16. Jahil

Kepala pelayan bernama Bik Sri menghampiri Tuan muda dan Nyonya Besarnya. Bik Sri berdiri sekitar 1 meter dari majikannya, dan memegang kedua tangannya lalu sedikit membungkukkan badan.

" Maaf Tuan, Nyonya, didepan ada tamu ".

"Siapa Bik ." tanya Nyonya Calina tanpa melihat bik Sri.

" Nona Stevani, Nyonya".

Mata Nyonya Calina langsung memicing, melihat Gavino tajam. Gavino yang tau ibunya marah hanya diam dengan muka datarnya seperti biasa.

" Oke !! makasih Bik, suruh saja dia masuk ".

" Kau...!! Dasar anak kutu kupret. Kenapa kau membawanya kesini hhmm". Geram nyonya calina.

Gavino tetap diam, tidak menjawab.

Tak lama, tamu itupun masuk. Berjalan berlenggak - lenggok bak model, menggunakan Dress berwarna Maroon dengan lengan panjang sampai siku dan selutut. Rambut panjang bergelombang sepunggung berwarna kuning kecoklatan. dipadu dengan Hills Hitam. Tangan kiri memegang Tas Branded merk Hermes keluaran terbaru, dan tangan kanan memegang beberapa paper bag. Sangat sesuai dengan warna kulit putih bersihnya, Cantik sekali.

"Selamat Pagi semuanya ". Suara serak-serak basah datang menyapa.

Nyonya Calina masih memandang sinis anaknya, lalu beranjak menghampiri tamu.

Gavino yang melihat ibunya bejalan mendekat dengan kekasihnya, dia buru-buru menghampiri juga. Gavino takut ibunya membuat kegaduhan lagi seperti yang sudah-sudah.

Salah satunya saat mereka makan malam bersama di sebuah restoran ternama. Maminya yang sedang menguyah makanan dengan sengaja bersin tepat di wajah Stevani. Alhasil wajah Stevani basah terkena makanan dari mulut sang mami, untung saja mereka di ruangan VIP jadi tidak ada yang melihat kejadian itu.

"Eehh ada wanita jad...." Ucapan Nyonya Calina dipotong oleh suara Gavino.

" Mami ". Gavino memperingati maminya dengan pelototan.

"Ya...ya..ya.. kau galak sekali !! Nanti matamu bisa keluar kalau seperti itu ".

Gavino memutar bola malas, menahan kesal.

" Kau sudah kembali sayang ". Gavino melihat wajah Stevani tanpa ekspresi.

Saat mereka bertemu di Amerika, Stevani memilih tinggal dengan alasan masih ada beberapa pekerjaan yang belum selesai. Jadi Gavino memutuskan untuk pulang lebih awal.

Nyonya Calina yang mendengar panggilan 'sayang ' memajukan bibirnya mengejek.

" Iya, pesawatku baru saja mendarat pagi tadi. Jadi ku pikir alangkah lebih baik jika aku langsung datang menyapa mami mu terlebih dahulu". ujarnya lembut sambil tersenyum manis melihat kearah Nyonya Calina.

" Mami, apa kabar ? Ini aku bawain oleh-oleh khusus buat mami ". unjuk nya pada Nyonya Calina sambil menyerahkan paper bag di tangannya.

Seketika nyonya wajah Nyonya Calina berubah jail.

" Aahhh Wanita ja.., maksudnya Vani, terima kasih ".

" Aduh kamu baik sekali, jauh disana saja kamu masih sempat-sempatnya mengingat oleh- untuk Tante. Tapi lebih baik panggilannya jangan mami ya sayang, kita belum seakrab itu, kan Tante sudah sering ingetin kamu dari dulu." Nyonya Calina tersenyum menghampiri dan memeluk Stevani dengan erat sambil menggesek-gesekkan kan tubuh basah karena keringatnya lalu mencium wajah Stevani.

" Tante Ambil ya oleh-oleh dari kamu, Pasti ini belinya pakai uang Gavino kan."

Stevani hanya bisa menutupi kekesalan nya dengan tersenyum manis. Pakaiannya jadi basah bau keringat dan riasan diwajahnya jadi berantakan terkena lipstik akibat ulah mami Gavino dengan sengaja menciumnya.

"Mami...!!".

" Apa-apa sih, lihat karena kelakuan mami wajah Stevani jadi berantakan begini". Geram Gavino, dia mulai emosi menghadapi tingkah maminya.

" Ya ampun Vani, maafkan Tante ya, tapi kamu beruntung loh lipstik mahal Tante mendarat di wajah kamu. Belum pernah ada yang Tante cium sampai seperti ini, ini hanya sebagai tanda kalau tante senang kamu

kesini." Padahal didalam hati Ny. Calina ingin muntah dengan kata-kata nya sendiri.

" Honey aku tidak apa-apa kok. mungkin ini bentuk sayang Tante Calina sama aku !! ya kan Tante." ujarnya sambil terus mempertahankan senyum di bibir sexy nya.

Nyonya Calina adalah tipe orang yang tidak suka basa-basi. Dia selalu mengatakan apa yang ada didalam pikirannya. Bila dia tidak menyukai orang itu maka dia akan menunjukkannya tanpa peduli apapun.

Bi Sri menghampiri mereka bertiga yang masih asik berdiri di ruang keluarga.

" Maaf Nyonya, sarapannya sudah siap ".

" Oke bi ". jawab Nyonya Calina singkat, sambil melenggang pergi meninggalkan Gavino dan Stevani begitu saja.

Tangan Gavino sudah mengepal, matanya memerah menahan emosi yang sudah membuncah. Dia benar-benar tidak habis pikir mengapa ibunya bisa seperti itu kepada Stevani.

" Van,...ayo aku antar kamu pulang saja ". Suara bariton itu sedikit meninggi karena emosi.

Stevani memegang lengan kekar milik Gavino.

" Tidak Honey, lagi pula aku sudah disini. Lebih baik kita sarapan bersama mami mu, Kasihan dia jika harus makan sendirian". jawabnya tanpa rasa malu, menarik tangan Gavino.

" Tapi, aku tidak mau mami membuat ulah lagi kepadamu". Gavino menggenggam tangan Stevani dengan menatap manik mata wanitanya.

" Aku tidak apa-apa, mungkin dengan begini mami mu akan terbiasa dengan kehadiranku. lalu dia mau menerima hubungan kita." ucap Stevani lagi sambil mengedipkan sebelah matanya.

Mereka berdua berjalan bergandengan menuju meja makan, disana sudah tersedia beberapa menu pilihan sarapan. Ada Bubur Ayam, Sandwich, Nasi Goreng, dan Roti bakar. Dan Juga sudah ada Susu, Kopi dan Teh. Disisi kiri ruangan sudah ada kepala pelayan dan 2 orang pelayan wanita lainnya yang siap membantu majikan untuk mengambilkan makan.

Nyonya Calina yang melihat mereka datang hanya mendengus sebal.

" Silahkan Tuan muda dan Nona Stevani, anda ingin sarapan yang mana". tanya Bi Sri kepada pasangan itu.

" Ambilkan saya Kopi dan Sandwich saja ". ujar Gavino datar.

"Saya mau Teh sama roti bakar saja ". susul Stevani.

" Baik ". Kedua pelayan wanita bergegas menyiapkan yang diminta majikannya.

Nyonya Calina dengan santai memakan nasi goreng di kursi ujung, berhadapan dengan putranya.

" Apa mami tidak membersihkan badan mami dulu sebelum sarapan ?". tanya Gavino,

tingkah sang ibu benar-benar membuatnya pusing, bagaimana tidak, badan maminya benar-benar basah akibat keringat, dan dengan asiknya dia makan nasi goreng dalam keadaan seperti itu.

" Kenapa memangnya ?, keringat ini bukti kalau mami berhasil membuang kalori ". jawabnya ketus sambil terus mengunyah nasi goreng di mulutnya.

" Mi, telan dulu baru bicara".

" Kamu bertanya, yah mami jawab. Terus salahnya mami dimana Gavino." Nyonya Calina tak mau kalah.

"Ahh..bicara dengan mu membuat nafsu makan mami hilang saja". ujarnya kesal, sambil terus memasukkan makanan itu ke mulutnya yang sudah habis 2 piring.

Stevani yang duduk antara mereka hanya diam mendengarkan perdebatan ibu dan anak itu. Sambil membersihkan bekas lipstik diwajahnya dengan tisu.

Gavino memilih diam, menyesap kopi yang ada dihadapannya.

" Apa yang kau lakukan di Amerika "?.

Stevani yang mendapatkan pertanyaan secara tiba-tiba itu berhenti sejenak dari kegiatannya.

"Aku sedang menggarap beberapa bisnis disana Tante." jawabnya gugup sambil tersenyum tipis.

" Bisnis Seperti apa ?"

" Bisnis kosmetik dan juga Fashion". jawabnya lembut.

Nyonya Calina hanya mengangguk - anggukan kepalanya.

" Bagaimana kabar orang tuamu ? Kapan kamu ingin memperkenalkan Gavino pada ayahmu? ".

" Apa dia masih diluar negeri?" cecar Nyonya Calina lagi tanpa jeda.

Gavino mendengar pertanyaan sang mami, langsung melihat kekasihnya. Menunggu jawaban dari wanita itu.

Stevani yang mendapat serangan pertanyaan itu, makin gugup namun dengan cepat dia menguasainya dan tersenyum lagi.

"Kabar papa baik Tante, aku sudah berbicara dengan papa kalau aku ingin segera mempertemukannya dengan Gavino. Papa akan berusaha mencari waktu yang tepat untuk segera kembali kesini, karena beliau benar-benar sibuk." jelasnya mencoba meyakinkan.

" Wahhh sayang sekali ya Gavino, sudah berpacaran selama ini tapi belum pernah bertemu juga dengan 'Calon Mertua Idaman' nya." sindir Nyonya Calina langsung pada Gavino dengan nada tekanan dan tatapan mengejek.

Gavino yang tau sindiran itu untuknya, tetap diam dengan wajah dingin dan sorot mata tajam melihat Stevani. Mereka sudah menjalin hubungan hampir 7 tahun, tapi hingga detik ini pun dia belum pernah sekalipun bertemu atau bertegur sapa dengan Ayah kekasihnya.

Untuk ibu, Stevani mengatakan kalau ibunya telah lama meninggal saat Stevani masih kecil. Stevani selalu berasalan bahwa sang ayah sibuk dan tidak stay di satu tempat selalu berpindah-pindah karena pekerjaannya yang padat. Gavino menerima alasan itu dengan lapang dada, dia sangat mempercayai Stevani.

Gavino berdiri dari duduknya, dan berpamitan pada Nyonya Calina.

"Mi, aku berangkat kekantor sekarang. Ayo Van".

"Saya pamit pulang dulu mam..eehh tante". ucap Stevani yang sudah ditarik oleh Gavino.

Nyonya Calina hanya diam tak menyahut, dia juga berdiri dan melenggang pergi menuju kamarnya.

"Bik...!! gelas yang bekas wanita itu langsung buang ya." Teriaknya pada bik Sri, yang masih bisa didengar oleh Stevani.

......................

...Bersambung......

Terpopuler

Comments

Annie Soe..

Annie Soe..

Keknya stevani cewek ga benar d,
banyak yg di sembunyikan.
Pacaran sm gavin 7 thn tp blom pernah di ketemuin sm bpknya stevi..

2024-12-25

0

Darweti

Darweti

Tapi penasaran kenapa ibu Gavino berkata begitu sebenarnya yang tak setuju siapa

2024-10-08

0

Yanti dian Nurhasyanti

Yanti dian Nurhasyanti

tapi penasaran juga y...kenapa mami g setuju sama stevi🤔

2023-02-17

1

lihat semua
Episodes
1 1. Berita
2 2. Kesedihan
3 3. IBU
4 4. Tetangga Baru
5 5. Kejadian Tragis
6 6. Sofia & David
7 7. Tolong Anakku
8 8. Kesedihan Mendalam
9 9. Khalisa Ayunda Narendra
10 10. Butuh Waktu
11 11. Kembali
12 12. Gavino Garayudha Pradiksa
13 13. Akan Menemukanmu
14 14. Keputusan
15 15. Keputusan 2
16 16. Jahil
17 17. Kesal
18 18. Mengajar
19 19. Kembar Rusuh
20 20. Lamunan
21 21. Menikahlah Dengan-ku
22 22. Rumah Baru
23 23. Radenayu Group
24 INFO DARI AUTHOR
25 24. Emosi
26 25. Menolong
27 26. Kemarahan Gavino
28 27. Mencari
29 28. Nyonya Calina
30 29. Menjemput
31 30. Menolak Hadiah
32 31. Mencari Tahu
33 32. Setuju
34 33. Permohonan
35 34. Persiapan
36 35. Nasehat
37 36. Ijab Qobul
38 37. Resepsi
39 38. Kamar Pengantin
40 39. Meninggalkan
41 40. Kesepakatan
42 41. Pusat Perbelanjaan
43 42. Menjelaskan
44 43. Pindah
45 44. Botol Susu
46 45. Foto
47 46. Pertemuan
48 47. Sarapan Pagi
49 48. Meminta Ijin
50 49. Fitnahan
51 50. Mengacuhkan
52 51. Restoran Steak
53 52. Emosi Stevani
54 53. Pujaan Hati
55 54. Kuman
56 55. Mami Mertua
57 56. Keras Kepala
58 57. Menantu dan Mertua
59 58. Aneh
60 59. Mabuk
61 60. Suami Arogan
62 61. Hampir
63 62. Keinginan Gio
64 63. Tragedi Resepsionis
65 64. Harap - Harap Cemas
66 65. Ndoro Agung ?
67 66. Belanja Bersama
68 67. Milik ku
69 68. Mati lampu
70 69. Rumah sakit
71 70. Benturan Kening
72 71. Cemburu ?
73 72. Di Tabrak
74 73. Kita Akhiri saja
75 74. Kecewa
76 PEMBERITAHUAN DARI AUTHOR
77 75. Rasa Sesal
78 76. CCTV
79 77. Pengadilan Agama
80 78. Peraturan Baru
81 79. Berhalusinasi
82 80. Bulan
83 81. Selalu menolak
84 82. Bertemu
85 83. Tidak ingin datang
86 84. Saling Tatap
87 85. Perubahan Dadakan
88 86. Maafkan Aku
89 87. Seperti terpaksa ?
90 88. Bakso
91 89. Dikepung
92 90. Hutan Kelam
93 91. Malam penuh tangis
94 92. Panggil dia Nyonya Pradiksa
95 93. Es Balok dan Es Serut
96 94. Hukuman
97 95. Pengganggu
98 96. Tidak percaya cinta
99 97. Aaaaa...Kecoak
100 98. Menikahi Ayu ?
101 99. Kebusukan dibalik keluguan
102 100. Memilih Diam
103 101. Tak pernah melarang
104 102. Mencintaimu Dari Balik Cadarku
105 103. Menikah lagi
106 104. SAH yang ke-2
107 105. Rahasia Baru
108 106. Siapa dia ?
109 107. Bidadari itu Nyata
110 108. Kagum
111 109. Yang Pertama
112 110. Waktu Bersama
113 111. Suamiku
114 112. Dimabuk Cinta
115 113. Merebutnya Kembali
116 114. Danira ku
117 115. Memberi Pelajaran
118 116. Overthinking
119 117. Rencana
120 118. Ada aku
121 119. Terima kasih
122 120. Menghadapinya
123 121. Sangat Berbeda
124 122. Benci dan Cinta
125 123. Menghadapi Bersama
126 124. Obat Nyamuk
127 125. Mandi bersama
128 126. Imam
129 127. Menemani Istri
130 128. Malaikat dan Iblis
131 129. Undangan
132 130. Salah Sasaran
133 131. Takut Istri
134 132. Pop Mie sama dengan Berkencan
135 133. Calon Bojo
136 134. Mengikuti nasehat istri
137 135. Berbagi suami
138 136. Menghilang !!
139 137. Rencana Danira
140 138. 1 Tahun pernikahan
141 139. Tak akan berubah
142 140. Akibat
143 141. Tamu
144 142. Tuan Muda Posesif
145 143. Merajuk
146 144. Segan
147 145. Masa lalu Stevani
148 146. Masa lalu Stevani II
149 147. Sakit
150 148. Kesepakatan
151 149. Ulang Tahun
152 150. Pengumuman Penting
153 151. Datang Lagi
154 152. Harus Kembali
155 153. Kematian Ayu
156 154. Tidak Marah
157 155. Lukisan
158 156. Dzuljannah
159 157. Uji coba
160 158. Habiskan uangku
161 159. Ditolak
Episodes

Updated 161 Episodes

1
1. Berita
2
2. Kesedihan
3
3. IBU
4
4. Tetangga Baru
5
5. Kejadian Tragis
6
6. Sofia & David
7
7. Tolong Anakku
8
8. Kesedihan Mendalam
9
9. Khalisa Ayunda Narendra
10
10. Butuh Waktu
11
11. Kembali
12
12. Gavino Garayudha Pradiksa
13
13. Akan Menemukanmu
14
14. Keputusan
15
15. Keputusan 2
16
16. Jahil
17
17. Kesal
18
18. Mengajar
19
19. Kembar Rusuh
20
20. Lamunan
21
21. Menikahlah Dengan-ku
22
22. Rumah Baru
23
23. Radenayu Group
24
INFO DARI AUTHOR
25
24. Emosi
26
25. Menolong
27
26. Kemarahan Gavino
28
27. Mencari
29
28. Nyonya Calina
30
29. Menjemput
31
30. Menolak Hadiah
32
31. Mencari Tahu
33
32. Setuju
34
33. Permohonan
35
34. Persiapan
36
35. Nasehat
37
36. Ijab Qobul
38
37. Resepsi
39
38. Kamar Pengantin
40
39. Meninggalkan
41
40. Kesepakatan
42
41. Pusat Perbelanjaan
43
42. Menjelaskan
44
43. Pindah
45
44. Botol Susu
46
45. Foto
47
46. Pertemuan
48
47. Sarapan Pagi
49
48. Meminta Ijin
50
49. Fitnahan
51
50. Mengacuhkan
52
51. Restoran Steak
53
52. Emosi Stevani
54
53. Pujaan Hati
55
54. Kuman
56
55. Mami Mertua
57
56. Keras Kepala
58
57. Menantu dan Mertua
59
58. Aneh
60
59. Mabuk
61
60. Suami Arogan
62
61. Hampir
63
62. Keinginan Gio
64
63. Tragedi Resepsionis
65
64. Harap - Harap Cemas
66
65. Ndoro Agung ?
67
66. Belanja Bersama
68
67. Milik ku
69
68. Mati lampu
70
69. Rumah sakit
71
70. Benturan Kening
72
71. Cemburu ?
73
72. Di Tabrak
74
73. Kita Akhiri saja
75
74. Kecewa
76
PEMBERITAHUAN DARI AUTHOR
77
75. Rasa Sesal
78
76. CCTV
79
77. Pengadilan Agama
80
78. Peraturan Baru
81
79. Berhalusinasi
82
80. Bulan
83
81. Selalu menolak
84
82. Bertemu
85
83. Tidak ingin datang
86
84. Saling Tatap
87
85. Perubahan Dadakan
88
86. Maafkan Aku
89
87. Seperti terpaksa ?
90
88. Bakso
91
89. Dikepung
92
90. Hutan Kelam
93
91. Malam penuh tangis
94
92. Panggil dia Nyonya Pradiksa
95
93. Es Balok dan Es Serut
96
94. Hukuman
97
95. Pengganggu
98
96. Tidak percaya cinta
99
97. Aaaaa...Kecoak
100
98. Menikahi Ayu ?
101
99. Kebusukan dibalik keluguan
102
100. Memilih Diam
103
101. Tak pernah melarang
104
102. Mencintaimu Dari Balik Cadarku
105
103. Menikah lagi
106
104. SAH yang ke-2
107
105. Rahasia Baru
108
106. Siapa dia ?
109
107. Bidadari itu Nyata
110
108. Kagum
111
109. Yang Pertama
112
110. Waktu Bersama
113
111. Suamiku
114
112. Dimabuk Cinta
115
113. Merebutnya Kembali
116
114. Danira ku
117
115. Memberi Pelajaran
118
116. Overthinking
119
117. Rencana
120
118. Ada aku
121
119. Terima kasih
122
120. Menghadapinya
123
121. Sangat Berbeda
124
122. Benci dan Cinta
125
123. Menghadapi Bersama
126
124. Obat Nyamuk
127
125. Mandi bersama
128
126. Imam
129
127. Menemani Istri
130
128. Malaikat dan Iblis
131
129. Undangan
132
130. Salah Sasaran
133
131. Takut Istri
134
132. Pop Mie sama dengan Berkencan
135
133. Calon Bojo
136
134. Mengikuti nasehat istri
137
135. Berbagi suami
138
136. Menghilang !!
139
137. Rencana Danira
140
138. 1 Tahun pernikahan
141
139. Tak akan berubah
142
140. Akibat
143
141. Tamu
144
142. Tuan Muda Posesif
145
143. Merajuk
146
144. Segan
147
145. Masa lalu Stevani
148
146. Masa lalu Stevani II
149
147. Sakit
150
148. Kesepakatan
151
149. Ulang Tahun
152
150. Pengumuman Penting
153
151. Datang Lagi
154
152. Harus Kembali
155
153. Kematian Ayu
156
154. Tidak Marah
157
155. Lukisan
158
156. Dzuljannah
159
157. Uji coba
160
158. Habiskan uangku
161
159. Ditolak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!