Hampir Saja

karena penasaran, akhirnya profesor mulai mengikuti ku diam diam dari belakang

sesampainya di tempat karaoke aku langsung saja menghubungi rendi.

"halo ?"

"halo ! "jawab rendi

"aku sudah sampai nih ren, kamu sekarang ada di mana ?"

"gue ada di lantai 3 kamar nomer 16, elo tinggal masuk aja gue udah nungguin kamu dari tadi !!"

"iya aku ke sana sekarang !"

kalau di pikir pikir aneh juga rasanya aku bisa sampai ke tempat seperti ini, secara aku datang ke sini dengan kostum muslimah berjilbab rapih, tapi anehnya aku malah datang ke sebuah gedung diskotik tempat berfoya foya, sejujurnya aku juga sangat risih ketika aku datang ke tempat ini, karena spontan semua orang memandangiku dengan tampilan ku yang sangat tidak etis untuk masuk ke tempat seperti ini.

sesampainya di lantai tiga aku pun langsung mencari kamar karaoke nomer 16, dan ternyata letaknya ada di paling ujung.

ketika sampai, aku pun langsung mengetuk pintunya dengan keras, karena di dalam suaranya terdengar agak berisik, lalu tak lama kemudian terdengarlah suara rendi dari dalam.

"masuk ! "

begitu masuk, ku lihat hanya ada rendi seorang di dalam ruangan itu.

"ren kok sepi ?, mana yang lain ? "tanya ku sudah berprasangka buruk

"belom dateng !" udah tenang aja duduk sini, nanti bentar lagi juga pada dateng kok !! "

"sebenarnya kamu tuh mau ngomong apa sih ren ?, kenapa harus ke tempat kaya gini ?"

"ngomongnya nanti aja, kita minum dulu yuk !!" ajaknya

"maaf ren tapi gue enggak minum minuman kaya gitu !!"

"ya elah tenang aja mir, ini cuma minuman bersoda biasa kok, gue enggak mesen minuman yang aneh aneh !!, nih cobain ! " ucap rendi sambil menyodorkan segelas minuman kepadaku

saat ku teguk dari segi rasanya memang terasa seperti minuman soda pada umumnya, dan rasa rasanya tak ada hal yang mencurigakan dari minuman itu, namun entah mengapa setelah dua teguk, tiga teguk, dan kemudian lima tegukan, kepalaku mulai terasa agak pusing berkunang kunang, dan aku juga mulai mengantuk, yang rasa kantuk itu seolah olah tak bisa aku tahan.

"ren mana temen kamu ?, katanya mereka bakal dateng ?" ucapku sedikit lemas

"iya bentar lagi kok, !!"

"ren sebenernya kamu mau ngomong apa sih ?, sekarang aku udah ngikutin kamu dan mau dateng ke sini, aku menghargai maksud kamu, dan sekarang kamu malah menunda nundanya, maksud kamu apa ?!!"

"iya nanti juga bakal gue omongin kok !!"

"kalo kamu menunda nunda waktu terus lebih baik aku pulang sekarang !!"

saat aku hendak bangun dari tempat duduk seketika rasa pusing di kepalaku semakin menjadi jadi.

"eh mir lo kenapa ??"ucap rendi sambil menahan tubuhku yang hampir terjatuh

"enggak tau tiba tiba kepala gue pusing banget !!"

"duduk sini dulu bentar, nanti gue anterin elo pulang !!"

"enggak usah ! gue mau pulang sekarang saja, gue bisa sendiri kok !!"

"eh nanti dulu !, lagian kan ini masih sore !, kita pulangnya nanti saja ya !!"ucap rendi sambil memegangi ku dengan erat

firasat ku semakin tidak enak ketika aku merasakan tangan rendi mulai menggerayangi tubuhku.

"ren lepasin !!"ucap ku sambil memberontak

"enggak sampai elo mau bermalam sama gue malem ini !!"getak rendi

"apa maksud kamu ren !!, apa kamu enggak malu ngomong kaya barusan !!"

"gue enggak akan malu, karena gue udah terlanjur sakit hati dan malu sama elo mir, elo udah ngancurin hati gue berkali kali, dan sekarang giliran gue yang mau menghancurkan hidup elo malem ini !!"

saat mendengar ucapannya spontan aku langsung memberontak dengan mengigit pundaknya lalu mencubit keras lengannya, sehingga secara reflek rendi juga melepaskan aku.

"mau kemana kamu !!"teriak rendi terdengar begitu menakutkan

rasa takut yang berkecamuk membuatku lari pontang panting meninggalkan kamar 16, sambil sempoyongan aku mulai menuruni anak tangga, saat di itu tiba tiba saja lampu padam, sementara itu aku mendengar suara langkah kaki rendi yang mungkin tak jauh dari posisi ku saat ini.

"kamu enggak akan bisa kemana mana sekarang miranda !!"ucap rendi dengan nada yang terdengar begitu menakutkan

karena kondisi di sekitar sangat gelap terpaksa aku menghentikan langkahku dan aku hanya bisa pasrah karena tidak mampu untuk membuka mataku, nampaknya rendi memang sengaja melalukan itu, dia sengaja mematikan lampu di tangga darurat, karena selama ini dia tau apa kelemahan ku, dan bodohnya aku, kenapa tadi aku tidak turun melalui elevator saja dan malah memilih lewat tangga darurat.

saat gejala fobia ku mulai bereaksi dan tubuh ku mulai menggigil, tiba tiba saja aku mendengar langkah kaki yang datang dari lantai bawah.

lalu dengan memberanikan diri aku mulai mendekati suara itu secara perlahan dan saat tubuh kami bersenggolan aku langsung memegang tangannya sambil berkata lirih meminta tolong.

"tolong saya !!"ucap ku

"siapa kamu !!"ucapnya sedikit ketakutan

seketika dia langsung menyalakan lampu flash dan menyoroti wajahku.

"miranda !!"

"profesor !!"ucapku terkejut

"kamu ngapain di sini ?!"

"sssttt !!" tangan ku langsung membekap mulutnya kuat kuat

"tolong saya prof, tolong bawa saya pergi dari sini !!"ucapku berbisik ketakutan

lagi lagi profesor kembali menyelamatkan aku dalam kondisi ku yang tengah genting, entah ini suatu kebetulan atau takdir yang menyeret kami ke dalam situasi seperti ini, karena sekarang yang terpenting aku bisa segera selamat dari cengkraman rendi.

***

"terima kasih !!" ucap ku ketika kami sudah ada di lantai dasar atau basecamp

dia tidak merespon ku dan justru diam dengan tatapan wajah yang dingin.

"sebelumnya saya minta maaf prof atas ucapan saya tadi di telfon !"

lagi lagi dia hanya diam dan tidak merespon ku.

"maaf prof bisa kah anda berjalan lebih pelan lagi, kaki saya sakit, saya tidak bisa berjalan mengikuti anda karena anda berjalan terlalu cepat !!"'

padahal niat ku hanya memintanya untuk berjalan santai saja, dan aku tidak memintanya untuk menggendongku, tapi profesor justru langsung menggendong ku untuk sampai ke dalam mobilnya.

saat aku mencium aroma tubuhnya entah mengapa tubuh ku tiba tiba saja merasakan panas dan sangat gerah, seolah olah aku ingin melepaskan semua bajuku.

"bisa tidak kamu jangan dekat dekat dengan leher saya, nafas kamu sedikit membuat saya tidak nyaman dan itu sangat menganggu !!"

"mir .. !!"

"mira !!, kamu mendengarkan saya atau tidak !!" bentaknya

saat itu juga profesor jun langsung menjatuhkan tubuhku ke lantai, tapi anehnya aku justru tidak merasakan sakit dan malah lebih menggila.

"prof tolong saya !" ucap ku sambil meraih kaki profesor

"saya tau kalau kamu itu cuma pura pura, jadi sebaiknya ayo cepat bangun sebelum saya jadi semakin marah dengan kamu !!" ucap profesor

"prof .. tolong saya, saya sudah kuat !!" ucap ku sedikit merintih

"kenapa dengan muka kamu ?"

"tidak tahu !"

"wajah kamu memerah, badan kamu juga berkeringat, apa yang kamu rasakan !"

"haus .. panas, saya ingin lepas baju saya !"

aku sudah tidak bisa fokus dan entah mengapa aku hanya bisa melihat mulut profesor yang sedang komat kamit dengan wajah yang sangat cemas, perlahan kesadaran ku pun juga mulai menurun.

"apa yang kamu lakukan tadi ?"

"tadi .. saat saya di dalam rendi menyuntikkan sesuatu di kaki saya ! "

"kamu tau apa yang dia suntikkan ?!"

"saya tidak .. ah .. prof tolong saya cepat !"

"dasar cewek gi*a !"

Episodes
1 Janji
2 bioskop
3 Gagal total
4 Kemalangan
5 Maksud dan niat terselubung
6 Kecewa
7 Tipu muslihat
8 Dokumen perjanjian
9 LAURA
10 Dosen killer
11 Mempesona
12 Terjebak
13 Sindrom
14 Pulang
15 Terngiang-ngiang
16 Firasat Buruk
17 Hampir Saja
18 Kejadian Tak Terduga
19 Kesempatan Dalam Kesempitan
20 Berubah
21 Hilang Kepercayaan
22 Penculikan
23 Pasrah
24 perpisahan
25 Rumah nenek
26 Perasaan Mengganjal
27 Serangan mendadak
28 Pernyataan Yang Menyakitkan
29 Merelakan
30 Pembatalan Perjanjian
31 Mengungkapkan
32 Terlepas dari Belenggu
33 Pitutur Nenek
34 Tercurahkan
35 Mengungkit
36 Bertemu Kembali
37 Mengulang Rasa
38 Siapa yang di belakang
39 Pencarian l
40 pencarian ll
41 Apakah ini mimpi ?
42 Ternodai
43 Tertangkap Basah
44 Bermalam dengannya
45 Kepergian nenek
46 Rindu
47 Mengungkapkan Isi Hati
48 Mencintaimu Dalam Diam
49 Pulang Untuk Pergi
50 OTW Menikah Denganmu
51 SAH
52 Masa Berkabung
53 Debaran yang tertunda
54 coba mencoba
55 Teman baru
56 Alasan
57 kendala
58 Noda kopi
59 Rapat yang Meresahkan
60 Senjata Makan Tuan
61 Cup teh
62 Restoran Cina
63 Ambigu
64 Pertemuan
65 Teh hijau
66 Tiga Lembar Foto
67 Mode teman
68 Tamu Tak di undang
69 Dua Garis
70 Obat Herbal
71 shilla seoul
72 Pasta
73 Tersesat atau di sesatkan
74 Mr. R
75 kantin
76 Mading
77 Renggang
78 Tak Cukup Sampai Disini
79 Mimpi Yang Seperti Nyata
80 Kecurigaan
81 Bertemu Kembali
82 mencari tahu
83 Teka Teki
84 Hilang Rasa
85 Ujung Kesabaran
86 Sandwich
87 Dipermalukan
88 Hold me
89 deal or not deal
90 Malaikat Penolong
91 Tabiat Tidur
92 Ketok Palu
93 Mudik
94 Obrolan basa basi
95 Kota Tujuan
96 Dimana Mr.R
97 Jeon
98 7:00 pm
99 Rindu tak terobati
100 Main Belakang
101 Surprise
102 Empat Mata
103 Perkenalan kedua
104 Trap
105 Membuka Mata
106 menjengkelkan
107 Susu pisang
108 Harapan
109 Jamu gendong
110 Dia
111 Email
112 Gelato
113 sepucuk surat
114 lost memory
115 Bertukar informasi
116 Kerja sama
117 Terkuak
118 Terselesaikan
119 mengakhiri
120 Tiga Hati
121 Bunyi dalam sunyi
122 Pose di pantai
123 Malaikat kecil
124 Siapa dia
125 Setengah terjawab
126 Pojangmacha
127 Undangan dimuka
128 Melihat ketulusan
129 keegoisan
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Janji
2
bioskop
3
Gagal total
4
Kemalangan
5
Maksud dan niat terselubung
6
Kecewa
7
Tipu muslihat
8
Dokumen perjanjian
9
LAURA
10
Dosen killer
11
Mempesona
12
Terjebak
13
Sindrom
14
Pulang
15
Terngiang-ngiang
16
Firasat Buruk
17
Hampir Saja
18
Kejadian Tak Terduga
19
Kesempatan Dalam Kesempitan
20
Berubah
21
Hilang Kepercayaan
22
Penculikan
23
Pasrah
24
perpisahan
25
Rumah nenek
26
Perasaan Mengganjal
27
Serangan mendadak
28
Pernyataan Yang Menyakitkan
29
Merelakan
30
Pembatalan Perjanjian
31
Mengungkapkan
32
Terlepas dari Belenggu
33
Pitutur Nenek
34
Tercurahkan
35
Mengungkit
36
Bertemu Kembali
37
Mengulang Rasa
38
Siapa yang di belakang
39
Pencarian l
40
pencarian ll
41
Apakah ini mimpi ?
42
Ternodai
43
Tertangkap Basah
44
Bermalam dengannya
45
Kepergian nenek
46
Rindu
47
Mengungkapkan Isi Hati
48
Mencintaimu Dalam Diam
49
Pulang Untuk Pergi
50
OTW Menikah Denganmu
51
SAH
52
Masa Berkabung
53
Debaran yang tertunda
54
coba mencoba
55
Teman baru
56
Alasan
57
kendala
58
Noda kopi
59
Rapat yang Meresahkan
60
Senjata Makan Tuan
61
Cup teh
62
Restoran Cina
63
Ambigu
64
Pertemuan
65
Teh hijau
66
Tiga Lembar Foto
67
Mode teman
68
Tamu Tak di undang
69
Dua Garis
70
Obat Herbal
71
shilla seoul
72
Pasta
73
Tersesat atau di sesatkan
74
Mr. R
75
kantin
76
Mading
77
Renggang
78
Tak Cukup Sampai Disini
79
Mimpi Yang Seperti Nyata
80
Kecurigaan
81
Bertemu Kembali
82
mencari tahu
83
Teka Teki
84
Hilang Rasa
85
Ujung Kesabaran
86
Sandwich
87
Dipermalukan
88
Hold me
89
deal or not deal
90
Malaikat Penolong
91
Tabiat Tidur
92
Ketok Palu
93
Mudik
94
Obrolan basa basi
95
Kota Tujuan
96
Dimana Mr.R
97
Jeon
98
7:00 pm
99
Rindu tak terobati
100
Main Belakang
101
Surprise
102
Empat Mata
103
Perkenalan kedua
104
Trap
105
Membuka Mata
106
menjengkelkan
107
Susu pisang
108
Harapan
109
Jamu gendong
110
Dia
111
Email
112
Gelato
113
sepucuk surat
114
lost memory
115
Bertukar informasi
116
Kerja sama
117
Terkuak
118
Terselesaikan
119
mengakhiri
120
Tiga Hati
121
Bunyi dalam sunyi
122
Pose di pantai
123
Malaikat kecil
124
Siapa dia
125
Setengah terjawab
126
Pojangmacha
127
Undangan dimuka
128
Melihat ketulusan
129
keegoisan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!