detik berganti menit, menit pun kini telah berganti jam, namun sampai detik ini hujan masih tetap sama, dan bahkan terlihat makin deras, seolah awan masih menyimpan begitu banyak cadangan air di dalamnya.
Tak hanya hujan yang semakin deras, bahkan kini telah bercampur dengan angin kencang yang membuat ku hampir membeku di dalam perpustakaan, dinginnya angin kini sudah mulai aku rasakan begitu menusuk ke dalam kulitku.
perpustakaan terlihat semakin sepi dan hanya tersisa segelintir orang saja yang masih bersabar untuk menunggu hujan mereda, satu persatu mereka telah meninggalkan perpustakaan, memaksakan diri untuk menembus derasnya air hujan dan terpaan angin yang kencang agar demi bisa segera sampai di rumah mereka masing masing.
sedangkan aku masih saja bimbang antara harus menerjang hujan atau diam duduk di sini sambil menunggu hujan reda.
saat hanya tinggal aku sendirian di dalam perpustakaan, tiba-tiba saja aku mendengar deritan suara pintu, mungkin ada seseorang yang masuk atau petugas yang datang untuk menutup perpustakaan.
aku pun langsung berlari dan berteriak agar orang tersebut tidak menutup pintu terlebih dahulu.
"tunggu pak jangan di tutup saya masih di dalam !" teriak ku sembari berlari
saat aku sedang berlari ke sumber suara, dari kejauhan aku melihat ada seorang pria berpakaian rapi dengan setelan jas berwarna hitam dan sepatu pantofel yang berwarna hitam pula.
sejenak aku berfikir, apa seorang petugas perpustakaan akan berpakaian Serapi itu, pikirku dalam benak.
saat aku sedang mendekatinya dari belakang secara tiba-tiba dia langsung membalikkan badannya dan kami pun bertabrakan.
"ah ssss !!"ucap ku mendesis kesakitan
saat aku mendongakkan kepala, spontan aku sangat terkejut ketika aku melihat ternyata lelaki itu adalah profesor jun.
" loh kok profesor ! "sambil mengelus hidungku yang masih terasa sakit
"tapi enggak apalah, setidaknya sekarang aku enggak sendirian lagi !"ucap ku bergumam lirih
"sedang apa kau di sini ?"ucap profesor sinis
"saya ? lagi nunggu hujan reda pak ! "jawabku dengan santai
"kurang kerjaan !"
"biarin !"
sontak dia langsung menatap ku dengan tajam
"saya enggak bawa payung ?"
"enggak nanya !"
"cuma mau bilang kok !"
"ke kampus naik apa tadi ?!"
"busway pak !"
"memang kamu enggak bawa kendaraan sendiri ?"
"nggak punya prof ! "
"miskin banget !"
"ya allah tega benget !"
"mau sampai kapan disini ?"
"sampai hujannya reda!"
"oh gitu !! "jawabnya cuek
"profesor sendiri ngapain masih di sini ?, udah gitu pakaian profesor juga kelihatan resmi banget kayanya ! " celetuk ku
"kenapa ?, suka suka saya !"ucapnya ngegas
"judes banget, saya kan tanya bener bener !" gerutu ku lirih
baru sekitar 2 menit aku berbicara dengannya dan tentu saja aku merasa lega ada dia bersama ku, lalu dalam sekejap dia langsung berjalan pergi meninggalkan ku di pintu perpustakaan sendirian.
"eh mau kemana prof ?"
"pulang !, kamu mau tetap di sini kan ?"
"yang bener saja saya mau semalaman disini pak !"
"mending gue pulang sekarang deh, terobos hujan juga enggak apa apa ! "gerutu ku dalam hati
"saya tidak menerima mahasiswa yang suka nebeng, apalagi kalau dia perempuan ! " ucapnya sangat acuh
"siapa juga yang mau nebeng sama profesor, saya bisa kok pulang sendiri !" jawab ku ketus
"bagus deh kalau gitu !!"
"huh dasar orang tua !"
***
sesampainya di dalam lift kami berdua hanya saling diam dan sejujurnya aku masih sangat kesal dengan sikap profesor yang selalu membuatku jadi naik darah sejak hari hari kemarin.
saat kami sudah sampai di lantai dua secara mendadak lift bergetar dan berhenti dengan tiba tiba.
"eh kenapa liftnya !!"ucap ku sedikit panik
"sebentar !!, saya cek dulu !" ucap profesor jun sambil menekan nekan tombol lift
terlihat profesor jun menekan tombol lift beberapa kali, namun tidak ada respon.
"sepertinya lift macet karena ada sedikit trouble !"
"terus gimana ini prof ! "ucap ku sangat panik
"tenang, jangan panik dan diam saja, saya sudah tekan tombol daruratnya, sebentar lagi petugas akan datang ! "ucap profesor mencoba untuk menenangkan ku
awalnya lift yang kami pakai hanya macet dan berhenti, namun tiba-tiba saja lampu didalam lift juga ikut padam, dan keadaan pun langsung menjadi gelap gulita. saat keadaan menjadi gelap seketika tubuh ini langsung lemas tak berdaya dan kaki ku seolah tak kuat untuk berdiri.
"apa ada orang di luar !"teriak profesor jun sambil menggedor pintu lift
"prof kita sudah di lantai satu kan ?" ucapku sedikit terbata berusaha menahan rasa takut
"belum, kita masih di lantai dua, sekarang ini masih sore, saya rasa masih ada segelintir orang yang masih ada di kampus !"
meskipun profesor sudah mengatakan hal hal yang baik serta meyakinkan ku bahwa tak lama lagi ada orang lain yang akan menolong kami, tapi entah mengapa firasat ku tidak berkata demikian, ditambah lagi semenjak kecelakaan yang telah menewaskan kedua orang tua ku tujuh tahun yang lalu, kini aku menderita sindrom niktofobia, atau biasa di sebut fobia kegelapan, tubuh ku akan gemetaran dan menggigil karena ketakutan dengan keadaan yang gelap gulita.
"apa di luar ada orang !!, kami terjebak di dalam lift !!" teriak profesor jun
terlihat profesor jun sempat beberapa kali memanggil seseorang di ponselnya, namun tampaknya tak ada seorangpun yang menjawab panggilan telfonnya, bahkan dia juga dari tadi berteriak meminta pertolongan lalu hasilnya pun masih nihil.
sedangkan aku hanya bisa diam membisu sembari berjongkok lemas gemetaran karena aku harus menahan rasa takut ini demi tidak terlihat oleh profesor jun.
sudah berjam jam kami terjebak di dalam lift, sementara itu keringat dingin sudah mulai bercucuran dari wajah dan seluruh tubuhku, dan anehnya meskipun kami sudah menekan tombol darurat, sampai detik ini kami belum juga mendapat pertolongan dari seseorang.
"sepertinya di luar juga lampunya padam, mungkin terjadi pemadaman listrik, karena hujan sangat lebat saat ini, dan entah kenapa sinyal juga ikut ikutan memburuk !!"keluh profesor jun
"kamu enggak apa apa kan kalau harus menunggu lama !!"tanya profesor kepadaku
saat ini aku sudah tidak sanggup lagi berkata apa apa, tubuhku rasanya mulai kaku dan membeku dalam kegelapan, ketakutan ku semakin menjadi-jadi ketika aku hanya berdiam diri di kegelapan. yang aku butuhkan saat ini hanyalah sebuah cahaya dan suhu ruangan yang sedikit hangat.
"miranda !!"
"mira ?"
samar samar aku mendengar seretan langkah kaki pak profesor yang sedang berjalan berlahan mencari keberadaan ku yang masih duduk diam di sudut lift
"mira kenapa kamu diam saja!!"
saat ujung sepatunya menyentuh kakiku dia langsung meraih tubuhku yang sudah sangat dingin dan basah oleh keringat yang tak henti hentinya terus membasahi tubuhku.
"hei kamu kenapa ??"
aku hanya diam dan terus menggigil kuat
"badan kamu kenapa sedingin ini ?"
"kenapa diam saja, coba katakan sesuatu !" ucap profesor sedikit panik
"lampu "ucapku sambil gemetaran
"apa ?"
ku raih wajahnya, lalu ku dekatkan dengan mulutku
"lampu !" ucap ku lirih
sesaat profesor langsung merogoh saku di celananya untuk mengambil ponsel, lalu dia pun langsung menyalakan lampu flash di hpnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Tuty rahayu Rahayu
jgn2 profesor Jun it yg di jodoh kn oleh om surya
2023-05-24
0