Gagal total

Sesampainya di halaman rumah, nampak jelas suasana di dalam dan sekitarnya begitu sangat sunyi sepi, hanya terdengar sayup-sayup beberapa suara serangga malam yang saling bersautan satu sama lain, kamar juna dan jenni juga terlihat sepi dan pintunya pun juga sudah tertutup dengan lampu yang sudah di matikan pula, nampaknya mereka berdua sudah tertidur lelap.

Akhirnya aku bisa bernafas lega setelah sebelumnya aku sempat khawatir jikalau kedua adikku belum tertidur dan mereka terpaksa harus melihat mata sembab ku ini.

Hari ini begitu terasa sangat melelahkan, setelah selesai memastikan juna dan jenni benar benar sudah tertidur dangan pulas, ku letakkan tas selempang di sembarang tempat, lalu ku buka kancing bajuku dan menggantinya dengan baju setelan kimono lengan panjang, saat aku mulai merebahkan tubuh ini di atas tempat tidur seketika rasa penat ku mendadak menghilang seperti di telan bumi, namun segala unek-unek di dalam pikiranku masih terpampang jelas dan berputar putar di dalam otakku.

Aku masih saja memikirkan kejadian baru tadi yang masih terus melintas di kepalaku, sempat tak habis pikir, kenapa intan sampai bersemangat sekali ingin menjodohkan ku dengan rendi. sementara aku sendiri tidak pernah mengatakan apapun mengenai persoalan percintaan pada intan, aku juga tidak pernah tertarik sedikit pun dengan rendi atau bahkan dengan laki laki lain.

aku curiga apa yang membuatnya begitu bersemangatnya melakukan rencana ini kepadaku .

Entah sang bulan yang tak mau menyinari malam ini lebih lama atau malah justru aku yang tak bisa terlelap malam ini, rasa mengantuk yang masih melekat di kelopak mataku membuat cekungan hitam di sekeliling mata, dengan terpaksa aku harus memulai aktivitas kembali hari ini sambil menahan rasa kantuk yang tak tertahankan.

Saat diri ku tengah duduk di kelas, tak lama kemudian menyusul intan yang langsung duduk di sebelahku.

“Mir kamu bawa buku materi yang kemarin di suruh bawa sama dosen gak ?”tanya intan

“bawa nih !”ucapku sangat lesu

“hehe.. kebetulan gue lupa enggak bawa, gue nebeng bentar ya !”

"hmm !"jawab ku singkat

"Mir lo sakit ? "

"Enggak ! "

"Tapi kok lesu gitu, muka kamu juga pucat banget loh mir !"

" Gue gak papa kok, paling darah rendah dikit !"

"Mending elo ijin aja deh gak usah ikut kelas ! "

"Gue gak papa, mungkin gara-gara semalam gue kurang tidur jadinya muka gue kaya gini ! "

"Emang elo mikirin apa sampai gak bisa tidur ?"

"enggak mikirin apa apa, cuma lagi enggak bisa tidur aja, semalem nyamuk banyak banget di rumah jadi gue sering kebangun pas tidur ! " Ucap ku ngeles

"Masa sih emang kamu enggak ada pikiran atau perasaan apa gitu setelah nonton ! "

"Enggak tuh biasa aja !, emang lo mengharap gue gimana setelah nonton sama rendi !" ucapku jengkel

"Ehehe .. Gak ada kok ! "

Tak lama kemudian dosen masuk ke dalam kelas kami, dan terpaksa obrolan kami harus terhenti sejenak

"Selamat pagi semuanya !”

“selamat pagi pak !”jawab serentak para mahasiswa

“oke, seperti biasa ya, yang enggak bawa buku materi hari ini silakan keluar !”

langsung saja beberapa mahasiswa satu persatu meninggalkan kelas, karena memang di sengaja tidak membawa materi agar tidak mengikuti kelas, dan ada pula yang terpaksa harus keluar karena memang lupa tidak membawa buku materi, tak terkecuali dengan intan yang masih standby di tempat duduk, dengan percaya dirinya yang tinggi, dia terlihat masih stay kalem sambil scroll scroll layar ponselnya.

“oke kalau sudah, tolong jangan mainan ponsel dulu di jam kelas saya, karena saya tidak akan mentoleransi mahasiswa yang masih bermain hp di kelas ?”ujar pak gunawan tegas

"Iya pak ! " Jawab serentak mahasiswa lain

"simpan hpnya intan !"

"hah, oke !" buru buru ia letakkan dalam tasnya

Tak terasa satu jam berlalu dengan sangat cepat, lalu pak gunawan pun segera mengakhiri kelasnya dan langsung meninggalkan kelas.

“Mir lancar nggak ?”mendadak intan bertanya

Sontak aku jadi bingung dengan pertanyaan intan yang terasa sangat ambigu itu, dengan sedikit merasa heran, aku pun hanya merespon dengan mengernyitkan kedua alisku.

"semalem Mir ?"

"semalam kenapa ?"

itu yang semalam kamu sama rendi ?"

"Maksud kamu ? "

"Itu yang tadi malem nonton ? "

"Oh, kemarin malam gue pulang duluan ! "

"Apa , kamu pulang duluan !!" teriak intan sangat syok

" Iya !"

"Serius kamu ?"

"Serius ! "

"Aah .. bohong kali ! "

"Beneran semalam gue pulang duluan intan ! "

"Lha terus si rendi, Dia juga ikutan pulang kan ?"

" Enggak gue pulang sendiri, rendi gue tinggal di sana sama laura ? "

"kok tiba-tiba bisa ada laura ?"

" Enggak tau, mungkin bisa saja dia pas kebetulan juga pengen nonton film yang semalmm ! "

"Terus laura dateng ke bioskop sama siapa ?"

"sendiri katanya !"

"masa sih ?"tanya intan tidak, percaya

" iya beneran !"

"Itu enggak mungkin dan sangat mustahil !"

"kenapa ?"

"Enggak mungkin dong, seorang laura gitu loh, masa dia pergi sendiri sedangkan kemana-mana dia itu pasti bawa rombongannya !"

"oh ya ?"

"ini pasti di sengaja !" gumam siska

dengan cueknya aku hanya mengedikkan bahu

"apa mungkin dia dengar omongan gue sama rendi ! " gerutu intan lirih

"omongan, kalian ngomongin apa !"Tanya ku sedikit curiga

"Hah, Enggak itu omongan pas gue ketemu sama dia di apotik, iya hehe ! "Jawab intan sedikit celingusan

"Oh .... " mulutku membulat

"Yah sia-sia dong tiketnya mir ! "

"Entar gue ganti tiketnya tenang aja ! "

"nggak usah mir, maksud gue bukan gitu !"

"Bener nih ! "

"Iya beneran enggak usah ! "

Meskipun aku hanya diam, tapi saat melihat raut mukanya yang masam, aku sudah paham apa yang ada di dalam pikirannya saat ini.

"Mir gue cabut dulu ya ada yang mau gue urus bentar ! "

"Oh oke ! "

Melihat usahanya berjalan sia-sia dan tak menghasilkan apapun, entah mengapa lantas hati ini justru jadi merasa sangat gembira juga sedikit rasa puas.

Matahari kini terlihat sudah mulai menyingsing ke arah barat, sedangkan arloji di tanganku juga sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB, waktunya aku harus segera pulang dan langsung berangkat kerja paruh waktu, aku pun segera mengemasi beberapa buku yang terlihat berantakan di mejaku, saat aku sedang berjalan menuruni tangga, tiba tiba saja aku seperti mendengar suara intan yang sedang berbicara dengan seseorang di tengah tengah anak tangga, meski suaranya tak terlalu keras dan terdengar seperti berbisik bisik, aku pun mulai memperlambat langkahku agar tak terdengar dari bawah, begitu aku sudah sangat dekat dengan sumber suara tersebut, ternyata benar itu adalah suara intan yang sedang berbicara dengan rendi, dengan rasa penasaran yang cukup tinggi, aku pun akhirnya memberanikan diri untuk menguping pembicaraan mereka berdua.

Episodes
1 Janji
2 bioskop
3 Gagal total
4 Kemalangan
5 Maksud dan niat terselubung
6 Kecewa
7 Tipu muslihat
8 Dokumen perjanjian
9 LAURA
10 Dosen killer
11 Mempesona
12 Terjebak
13 Sindrom
14 Pulang
15 Terngiang-ngiang
16 Firasat Buruk
17 Hampir Saja
18 Kejadian Tak Terduga
19 Kesempatan Dalam Kesempitan
20 Berubah
21 Hilang Kepercayaan
22 Penculikan
23 Pasrah
24 perpisahan
25 Rumah nenek
26 Perasaan Mengganjal
27 Serangan mendadak
28 Pernyataan Yang Menyakitkan
29 Merelakan
30 Pembatalan Perjanjian
31 Mengungkapkan
32 Terlepas dari Belenggu
33 Pitutur Nenek
34 Tercurahkan
35 Mengungkit
36 Bertemu Kembali
37 Mengulang Rasa
38 Siapa yang di belakang
39 Pencarian l
40 pencarian ll
41 Apakah ini mimpi ?
42 Ternodai
43 Tertangkap Basah
44 Bermalam dengannya
45 Kepergian nenek
46 Rindu
47 Mengungkapkan Isi Hati
48 Mencintaimu Dalam Diam
49 Pulang Untuk Pergi
50 OTW Menikah Denganmu
51 SAH
52 Masa Berkabung
53 Debaran yang tertunda
54 coba mencoba
55 Teman baru
56 Alasan
57 kendala
58 Noda kopi
59 Rapat yang Meresahkan
60 Senjata Makan Tuan
61 Cup teh
62 Restoran Cina
63 Ambigu
64 Pertemuan
65 Teh hijau
66 Tiga Lembar Foto
67 Mode teman
68 Tamu Tak di undang
69 Dua Garis
70 Obat Herbal
71 shilla seoul
72 Pasta
73 Tersesat atau di sesatkan
74 Mr. R
75 kantin
76 Mading
77 Renggang
78 Tak Cukup Sampai Disini
79 Mimpi Yang Seperti Nyata
80 Kecurigaan
81 Bertemu Kembali
82 mencari tahu
83 Teka Teki
84 Hilang Rasa
85 Ujung Kesabaran
86 Sandwich
87 Dipermalukan
88 Hold me
89 deal or not deal
90 Malaikat Penolong
91 Tabiat Tidur
92 Ketok Palu
93 Mudik
94 Obrolan basa basi
95 Kota Tujuan
96 Dimana Mr.R
97 Jeon
98 7:00 pm
99 Rindu tak terobati
100 Main Belakang
101 Surprise
102 Empat Mata
103 Perkenalan kedua
104 Trap
105 Membuka Mata
106 menjengkelkan
107 Susu pisang
108 Harapan
109 Jamu gendong
110 Dia
111 Email
112 Gelato
113 sepucuk surat
114 lost memory
115 Bertukar informasi
116 Kerja sama
117 Terkuak
118 Terselesaikan
119 mengakhiri
120 Tiga Hati
121 Bunyi dalam sunyi
122 Pose di pantai
123 Malaikat kecil
124 Siapa dia
125 Setengah terjawab
126 Pojangmacha
127 Undangan dimuka
128 Melihat ketulusan
129 keegoisan
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Janji
2
bioskop
3
Gagal total
4
Kemalangan
5
Maksud dan niat terselubung
6
Kecewa
7
Tipu muslihat
8
Dokumen perjanjian
9
LAURA
10
Dosen killer
11
Mempesona
12
Terjebak
13
Sindrom
14
Pulang
15
Terngiang-ngiang
16
Firasat Buruk
17
Hampir Saja
18
Kejadian Tak Terduga
19
Kesempatan Dalam Kesempitan
20
Berubah
21
Hilang Kepercayaan
22
Penculikan
23
Pasrah
24
perpisahan
25
Rumah nenek
26
Perasaan Mengganjal
27
Serangan mendadak
28
Pernyataan Yang Menyakitkan
29
Merelakan
30
Pembatalan Perjanjian
31
Mengungkapkan
32
Terlepas dari Belenggu
33
Pitutur Nenek
34
Tercurahkan
35
Mengungkit
36
Bertemu Kembali
37
Mengulang Rasa
38
Siapa yang di belakang
39
Pencarian l
40
pencarian ll
41
Apakah ini mimpi ?
42
Ternodai
43
Tertangkap Basah
44
Bermalam dengannya
45
Kepergian nenek
46
Rindu
47
Mengungkapkan Isi Hati
48
Mencintaimu Dalam Diam
49
Pulang Untuk Pergi
50
OTW Menikah Denganmu
51
SAH
52
Masa Berkabung
53
Debaran yang tertunda
54
coba mencoba
55
Teman baru
56
Alasan
57
kendala
58
Noda kopi
59
Rapat yang Meresahkan
60
Senjata Makan Tuan
61
Cup teh
62
Restoran Cina
63
Ambigu
64
Pertemuan
65
Teh hijau
66
Tiga Lembar Foto
67
Mode teman
68
Tamu Tak di undang
69
Dua Garis
70
Obat Herbal
71
shilla seoul
72
Pasta
73
Tersesat atau di sesatkan
74
Mr. R
75
kantin
76
Mading
77
Renggang
78
Tak Cukup Sampai Disini
79
Mimpi Yang Seperti Nyata
80
Kecurigaan
81
Bertemu Kembali
82
mencari tahu
83
Teka Teki
84
Hilang Rasa
85
Ujung Kesabaran
86
Sandwich
87
Dipermalukan
88
Hold me
89
deal or not deal
90
Malaikat Penolong
91
Tabiat Tidur
92
Ketok Palu
93
Mudik
94
Obrolan basa basi
95
Kota Tujuan
96
Dimana Mr.R
97
Jeon
98
7:00 pm
99
Rindu tak terobati
100
Main Belakang
101
Surprise
102
Empat Mata
103
Perkenalan kedua
104
Trap
105
Membuka Mata
106
menjengkelkan
107
Susu pisang
108
Harapan
109
Jamu gendong
110
Dia
111
Email
112
Gelato
113
sepucuk surat
114
lost memory
115
Bertukar informasi
116
Kerja sama
117
Terkuak
118
Terselesaikan
119
mengakhiri
120
Tiga Hati
121
Bunyi dalam sunyi
122
Pose di pantai
123
Malaikat kecil
124
Siapa dia
125
Setengah terjawab
126
Pojangmacha
127
Undangan dimuka
128
Melihat ketulusan
129
keegoisan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!