...♥️♥️Hallo.. Hallo.. Guys.. !!! Salam sehat dimanapun kalian berada.. !!!♥️♥️...
...🌹🌹Mari kita lanjut baca cerita ini yah, Kakak, Mas, Ibu-ibu dan Bapak-bapak semuanya. Kalau suka dilanjutkan yah. Jangan lupa Like, Vote, Komentar, Favorite juga biar engga ketinggalan Upnya, boleh kalau ada hadiah ☕♥️🌹 dan hadiah tips llainnya. Terima kasih.🌹...
Pengenalan Tokoh pemain Novel ini, Visualnya yah guys.. !
Ini Tokoh Pendukung wanita satu, namanya Mitha Angraini yah guys.. !
Ini Toko Pendukung Pria satu bernama, David Maha Putra yah guys.. !
Ini Tokoh Pemeran Utama Antagonis wanita, namanya Calista Casandra yah guys... !
Ini Tokah Pendukung wanita dua, namanya Berliana yah guys.. !
Dan yang ini Pemeran Pendukung pria dua, namanya Ferdie Jhonathan guys.. !
Semoga kalian suka dan cocok dengan karakternya yah. Terima kasih.🙏
🥰🥰Happy Reading🥰🥰
David dan kedua sahabatnya Mitha dan Laura, seketika saja menghentikan langkah kakinya, saat mendengar suara wanita memanggil nama David.
"K.. kalian.. !" Seru David menatap mata Berliana dan Ferdie bergantian. Mau apa lagi kalian, haah..?" Bentak David dengan wajah murka dan sorot mata tajam seperti elang, yang siap memangsa lawannya tanpa ampun. Namun, Mitha langsung menahan tangan David dengan erat.
Berlianapun terkejut saat menyadari ternyata Ferdie mengikutinya dari belakang. Diapun langsung memalingkan wajahnya kearah Ferdie, yang berada tepat dibelakangnya.
"Fer.. mau apa kamu ikutin aku? Aku sudah bilang, jangan ikuti aku lagi. Aku sudah tidak mau berhubungan lagi dengan kamu Fer, aku masih mencintai David. Aku tidak mau kehilangan David dan aku tidak mau putus dengan David." Ungkap Berliana dengan gamblang, seraya air matanya tiba-tiba saja meluncur bebas diwajah cantiknya.
Ferdie hanya bergeming, dia tidak ada hak untuk bicara. Ferdie hanya menggelengkan kepalanya pelan, matanya sudah berkaca-kaca, lalu menundukkan wajahnya kebawah. Ferdie tidak ingin melihat gadis yang dicintainya melihat dirinya menangis, akhirnya diapun berbalik arah meninggalkan mereka tanpa kata.
Berlianapun kembali berbalik menghadap David, meminta maaf atas semua perbuatannya. Seketika dia duduk bersimpuh dibawah lantai, dengan memohon dan menangis pilu.
"D.. david.. maaf! Aku minta maaf, Vid.. tolong maafin aku, Vid. Aku menyesal sudah berselingkuh dibelakangmu, aku janji tidak akan pernah melakukan itu lagi, Vid. T.. tolong beri aku kesempatan untuk menebus kesalahanku, Vid."
David masih membisu dan membeku, didepan Berliana yang duduk bersimpu. Rasa benci dan kecewanya masih terngiang diingatannya, saat desa han dan era ngan dari bibir Berliana yang menari-nari di pendengarannya.
"David.. apa kamu akan menyelesaikan masalah kamu dengan pacarmu? Kalau iya, aku dan Laura akan pulang naik taxi online saja." Tanya Mitha masih memegang tangan David dengan erat.
"E.. engga Tha, aku sudah bukan pacarnya lagi. Aku sudah tidak ingin melihat, wanita itu lagi. Ayo.. kita langsung pulang, kasihan Laura." Ujar David dengan bibir gemetar, di dalam hatinya berperang hebat, antara tega dan tidak tega. Walau bagaimanapun dia tidak bisa dengan mudah melupakan Berliana, orang yang selama ini dia cintai.
"Baiklah, kalau begitu." Ucap Mitha mengangguk kecil, matanya melirik kearah Berliana yang masih betah bersimpuh. Hati Mitha sebenarnya kasihan kepada gadis tersebut, tapi Laura lebih penting baginya untuk segera pulang ke rumah.
"D.. david.. David, jangan pergi.. hikz.. hikz.. hikzz.." Ucap Berliana dengan bibir gemetar. Namun, David seakan menulikan pendengarannya dan berjalan menjauh.
Akhirnya merekapun meninggalkan Berliana yang masih duduk bersimpuh di lantai. Banyak pasang mata yang menatap aneh kepada pasangan tersebut.
"Apa yang terjadi, dengan pasangan perfect itu?"
"Apa mereka sudah putus?"
"Jangan-jangan si Berliana sok cantik itu, baru diputusin sama si David! Secara.. David 'kan gantengnya pake banget, terus tajir melintir, gitu. Si Berliana mana rela coba, kehilangan doi."
"Apa mungkin, si Berliana melakukan kesalahan fatal, yang membuat David tidak mau memaafkan kesalahannya?"
Begitulah bisik-bisik suara dari pasang mata yang melihat dan mengenal Berliana dan kekasihnya David.
David menjalankan mobilnya, melewati Berliana yang masih duduk bersimpuh, netranya melihat Ferdie yang sedang berjalan kearah Berliana melalui kaca spion mobilnya.
"Ck.. pasangan menjijikan! Aku bersyukur, Tuhan sudah menunjukkan kebenarannya." David mengumpat dalam hatinya.
Mitha dan Laura yang duduk di belakang David, memperhatikan wajah David melalui kaca spion dalam mobil. Raut wajah yang begitu menyedihkan, suram dan tidak bersemangat.
"Vid.. apa kamu baik-baik saja? Kalau kamu kurang sehat, biar aku yang menyetir mobilnya ya." Ujar Mitha khawatir.
"Aku baik-baik saja Tha.. tenang saja, kontrakkan kamu tidak begitu jauh, bukan?" Tanya David bersikap santai.
"Iya.. Vid, syukur deh kalau kamu baik-baik saja. Jujur saja kita khawatir sama kamu, Vid." Ujar Mitha dan Laura mengangguk kecil.
"Terima kasih.. kalian memang sahabat terbaikku." Ucap David tersenyum, lewat kaca spion dalam mobilnya. Lalu, keduanyapun mengangguk kecil.
"Oh.. iya Vid, nanti kamu mau mampir tidak?" Tanya Mitha.
"Memangnya, boleh? Nanti Laura bagaimana? Apa dia sudah tidak takut sama aku? Kenapa Laura mendadak seperti itu? Sungguh.. aku tidak tahu apa yang sudah terjadi denganmu, Laura?" Ujar David dengan memborong pertanyaan.
"Ya sudah, nanti aku jelaskan dikontrakkan. Boleh 'kan, Laura?" Tanya Mitha dengan menatap kearah Laura. Lalu Laurapun tersenyum dan mengangguk kecil.
"Okey.." Sahut David cepat.
Tidak butuh waktu lama, akhirnya mobil mewah David berhenti tepat di depan pintu kontrakkan mereka paling ujung.
Mereka memasuki rumah kontrakkan yang hanya terdiri dari kamar tempat tidur, dapur dan toilet kamar mandi.
David sudah dua kali datang ke kontrakkan mereka, biasanya sih dulu saat masih tinggal dirumah Mitha, David sering datang dan bermain kesana untuk belajar bersama.
"Vid.. mau didalam atau diluar?" Tanya Mitha.
"Kalau boleh didalam sih, tapi apa boleh, Laura?" Ujar David hati-hati.
"Boleh, Vid." Sahut Laura singkat.
"Baiklah.. kalau begitu aku masuk saja yah." Ujar David, lalu berjalan masuk kedalam kontrakkan mereka.
Didalam kamar tempat tidur, Mitha menyetel musik pop yang dinyanyikan oleh Dewa 19 yang berjudul pupus. Tanpa sadar, air mata langsung menetes dipipi tampan David. Mitha yang melihat David menangis, tiba-tiba saja menatap heran dan bertanya dalam hatinya.
Laurapun demikian, merasa heran dengan sahabatnya itu. Tidak ada angin, tidak ada hujan, tiba-tiba saja menangis.
"Kamu menangis? Kenapa? Masih teringat dengan mantan pacar kamu, Vid?" Tanya Mitha mendekati David.
"Engga, Tha. Aku terlalu menghayati lagunya, jadi terbawa deh." Ucap David jujur.
"Ha.. ha.. ha.. kirain nangis kenapa? Ternyata karena lagu Dewa 19 toh." Ujar Mitha tertawa, lalu Laurapun ikut tertawa.
"Eemm.. kamu lapar engga Vid? Aku mau bikin spagethii, kamu mau tidak?" Tawar Mitha.
"Lapar dong.. habis nangis dari tadi, belum sempat mengisi perut, jadi aku mau spaghetiinya." Ujar David jujur.
"Baiklah kalau begitu, aku masak sebentar yah, kalian tunggu disini saja." Kata Mitha senang.
"Aku mau ke toilet, Tha." Ujarnya.
"Iya Vid, ayo." Sahut Mitha.
David masuk toilet untuk mencuci muka dan buang air kecil, sedangkan Mitha masuk kedapur untuk memasak spagethii.
Usai dari toilet, David melewati dapur dan tersenyum kepada Mitha. "Mau dibantu tidak, Tha?" Tanya David menawarkan bantuan.
"Boleh, Vid. Tolong, kamu ambilkan tiga piring di dalam rak atas itu, ya!" Ujarnya.
"Siap!" Sahut David.
Lalu diapun mengambil tiga buah piring dan dia tata di atas meja kecil. "Tha.. ini piringnya, aku tata disini." Ujarnya.
"Terima kasih, Vid." Ucap Mitha.
"Iya.. Tha." Sahut David.
"Selesai.. ! Kamu cobain Vid, bagaimana rasanya? Aaaaa.." Ujar Mitha, lalu menyuapi spaghetii kemulut David.
"Aamm.. nyam.. nyam.. nyam.. enak, Tha." Ucap David saat merasakan kunyahan dalam mulutnya.
"Aiish.. makan gitu saja belepotan sih, Vid. He.. he.. he.." Ucap Mitha terkekeh, lalu tanganya terulur untuk menyentuh sisa mie spaghetii yang menempel dibibir David.
Sontak saja David terkejut, saat tangan Mitha menyentuh bibirnya. Dengan cepat tangan David menahan lengan Mitha dan menatap intens.
Mithapun terkejut, saat tangan kekar David menahan lengannya yang akan turun dari bibir David. Perasaan yang tidak biasa, membuat Mitha sedikit canggung.
"D.. david.. kenapa?" Tanya Mitha gugup, masih dengan mata mereka yang saling bersirobak.
...♥️♥️♥️🌹🌹🍒🍒♥️♥️♥️...
Bagaimana cerita saya kali ini? Mohon like dan komennya yah! Boleh juga hadiahnya bagi Readers yang baik hati dan tidak sombong. Terima kasih yah, salam bahagia selalu dari Tina Rifky.
Maaf kalau sering kali upnya lama.. karena Otor masih ada dua novel yang ongoing juga, jadi diharap maklum yah.🙏🙏 Terima kasih.
--BERSAMBUNG--
...Jangan lupa kasih like, favorite, vote dan tips juga komentarnya yah. Terima kasih.🙏🙏...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Setia
suka visual ferdy imut2 gitu 😁😁
2022-08-30
1
💮Aroe🌸
nah, laura jadi obat nyamuk🤣
2022-08-06
1
Febi Febrianto
tokoh visual ny👍👍👍👍👍
2022-08-06
1