4. Tetangga Baru

Anak dan Ibu itu masih saling menautkan genggaman tangan mereka seakan saling menguatkan. Shena sangat tahu dan paham betul bagaimana kesedihan yang ibunya rasakan selama ini.

Terlihat jelas dari sorot mata yang mulai dihiasi kerutan namun tetap terlihat indah, menyimpan banyak luka dan kerinduan kepada sang anak yang sudah bertahun tahun terpisah.

Apalagi sekarang dia sedang mengandung, sudah pasti tahu bagaimana sakitnya hati seorang ibu yang merindukan anaknya sendiri tapi tidak bisa bertemu apalagi memeluk karena keadaan yang memaksa.

" Ndak usa nak, ibu ngak apa-apa."

" Ibu belum siap untuk menjawab semua pertanyaan adikmu nanti, dan kamu tahu sendiri kalau adikmu mendengar suara ibu, pasti dia akan nekat untuk kabur dari sana seperti dulu, apa lagi kalau sampai Bapak tahu Ibu berbicara dengan adikmu pasti bapak akan sangat marah, dan semua usaha kita selama ini sia-sia saja." Bu Inggit tak ingin apa yang telah mereka korbankan selma ini hancur, hanya karena keegoisannya.

Shena menghela nafas kasar.

" Semua akan baik-baik saja Bu, tidak akan ada yang sia-sia, kita pasti akan berkumpul lagi dan menjalani kehidupan keluarga kita sebagaimana mestinya ". ucapnya lembut penuh keyakinan.

" Ya ibu juga menanti hari itu, sangat..!!." lirih Bu Inggit tapi terselip rasa keraguan.

Apakah mungkin?.

...****************...

Saat mereka masih asik bercengkrama, terlihat sebuah mobil box berhenti tepat didepan gerbang rumah mereka, tak berselang berapa lama sebuah mobil Alphard berwarna hitam ikut berhenti juga.

" Itu siapa ya Bu ?" tanya Shena penasaran.

" Ndak tau mbak." Bu Inggit menaikkan sedikit bahunya.

"Mungkin tetangga baru mbak".

Tak berapa lama keluar seorang wanita dari mobil Alphard hitam itu sambil mengeluarkan beberapa koper miliknya.

Shena yang penasaran bangun dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri wanita itu.

" Assalamualaikum..." salam Shena sambil berdiri didepan pagar rumahnya yang berwarna Coklat keemasan.

Wanita itu menoleh dan melihat kearah suara yang mengucapkan salam padanya,

" Waalaikumsalam ." Balasnya sambil tersenyum ramah.

Shena melihat banyaknya koper yang keluar dari mobil itu lalu bertanya.

" Mbak yang bakal nempatin rumah disebelah ya ?".

" Iya...benar ".

" Wahhh....sebentar lagi saya punya tetangga baru dong. " ujar Shena lagi dengan senang.

Wanita itu berhenti dari kegiatannya, dia memperhatikan Shena yang memiliki postur tubuh yang mungil, kulit sawo matang, rambut hitam lebat sebahu, hidung yang mancung, dengan manik mata hitam bulat dihiasi bulu mata yang panjang, sangat manis.

lalu matanya jatuh pada perut buncit Shena, Dia berjalan mendekati Shena.

" Jangan panggil mbak dong, sepertinya kita seumuran. Berasa tua saya kalau dipanggil mbak". Canda wanita itu dengan tawa ringan.

" Nama saya Sofia Ranan. " sambil mengulurkan tangannya.

" Saya Ayunda Shena Narendra, panggil aja Shena ." Shena menyambut uluran tangan sofia dengan senyum yang memperlihatkan barisan gigi putihnya.

" Sudah berapa bulan". Tanya Sofia sambil menyentuh perut Shena lembut.

" Alhamdulillah, sudah masuk sembilan bulan Sof, ya tinggal menunggu hari."

" Wah...ini pas sekali, saat anak saya lahir nanti dia sudah memiliki teman". ujar Sofia sambil mengelus perutnya juga.

" Kamu hamil juga Sof, udah berapa usianya..?" tanya Shena antusias.

" Iya,.. Alhamdulillah sudah 18 Minggu." Jawab Sofia dengan binar kebahagiaan.

" Ahhh..sehat sehat ya anak bayi, nanti kalau kamu udah lahir bisa main sama anak tante." ucap Shena sambil mengelus perut yang masih rata itu.

" Oke Tante." jawab Sofie dengan menirukan suara anak-anak, lalu mereka tertawa bersama.

" Wah...Wah..Wah.. sepertinya seru sekali pada cerita apa ini?". tanya seorang laki-laki yang baru saja datang menghampiri mereka berdua.

Laki-laki itu langsung merangkul pundak Sofia.

" Shen kenalin ini suami saya, Namanya David Renan dan sayang kenalin ini Shena tetangga baru kita nanti yang rumahnya bersebelahan dengan rumah kita ini. " tunjuk nya pada sang suami.

Shena dan David saling bersalaman dan berkenalan.

Bu Inggit yang sedari tadi memperhatikan interaksi putrinya dengan kedua orang itu dari teras rumah, akhirnya berjalan mendekat.

" Siapa mbak ?". tanya Bu Inggit kepada putrinya.

" Ini Bu kenalin tetangga baru kita, Namanya Sofia dan ini suaminya David". jawab Shena pada ibunya.

Bu Inggit memberikan senyum dan mengulurkan tangan kepada Sofia dan David.

" Saya Inggit, ibunya Shena". Tersenyum ramah.

Uluran tangan itu disambut dengan hangat oleh pasangan suami istri itu, mereka saling berkenalan dan mencium punggung tangan Bu Inggit sebagai bentuk sopan santun kepada yang lebih tua.

" Wah Tante masih muda sebentar lagi sudah mau punya cucu saja. " Gurau Sofia.

" Aaahh...Nak Sofi bisa saja, ibu Ki usianya udah setengah abad masa dibilang masih muda, kan jadi enak ibu." Bu Inggit membalas gurauan Sofia.

" Masa sih Bu? tapi kok kelihatannya masih cantik dan segar seperti anak usia 20 tahunan."

" Berarti ibu awet muda dong ya." Jawab Bu Inggit lagi dengan tawa.

Merekapun tertawa bersama, seakan sudah lama saling mengenal.

" Ya udah nak Sofi, nak David, ibu mau permisi bawak Shena masuk ke dalam dulu, tidak bagus untuknya terlalu lama berdiri." ujar Bu Inggit berpamitan.

" Sering sering main ke rumah ibu nanti ya nak?." ujar Bu Inggit lagi menawarkan dengan keramahan.

" Siap Bu, pasti saya akan sering main ke rumah ibu nantinya, ibu jangan bosan ya ." Timpal Sofia dengan tawa ringan.

" Yo Ndak bakal bosen toh, malah ibu seneng nanti bakal ibu masakin yang enak-enak pokok ee." Balas Bu Inggit senyum.

" Ya udah Sof, saya masuk dulu yah, maaf malah saya ajak kamu ngobrol disini, padahal kamu lagi repot gitu." ucap Shena merasa tidak enak hati.

" Tidak apa-apa Shen, kamu tenang saja kan ada pak suami, lagian juga saya tidak boleh angkat yang berat- berat karena ini." jawabnya sambil menunjuk perutnya yang rata.

Obrolan mereka pun berakhir, karena dengan kondisi Shena yang sudah hamil tua sudah tidak kuat baginya untuk berdiri terlalu lama dan pasangan suami istri itu melanjutkan kegiatan mereka yang sempat tertunda.

" Pak barang-barang saya yang di mobil Box, langsung Bawa masuk kedalam rumah saja ya pak. " Pinta David kepada sopir mobil Box itu.

" Baik Tuan".

David melihat istrinya yang mau mengangkat koper, langsung mengambil alih koper itu dari tangan Sofia.

" Sayang, sudah ku bilang kamu cukup duduk dan memperhatikan saja, jangan banyak gerak. Ingat pesan dokter bahwa kamu harus banyak istirahat, karena kamu sedang hamil muda." ujar David lagi mengingatkan istrinya.

Sofia hanya tersenyum lebar menunjukkan gigi putih rapinya mendengar peringatan suaminya itu, dan mengikuti perintah sang suami dengan patuh.

......................

...Bersambung......

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

next

2024-12-24

0

Darweti

Darweti

Yah Aku sangat penasaran apa yang terjadi pada keluarga Nadira

2024-10-06

0

Tutik Yunia

Tutik Yunia

penasaran, apa yang terjadi dengan keluarga Nadira

2023-01-13

0

lihat semua
Episodes
1 1. Berita
2 2. Kesedihan
3 3. IBU
4 4. Tetangga Baru
5 5. Kejadian Tragis
6 6. Sofia & David
7 7. Tolong Anakku
8 8. Kesedihan Mendalam
9 9. Khalisa Ayunda Narendra
10 10. Butuh Waktu
11 11. Kembali
12 12. Gavino Garayudha Pradiksa
13 13. Akan Menemukanmu
14 14. Keputusan
15 15. Keputusan 2
16 16. Jahil
17 17. Kesal
18 18. Mengajar
19 19. Kembar Rusuh
20 20. Lamunan
21 21. Menikahlah Dengan-ku
22 22. Rumah Baru
23 23. Radenayu Group
24 INFO DARI AUTHOR
25 24. Emosi
26 25. Menolong
27 26. Kemarahan Gavino
28 27. Mencari
29 28. Nyonya Calina
30 29. Menjemput
31 30. Menolak Hadiah
32 31. Mencari Tahu
33 32. Setuju
34 33. Permohonan
35 34. Persiapan
36 35. Nasehat
37 36. Ijab Qobul
38 37. Resepsi
39 38. Kamar Pengantin
40 39. Meninggalkan
41 40. Kesepakatan
42 41. Pusat Perbelanjaan
43 42. Menjelaskan
44 43. Pindah
45 44. Botol Susu
46 45. Foto
47 46. Pertemuan
48 47. Sarapan Pagi
49 48. Meminta Ijin
50 49. Fitnahan
51 50. Mengacuhkan
52 51. Restoran Steak
53 52. Emosi Stevani
54 53. Pujaan Hati
55 54. Kuman
56 55. Mami Mertua
57 56. Keras Kepala
58 57. Menantu dan Mertua
59 58. Aneh
60 59. Mabuk
61 60. Suami Arogan
62 61. Hampir
63 62. Keinginan Gio
64 63. Tragedi Resepsionis
65 64. Harap - Harap Cemas
66 65. Ndoro Agung ?
67 66. Belanja Bersama
68 67. Milik ku
69 68. Mati lampu
70 69. Rumah sakit
71 70. Benturan Kening
72 71. Cemburu ?
73 72. Di Tabrak
74 73. Kita Akhiri saja
75 74. Kecewa
76 PEMBERITAHUAN DARI AUTHOR
77 75. Rasa Sesal
78 76. CCTV
79 77. Pengadilan Agama
80 78. Peraturan Baru
81 79. Berhalusinasi
82 80. Bulan
83 81. Selalu menolak
84 82. Bertemu
85 83. Tidak ingin datang
86 84. Saling Tatap
87 85. Perubahan Dadakan
88 86. Maafkan Aku
89 87. Seperti terpaksa ?
90 88. Bakso
91 89. Dikepung
92 90. Hutan Kelam
93 91. Malam penuh tangis
94 92. Panggil dia Nyonya Pradiksa
95 93. Es Balok dan Es Serut
96 94. Hukuman
97 95. Pengganggu
98 96. Tidak percaya cinta
99 97. Aaaaa...Kecoak
100 98. Menikahi Ayu ?
101 99. Kebusukan dibalik keluguan
102 100. Memilih Diam
103 101. Tak pernah melarang
104 102. Mencintaimu Dari Balik Cadarku
105 103. Menikah lagi
106 104. SAH yang ke-2
107 105. Rahasia Baru
108 106. Siapa dia ?
109 107. Bidadari itu Nyata
110 108. Kagum
111 109. Yang Pertama
112 110. Waktu Bersama
113 111. Suamiku
114 112. Dimabuk Cinta
115 113. Merebutnya Kembali
116 114. Danira ku
117 115. Memberi Pelajaran
118 116. Overthinking
119 117. Rencana
120 118. Ada aku
121 119. Terima kasih
122 120. Menghadapinya
123 121. Sangat Berbeda
124 122. Benci dan Cinta
125 123. Menghadapi Bersama
126 124. Obat Nyamuk
127 125. Mandi bersama
128 126. Imam
129 127. Menemani Istri
130 128. Malaikat dan Iblis
131 129. Undangan
132 130. Salah Sasaran
133 131. Takut Istri
134 132. Pop Mie sama dengan Berkencan
135 133. Calon Bojo
136 134. Mengikuti nasehat istri
137 135. Berbagi suami
138 136. Menghilang !!
139 137. Rencana Danira
140 138. 1 Tahun pernikahan
141 139. Tak akan berubah
142 140. Akibat
143 141. Tamu
144 142. Tuan Muda Posesif
145 143. Merajuk
146 144. Segan
147 145. Masa lalu Stevani
148 146. Masa lalu Stevani II
149 147. Sakit
150 148. Kesepakatan
151 149. Ulang Tahun
152 150. Pengumuman Penting
153 151. Datang Lagi
154 152. Harus Kembali
155 153. Kematian Ayu
156 154. Tidak Marah
157 155. Lukisan
158 156. Dzuljannah
159 157. Uji coba
160 158. Habiskan uangku
161 159. Ditolak
Episodes

Updated 161 Episodes

1
1. Berita
2
2. Kesedihan
3
3. IBU
4
4. Tetangga Baru
5
5. Kejadian Tragis
6
6. Sofia & David
7
7. Tolong Anakku
8
8. Kesedihan Mendalam
9
9. Khalisa Ayunda Narendra
10
10. Butuh Waktu
11
11. Kembali
12
12. Gavino Garayudha Pradiksa
13
13. Akan Menemukanmu
14
14. Keputusan
15
15. Keputusan 2
16
16. Jahil
17
17. Kesal
18
18. Mengajar
19
19. Kembar Rusuh
20
20. Lamunan
21
21. Menikahlah Dengan-ku
22
22. Rumah Baru
23
23. Radenayu Group
24
INFO DARI AUTHOR
25
24. Emosi
26
25. Menolong
27
26. Kemarahan Gavino
28
27. Mencari
29
28. Nyonya Calina
30
29. Menjemput
31
30. Menolak Hadiah
32
31. Mencari Tahu
33
32. Setuju
34
33. Permohonan
35
34. Persiapan
36
35. Nasehat
37
36. Ijab Qobul
38
37. Resepsi
39
38. Kamar Pengantin
40
39. Meninggalkan
41
40. Kesepakatan
42
41. Pusat Perbelanjaan
43
42. Menjelaskan
44
43. Pindah
45
44. Botol Susu
46
45. Foto
47
46. Pertemuan
48
47. Sarapan Pagi
49
48. Meminta Ijin
50
49. Fitnahan
51
50. Mengacuhkan
52
51. Restoran Steak
53
52. Emosi Stevani
54
53. Pujaan Hati
55
54. Kuman
56
55. Mami Mertua
57
56. Keras Kepala
58
57. Menantu dan Mertua
59
58. Aneh
60
59. Mabuk
61
60. Suami Arogan
62
61. Hampir
63
62. Keinginan Gio
64
63. Tragedi Resepsionis
65
64. Harap - Harap Cemas
66
65. Ndoro Agung ?
67
66. Belanja Bersama
68
67. Milik ku
69
68. Mati lampu
70
69. Rumah sakit
71
70. Benturan Kening
72
71. Cemburu ?
73
72. Di Tabrak
74
73. Kita Akhiri saja
75
74. Kecewa
76
PEMBERITAHUAN DARI AUTHOR
77
75. Rasa Sesal
78
76. CCTV
79
77. Pengadilan Agama
80
78. Peraturan Baru
81
79. Berhalusinasi
82
80. Bulan
83
81. Selalu menolak
84
82. Bertemu
85
83. Tidak ingin datang
86
84. Saling Tatap
87
85. Perubahan Dadakan
88
86. Maafkan Aku
89
87. Seperti terpaksa ?
90
88. Bakso
91
89. Dikepung
92
90. Hutan Kelam
93
91. Malam penuh tangis
94
92. Panggil dia Nyonya Pradiksa
95
93. Es Balok dan Es Serut
96
94. Hukuman
97
95. Pengganggu
98
96. Tidak percaya cinta
99
97. Aaaaa...Kecoak
100
98. Menikahi Ayu ?
101
99. Kebusukan dibalik keluguan
102
100. Memilih Diam
103
101. Tak pernah melarang
104
102. Mencintaimu Dari Balik Cadarku
105
103. Menikah lagi
106
104. SAH yang ke-2
107
105. Rahasia Baru
108
106. Siapa dia ?
109
107. Bidadari itu Nyata
110
108. Kagum
111
109. Yang Pertama
112
110. Waktu Bersama
113
111. Suamiku
114
112. Dimabuk Cinta
115
113. Merebutnya Kembali
116
114. Danira ku
117
115. Memberi Pelajaran
118
116. Overthinking
119
117. Rencana
120
118. Ada aku
121
119. Terima kasih
122
120. Menghadapinya
123
121. Sangat Berbeda
124
122. Benci dan Cinta
125
123. Menghadapi Bersama
126
124. Obat Nyamuk
127
125. Mandi bersama
128
126. Imam
129
127. Menemani Istri
130
128. Malaikat dan Iblis
131
129. Undangan
132
130. Salah Sasaran
133
131. Takut Istri
134
132. Pop Mie sama dengan Berkencan
135
133. Calon Bojo
136
134. Mengikuti nasehat istri
137
135. Berbagi suami
138
136. Menghilang !!
139
137. Rencana Danira
140
138. 1 Tahun pernikahan
141
139. Tak akan berubah
142
140. Akibat
143
141. Tamu
144
142. Tuan Muda Posesif
145
143. Merajuk
146
144. Segan
147
145. Masa lalu Stevani
148
146. Masa lalu Stevani II
149
147. Sakit
150
148. Kesepakatan
151
149. Ulang Tahun
152
150. Pengumuman Penting
153
151. Datang Lagi
154
152. Harus Kembali
155
153. Kematian Ayu
156
154. Tidak Marah
157
155. Lukisan
158
156. Dzuljannah
159
157. Uji coba
160
158. Habiskan uangku
161
159. Ditolak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!