Pertemuan Tiga Saudara

...♥️♥️Hallo.. Hallo.. Guys.. !!! Salam sehat dimanapun kalian berada.. !!!♥️♥️...

...🌹🌹Mari kita lanjut baca cerita ini yah, Kakak, Mas, Ibu-ibu dan Bapak-bapak semuanya. Kalau suka dilanjutkan yah. Jangan lupa Like, Vote, Komentar, Favorite juga biar engga ketinggalan Upnya, boleh kalau ada hadiah ☕♥️🌹 dan hadiah tips lainnya. Terima kasih....

🥰🥰Happy Reading🥰🥰

David menunggu kakaknya datang ke restorannya. Dia ingin meminta pertanggung jawaban kakaknya, untuk menikahi Laura sahabatnya.

"Asisten Andre.. kira-kira, kakak saya jam berapa biasanya datang?" Tanya David, yang sudah tidak sabar untuk bertemu dengan kakaknya.

"Biasyanya sih jam segini sudah datang, Tuan. Tapi, kadang-kadang suka telat juga."

"Coba kamu hubungi dia, masuk kerja atau tidak?"

"Iya.. Tuan." Sahut Andre, dirinyapun bergegas mengeluarkan ponselnya dari saku bajunya, lalu mencari kontak nomor ponsel Sebastian.

"Tuut.. tuut.. tuut.." Bunyi panggilan tersambung. Namun, sampai ketiga kali Andre menelpon, ponselnya tidak diangkat sama sekali.

"Engga diangkat, Tuan. Sepertinya, Tuan Sebastian masih dalam perjalanan." Ujar Andre menjelaskan ponselnya yang tidak kunjung ada jawaban.

"Iya sudah, biar aku saja yang telpon kak Sebastian." Ucap David, lalu mengambil ponselnya dari dalam tasnya.

David menggelengkan kepalanya, karena dirinyapun sama halnya, tidak ada jawaban dari Sebastian.

"Bagaimana, Tuan? Tidak ada jawaban juga, Tuan? Mungkin sedang di jalan dan pokus menyetir mobilnya, Tuan."

"Mungkin." Ucap David pasrah dengan menggidikan bahunya pelan.

*******

Sebastian dan Jenifer berada dalam satu mobil, menuju restorannya. Perjalanan mereka, memakan waktu hampir 30 menit saja. Jarak tempuh kediaman mereka, dengan restoran tidak terlalu jauh.

Jenifer sengaja ikut datang bersama Sebastian kerestorannya, untuk berakting menemui Laura Casandra yang sudah mencuri hati kakaknya. Hingga nekat ingin menikahinya meski dengan jalan yang tidak pantas dilakukan. Namun, nasi sudah menjadi bubur, apalah daya, asalkan ada niat baik Sebastian untuk bertanggung jawab akan kesalahan yang sudah dia perbuat.

Sebastian memarkirkan mobilnya tepat disamping mobil David, yang sangat dia hapal warna, merk dan plat nomor mobilnya.

Begitu juga dengan Jenifer, dirinya mengenal betul mobil kakaknya David yang sedang terparkir disamping mobil mereka.

"Tunggu kak! Bukankah itu mobil kak David?" Tanya Jenifer memastikan.

"Iya.. sepertinya begitu, dik." Sahut Sebastian cepat.

"Tapi, tumben kak David ke sini? Apakah kak David sering kesini kak?" Tanya Jenifer merasa aneh. Setahu Jenifer, kakaknya yang satu itu paling jarang datang kerestoran kakaknya sendiri.

"Jarang dik, mungkin mau makan gratis kali, dik. He.. he.. he.." Gurau Sebastian terkekeh.

"Aish.. kakak, memangnya kak David semiskin itu? Hingga mencari makan gratisan, he.. he.. he.." Ujar Jenifer terkekeh.

"Ha.. ha.. ha.. bercanda dik!" Sebastian tertawa dengan adiknya yang polos.

Sebastian dan Jenifer turun dari mobilnya, lalu masuk kedalam restoran miliknya yang begitu besar, luas, bersih. dan rapih.

Semua karyawan restoran, tidak banyak yang tahu dengan status Sebastian sebagai pemilik restoran. Dirinya memang tidak ingin mempublikasikannya kepada banyak orang, terlebih lagi karyawannya sendiri.

Hanya beberapa karyawan saja yang tahu tentang statusnya, selain Asisten Andre. Seperti Resepsionis, Manager dan Leader saja. Menurutnya, cukup mereka bertiga saja yang tahu.

Sebastian datang layaknya seorang costumer, yang mau memesan makanan ataupun sebagai kolega bisnis restoran tersebut.

"Kamu tunggu disini atau ikut ke ruangan kakak?" Tanya Sebastian berbisik kepada Jenifer.

"Ikut keruangan kakak saja deh." Sahut Jenifer pelan.

Manager Rangga menghampiri Sebastian dan Jenifer, diapun menyapa dengan sangat ramah. "Selamat sore Tuan muda dan Nona muda, ada yang bisa saya bantu?" Tanya Manager Rangga santun dengan tersenyum hangat.

"Tampan sekali wajahnya, senyumnya begitu menawan. Ooh.. bibirnyapun begitu sexy, tubuhnya gagah dan atletis. Penampilannya begitu keren, rambutnya begitu hitam dan lurus. Sepertinya aku sudah menyukainya." Jenifer bergumam pelan, hanya bibirnya yang terlihat oleh Manager Rangga sedang berbicara. Namun, tatapan matanya begitu menusuk ke jantungnya.

"Sore Rangga, tolong buatkan satu jus jeruk dan satu jus sirsak saja, bawa keruanganku yah." Kata Sebastian ramah.

Rangga dan Jenifer saling menatap dalam, entah mengapa sekarang Jenifer terlihat begitu menggemaskan dimata Rangga. Begitu juga Jenifer begitu tersihir dengan semua yang melekat ditubuh Rangga.

Menyadari ada yang tidak beres dengan adik cantiknya dan Manager tampannya, Sebastian berdehem di depan mereka dengan begitu keras. "Eeeheem.."

Sontak saja keduanya langsung terkejut dan salah tingkah dihadapan Sebastian.

"Saling tatap boleh, tapi jangan lama-lama juga kali. Apa kalian tidak malu, dilihat pengunjung yang lain, heum..?" Tanya Sebastian yang sukses membuat keduanya tersipu malu.

"Iya kak.. iih sudah jangan mengomel." Ucap Jenifer menghentikan kakaknya agar tidak mengomel.

"Iya.. iya, apa kamu tadi mendengar saya mengatakan apa, Rangga?" Tanya Sebastian dengan tersenyum menyeringai.

"He.. he.. he.. maaf Tuan muda, tolong ulangi lagi. Maafkan saya, tadi saya tidak mendengarkan ucapan Tuan muda." Rangga terkekeh menahan malu dan menyesali atas kebodohannya.

"Rangga.. Rangga, begini ini kalau sudah terpesona dengan kecantikan wajah adik saya, semuanya pekerjaan tidak ada yang beres. Lain kali kalau ke restoran ini, kamu pakai masker saja, dik." Ujar Sebastian seraya menggelengkan kepalanya pelan.

Sontak saja Jenifer membulatkan matanya kearah kakaknya, saat mendengar ucapannya. Jenifer mencibir dan mencebik sebal kepada Sebastian. "Aissh.. kakak lebay dan menyebalkan."

"Maaf Tuan muda!" Ucap Rangga menunduk, tanpa berani menatap keduanya.

"Ha.. ha.. ha.. biasa saja Rangga, saya hanya gurau saja." Sebastian tertawa melihat perubahan sikap Managernya itu.

Rangga tersenyum, kemudian menunduk kembali.

"Jangan menunduk terus Rangga, saya tidak suka kalau orang kepercayaan saya merendah diri. Saya ulangi permintaan saya, kamu dengar baik-baik yah. Satu jus jeruk dan satu jus sirsak, bawa keruangan saya." Ujar Sebastian seraya pergi meninggalkan Rangga ke ruangannya.

"Iya Tuan muda, saya akan segera datang keruangan, Tuan." Ucap Rangga seraya mengangguk kecil.

Jenifer tersenyum, lalu memberikan kartu namanya ketangan Rangga. " Call me, okay!" Ucap Jenifer dengan isyarat, jari tangannya bergaya sedang menelpon di telinganya.

"Iya.. Nona muda." Sahut Rangga malu-malu, lalu menatap Jenifer yang menghilang dikejauhan dan tersenyum melihat kartu nama yang tertera nama pemilik dan nomor ponselnya.

Sebastian membuka ponselnya, dia melihat ada beberapa panggilan diponselnya dari Asisten Andre dan David.

"Ada apa mereka menghubungi saya? Mengapa waktunya sangat berdekatan?" Tanya Sebastian dalam hatinya.

Sebastian langsung menghubungi Asisten Andre terlebih dahulu, sebelum menghubungi adiknya David.

"Tut.. tuut.." Bunyi telpon tersambung.

"H... hallo T.. tuan S.. sebastian, apakah Tuan S.. sebastian sudah sampai di ruangan?" Tanya Asisten Andre sedikit gugup, dirinya takut kena marah atau akan dipecat, jika Sebastian murka dengan apa yang sudah dia bongkar rahasianya.

"Kamu kenapa gugup begitu, Asisten Andre? Saya sudah ada diruangan, tolong kamu datang keruangan saya, sekarang!"

"I.. iya Tuan Sebastian." Ucap Andre masih gugup.

David dan Andrepun datang, untuk menemui Sebastian yang ada diruangannya. Tanpa disangka, David melihat adiknya Jenifer juga ada diruangan yang sama dengan kakaknya.

"Adik.. kamu ada disini juga, huem?" Tanya David, lalu duduk disamping Jenifer yang sedang memainkan ponselnya.

"Iya kak, apa yang sedang kakak lakukan disini?" Tanya Jenifer penuh selidik.

"Berhubung adik dan kakak sudah ada dihadapanku sekarang, aku mau menanyakan hal ini langsung kepada kak Sebastian. Kapan kak Sebastian akan menikahi Laura Casandra, sahabatku?"

...♥️♥️🌹🌹🍒🍒♥️♥️♥️...

Jangan lupa kasih like dan komentarnya yah, biar Autor semangat up date lagi. Apa lagi bunga dan kopinya mau banget! Terima kasih yah Readers yang baik hati.

--BERSAMBUNG--

Terpopuler

Comments

Setia

Setia

hah ikut maraton nih jantung,,

2022-08-30

1

Febi Febrianto

Febi Febrianto

lbh baik bicarakan langsung
agar permasalahan cpt selesai

2022-08-07

2

💮Aroe🌸

💮Aroe🌸

nah lo, di todong nikah kan😆

2022-08-06

1

lihat semua
Episodes
1 Terampasnya Kesucian
2 Sebastian Maha Putra
3 Keinginan Sebastian
4 Laura Pingsan
5 Trauma
6 Gadis Ular
7 Sakit Hati
8 Semangat Laura Casandra
9 Terungkapnya Fakta
10 Rasa Tidak Nyaman
11 Sisi Lain Laura
12 Mengantar Pulang
13 Jangan Bermain Api
14 Fakta Menyakitkan
15 Pertemuan Tiga Saudara
16 Mempertanggungjawabkan Perbuatannya
17 Menemui Laura dan Mitha
18 Pengagum Rahasia
19 Alasan Di Balik Tragedi
20 Kakak Kandung
21 Bertemu Langsung
22 Penyakit Laura
23 Mengungkap Cerita
24 Nama Baik Mereka
25 Meyakinkan Laura
26 Selamanya Sahabat
27 Bagaikan Pangeran Berkuda
28 Makan Direstoran Sebastian
29 Salah Bicara
30 Fakta Mengejutkan
31 Perdebatan Sengit
32 Cemas Dan Khawatir
33 Menjenguk Teresia
34 Percintaan Yang Terhenti
35 Mengunjungi Lucky
36 Tanda Bukti
37 Api Cemburu
38 Menghilangkan Trauma
39 Putus
40 Pantai
41 Atas Nama Sahabat
42 Mantan SMA
43 Restu Sofyan Maha Putra
44 Menjemput Laura
45 Ada Pertemuan Ada Perpisahan
46 Bertemu Mengungkap Fakta
47 Kembali Pulang
48 Nonton Film
49 Meminta Imbalan
50 Penyambutan Calon Menantu
51 Makan Malam Yang Hangat
52 Mendatangi KUA
53 Kedatangan David
54 Merasa Memiliki
55 Izin Sakit
56 Kedua Calon Menantu
57 Mimpi
58 Pernikahan
59 Aksi Balas Dendam
60 Pahlawan
61 Berdansa
62 Sabotase
63 Bukti CCTV
64 Misi Sebastian Dan David
65 Dalang Penculikkan Laura
66 Mencari Cela
67 Mengikuti Jejak
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Terampasnya Kesucian
2
Sebastian Maha Putra
3
Keinginan Sebastian
4
Laura Pingsan
5
Trauma
6
Gadis Ular
7
Sakit Hati
8
Semangat Laura Casandra
9
Terungkapnya Fakta
10
Rasa Tidak Nyaman
11
Sisi Lain Laura
12
Mengantar Pulang
13
Jangan Bermain Api
14
Fakta Menyakitkan
15
Pertemuan Tiga Saudara
16
Mempertanggungjawabkan Perbuatannya
17
Menemui Laura dan Mitha
18
Pengagum Rahasia
19
Alasan Di Balik Tragedi
20
Kakak Kandung
21
Bertemu Langsung
22
Penyakit Laura
23
Mengungkap Cerita
24
Nama Baik Mereka
25
Meyakinkan Laura
26
Selamanya Sahabat
27
Bagaikan Pangeran Berkuda
28
Makan Direstoran Sebastian
29
Salah Bicara
30
Fakta Mengejutkan
31
Perdebatan Sengit
32
Cemas Dan Khawatir
33
Menjenguk Teresia
34
Percintaan Yang Terhenti
35
Mengunjungi Lucky
36
Tanda Bukti
37
Api Cemburu
38
Menghilangkan Trauma
39
Putus
40
Pantai
41
Atas Nama Sahabat
42
Mantan SMA
43
Restu Sofyan Maha Putra
44
Menjemput Laura
45
Ada Pertemuan Ada Perpisahan
46
Bertemu Mengungkap Fakta
47
Kembali Pulang
48
Nonton Film
49
Meminta Imbalan
50
Penyambutan Calon Menantu
51
Makan Malam Yang Hangat
52
Mendatangi KUA
53
Kedatangan David
54
Merasa Memiliki
55
Izin Sakit
56
Kedua Calon Menantu
57
Mimpi
58
Pernikahan
59
Aksi Balas Dendam
60
Pahlawan
61
Berdansa
62
Sabotase
63
Bukti CCTV
64
Misi Sebastian Dan David
65
Dalang Penculikkan Laura
66
Mencari Cela
67
Mengikuti Jejak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!