waktu berjalan begitu cepat hingga tak terasa satu bulan lagi aku kan menghadapi kelulusan dan juga wisuda, lalu setelah itu mungkin aku akan segera menikah dengan seseorang yang bahkan sampai detik ini, belum pernah aku temui.
meski hanya sesaat, akhirnya aku bisa menghirup nafas dengan lega, setelah berbagai macam rintangan dan tempaan yang telah aku hadapi beberapa bulan lalu serta di tahun tahun sebelumnya.
Semua peristiwa itu sangatlah membuatku cukup frustasi, ingin rasanya aku mengakhiri sandiwara mengerikan itu semua,
setelah kerumitan yang telah aku lalui akhirnya aku bisa melawati semua itu, sekarang ini aku sudah tidak berurusan lagi dengan laura, karena wanita itu sudah aku ancam dengan rekaman waktu itu.
Jika dia berani menganggu hidupku lagi aku akan menyerahkan rekaman tersebut ke pihak kepolisian.
Sementara rendi juga sudah mulai perlahan menjauhi ku, dengan sikapnya itu sekarang aku justru merasa senang, karena aku sudah tidak ingin berhubungan lagi dengan mereka berdua, namun di balik semua itu, aku jadi lebih bisa berfikir secara logis serta lebih jeli dalam menghadapi setiap masalah yang aku hadapi, dan tentunya sangat membantuku untuk melatih kesabaran dan menjadikan ku lebih dewasa.
***
hembusan angin yang lembut serta kicauan burung yang saling bersautan, membuat suasana di pagi hari ini terasa begitu syahdu, ku pejamkan mata ini sesaat sambil ku putar beberapa lagu clasic di ponsel ku, sengaja ku setel dengan volume yang kecil, agar aku tetep bisa menikmati suara kicauan burung yang tak kalah enak di dengar.
entah suasana hatiku yang sedang baik, ataukah aku yang justru terhanyut oleh keindahan suara alam serta musik yang sedang aku dengarkan, tanpa di sadari aku sampai terbawa suasana
saat aku tengah menikmati alunan musik, tiba-tiba saja aku mendengar suara ramai orang di sekelilingku, membuatku jadi sedikit terganggu dan akhirnya aku membuka mataku.
"ehem ..!!"
saat ku buka mata ini betapa terkejutnya, ketika aku melihat ada kerumunan mahasiswa yang mengerombol tetap di depan ku, di tambah lagi ada profesor jun yang terus menatapku dengan tajam seolah dia sedang sangat kesal kepadaku. melihat diriku yang di kepung kerumunan mahasiswa, aku hanya diam sambil melepas earphone yang masih menyangkut di kedua telinga ku.
"prof .. ada apa ya prof ??"tanyaku dengan sedikit gugup dan salah tingkah
"you !! come to my room now !"
*kamu, ikut ke ruangan saya sekarang !"ujar profesor jun lalu pergi begitu saja.
dan yang paling membuatku keheranan para mahasiswa lainnya juga ikutan bubar, begitu profesor jun pergi dari hadapanku, aku di buat kebingungan dengan situasi tadi, kira-kira apa yang telah aku lakukan, apakah aku melakukan kesalahan, atau ada tugas dari profesor jun yang belum aku selesaikan, hingga membuatnya memanggilku ke ruangannya.
"mir !!"panggil intan sambil menepuk keras pundak ku
"aw sakit !!"
"sumpah lo nggak sopan banget tadi !!"
"gue ?, nggak sopan ?, sama siapa ?"tanyaku kebingungan
"ih nih anak, emang lo nggak sadar dari tadi !?"
"apaan si, kalo ngomong yang jelas dong, gue aja bingung tiba-tiba ada banyak orang pada ngeliatin gue !"
"lo tadi habis melakukan kesalahan yang fatal tau nggak !!"
"kesalahan apa ?!, gue kan cuma duduk di taman, apa salah gue ?"
"elo seriusan enggak tau salah elo dimana ??"
"ya apa ? dimana ?"
untuk kedua kalinya intan menepuk pundak ku dengan keras, bahkan lebih keras dari sebelumnya.
"elo enggak sadar tadi di panggil sama profesor jun sampai berulang-ulang kali !"
"hah serius ? masa sih ?"ucapku tidak percaya
"serius lah, bahkan tadi itu ada mahasiswa cowok yang mau tepuk pundak kamu, tapi malah di cegah sama profesor jun, duh ngeri kan !!"
"masa sih !" masih belum percaya dengan ucapan intan
"dari yang gue denger nih, tadi gue sempat nanya sama mahasiswa lain yang melihat kejadiannya dari awal, katanya kaki elo itu tiba tiba nendang celananya profesor pas dia lagi jalan tepat di depan elo, bahkan sampai mengotori celananya loh !!"
"lah gue kira tadi yang gue tendang itu kucing !!"
"kucing daei hongkong !!"
"sumpah gue enggak tahu !!"
"hmm rasain tuh, makanya kalo lagi duduk tuh liat liat sekeliling !"
"ya gue mana tau ntan !, orang gue lagi asik merem dengerin musik, gue juga enggak tau kalo profesor tiba-tiba lewat depan gue, makanya gue masih asik tuh goyangin kaki !!"
"salah sendiri ! udah sana cepat ke ruangannya, sebelum profesor jun jadi tambah marah, gara-gara kelamaan nunggu kamu !!"
"ya udah gue cabut dulu !!"
"ya sana buru !!"
"iya !!"
"jangan lupa full senyum ya !!"teriaknya
"oke !!"
dengan terpaksa aku langsung menuju ke ruangan profesor jun, meski aku sangat takut tapi aku harus meminta maaf atas kesalahan yang telah aku buat tadi.
sedikit cerita tentang profesor hajun lee, sebenarnya kedatangan profesor jun ke kampus kami belum lah terbilang cukup lama, dan bahkan masih sekitar dua bulan yang lalu profesor jun datang menjadi dosen pengganti di bahasa asing, karena suatu alasan pak gunawan harus pergi sampai keluar negeri hingga berbulan-bulan lamanya, dan akhirnya pak gun meminta rekannya dari luar negeri untuk mengantikan posisinya sementara waktu di kampus kami, tujuannya tak lain adalah agar para mahasiswa tidak ketinggalan materi.
karena ketegasan sekaligus kejudesannya saat mengajar, membuat dirinya di juluki sebagai dosen killer di kampus kami, lalu dengan tiba-tiba di hari yang cerah ini, disaat aku ingin sekali menikmati indahnya hidupku setelah sekian tahun lamanya aku cukup jenuh dan sangat menderita batin, entah mengapa dan angin apa yang membawaku sampai membuat aku terlibat masalah dengan dosen killer yang satu ini.
sesampainya aku di depan pintu ruangan, aku sempatkan kan untuk menarik nafas dalam dalam, tak lupa aku sambil mengucapkan basmalah sebelum masuk ke kandang singa, agar aku cukup berani untuk menghadapi singa afrika yang satu ini.
saat ku buka pintu aku melihat profesor jun sedang fokus dengan beberapa lembar dokumen di atas mejanya, bahkan dia tak menghiraukan kedatanganku yang sudah duduk tepat di depan mejanya, seolah aku ini hanyalah seekor semut yang tak nampak di kedua matanya, dia masih saja terus membolak balikkan dokumen tanpa memperdulikan kedatanganku yang sudah duduk sambil terus menatapnya.
"excuse me prof ! " ucapku
masih belum mendapat respon yang baik.
"I'm here to apologize about what happened at the park ! "
*saya ke sini mau minta maaf soal kejadian yang tadi di taman" ujar ku
seolah aku ini sedang bicara dengan tembok yang sangat tebal, sedikitpun dia tidak menatap ku.
"I am very grateful if you will forgive me ! "
*saya sangat berterima kasih sekali kalau sekiranya anda mau memaafkan saya !
masih dengan respon yang sama
"then I'll excuse myself, Prof ! "
*kalau begitu saya permisi dulu prof
"wait ! can repeat one more time !"ucapnya
*tunggu ! bisa ulangi sekali lagi !
aku tidak jadi menarik gagang pintu lalu aku segera membalikan badanku, namun bukannya takut dan gemetaran, aku justru terpesona dengan dosen killer yang satu ini.
dalam sekejap penampilannya nampak sangat maskulin, ketika dirinya melepas sebuah kacamata baca yang ia kenakan tadi, lalu dia pun juga membuka sedikit kancing kemejanya di bagian atas dan kedua lengannya, tak lupa dia juga menarik lengan bajunya sehingga tampaklah otot-otot di tangannya yang membuatku semakin terpesona dengan ketampanannya.
kulitnya yang putih dan wajahnya yang tampan membuatku sampai tak sadarkan diri, dan ternyata sedari tadi mulutku masih menganga sambil memperhatikan postur tubuhnya yang nampak kekar itu.
"are yau deaf !!?" bentaknya
"apa kamu tuli !!""
seketika angan-angan ku langsung buyar begitu mendengar ucapnya yang terdengar nyesek di telinga ku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments