Pulang

tubuh ku kembali menggigil dan kakiku mendadak sangat lemas, rasanya aku tidak kuat meski cuma untuk berdiri tegap.

entah mengapa semenjak kecelakaan itu sindrom ini sangat sulit sekali untuk kendalikan ataupun aku hilangkan, seolah ruangan gelap, hujan bersamaan gemuruh suara petir menyambar adalah perpaduan yang paling tidak aku sukai, aku sendiri juga tidak tahu kenapa aku bisa sampai membenci kedua hal itu, ketika aku terpaksa harus bertahan berada di keadaan tersebut, tubuhku dengan sendirinya akan langsung menggigil hebat. saat aku sedang berusaha untuk melawan rasa ketakutan ini dan hendak berjalan ke luar, mendadak kakiku hilang rasa dalam sekejap, seolah bagaikan tak bertulang.

"eh hati hati mbak !" ujar salah satu petugas yang memegangi ku saat aku hendak terjatuh

"iya makasih mas !"

"apa anda baik baik saja ?, butuh bantuan ?"

"dia baik baik saja, biarkan saya saja yang memapahnya ! " ucap profesor menyela pembicaraan

"oh baik lah !" ucap petugas tadi

"sini saya bantu ! " ucap profesor kemudian memeluk pinggangku dengan erat.

"enggak perlu prof, saya bisa sendiri kok !"

tanpa basa basi profesor langsung membopong tubuh saya dan berjalan menuju ke luar kampus.

"prof turunkan saya ! " teriakku

"bisa diam tidak !, kamu jadi tambah berat kalau gerak gerak terus !"

"saya mau di bawa kemana ?"

"ke rumah sakit !"

"apa !!, enggak mau !"

"cuma sebentar !, setelah itu kalau kamu mau pulang sendiri juga terserah !, saya tidak akan peduli lagi !"

"stop !! " teriakku kencang

"kenapa lagi sih !?"

"di luar masih hujan, dan lagi, juga sangat gelap !" ucap ku sedikit takut

"kenapa ?!, kamu takut ?!, kamu mau menunggu hujan ini reda ?, mau sampai pagi kamu menginap di kampus ?! " ucapnya memarahiku

aku hanya bisa diam membisu, aku tau kalau aku memang sudah salah dan telah merepotkan profesor jun, tapi aku juga tidak mau kalau aku harus menerima bantuannya lagi kali ini.

"kalau kamu takut ! peluk tubuh saya dan pejamkan saja kedua matamu ! " ucap profesor

dan saat itu juga profesor langsung berjalan menerjang derasnya hujan sambil menggendong tubuh ku menuju ke mobilnya, aku pun menuruti perkataan dari profesor jun, ku tutup mata ini sambil memeluk erat tubuh profesor yang sudah terasa basah kuyup karena derasnya terpaan air hujan.

"prof saya mau pulang saja, saya enggak apa apa kok ?! "

profesor jun hanya diam saja sambil mengibas mengibaskan bajunya yang sudah basa kuyup.

"ah.. profesor mau apa ?! " teriak ku saat melihat profesor melepas kemejanya

"baju saya basah, kamu lihat sendiri kan !"

"kenapa harus di dalam mobil ! " ucapku sambil menutup kedua mataku

"suka suka saya lah, mobil juga mobil saya !"

"ya bener juga sih, tapi kan kenapa harus di depan saya ! "

"terserah saya ! " jawabnya cuek

"dasar dosen nyebelin !! " gerutu ku dalam hati.

"mau sampai kapan kamu merem gitu !"

saat aku membuka mata, profesor justru tengah telanjang dada, dan dia sedang duduk tepat di samping ku pula

"kenapa malah enggak pakai baju !" ucapku kembali menutup mataku

"nggak usah sok sok alim, tadi juga udah puas raba raba dada saya kan ?"

rambut yang basah dan sedikit berantakan karena terkena hujan, dan juga tubuh yang sixpack membuat hati ini berdebar dan melemahkan iman ku didalam dada.

"kamu mikir apaan si miranda, sadar !! sadar !! dia itu dosen kamu !" gumam ku dalam hati

aku sangat benci dengan pola pikir ku saat ini, kenapa aku harus mengakuinya kalau dia adalah dosen tertampan yang pernah aku jumpai selama ini.

"kamu kenapa ?! "tanya profesor keheranan ketika melihat ku menampar wajah ku sendiri

"nyamuk ! "

"nyamuk ? masa sih ?"ucapnya tidak percaya

mendengar ada nyamuk di dalam mobilnya dia segera menyemprotkan pengharum mobil untuk mengusir nyamuk.

" astaghfirullah .. ya allah !"ucap ku kaget begitu badan profesor mendekat di wajahku

"kenapa ?"

"tolong jangan dekat dekat prof !"

"kenapa ? bau ya ?"

"enggak .. itu terlalu dekat tadi !" ucap ku sedikit malu

sesampainya di rumah sakit aku sedikit bingung karena ternyata yang di maksud profesor bukanlah rumah sakit pada umumnya, melainkan rumah sakit khusus psikolog.

"prof kenapa saya di bawa kesini !? "

"saya mau memastikan, kalau tadi kamu beneran kena sindrom itu apa tidak, atau kamu itu cuma pura pura ?!"

"beneran prof masa saya bohongan si ?! "ucap ku kesal

"siapa tau saja tadi kamu sandiwara, buktinya sekarang kamu sudah bisa jalan sendiri nih !, saya jadi makin curiga jangan jangan tadi kamu cuma modus ya ?!"

"sumpah prof saya enggak bohong, dan ini nggak lucu sama sekali ?!"

"yang kamu lakukan ke saya juga tidak lucu tadi !, dan kalau saya mau saya bisa menuntut kamu atas kasus tindakan pelecehan !! "

"apa !!"teriak ku

"oke saya mengaku salah! saya minta maaf sama profesor dengan sangat sungguh sungguh dari lubuk hati saya yang paling dalam, sekali lagi saya minta maaf atas perbuatan saya yang tidak senonoh tadi !"

"oke saya maaf kan, tapi saya juga masih butuh pembuktian !"

"pembuktian apa lagi prof !"

"masuk ! ikut saya ke dalam sekarang !"

"enggak !!, sekarang sudah malam saya harus pulang !!"

"oke kalau gitu kita pulang !"

"hah serius prof !! "ucap ku tidak percaya

"iya !!, tapi besok saya akan menagih janji saya dan kalau kamu tidak mau saya tidak akan pernah meluluskan kamu !! "ancamnya

"kok gitu si prof, ini namanya pemaksaan !"

"saya tidak memaksa dan saya punyak hak untuk diri saya !, karena kamu sudah melecehkan saya tadi, jadi saya butuh pembuktian !, dan kalau kamu tidak mau juga! saya akan laporkan kamu ke polisi !, mau kamu di penjara !! "

"enggak !! "

"bagus, makanya nurut sama saya !!"

"bukan itu masalahnya, sejujurnya aku takut untuk masuk ke sana karena biayanya pasti akan mahal, profesor mana tau kalau saya lagi hemat !! " gerutu ku dalam hati.

beberapa menit kemudian akhirnya kami sampai juga di depan rumah ku.

"stop ! berhenti di sini saja prof !"

"di sini ?"

"iya !"

"rumah kamu yang mana ? " tanya profesor

"itu rumah saya ! " jawabku sembari menunjuk ke sebuah bangunan rumah bertingkat.

"kenapa lampunya masih menyala semua, apa orang tua mu masih menunggu kamu pulang ! "

"enggak !, lampunya memang sengaja di biarkan menyala ! "jelas ku

"kalau gitu terima kasih prof, saya masuk dulu !"ucap ku

saat aku sedang membungkuk memberi salam, tiba tiba aku melibat sekelebat bayangan profesor berjalan melewati ku.

" loh profesor ngapain ikut turun !"tanya ku heran

"sebagai dosen yang baik saya harus minta maaf ke orang tua kamu, karena saya juga harus menjelaskan kejadian tadi saat kita berdua terjebak di lift !"

"enggak perlu prof !"

"kenapa enggak perlu ?"

"karena saya cuma tinggal bertiga dengan kedua adik saya, orang tua saya sudah sangat lama meninggal !!"

"maaf saya tidak bermaksud !!"

"iya enggak apa apa kok prof !"

"kalau gitu saya akan mewakili kamu, untuk berbicara dengan adik mu !"

"enggak usah ! " teriak ku sambil mengejar profesor jun yang sudah berjalan mendahuluiku

dan beberapa saat kemudian suasana semakin menjadi kacau, karena di rumah ku mendadak ada intan yang ternyata sedari tadi menemani juna dan jenni saat aku belum kunjung pulang ke rumah.

"jadi kenapa ada intan di rumah kamu ! "tanya profesor kepadaku

"saya temen dekatnya miranda prof, saya juga sudah seperti kakak miranda sekaligus sebagai keluarganya !"

"oke kalau begitu saya mau bicara dengan adiknya !" ucap profesor

"mereka sedang belajar di kamar sekarang !"

"sekarang sudah jam 10 malam tidak baik untuk terus belajar, suruh mereka menemui saya ! " ucap profesor ngotot

"tidak mau, kalau profesor mau bicara, saya bisa mewakili mereka ! " jawab intan yang tidak kalah ngototnya.

Episodes
1 Janji
2 bioskop
3 Gagal total
4 Kemalangan
5 Maksud dan niat terselubung
6 Kecewa
7 Tipu muslihat
8 Dokumen perjanjian
9 LAURA
10 Dosen killer
11 Mempesona
12 Terjebak
13 Sindrom
14 Pulang
15 Terngiang-ngiang
16 Firasat Buruk
17 Hampir Saja
18 Kejadian Tak Terduga
19 Kesempatan Dalam Kesempitan
20 Berubah
21 Hilang Kepercayaan
22 Penculikan
23 Pasrah
24 perpisahan
25 Rumah nenek
26 Perasaan Mengganjal
27 Serangan mendadak
28 Pernyataan Yang Menyakitkan
29 Merelakan
30 Pembatalan Perjanjian
31 Mengungkapkan
32 Terlepas dari Belenggu
33 Pitutur Nenek
34 Tercurahkan
35 Mengungkit
36 Bertemu Kembali
37 Mengulang Rasa
38 Siapa yang di belakang
39 Pencarian l
40 pencarian ll
41 Apakah ini mimpi ?
42 Ternodai
43 Tertangkap Basah
44 Bermalam dengannya
45 Kepergian nenek
46 Rindu
47 Mengungkapkan Isi Hati
48 Mencintaimu Dalam Diam
49 Pulang Untuk Pergi
50 OTW Menikah Denganmu
51 SAH
52 Masa Berkabung
53 Debaran yang tertunda
54 coba mencoba
55 Teman baru
56 Alasan
57 kendala
58 Noda kopi
59 Rapat yang Meresahkan
60 Senjata Makan Tuan
61 Cup teh
62 Restoran Cina
63 Ambigu
64 Pertemuan
65 Teh hijau
66 Tiga Lembar Foto
67 Mode teman
68 Tamu Tak di undang
69 Dua Garis
70 Obat Herbal
71 shilla seoul
72 Pasta
73 Tersesat atau di sesatkan
74 Mr. R
75 kantin
76 Mading
77 Renggang
78 Tak Cukup Sampai Disini
79 Mimpi Yang Seperti Nyata
80 Kecurigaan
81 Bertemu Kembali
82 mencari tahu
83 Teka Teki
84 Hilang Rasa
85 Ujung Kesabaran
86 Sandwich
87 Dipermalukan
88 Hold me
89 deal or not deal
90 Malaikat Penolong
91 Tabiat Tidur
92 Ketok Palu
93 Mudik
94 Obrolan basa basi
95 Kota Tujuan
96 Dimana Mr.R
97 Jeon
98 7:00 pm
99 Rindu tak terobati
100 Main Belakang
101 Surprise
102 Empat Mata
103 Perkenalan kedua
104 Trap
105 Membuka Mata
106 menjengkelkan
107 Susu pisang
108 Harapan
109 Jamu gendong
110 Dia
111 Email
112 Gelato
113 sepucuk surat
114 lost memory
115 Bertukar informasi
116 Kerja sama
117 Terkuak
118 Terselesaikan
119 mengakhiri
120 Tiga Hati
121 Bunyi dalam sunyi
122 Pose di pantai
123 Malaikat kecil
124 Siapa dia
125 Setengah terjawab
126 Pojangmacha
127 Undangan dimuka
128 Melihat ketulusan
129 keegoisan
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Janji
2
bioskop
3
Gagal total
4
Kemalangan
5
Maksud dan niat terselubung
6
Kecewa
7
Tipu muslihat
8
Dokumen perjanjian
9
LAURA
10
Dosen killer
11
Mempesona
12
Terjebak
13
Sindrom
14
Pulang
15
Terngiang-ngiang
16
Firasat Buruk
17
Hampir Saja
18
Kejadian Tak Terduga
19
Kesempatan Dalam Kesempitan
20
Berubah
21
Hilang Kepercayaan
22
Penculikan
23
Pasrah
24
perpisahan
25
Rumah nenek
26
Perasaan Mengganjal
27
Serangan mendadak
28
Pernyataan Yang Menyakitkan
29
Merelakan
30
Pembatalan Perjanjian
31
Mengungkapkan
32
Terlepas dari Belenggu
33
Pitutur Nenek
34
Tercurahkan
35
Mengungkit
36
Bertemu Kembali
37
Mengulang Rasa
38
Siapa yang di belakang
39
Pencarian l
40
pencarian ll
41
Apakah ini mimpi ?
42
Ternodai
43
Tertangkap Basah
44
Bermalam dengannya
45
Kepergian nenek
46
Rindu
47
Mengungkapkan Isi Hati
48
Mencintaimu Dalam Diam
49
Pulang Untuk Pergi
50
OTW Menikah Denganmu
51
SAH
52
Masa Berkabung
53
Debaran yang tertunda
54
coba mencoba
55
Teman baru
56
Alasan
57
kendala
58
Noda kopi
59
Rapat yang Meresahkan
60
Senjata Makan Tuan
61
Cup teh
62
Restoran Cina
63
Ambigu
64
Pertemuan
65
Teh hijau
66
Tiga Lembar Foto
67
Mode teman
68
Tamu Tak di undang
69
Dua Garis
70
Obat Herbal
71
shilla seoul
72
Pasta
73
Tersesat atau di sesatkan
74
Mr. R
75
kantin
76
Mading
77
Renggang
78
Tak Cukup Sampai Disini
79
Mimpi Yang Seperti Nyata
80
Kecurigaan
81
Bertemu Kembali
82
mencari tahu
83
Teka Teki
84
Hilang Rasa
85
Ujung Kesabaran
86
Sandwich
87
Dipermalukan
88
Hold me
89
deal or not deal
90
Malaikat Penolong
91
Tabiat Tidur
92
Ketok Palu
93
Mudik
94
Obrolan basa basi
95
Kota Tujuan
96
Dimana Mr.R
97
Jeon
98
7:00 pm
99
Rindu tak terobati
100
Main Belakang
101
Surprise
102
Empat Mata
103
Perkenalan kedua
104
Trap
105
Membuka Mata
106
menjengkelkan
107
Susu pisang
108
Harapan
109
Jamu gendong
110
Dia
111
Email
112
Gelato
113
sepucuk surat
114
lost memory
115
Bertukar informasi
116
Kerja sama
117
Terkuak
118
Terselesaikan
119
mengakhiri
120
Tiga Hati
121
Bunyi dalam sunyi
122
Pose di pantai
123
Malaikat kecil
124
Siapa dia
125
Setengah terjawab
126
Pojangmacha
127
Undangan dimuka
128
Melihat ketulusan
129
keegoisan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!