bioskop

Pukul 19.15 WIB aku telah sampai tepat di depan gedung bioskop, namun sampai saat ini intan belum juga menampakkan batang hidungnya, akan tetapi selang waktu 30 menit kemudian, terlihat dari kejauhan nampak seorang lelaki dengan postur tubuh yang agak familiar datang menuju ke arahku, orang itu mengenakan topi berwarna hitam, jaket jins, celana hitam, bersepatu putih, saat orang itu sudah semakin dekat dengan ku, tiba-tiba saja ponselku berdering, nampaknya ada sebuah notifikasi WhatsApp yang masuk dari seseorang, begitu aku buka pesan tersebut, ternyata benar intan yang mengirim satu pesan padaku.

“beb maaf banget ya,tiba-tiba aja nih perut ngajakin ke toilet mulu, kayaknya aku enggak bisa dateng deh, tapi tenang aja .. Karena tadi sore aku ketemu sama Rendi di apotik, terus tiketnya aku kasih ke rendi deh, gapapa yah “cerocosnya dalam WhatsApp

“tuh kan kebiasaan banget intan, Kenapa sih dia ngotot banget makcoblangin aku sama rendi!! "ucap ku geram sambil menatap layar ponsel

“Mir nunggu lama ya ?" ucap rendi yang tiba tiba rendi sudah ada di samping ku

“Eh! ha !, enggak kok ? “

“Pasti lo kaget banget ya, karena yang datang malah gue dan bukan intan ! “

“iya lumayan sih ! “

“Sebenarnya gue juga enggak enak, cuma tadi gue sempat ketemu sama intan di apotik dekat komplek, terus si intan minta tolong ke gue untuk datang ke bioskop dan temani kamu nonton !”

"intan bilang apa waktu itu ?"

"katanya dia lagi enggak enak badan !"

“Oh gitu ya ! “ Ucapku pura-pura tidak tahu

"emang elo enggak di kasih kabar sama intan ?"

aku terdiam sejenak, dan memikirkan untuk bisa pergi dari tempat itu.

“mir .. miranda !"

"ha iya ?"

"kenapa kok diem aja ?"

“hah enggak kok !“

“kenapa sih, kaya orang bingung gitu, kamu enggak suka, kalo yang jadi nonton bareng sama kamu itu gue ?“

“hah enggak kok ! “jawab gue makin canggung

“yasudah masuk yuk, keburu filmnya tayang nih !“

“oke ! “

“gue pingin pulang aja rasanya kalo gini !"gumam ku lirih

“hah,barusan kamu ngomong apa mir ?“

“enggak.. aku enggak ngomong apa-apa kok, hehe ! “

Sesampainya di dalam ruang bioskop kami langsung mencari nomer bangku yang sesuai dengan nomer tiket kami. Dan kebetulan posisi duduk kami tepat di nomer 14 dan 15, setelah dirasa semua penonton di rasa telah semua memasuki ruangan, akhirnya film pun segera di putar, namun tak lama setelah itu tiba-tiba saja aku melihat laura yang sedang berbicara dengan bangku nomer 16 tepatnya di samping rendi, rupanya laura juga diam diam datang ke bioskop dan meminta tukar tempat duduk dengan seorang lelaki yang duduk di bangku nomer 16.

“hai ren !! “ sapa laura

“laura, Loh bukannya tadi yang duduk di samping gue itu .. ?"

“oh mas mas yang tadi, udah gue suruh pindah tuh di sebelah gue, pas banget tadi gue liat kamu duduk di sini, sekalian aja gue minta tuker bangku sama masnya !, elo enggak keberatan kan kalau gue duduk di sini ren ?“

“eh iya jelas enggak dong haha ! “jawab rendi dengan nada terpaksa

aku yang sedari tadi sudah diam diam memperhatikan tingkah laura, sontak tersenyum kecil saat melihatnya.

“btw kamu ke sini sendiri ren ?“tanya laura

“gue enggak sendiri kok, nih ada Miranda di samping gue ! “

Sontak raut wajah Laura yang semula sumringah, mendadak langsung terlihat masam ketika dia melihat aku yang tengah duduk di samping Rendi.

“eh ternyata ada elo juga mir !"

aku langsung memalingkan wajah dan pura pura tidak mendengarnya

"kamu pasti sengaja ya duduk sebelahan sama Rendi !!“

" narsis banget !“ucap ku lirih

“Ngomong apa kamu barusan !! “ucap laura nyolot

“memang gue ngomong apa ? “jawab gue jutek

“alah enggak usah ngeles deh, gue denger kok dikit tadi !"

“hei, udah dong jangan ribut gitu, enggak enak tuh diliatin orang !”ujar rendi

“lagian tuh cewek resek banget gue liatnya ren !”

"kenapa sih, mira dari tadi diem aja kok !"

"ih kamu kok belain dia sih, tukeran tempat duduk sama aku sekarang ren !"

"enggak !"

"aku enggak mau kamu sebelahan sama dia ren !"

“Laura udah cukup !! “bentak Rendi dengan nada suara yang lirih

“Miranda sama aku kesini itu bareng, tadinya dia mau kesini sama intan, dan mendadak intan sakit perut, terus tadi sore kebetulan gue ketemu sama intan di apotik, jadi dia minta tolong sama gue buat gantiin dia nemenin nonton sama Miranda !, udah jelas ? “jelasnya

“Rendi ngomong apaan si kan kesannya disini jadi gue yang ngebet pingin nonton ?! “gumam ku dalam hati

Dengan sorot mata yang tajam Laura memandangku lalu dengan sinis.

Di pertengahan film tampak Laura semakin, menempel dengan Rendi, aku pun hanya acuh meski aku tau Rendi terlihat sangat tidak nyaman duduk bersebelahan dengan Laura.

tiba saat dimana aku sedang fokus menonton dan mulai menikmati alur kisahnya, di saat ada sebuah adegan dimana sang tokoh utama mengalami kecelakaan dalam film itu, sontak saja aku langsung teringat dengan trauma yang pernah aku alami dulu, entah kenapa kini terasa seolah kembali terulang, ketika aku melihat adegan itu dengan mataku sendiri, mendadak air mataku menetes begitu saja, dan kesedihan mendalam yang pernah aku kubur dalam dalam kemudian muncul kembali di benakku.

aku tak kuat melihatnya lagi, dan sontak aku pun langsung beranjak dari tempat dudukku itu juga,

"kenapa mir ?" tanya rendi sambil menatapku

ketika aku hendak segera meninggalkan ruangan, Rendi langsung memegang tanganku dengan sedikit kebingungan.

“Mir lo mau ke mana ? “

“gue mau pulang Ren ! “

“loh tapi kan filmnya belum habis ?“

“gue tiba-tiba ada urusan mendadak, sorry gue harus pergi duluan ! “ucapku berbohong

"gue anterin pulang ya ? “

“enggak perlu ren, gue pulang sendiri saja, gue bisa naik bus nanti !“

“ren udah biarin saja, lagian kan dia bukan anak kecil lagi !"

ke lepaskan tangan rendi yang memegangi ku dengan erat, segera setelah itu aku langsung pergi begitu saja dari ruangan, sementara Rendi dan Laura masih tetap berada di dalam ruang bioskop.

Sesampainya aku di halte bus, tiba-tiba saja ponselku kembali berdering.

“halo ??”

“Halo !, mir ini gue Rendi! “

“ada apa ren ! “

“mir lo enggak kenapa kenapa kan ?"

"i'm fine !"

"tapi Kok suaranya kaya lagi nangis gitu ?“

“enggak kok, gue enggak lagi nangis ?! “jawab ku sambil menahan tangis

“enggak usah bohong deh, gue tau kok kalau kamu lagi nahan tangis, suara kamu ketara banget !"ucap rendi khawatir

Aku langsung diam membisu

“Mir kamu kenapa si ?, apa gara-gara ucapan Laura tadi, kalo elu tersinggung karena ucapan Laura, besok gue mau ngomong sama dia .. !"

“enggak kok ren bukan karena Laura ?”

"terus ?"

"enggak apa apa, gue cuma agak sakit perut tadi !"

"serius ?"

"iya, udah dulu ya Ren busnya udah dateng nih !”

“oh iya, hati-hati ya Mir pulangnya !”

“iya “

" mir .. thanks buat hari ini, ya meskipun cuma sebentar !"

sejujurnya aku sudah mulai melupakan tragedi malam itu, 7 tahun yang lalu, sebuah kecelakaan maut yang merenggut dua nyawa paling berharga dalam hidupku, hari dimana semua kesusahan dan kepedihan dimulai dalam hidupku.

Terpopuler

Comments

Baihaqi Sabani

Baihaqi Sabani

ayah n ibu y kah yg meninggal

2023-02-24

0

lihat semua
Episodes
1 Janji
2 bioskop
3 Gagal total
4 Kemalangan
5 Maksud dan niat terselubung
6 Kecewa
7 Tipu muslihat
8 Dokumen perjanjian
9 LAURA
10 Dosen killer
11 Mempesona
12 Terjebak
13 Sindrom
14 Pulang
15 Terngiang-ngiang
16 Firasat Buruk
17 Hampir Saja
18 Kejadian Tak Terduga
19 Kesempatan Dalam Kesempitan
20 Berubah
21 Hilang Kepercayaan
22 Penculikan
23 Pasrah
24 perpisahan
25 Rumah nenek
26 Perasaan Mengganjal
27 Serangan mendadak
28 Pernyataan Yang Menyakitkan
29 Merelakan
30 Pembatalan Perjanjian
31 Mengungkapkan
32 Terlepas dari Belenggu
33 Pitutur Nenek
34 Tercurahkan
35 Mengungkit
36 Bertemu Kembali
37 Mengulang Rasa
38 Siapa yang di belakang
39 Pencarian l
40 pencarian ll
41 Apakah ini mimpi ?
42 Ternodai
43 Tertangkap Basah
44 Bermalam dengannya
45 Kepergian nenek
46 Rindu
47 Mengungkapkan Isi Hati
48 Mencintaimu Dalam Diam
49 Pulang Untuk Pergi
50 OTW Menikah Denganmu
51 SAH
52 Masa Berkabung
53 Debaran yang tertunda
54 coba mencoba
55 Teman baru
56 Alasan
57 kendala
58 Noda kopi
59 Rapat yang Meresahkan
60 Senjata Makan Tuan
61 Cup teh
62 Restoran Cina
63 Ambigu
64 Pertemuan
65 Teh hijau
66 Tiga Lembar Foto
67 Mode teman
68 Tamu Tak di undang
69 Dua Garis
70 Obat Herbal
71 shilla seoul
72 Pasta
73 Tersesat atau di sesatkan
74 Mr. R
75 kantin
76 Mading
77 Renggang
78 Tak Cukup Sampai Disini
79 Mimpi Yang Seperti Nyata
80 Kecurigaan
81 Bertemu Kembali
82 mencari tahu
83 Teka Teki
84 Hilang Rasa
85 Ujung Kesabaran
86 Sandwich
87 Dipermalukan
88 Hold me
89 deal or not deal
90 Malaikat Penolong
91 Tabiat Tidur
92 Ketok Palu
93 Mudik
94 Obrolan basa basi
95 Kota Tujuan
96 Dimana Mr.R
97 Jeon
98 7:00 pm
99 Rindu tak terobati
100 Main Belakang
101 Surprise
102 Empat Mata
103 Perkenalan kedua
104 Trap
105 Membuka Mata
106 menjengkelkan
107 Susu pisang
108 Harapan
109 Jamu gendong
110 Dia
111 Email
112 Gelato
113 sepucuk surat
114 lost memory
115 Bertukar informasi
116 Kerja sama
117 Terkuak
118 Terselesaikan
119 mengakhiri
120 Tiga Hati
121 Bunyi dalam sunyi
122 Pose di pantai
123 Malaikat kecil
124 Siapa dia
125 Setengah terjawab
126 Pojangmacha
127 Undangan dimuka
128 Melihat ketulusan
129 keegoisan
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Janji
2
bioskop
3
Gagal total
4
Kemalangan
5
Maksud dan niat terselubung
6
Kecewa
7
Tipu muslihat
8
Dokumen perjanjian
9
LAURA
10
Dosen killer
11
Mempesona
12
Terjebak
13
Sindrom
14
Pulang
15
Terngiang-ngiang
16
Firasat Buruk
17
Hampir Saja
18
Kejadian Tak Terduga
19
Kesempatan Dalam Kesempitan
20
Berubah
21
Hilang Kepercayaan
22
Penculikan
23
Pasrah
24
perpisahan
25
Rumah nenek
26
Perasaan Mengganjal
27
Serangan mendadak
28
Pernyataan Yang Menyakitkan
29
Merelakan
30
Pembatalan Perjanjian
31
Mengungkapkan
32
Terlepas dari Belenggu
33
Pitutur Nenek
34
Tercurahkan
35
Mengungkit
36
Bertemu Kembali
37
Mengulang Rasa
38
Siapa yang di belakang
39
Pencarian l
40
pencarian ll
41
Apakah ini mimpi ?
42
Ternodai
43
Tertangkap Basah
44
Bermalam dengannya
45
Kepergian nenek
46
Rindu
47
Mengungkapkan Isi Hati
48
Mencintaimu Dalam Diam
49
Pulang Untuk Pergi
50
OTW Menikah Denganmu
51
SAH
52
Masa Berkabung
53
Debaran yang tertunda
54
coba mencoba
55
Teman baru
56
Alasan
57
kendala
58
Noda kopi
59
Rapat yang Meresahkan
60
Senjata Makan Tuan
61
Cup teh
62
Restoran Cina
63
Ambigu
64
Pertemuan
65
Teh hijau
66
Tiga Lembar Foto
67
Mode teman
68
Tamu Tak di undang
69
Dua Garis
70
Obat Herbal
71
shilla seoul
72
Pasta
73
Tersesat atau di sesatkan
74
Mr. R
75
kantin
76
Mading
77
Renggang
78
Tak Cukup Sampai Disini
79
Mimpi Yang Seperti Nyata
80
Kecurigaan
81
Bertemu Kembali
82
mencari tahu
83
Teka Teki
84
Hilang Rasa
85
Ujung Kesabaran
86
Sandwich
87
Dipermalukan
88
Hold me
89
deal or not deal
90
Malaikat Penolong
91
Tabiat Tidur
92
Ketok Palu
93
Mudik
94
Obrolan basa basi
95
Kota Tujuan
96
Dimana Mr.R
97
Jeon
98
7:00 pm
99
Rindu tak terobati
100
Main Belakang
101
Surprise
102
Empat Mata
103
Perkenalan kedua
104
Trap
105
Membuka Mata
106
menjengkelkan
107
Susu pisang
108
Harapan
109
Jamu gendong
110
Dia
111
Email
112
Gelato
113
sepucuk surat
114
lost memory
115
Bertukar informasi
116
Kerja sama
117
Terkuak
118
Terselesaikan
119
mengakhiri
120
Tiga Hati
121
Bunyi dalam sunyi
122
Pose di pantai
123
Malaikat kecil
124
Siapa dia
125
Setengah terjawab
126
Pojangmacha
127
Undangan dimuka
128
Melihat ketulusan
129
keegoisan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!