangat menguntungkan bagi kita". Bapak Agung tersenyum puas.

" Sama-sama pak Agung, semoga kerja sama kita ini akan terus berlanjut, tidak hanya untuk kali ini tapi sampai kedepannya juga ". ucap Gavino menambahi.

" Pasti itu ".

" Kalau begitu kami undur diri dulu tuan Gavino, sekali lagi saya ucapkan terima kasih dan selamat atas kerja sama ini". mereka saling berjabat tangan dan semua berlalu pergi dari ruang meeting yang sudah hampir 5 jam mereka disana.

...****************...

Selepas makan siang, Gavino masih disibukkan dengan beberapa pertemuan lagi baik di perusahaannya sendiri atau sudah membuat janji temu di tempat lain. Tak terasa hari sudah menunjukkan pukul 7 malam, Gavino baru saja menyelesaikan pertemuan dengan klien yang dari Singapura. Dia kembali ke perusahaan Garayudha Company, berjalan melewati koridor yang kosong karena seluruh karyawan telah pulang, hanya ada Sonya yang masih duduk dengan fokus di kursinya.

Gavino berhenti tempat didepan Sonya, yang diikuti Sean dari belakang. Membuat Sonya langsung berdiri menunduk.

" Kamu pulang saja, tidak perlu lembur malam ini". ujar Gavino sambil berlalu masuk ke ruangannya.

Sonya yang mendengar itu sontak saja terkejut, Entah setan dari mana yang membuat seorang Gavino mengijinkan Dia pulang lebih awal darinya. Biasanya Gavino akan meminta Sonya stay ditempat sampai Gavino menyelesaikan semua pekerjaannya walaupun waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, Gavino tidak perduli.

Tapi kali ini, Sonya seperti mendapat durian runtuh ditengah hari. Sonya mengukir senyum merekah dibibir tebal berbelah itu. Senang nya.

Tanpa membuang waktu lagi, Sonya buru-buru membereskan meja dan menyambar jaket dan tasnya, dia langsung berlari pergi, takut tuan muda berubah pikiran dan akan menyuruhnya lembur sampai pagi lagi bersama Sean.

Sean yang masih berdiri disana hanya memandang Sonya yang berlari senang.

" Dasar Wanita ". cicitnya pelan nyaris tak terdengar dan berlalu masuk ke ruangannya sendiri.

Gavino telah duduk bersandar di kursinya, dasi yang dilehernya telah dilonggarkan, jas sudah terlepas dari badan, Legan kemeja sudah digulung sampai siku. Pekerjaan hari ini amat sangat menguras tenaganya karena harus bolak balik dari perusahaannya keluar dan kembali lagi. Gavino diam, matanya melihat kearah luar jendela persis disamping meja kerjanya. Gemerlap lampu-lampu kendaraan dan bangunan membuat suasana malam menjadi indah. Gavino terpaku sejenak, memorinya mengirim sinyal mengingatkan ucapan maminya tempo hari.

" Mami, aku hanya ingin tau apa yang membuat mami susah sekali menerima Stevani, dia gadis baik-baik mi".

" Cihh...Gadis baik-baik kau bilang, dia itu....!! ah sudahlah mami belum punya bukti yang kuat untuk membuat kau sadar siapa sebenarnya wanita jadi-jadian itu". Gavino menautkan alisnya, bingung dengan 'kata bukti '.

" Apa maksud mami, bukti apa dan memangnya gadis seperti apa Stevani menurut mami ?" desaknya lagi makin penasaran.

" Mami tidak perlu menjelaskan apapun, karena dia tidak pantas menjadi menantu keluarga Pradiksa. Jika Alm. papamu masih hidup pun dia akan melakukan hal yang sama, seperti mami saat ini".

" Tapi aku mencintainya mi, aku ingin segera menikah dengannya". Gavino mencoba memegang kedua tangan ibunya tapi ditepis begitu saja oleh nyonya Calina.

" Gavino....Gavino.. coba kau buka lebar-lebar matamu itu!! dia itu wanita ular, sampai kapanpun tidak akan pernah berubah menjadi kupu-kupu".

" Coba kau pikir, apakah selama ini dia pernah menceritakan tentang keluarganya ?, apakah dia pernah berusaha memperkenalkan mu dengan orang tuanya ?, pernah tidak ?".

"Jawab Mami ?." Nyonya Calina mulai tersulut emosi menghadapi Gavino yang sudah dibutakan oleh cinta.

Gavino terhenyak mendengar penuturan dari maminya, memang benar selama ini belum sekalipun Gavino bertemu dengan keluarga Stevani, hanya foto ayahnya saja lah yang pernah Stevani berikan. Tapi ego nya kembali lagi, Gavino tetap pada pendiriannya.

" Aku tidak perduli dengan semua yang mami katakan". Tegasnya degan wajah memerah, mencoba menahan emosi yang ingin meluap keluar.

" Jika kamu tetap pada pendirianmu baiklah..!".

" Mami juga akan tetap pada pendirian mami."

" Jika kau berani menikahi wanita itu, mami akan mencoret namamu dari daftar ahli waris mami, dan kau harus keluar dari keluarga Pradiksa." Nyonya Calina berlalu pergi meninggalkan Gavino Yang masih terpaku ditempat.

Deg*

Gavino masih berusaha mencerna setiap kata yang maminya ucapkan " Mengapa mami melakukan ini padaku, mengapa mami sangat egois ?". cicitnya lirih dengan rahang mengeras.

Tok..

Tok..

Ketukan di pintu menyadarkan Gavino dari lamunannya.

" Maaf tuan, sekarang sudah pukul 11 malam, apakah anda ingin pulang sekarang ?". Sean was-was menanti jawaban Gavino, jika Gavino mengatakan tidak pulang maka sudah bisa dipastikan Sean akan tidur dikantor lagi.

Gavino menoleh dengan mata sedikit sayu tapi tak mengurangi ke garangan nya, menangkap wajah Sean yang sudah sangat kelelahan. " Kau pulanglah, aku akan menyetir sendiri nanti, tak perlu mengantarku". ujarnya singkat.

Sean yang mendengar itu merasa heran, ada yang aneh dengan bosnya hari ini. Karena tidak biasanya Gavino bersikap sedikit lunak seperti sekarang, Sean memang sudah memperhatikan Gavino sedari pagi, saat dia datang kekantor pukul 5 pagi. Ternyata Gavino sudah ada di ruangannya entah sejak kapan. Lingkaran hitam yang menghiasi mata tajam Gavino, sepertinya tuan muda arogan ini tidak tidur dari kemarin.

" Baik Tuan, kalau begitu saya permisi pulang ".

Sean menunggu, tapi tidak ada reaksi apapun. Dia melangkah pergi dari ruangan Gavino, meninggalkan laki-laki itu termenung sendiri.

Gavino berjalan gontai menuju unit penthouse nya, malam ini Gavino tidak ingin pulang ke mansion keluarganya, Dia ingin sendiri. Saat Gavino membuka pintu, dia sudah disambut dengan senyuman seorang wanita sexy.

" Kau..!!"

......................

...Bersambung.......

Assalamualaikum Kakak-kakak semuanya 😍

Terima kasih banyak bagi kakak-kakak yang sudah mampir untuk membaca karyaku 🙏

Mohon tinggalkan cintanya buat Author dong, dalam bentuk Like & Komentarnya.

Boleh juga share cerita author dengan teman atau keluarganya.

Supaya Author makin semangat buat ceritanya...💪

See you

Saranghae❤️

Terpopuler

Comments

Darweti

Darweti

Bagaimana dengan cerita nya selanjutnya aku sangat penasaran

2024-10-08

0

Salma Husin

Salma Husin

lanjut thorr

2022-07-08

0

lihat semua
Episodes
1 1. Berita
2 2. Kesedihan
3 3. IBU
4 4. Tetangga Baru
5 5. Kejadian Tragis
6 6. Sofia & David
7 7. Tolong Anakku
8 8. Kesedihan Mendalam
9 9. Khalisa Ayunda Narendra
10 10. Butuh Waktu
11 11. Kembali
12 12. Gavino Garayudha Pradiksa
13 13. Akan Menemukanmu
14 14. Keputusan
15 15. Keputusan 2
16 16. Jahil
17 17. Kesal
18 18. Mengajar
19 19. Kembar Rusuh
20 20. Lamunan
21 21. Menikahlah Dengan-ku
22 22. Rumah Baru
23 23. Radenayu Group
24 INFO DARI AUTHOR
25 24. Emosi
26 25. Menolong
27 26. Kemarahan Gavino
28 27. Mencari
29 28. Nyonya Calina
30 29. Menjemput
31 30. Menolak Hadiah
32 31. Mencari Tahu
33 32. Setuju
34 33. Permohonan
35 34. Persiapan
36 35. Nasehat
37 36. Ijab Qobul
38 37. Resepsi
39 38. Kamar Pengantin
40 39. Meninggalkan
41 40. Kesepakatan
42 41. Pusat Perbelanjaan
43 42. Menjelaskan
44 43. Pindah
45 44. Botol Susu
46 45. Foto
47 46. Pertemuan
48 47. Sarapan Pagi
49 48. Meminta Ijin
50 49. Fitnahan
51 50. Mengacuhkan
52 51. Restoran Steak
53 52. Emosi Stevani
54 53. Pujaan Hati
55 54. Kuman
56 55. Mami Mertua
57 56. Keras Kepala
58 57. Menantu dan Mertua
59 58. Aneh
60 59. Mabuk
61 60. Suami Arogan
62 61. Hampir
63 62. Keinginan Gio
64 63. Tragedi Resepsionis
65 64. Harap - Harap Cemas
66 65. Ndoro Agung ?
67 66. Belanja Bersama
68 67. Milik ku
69 68. Mati lampu
70 69. Rumah sakit
71 70. Benturan Kening
72 71. Cemburu ?
73 72. Di Tabrak
74 73. Kita Akhiri saja
75 74. Kecewa
76 PEMBERITAHUAN DARI AUTHOR
77 75. Rasa Sesal
78 76. CCTV
79 77. Pengadilan Agama
80 78. Peraturan Baru
81 79. Berhalusinasi
82 80. Bulan
83 81. Selalu menolak
84 82. Bertemu
85 83. Tidak ingin datang
86 84. Saling Tatap
87 85. Perubahan Dadakan
88 86. Maafkan Aku
89 87. Seperti terpaksa ?
90 88. Bakso
91 89. Dikepung
92 90. Hutan Kelam
93 91. Malam penuh tangis
94 92. Panggil dia Nyonya Pradiksa
95 93. Es Balok dan Es Serut
96 94. Hukuman
97 95. Pengganggu
98 96. Tidak percaya cinta
99 97. Aaaaa...Kecoak
100 98. Menikahi Ayu ?
101 99. Kebusukan dibalik keluguan
102 100. Memilih Diam
103 101. Tak pernah melarang
104 102. Mencintaimu Dari Balik Cadarku
105 103. Menikah lagi
106 104. SAH yang ke-2
107 105. Rahasia Baru
108 106. Siapa dia ?
109 107. Bidadari itu Nyata
110 108. Kagum
111 109. Yang Pertama
112 110. Waktu Bersama
113 111. Suamiku
114 112. Dimabuk Cinta
115 113. Merebutnya Kembali
116 114. Danira ku
117 115. Memberi Pelajaran
118 116. Overthinking
119 117. Rencana
120 118. Ada aku
121 119. Terima kasih
122 120. Menghadapinya
123 121. Sangat Berbeda
124 122. Benci dan Cinta
125 123. Menghadapi Bersama
126 124. Obat Nyamuk
127 125. Mandi bersama
128 126. Imam
129 127. Menemani Istri
130 128. Malaikat dan Iblis
131 129. Undangan
132 130. Salah Sasaran
133 131. Takut Istri
134 132. Pop Mie sama dengan Berkencan
135 133. Calon Bojo
136 134. Mengikuti nasehat istri
137 135. Berbagi suami
138 136. Menghilang !!
139 137. Rencana Danira
140 138. 1 Tahun pernikahan
141 139. Tak akan berubah
142 140. Akibat
143 141. Tamu
144 142. Tuan Muda Posesif
145 143. Merajuk
146 144. Segan
147 145. Masa lalu Stevani
148 146. Masa lalu Stevani II
149 147. Sakit
150 148. Kesepakatan
151 149. Ulang Tahun
152 150. Pengumuman Penting
153 151. Datang Lagi
154 152. Harus Kembali
155 153. Kematian Ayu
156 154. Tidak Marah
157 155. Lukisan
158 156. Dzuljannah
159 157. Uji coba
160 158. Habiskan uangku
161 159. Ditolak
Episodes

Updated 161 Episodes

1
1. Berita
2
2. Kesedihan
3
3. IBU
4
4. Tetangga Baru
5
5. Kejadian Tragis
6
6. Sofia & David
7
7. Tolong Anakku
8
8. Kesedihan Mendalam
9
9. Khalisa Ayunda Narendra
10
10. Butuh Waktu
11
11. Kembali
12
12. Gavino Garayudha Pradiksa
13
13. Akan Menemukanmu
14
14. Keputusan
15
15. Keputusan 2
16
16. Jahil
17
17. Kesal
18
18. Mengajar
19
19. Kembar Rusuh
20
20. Lamunan
21
21. Menikahlah Dengan-ku
22
22. Rumah Baru
23
23. Radenayu Group
24
INFO DARI AUTHOR
25
24. Emosi
26
25. Menolong
27
26. Kemarahan Gavino
28
27. Mencari
29
28. Nyonya Calina
30
29. Menjemput
31
30. Menolak Hadiah
32
31. Mencari Tahu
33
32. Setuju
34
33. Permohonan
35
34. Persiapan
36
35. Nasehat
37
36. Ijab Qobul
38
37. Resepsi
39
38. Kamar Pengantin
40
39. Meninggalkan
41
40. Kesepakatan
42
41. Pusat Perbelanjaan
43
42. Menjelaskan
44
43. Pindah
45
44. Botol Susu
46
45. Foto
47
46. Pertemuan
48
47. Sarapan Pagi
49
48. Meminta Ijin
50
49. Fitnahan
51
50. Mengacuhkan
52
51. Restoran Steak
53
52. Emosi Stevani
54
53. Pujaan Hati
55
54. Kuman
56
55. Mami Mertua
57
56. Keras Kepala
58
57. Menantu dan Mertua
59
58. Aneh
60
59. Mabuk
61
60. Suami Arogan
62
61. Hampir
63
62. Keinginan Gio
64
63. Tragedi Resepsionis
65
64. Harap - Harap Cemas
66
65. Ndoro Agung ?
67
66. Belanja Bersama
68
67. Milik ku
69
68. Mati lampu
70
69. Rumah sakit
71
70. Benturan Kening
72
71. Cemburu ?
73
72. Di Tabrak
74
73. Kita Akhiri saja
75
74. Kecewa
76
PEMBERITAHUAN DARI AUTHOR
77
75. Rasa Sesal
78
76. CCTV
79
77. Pengadilan Agama
80
78. Peraturan Baru
81
79. Berhalusinasi
82
80. Bulan
83
81. Selalu menolak
84
82. Bertemu
85
83. Tidak ingin datang
86
84. Saling Tatap
87
85. Perubahan Dadakan
88
86. Maafkan Aku
89
87. Seperti terpaksa ?
90
88. Bakso
91
89. Dikepung
92
90. Hutan Kelam
93
91. Malam penuh tangis
94
92. Panggil dia Nyonya Pradiksa
95
93. Es Balok dan Es Serut
96
94. Hukuman
97
95. Pengganggu
98
96. Tidak percaya cinta
99
97. Aaaaa...Kecoak
100
98. Menikahi Ayu ?
101
99. Kebusukan dibalik keluguan
102
100. Memilih Diam
103
101. Tak pernah melarang
104
102. Mencintaimu Dari Balik Cadarku
105
103. Menikah lagi
106
104. SAH yang ke-2
107
105. Rahasia Baru
108
106. Siapa dia ?
109
107. Bidadari itu Nyata
110
108. Kagum
111
109. Yang Pertama
112
110. Waktu Bersama
113
111. Suamiku
114
112. Dimabuk Cinta
115
113. Merebutnya Kembali
116
114. Danira ku
117
115. Memberi Pelajaran
118
116. Overthinking
119
117. Rencana
120
118. Ada aku
121
119. Terima kasih
122
120. Menghadapinya
123
121. Sangat Berbeda
124
122. Benci dan Cinta
125
123. Menghadapi Bersama
126
124. Obat Nyamuk
127
125. Mandi bersama
128
126. Imam
129
127. Menemani Istri
130
128. Malaikat dan Iblis
131
129. Undangan
132
130. Salah Sasaran
133
131. Takut Istri
134
132. Pop Mie sama dengan Berkencan
135
133. Calon Bojo
136
134. Mengikuti nasehat istri
137
135. Berbagi suami
138
136. Menghilang !!
139
137. Rencana Danira
140
138. 1 Tahun pernikahan
141
139. Tak akan berubah
142
140. Akibat
143
141. Tamu
144
142. Tuan Muda Posesif
145
143. Merajuk
146
144. Segan
147
145. Masa lalu Stevani
148
146. Masa lalu Stevani II
149
147. Sakit
150
148. Kesepakatan
151
149. Ulang Tahun
152
150. Pengumuman Penting
153
151. Datang Lagi
154
152. Harus Kembali
155
153. Kematian Ayu
156
154. Tidak Marah
157
155. Lukisan
158
156. Dzuljannah
159
157. Uji coba
160
158. Habiskan uangku
161
159. Ditolak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!