Kecewa

Sore ini langit mendadak terlihat sangat mendung, awan berwarna kelabu telah menutupi langit yang cerah sepenuhnya, saat bus yang aku tumpangi berhenti di halte tujuanku, aku segera turun bersama para penumpang lainnya, ketika aku turun dari bus, rintik hujan mulai membasahi aspal di jalanan.

"Yah aku lupa bawa payung ! " Ucapku sembari memeriksa ke dalam tasku.

Akhirnya terpaksa aku harus berlari menerobos gerimis, lagi pula jarak dari halte ke kontrakan ku juga tidak terlalu jauh, mungkin aku tidak akan sampai basah kuyup jika tiba di kontrakan sebelum hujan kian menjadi semakin deras. langsung saja ku angkat tas ke atas kepalaku sambil berlari menerobos gerimis.

Sesampainya aku di sebuah lorong sempit, aku langsung di kejutkan dengan kedatangan lelaki berbadan kekar dengan tato di bagian tubuhnya, tak hanya satu melainkan sekitar 6 preman sedang berdiri menghadang ku.

"Kok hujan hujanan neng ! " Ucap salah satu preman tersebut sambil mengelus kepalaku

Spontan aku langsung menampik tangan lelaki itu, dengan rasa takut aku pun hanya biasa diam berdiri di kepung oleh para preman tersebut.

"Mau saya anterin neng sampai rumah ?" Ucapnya sambil terus mendekatiku

"Tolong jangan ganggu saya !" Ucapku sambil gemetaran

"Iya makanya saya mau anterin si eneng, sebelum pulang gimana kalau kita main dulu neng ?" Ujarnya lalu mencengkram kuat kedua tanganku

"Ah sakit .., tolong !!"teriakku kencang

Seketika itu mulutku langsung di bekap dengan kencang, dan tubuhku langsung disergap kencang dari belakang oleh preman tersebut, saat mereka hendak membopong tubuh ku, tiba tiba saja aku mendengar ada seseorang yang berteriak dari arah belakang ku.

"Woi turunin cewek itu ..!! “

"Rendi ?, ren tolongin gue !! "Teriakku setelah akhirnya mulutku kembali di bekap

"Lepasin cewek itu, kalau enggak !"

"kalau enggak apa ?!, Dasar bocah sok, minta di hajar nih anak !"Celetuk salah satu preman itu

Tanpa basa basi si preman langsung menghampiri rendi dan menghajarnya di tempat dengan tangan kosong, tak perlu menunggu lama terlihat rendi sudah langsung terkapar lemas di atas tanah. Aku hanya bisa melihat rendi tergeletak di tanah, sementara tubuh ku masih di sergap oleh mereka.

"Neng cantik waktunya main sama om yuk ! "

"Eemmm ... !!! " Teriakku melengking karena mulut masih di bekap

Perasaan takut ini semakin menjadi jadi ketika preman itu mulai menyentuh tubuh ku dan mereka hendak membuka jilbabku.

Dengan susah payah aku melawan akhirnya aku bisa mengigit tangan salah satu preman itu yang membekap ku lalu dengan sigap ku tendang alat vitalnya, sehingga membuat aku bisa lolos dari cegkramannya.

Saat aku hendak melarikan diri, aku melihat ada intan yang sedang berusaha membangunkan rendi, dan saat itu pula aku kembali terkejut, ketika melihat ada kerumunan preman lain yang datang dari belakang intan.

"Intan ..!! " Teriakku

Saat intan menoleh ke arah ku dia langsung berlari dan menarik ku, namun anehnya sekawanan preman di belakang intan itu justru melewati kami dan malah melawan preman yang tadi menyerang ku.

"Mir lo enggak apa-apa kan ? "Ucap intan dengan wajah penuh cemas

Aku hanya mengangguk sambil berusaha menahan tangis ku, lalu intan pun langsung memelukku dengan erat.

"Ini semua salah gue, maafin gue mir ! "Ujarnya sambil menangis

Aku yang mendengarnya pun hanya diam tertegun, dan keheranan

"Coba aja kalau aku enggak mengiyakan rencana rendi, pasti semua ini nggak akan terjadi sama kamu mir ! "

"Maksud kamu apa ? " Tanyaku kebingungan

"Nanti gue ceritain, sebelum itu kita harus bawa rendi ke rumah sakit dulu !"

Di sepanjang perjalanan menuju ke rumah sakit, aku dan intan saling diam membisu, sementara itu aku masih dibuatnya kebingungan dengan ucapan intan yang belum sempat ia katakan tadi.

Sesampainya di rumah sakit, rendi langsung di bawa ke IGD, untuk mendapatkan perawatan intensif.

Saat itu aku hanya terdiam dan bingung harus mengatakan apa pada intan, ketika rendi sudah di pindahkan ke ruang rawat, aku pun memberanikan diri untuk bertanya pada intan dan juga rendi.

"Ada yang mau aku tanyain ke kalian berdua !" Ucap ku

Sesaat mereka berdua diam dan saling menatap, hingga beberapa saat rendi pun akhirnya memberanikan diri untuk menjawab pertanyaanku.

"Gue minta maaf mir ini semua salah gue ! " Jawab rendi

"Maksud kamu apa ? "Tanyaku kembali

"Sebenarnya semua kejadian tadi adalah rencana gue, tapi itu justru di luar kendali gue, dari awal intan udah melarang rencana ini mir , tapi gue yang keras kepala dan nekat buat melakukan rencana itu ! "

"rencana ? rencana apa yang kamu maksud ?"

" Mir sebenarnya tadi sepulang dari kampus, gue sengaja nyuruh kamu untuk pulang lewat jalur rawan itu, karena memang sengaja buat bikin rencana tadi ! "Jelas intan

" Jadi, kalian sengaja mau nyelakain aku ! "Ucapku jengkel

Mereka hanya terdiam membisu dengan wajah penuh penyesalan

"Keterlaluan banget kalian !!"

"Mir gue enggak bermaksud mau nyelakain kamu kok ! "Saut rendi

"Terus yang tadi itu apa ren ! " Bentak ku

"Iya gue tahu, gue minta maaf banget sama elu mir, karena tadi beneran di luar kendali gue, gue kira preman yang tadi nyerang kamu itu orang suruhan gue makanya gue nantangin mereka semua, dan ternyata gue salah, mereka itu beneran preman yang ada di tempat itu dan bukan orang suruhan gue !" jelas rendi

"Ooo gitu rupanya, kamu mau sandiwara sok jagoan ya disini, kamu mau pura pura nolongin aku yang sedang di permainkan sama preman suruhan kamu itu, dan lagi.. kamu kok mau si ntan di ajak sekongkol sama rendi, selama ini aku kamu anggap apa ntan ! "

"Gue minta maaf mir, gue bersalah sama elo ! " Ucap intan sambil menangis

ku tatap tajam mereka berdua, dengan rasa kecewa yang teramat sangat.

"Mir gue tau rendi salah, tapi dia nggak berniat buat nyakitin elu kok mir !"

"Terus yang tadi itu cuma becandaan maksud kamu, bercanda kalian itu sama sekali nggak lucu tau !"

Setelah mendengar penjelasan yang sangat konyol dari mereka aku pun akhirnya langsung meninggalkan ruangan itu, dan dengan rasa kecewa aku meninggalkan mereka berdua begitu saja. Rasanya hati ini sakit sekali entah mengapa seolah olah aku ini hanya menjadi bahan permainan oleh sahabat ku sendiri.

Selama ini intan sudah ku anggap sahabat sekaligus kakak bagiku, aku sangat percaya dan menghormatinya sebagai teman, sampai aku tak mengira kini dia tega mempermainkan kepercayaan ku dengan ide konyol yang di buat buat oleh rendi.

entahlah derasnya air hujan, sama derasnya dengan air mataku, mengalir tanpa henti hingga membuat hatiku sakit seperti tersayat.

Episodes
1 Janji
2 bioskop
3 Gagal total
4 Kemalangan
5 Maksud dan niat terselubung
6 Kecewa
7 Tipu muslihat
8 Dokumen perjanjian
9 LAURA
10 Dosen killer
11 Mempesona
12 Terjebak
13 Sindrom
14 Pulang
15 Terngiang-ngiang
16 Firasat Buruk
17 Hampir Saja
18 Kejadian Tak Terduga
19 Kesempatan Dalam Kesempitan
20 Berubah
21 Hilang Kepercayaan
22 Penculikan
23 Pasrah
24 perpisahan
25 Rumah nenek
26 Perasaan Mengganjal
27 Serangan mendadak
28 Pernyataan Yang Menyakitkan
29 Merelakan
30 Pembatalan Perjanjian
31 Mengungkapkan
32 Terlepas dari Belenggu
33 Pitutur Nenek
34 Tercurahkan
35 Mengungkit
36 Bertemu Kembali
37 Mengulang Rasa
38 Siapa yang di belakang
39 Pencarian l
40 pencarian ll
41 Apakah ini mimpi ?
42 Ternodai
43 Tertangkap Basah
44 Bermalam dengannya
45 Kepergian nenek
46 Rindu
47 Mengungkapkan Isi Hati
48 Mencintaimu Dalam Diam
49 Pulang Untuk Pergi
50 OTW Menikah Denganmu
51 SAH
52 Masa Berkabung
53 Debaran yang tertunda
54 coba mencoba
55 Teman baru
56 Alasan
57 kendala
58 Noda kopi
59 Rapat yang Meresahkan
60 Senjata Makan Tuan
61 Cup teh
62 Restoran Cina
63 Ambigu
64 Pertemuan
65 Teh hijau
66 Tiga Lembar Foto
67 Mode teman
68 Tamu Tak di undang
69 Dua Garis
70 Obat Herbal
71 shilla seoul
72 Pasta
73 Tersesat atau di sesatkan
74 Mr. R
75 kantin
76 Mading
77 Renggang
78 Tak Cukup Sampai Disini
79 Mimpi Yang Seperti Nyata
80 Kecurigaan
81 Bertemu Kembali
82 mencari tahu
83 Teka Teki
84 Hilang Rasa
85 Ujung Kesabaran
86 Sandwich
87 Dipermalukan
88 Hold me
89 deal or not deal
90 Malaikat Penolong
91 Tabiat Tidur
92 Ketok Palu
93 Mudik
94 Obrolan basa basi
95 Kota Tujuan
96 Dimana Mr.R
97 Jeon
98 7:00 pm
99 Rindu tak terobati
100 Main Belakang
101 Surprise
102 Empat Mata
103 Perkenalan kedua
104 Trap
105 Membuka Mata
106 menjengkelkan
107 Susu pisang
108 Harapan
109 Jamu gendong
110 Dia
111 Email
112 Gelato
113 sepucuk surat
114 lost memory
115 Bertukar informasi
116 Kerja sama
117 Terkuak
118 Terselesaikan
119 mengakhiri
120 Tiga Hati
121 Bunyi dalam sunyi
122 Pose di pantai
123 Malaikat kecil
124 Siapa dia
125 Setengah terjawab
126 Pojangmacha
127 Undangan dimuka
128 Melihat ketulusan
129 keegoisan
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Janji
2
bioskop
3
Gagal total
4
Kemalangan
5
Maksud dan niat terselubung
6
Kecewa
7
Tipu muslihat
8
Dokumen perjanjian
9
LAURA
10
Dosen killer
11
Mempesona
12
Terjebak
13
Sindrom
14
Pulang
15
Terngiang-ngiang
16
Firasat Buruk
17
Hampir Saja
18
Kejadian Tak Terduga
19
Kesempatan Dalam Kesempitan
20
Berubah
21
Hilang Kepercayaan
22
Penculikan
23
Pasrah
24
perpisahan
25
Rumah nenek
26
Perasaan Mengganjal
27
Serangan mendadak
28
Pernyataan Yang Menyakitkan
29
Merelakan
30
Pembatalan Perjanjian
31
Mengungkapkan
32
Terlepas dari Belenggu
33
Pitutur Nenek
34
Tercurahkan
35
Mengungkit
36
Bertemu Kembali
37
Mengulang Rasa
38
Siapa yang di belakang
39
Pencarian l
40
pencarian ll
41
Apakah ini mimpi ?
42
Ternodai
43
Tertangkap Basah
44
Bermalam dengannya
45
Kepergian nenek
46
Rindu
47
Mengungkapkan Isi Hati
48
Mencintaimu Dalam Diam
49
Pulang Untuk Pergi
50
OTW Menikah Denganmu
51
SAH
52
Masa Berkabung
53
Debaran yang tertunda
54
coba mencoba
55
Teman baru
56
Alasan
57
kendala
58
Noda kopi
59
Rapat yang Meresahkan
60
Senjata Makan Tuan
61
Cup teh
62
Restoran Cina
63
Ambigu
64
Pertemuan
65
Teh hijau
66
Tiga Lembar Foto
67
Mode teman
68
Tamu Tak di undang
69
Dua Garis
70
Obat Herbal
71
shilla seoul
72
Pasta
73
Tersesat atau di sesatkan
74
Mr. R
75
kantin
76
Mading
77
Renggang
78
Tak Cukup Sampai Disini
79
Mimpi Yang Seperti Nyata
80
Kecurigaan
81
Bertemu Kembali
82
mencari tahu
83
Teka Teki
84
Hilang Rasa
85
Ujung Kesabaran
86
Sandwich
87
Dipermalukan
88
Hold me
89
deal or not deal
90
Malaikat Penolong
91
Tabiat Tidur
92
Ketok Palu
93
Mudik
94
Obrolan basa basi
95
Kota Tujuan
96
Dimana Mr.R
97
Jeon
98
7:00 pm
99
Rindu tak terobati
100
Main Belakang
101
Surprise
102
Empat Mata
103
Perkenalan kedua
104
Trap
105
Membuka Mata
106
menjengkelkan
107
Susu pisang
108
Harapan
109
Jamu gendong
110
Dia
111
Email
112
Gelato
113
sepucuk surat
114
lost memory
115
Bertukar informasi
116
Kerja sama
117
Terkuak
118
Terselesaikan
119
mengakhiri
120
Tiga Hati
121
Bunyi dalam sunyi
122
Pose di pantai
123
Malaikat kecil
124
Siapa dia
125
Setengah terjawab
126
Pojangmacha
127
Undangan dimuka
128
Melihat ketulusan
129
keegoisan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!