Kakak Kandung

...♥️♥️Hallo.. Hallo.. Guys.. !!! Salam sehat dimanapun kalian berada.. !!!♥️♥️...

...🌹🌹Mari kita lanjut baca cerita ini yah, Kakak, Mas, Ibu-ibu dan Bapak-bapak semuanya. Kalau suka dilanjutkan yah. Jangan lupa Like, Vote, Komentar, Favorite juga biar engga ketinggalan Upnya, boleh kalau ada hadiah ☕♥️🌹 dan hadiah tips lainnya. Terima kasih....

🥰🥰Happy Reading🥰🥰

Kali ini David mengeluarkan suaranya, meski terbata-bata. Isak tangisnyapun sudah mulai terdengar, hingga Laura dan Mithapun seketika menatapnya. Jenifer yang tepat berada disampingnyapun ikut menoleh dan menatapnya.

"M.. mitha, kamu jangan merasa bersalah, semua salah pria itu. Pria itu yang tidak punya nyali untuk mengatakan kebenaran, pria yang lemah dalam urusan percintaan dan pria yang tidak berdaya dalam mengungkapkan isi hati yang sebenarnya." Ungkap David perihal pria yang merupakan kakak kandungnya sendiri.

"A.. apa maksud kamu, Vid? Kamu benar-benar sangat mengenalnya? Berarti benarkan pria itu saudaramu, Vid? Katakan Vid.. hikkz.. hikkz.." Tanya Mitha menangis lirih dengan bibir begetar menahan sesak didadanya. Dirinya ikut merasa bersalah, meski yang dilakukannya tanpa sengaja.

"I.. iya, Tha. Pria itu saudaraku. Lebih tepatnya lagi, pria itu kakak kandungku dan juga Jenifer, hikkz.. hikzz.." Ungkap David dengan gemetar dan menangis sejadi-jadinya.

"Deg.." Jantung Laura dan Mitha, seketika berdebar-debar. Teramat sakit saat mendengar kenyataan, jika pria itu kakak kandung dari sahabatnya sendiri.

"What..? Shiit.. breng sek kamu, Vid! Kenapa tidak kamu katakan dari awal, Vid? Kamu kejam Vid.. kejam.. hikkz.. hikkz..." Maki Laura mengeluarkan semua rasa bencinya kepada pria itu melalui David sahabatnya, yang merupakan adik kandung dari pria itu sendiri.

Laura memukul bahu dan dada David dengan sekuat tenaganya, seraya menangis meraung-raung dan menarik baju yang dikenakan David, lalu meremasnya dengan kesal.

"M.. maafkan aku Ra, maafkan aku. Maafkan aku atas kesalahan kakak kandungku. Kakakku ingin bertanggung jawab, dengan semua yang sudah diperbuatnya. Aku mohon, kamu bisa memaafkan kesalahan kakakku, Ra. Hikkz.. hikkzz.." Ucap David lirih masih dengan isak tangisnya.

Mitha hanya bisa menangis dan membekap mulutnya sendiri, menggunakan kedua tangannya. Dirinya tidak menyangka dan shock mendengar kenyataan yang sesungguhnya.

"Pukul saja aku, Ra. Pukul aku sepuasmu, Ra. Maki aku dan hajar aku, jika hatimu bisa lebih tenang dan puas." Kata David menahan sakit, atas pukulan tangan Laura bertubi-tubi tepat dibahu dan dadanya. Kemudian, Davidpun memeluk Laura dengan begitu pilu.

Setelah puas Laura memukul bahu dan dada David, juga meremas bajunya. Diapun akhirnya seketika pingsan, tergulai lemah dipelukkan David sahabatnya.

Sejenak keadaan mulai hening, tidak ada suara makian dan tangisan yang keluar dari bibir Laura. Rupanya mereka baru menyadari, jika Laura itu pingsan.

"Ra.. Laura.. Laura.. ! Bangun Ra.. bangun Ra.., hikkz.. hikzz.." Teriak Mitha dengan tangis histeris, mengguncangkan tubuh Laura dengan kencang.

David lantas bangkit dan mengangkat tubuh Laura, lalu menurunkannya diatas kasurnya.

Jeniferpun ikut membantu untuk mencari obat atau minyak angin apapun itu, agar Laura kembali sadar dari pingsannya.

"Kak Mitha, tolong katakan apa disini ada obat atau minyak angin untuk dihirup oleh kak Laura, agar lekas bangun dari pingsannya?" Tanya Jenifer seraya mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan.

"Minyak anginnya, ada di dalam laci meja rias itu." Ucap Mitha dengan jari telunjuknya, menunjuk kearah laci itu berada.

"Iya, kak." Ucap Jenifer singkat, lalu berjalan kearah laci tersebut dan membukanya.

Minyak angin sudah ditangan Jenifer, lalu diapun menempelkannya dihidung Laura, agar Laura bisa menghirup bau dari minyak angin tersebut. Selain itu, Jeniferpun membalur telapak kaki Laura yang terasa dingin dengan minyak angin tersebut.

Mitha dan David, hanya melihat apa yang sedang dilakukan Jenifer kepada Laura yang sedang pingsan.

"Kak Mitha, tolong ambilkan air hangat untuk kak Laura, jika nanti bangun dari pingsannya." Pinta Jenifer santun.

"Iya." Ucap Mitha singkat, padahal hatinya masih kesal dan marah kepada kedua kakak beradik itu yang merupakan adik dari pria breng sek itu, pikirnya. Namun, dia masih bisa menuruti permintaan Jenifer, untuk sahabatnya juga.

Setelah beberapa menit, akhirnya Laura terbangun dari pingsannya. Dia mulai membuka matanya perlahan dan memegang kepalanya yang terasa sedikit pening.

"M.. mitha, tolong aku Tha. Tolong usir mereka Tha. Aku tidak ingin melihat David dan adiknya, berada di sini lagi. Pergi kalian... hikkzz.. hikkzz... pergi... !" Teriak Laura mengusir David dan Mitha dengan menahan sesak di dadanya.

Namun David dan Jenifer tetap bergeming, mereka tidak ingin meninggalkan Laura dan Mitha dengan keadaan seperti ini.

"Please Ra, jangan usir kami. Kami ingin kamu jadi kakak ipar kami, menikahlah dengan kak Sebastian." Ucap David lirih dan memohon, seraya menangkup kedua tangannya didepan dadanya sendiri.

Mitha lantas memeluk tubuh Laura dengan lembut, dia menenangkan Laura dengan kata-kata semangat. "Ra.. kamu harus kuat, kamu harus semangat dan kamu harus bisa mengatasi semua ini." Ucap Mitha tegar.

David dan Jenifer masih berusaha, untuk meyakinkan Laura agar mau menikah dengan Sebastian kakaknya mereka.

"Vid.. apa kamu masih akan terus disini, hah..? Lebih baik kalian tinggalkan kami berdua, kami butuh menenangkan diri. Laura butuh istirahat dan berpikir jernih. Tolong kamu pikirkan mental Laura, Vid. Aku juga shock pria itu kakak kandung kamu, Vid. Tapi, aku tidak bisa memaafkan kakakmu begitu saja, meski dengan alasan apapun." Ujar Mitha panjang lebar.

"Tapi, Tha..." Ucap David terhenti saat Laura menyela ucapannya.

"Cukup.. Vid! Aku akan menuntut kakakmu untuk masuk penjara, atas tindakan pemerkosaan terhadapku. Hikkzz.. hikzz... " Pekik Laura dengan wajah tidak bersahabat, seraya menangis kembali.

"Deg.." Jantung David dan Jenifer sungguh berdentum hebat, rasa sakit saat mendengar kakak kandungnya akan dijebloskan kedalam penjara.

Mithapun ikut terkejut dengan apa yang dikatakan Laura, sungguh diluar dugaannya.

"Apa kamu sungguh-sungguh, Ra? Pria itu adalah kakak David, sahabat kita. Apa kamu yakin bisa melakukannya? Bagaimana kalau nanti kamu hamil, Ra?" Pertanyaan Mitha yang tiba-tiba meluncur begitu saja.

Mitha takut, apa yang ada dipikirannya akan menjadi kenyataan. Mendengar cerita Laura yang sudah diperkosa oleh pria itu, lalu dia sudah menanamkan benihnya di dalam rahimnya. Mitha takut sahabatnya sampai hamil tanpa suami, meski kemungkinan hamil sangat kecil karena hanya melakukan sekali saja. Tapi, siapa yang bisa menentang kehendak Tuhan, jika Laura mengandung benih dari pria tersebut.

"Deg.." Kali ini jantung ketiga orang itu benar-benar dibuat terkejut dengan pernyataan Mitha.

...♥️♥️🌹🌹🍒🍒♥️♥️♥️...

Jangan lupa kasih like dan komentarnya yah, biar Autor semangat up date lagi. Apa lagi bunga dan kopinya mau banget! Terima kasih yah Readers yang baik hati.

--BERSAMBUNG--

Terpopuler

Comments

Setia

Setia

keputusan yg sulit

2022-08-30

0

Puput Assyfa

Puput Assyfa

Laura bagai disambar petir disiang bolong harus menerima kenyataan yg pahit,ikut dag dig dug juga klo kejadian malam itu akan menumbuhkan cebong dirahim Laura mau tak mau harus menerima Sebastian sebgai bapaknya.

2022-08-08

1

Puput Assyfa

Puput Assyfa

wajar lah Laura bilang seperti itu ingin melaporkan Sebastian kepolisi karena diposisi Laura itu bener2 berat, walaupun Sebastian ingin bertanggung jawab tp gk semudah itu menaklukkan hati yg sudah dihancurkan dengan sengaja.

2022-08-08

1

lihat semua
Episodes
1 Terampasnya Kesucian
2 Sebastian Maha Putra
3 Keinginan Sebastian
4 Laura Pingsan
5 Trauma
6 Gadis Ular
7 Sakit Hati
8 Semangat Laura Casandra
9 Terungkapnya Fakta
10 Rasa Tidak Nyaman
11 Sisi Lain Laura
12 Mengantar Pulang
13 Jangan Bermain Api
14 Fakta Menyakitkan
15 Pertemuan Tiga Saudara
16 Mempertanggungjawabkan Perbuatannya
17 Menemui Laura dan Mitha
18 Pengagum Rahasia
19 Alasan Di Balik Tragedi
20 Kakak Kandung
21 Bertemu Langsung
22 Penyakit Laura
23 Mengungkap Cerita
24 Nama Baik Mereka
25 Meyakinkan Laura
26 Selamanya Sahabat
27 Bagaikan Pangeran Berkuda
28 Makan Direstoran Sebastian
29 Salah Bicara
30 Fakta Mengejutkan
31 Perdebatan Sengit
32 Cemas Dan Khawatir
33 Menjenguk Teresia
34 Percintaan Yang Terhenti
35 Mengunjungi Lucky
36 Tanda Bukti
37 Api Cemburu
38 Menghilangkan Trauma
39 Putus
40 Pantai
41 Atas Nama Sahabat
42 Mantan SMA
43 Restu Sofyan Maha Putra
44 Menjemput Laura
45 Ada Pertemuan Ada Perpisahan
46 Bertemu Mengungkap Fakta
47 Kembali Pulang
48 Nonton Film
49 Meminta Imbalan
50 Penyambutan Calon Menantu
51 Makan Malam Yang Hangat
52 Mendatangi KUA
53 Kedatangan David
54 Merasa Memiliki
55 Izin Sakit
56 Kedua Calon Menantu
57 Mimpi
58 Pernikahan
59 Aksi Balas Dendam
60 Pahlawan
61 Berdansa
62 Sabotase
63 Bukti CCTV
64 Misi Sebastian Dan David
65 Dalang Penculikkan Laura
66 Mencari Cela
67 Mengikuti Jejak
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Terampasnya Kesucian
2
Sebastian Maha Putra
3
Keinginan Sebastian
4
Laura Pingsan
5
Trauma
6
Gadis Ular
7
Sakit Hati
8
Semangat Laura Casandra
9
Terungkapnya Fakta
10
Rasa Tidak Nyaman
11
Sisi Lain Laura
12
Mengantar Pulang
13
Jangan Bermain Api
14
Fakta Menyakitkan
15
Pertemuan Tiga Saudara
16
Mempertanggungjawabkan Perbuatannya
17
Menemui Laura dan Mitha
18
Pengagum Rahasia
19
Alasan Di Balik Tragedi
20
Kakak Kandung
21
Bertemu Langsung
22
Penyakit Laura
23
Mengungkap Cerita
24
Nama Baik Mereka
25
Meyakinkan Laura
26
Selamanya Sahabat
27
Bagaikan Pangeran Berkuda
28
Makan Direstoran Sebastian
29
Salah Bicara
30
Fakta Mengejutkan
31
Perdebatan Sengit
32
Cemas Dan Khawatir
33
Menjenguk Teresia
34
Percintaan Yang Terhenti
35
Mengunjungi Lucky
36
Tanda Bukti
37
Api Cemburu
38
Menghilangkan Trauma
39
Putus
40
Pantai
41
Atas Nama Sahabat
42
Mantan SMA
43
Restu Sofyan Maha Putra
44
Menjemput Laura
45
Ada Pertemuan Ada Perpisahan
46
Bertemu Mengungkap Fakta
47
Kembali Pulang
48
Nonton Film
49
Meminta Imbalan
50
Penyambutan Calon Menantu
51
Makan Malam Yang Hangat
52
Mendatangi KUA
53
Kedatangan David
54
Merasa Memiliki
55
Izin Sakit
56
Kedua Calon Menantu
57
Mimpi
58
Pernikahan
59
Aksi Balas Dendam
60
Pahlawan
61
Berdansa
62
Sabotase
63
Bukti CCTV
64
Misi Sebastian Dan David
65
Dalang Penculikkan Laura
66
Mencari Cela
67
Mengikuti Jejak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!