Gadis Ular

...♥️Hallo.. Hallo.. Guys.. !!! Salam sehat dimanapun kalian berada.. !!!♥️♥️...

...🌹🌹Mari kita lanjut baca cerita ini yah, Kakak, Mas, Ibu-ibu dan Bapak-bapak semuanya. Kalau suka dilanjutkan yah. Jangan lupa Like, Vote, Komentar, Favorite juga biar engga ketinggalan Upnya, boleh kalau ada hadiah ☕♥️🌹 dan hadiah tips lainnya. Terima kasih.🌹...

🥰🥰Happy Reading🥰🥰

Sebastian tidak menjawab pertanyaan adiknya, dia masih terbayang wajah, bibir, tubuh dan wangi Laura dipikirannya.

"Aissh.. ditanya malah senyum-senyum sendiri." Jenifer menggelengkan kepalanya heran.

Sebastian memejamkan matanya, mencoba merasakan sentuhan Laura dalam khayalannya, begitu cantik dan menggoda.

"Kak.. kenapa belum pergi? Nanti Mama dan Papa makin ngamuk loh." Tanya Jenifer yang membuyarkan lamunannya.

"Biarin saja, dik. Kakak tidak akan menikahi gadis itu, tapi kakak akan menikahi gadis lain."

"Haah..? Siapa kak? Memangnya kakak sudah punya pacar? Tapi, Mama dan Papa pasti tidak akan pernah setuju. Habis gara-gara kakak sih menyentuh si Calista itu, jadi Mama dan Papa harus menanggung malu dan harus bertanggung jawab."

"Engga gitu dik, cerita yang sebenarnya."

"Apa maksud, kakak? Coba jelasin sama aku."

Akhirnya Sebastian menjelaskan semua yang telah terjadi, apa yang sebenarnya gadis itu lakukan kepadanya.

"Dasar ular.. ! Dasar murahan.. ! Dasar engga punya malu.. !" Jenifer memaki Calista dan merutukinya, setelah tahu cerita yang sebenarnya terjadi dari Sebastian.

"Kakak jangan pernah nikahin ular betina itu. Aku tidak mau punya kakak ipar yang seperti itu."

"Iya dik, terima kasih. Kakak sayang sama kamu, adik perempuanku." Ucap Sebastian, lalu memeluk adiknya dengan sayang.

"Iya, kak. Aku juga sayang sama kakak. Tapi, saat pernikahan tiba, bagaimana?"

"Sebelum hari pernikahan itu, kakak pastikan sudah menikah dengan gadis yang kakak cintai."

"Siapa gadis beruntung itu, kak?"

"Gadis itu hanya karyawan direstoran kakak, tapi kakak sudah jatuh cinta kepadanya sejak melihatnya pertama kali. Tapi.."

"Tapi..? Tapi apa, kak?"

"Tapi, dia belum pernah melihat kakak sebelumnya. Dia tidak pernah mengenal kakak."

"Maksudnya, kakak pengagum rahasianya, bukan? Jangan-jangan gadis itu yang kakak tadi sebut namanya, Laura. Benarkan, gadis itu bernama Laura?"

"Iya.. dik." Ucap Sebastian dengan mengangguk kecil.

"Pasti.. Laura itu sangat cantik dan special! Kalau tidak, mana mungkin kakak tampanku ini, sampai menjadi pengagum rahasianya."

"Gadis pintar.. !" Puji Sebastian seraya menjawil hidung bangir adiknya.

"He.. he.. he.. aku jadi penasaran sama gadis yang bernama Laura kak. Apa kakak punya photonya?"

"Engga.. dik, besok kamu datang saja ke restoran kakak, pura-pura jadi customer disana. Kamu nanti minta dilayani dia dan kalau bisa ajak dia mengobrol."

"Okay."

"Tapi.."

"Tapi apa lagi, kak?"

"Tapi.. kakak sudah merusaknya semalam. Kakak sudah merampas kesuciannya, dengan paksa. Kakak tidak mau menikah dengan wanita ular itu, jadi kakak memilih mengambil keputusan ini agar bisa dengan cepat menikahinya."

"Haah..? Apa kakak sudah gila? Kakak sudah tidak waras! Bisa-bisanya menodai wanita yang kakak kagumi. Bagaimana kalau gadis itu trauma kak? Bagaimana kalau gadis itu putus asa dan bunuh diri? Apa kakak tidak berpikir hal itu sebelumnya, hueh..?"

"Memangnya bisa sampai seperti itu, dik? Kakak melakukannya dengan lembut dan perlahan, tidak sampai menyakitinya. Kakak tidak sampai berpikir kearah sana."

"Kakak harus bilang sama Mama dan Papa, agar bisa langsung dinikahkah besok juga. Kasihan gadis itu kak, jangan sampai hal yang aku katakan itu terjadi."

"Soal Mama dan Papa nanti kakak pikirkan lagi, dik. Saat ini yang terpenting, kakak kirim Asisten Andre untuk menyelidikinya."

"Huem.." Jenifer hanya bergumam lalu mengangguk kecil.

"Sekarang kakak mau makan dulu, perut kakak sudah lapar. Kamu mau ikut makan engga, sama kakak?"

"Ayo.. aku juga lapar. Terus.. soal fitting baju pengantin, bagaimana kak?"

"Biarkan saja.. !"

"Ha.. ha.. ha.. dasar kakak arogant dan gila!"

"Ha.. ha.. ha.. kamu sudah berani yah sama kakak tampanmu ini!"

"Berani dong.. kartu kakak ada ditanganku." Ancam Jenifer dengan mengepalkan tangan diudara didepan wajah Sebastian.

"Aiish.. mainannya mengancam."

"Ha.. ha.. ha.. " Jenifer dan Sebastian tertawa lepas, lalu merekapun berjalan kemeja makan untuk makan sore yang sudah disiapkan oleh Bi Jujun.

*******

Teresia dan Sofyan sudah geram, dengan anaknya Sebastian. Dari siang hingga sore ini, dirinya belum juga sampai di butik temannya Teresia, yaitu Butik Anna.

Keluarga Samudra Casandra sudah menunggu kedatangannya dari siang tadi. Sofyan merasa tidak enak hati, tapi mau bagaimana lagi. Sebastian adalah seorang pria yang sulit untuk dikekang dan dikendalikan.

Saat Teresia dan Sofyan memutuskan datang ke Buttik Anna saja, mereka terpaksa meninggalkan Sebastian yang masih terlelap tidur dikamarnya.

Teresia sudah beberapa kali menghubungi ponsel Sebastian, namun tidak ada jawaban darinya. Lalu Teresiapun menghubungi Bi Jujun untuk mengatakan kepada Sebastian, agar cepat datang ke Butik Anna setelah bangun dari tidurnya.

Lagi-lagi hasilnya nihil, Bi Jujun selalu mengatakan jika Tuan muda Sebastian belum bangun dan belum keluar dari kamarnya.

Semua sudah melakukan fitting baju untuk acara pernikahan Sebastian dan Calista, hanya Sebastian saja yang belum datang dan melakukan fitting baju.

Calista sudah tidak tahan ingin bertemu lagi dengan Sebastian, rasa rindunya begitu besar. Semenjak hari itu, dimana untuk pertama kalinya Calista bertemu dengan Sebastian, hingga saat ini dia belum bertemu lagi.

Akhirnya Calista penasaran, ingin menghampiri calon mertuanya yang sedang berbincang dengan pemilik Butik tersebut.

"Permisi.. Tante Teresia. Kak Sebastian belum datang juga yah?" Tanya Calista penasaran.

"Iya.. sayang! Tante juga kesal sama anak itu. Tante bingung maunya apa, sudah dewasa tapi seperti anak kecil yang tidak bisa dimengerti keinginannya."

"Ooh.. sudah dihubungi lagi atau belum, Tante?" Tanya Calista mengingatkan.

"Belum sih, tapi malas Tante menghubungi anak itu, ponselnya saja tidak pernah diangkat." Ujar Tante Teresia.

"Iya sudah Tante, bawa saja sample bajunya kerumah Tante, setelah itu nanti Calista dan kak Sebastian yang kembalikan bajunya ke Buttik." Pinta Calista.

"Okey.. jadi.. kamu mau kerumah Tante, sekarang?"

"Iya.. Tante."

*******

Teresia dan Sofyanpun sudah kembali pulang ke rumah mewahnya. Calistapun ikut bersama mereka dengan membawa sample baju pengantin yang akan Sebastian kenakan nanti pas hari pernikahannya.

Teresia menemui Bi Jujun untuk membuatkan minuman segar untuknya. Lalu diapun menanyakan Sebastian sudah bangun atau tidak. Lalu mengapa pesannya untuk Sebastian tidak sampai juga.

"M.. maaf Nyonya besar, pesan Nyonya sudah saya sampaikan tadi sama Tuan muda Sebastian, tapi Tuan muda hanya mengangguk dan tersenyum saja. Tuan muda malah masuk ke kamar, Non Jenifer." Ungkap Bi Jujun gugup.

"Sekarang anak itu dimana, Bi?"

"Ada dikamarnya Nyonya, baru saja Tuan muda dan Nona muda selesai makan sore bersama."

"Iya sudah, kalau begitu. Terima kasih, Bi Jujun."

"Ia Nyonya."

"Uem.. Calista sayang, ayo antar bajunya ke kamar Sebastian." Ajak Teresia dengan ramah.

"Iya.. Tante." Sahutnya.

"Tok.." Bunyi pintu kamar di ketuk.

"Sebastian.. bukakan pintunya!"

"Sebentar, Mah.." Sahutnya

"Cepat.. engga pake lama." Teriak Teresia dari luar kamar Sebastian.

"Aiish.. Mama menyebal.. jeglek." Ucapnya Sebastian terhenti saat melihat Calista bersama Mama Teresia berada di depannya.

Mama Teresia dan Calista langsung masuk nyelonong saja tanpa permisi.

"Dasar gadis ular, pandai sekali dia mengambil hati Mama." Ucap Sebastian dalam hatinya.

...♥️♥️♥️🌹🌹🍒🍒♥️♥️♥️...

Bagaimana cerita saya kali ini? Mohon like dan komennya yah! Boleh juga hadiahnya bagi Readers yang baik hati dan tidak sombong. Terima kasih yah, salam bahagia selalu dari Tina Rifky.

Maaf kalau sering kali upnya lama.. karena Otor masih ada dua novel yang ongoing juga, jadi diharap maklum yah.🙏🙏 Terima kasih.

--BERSAMBUNG--

...Jangan lupa kasih like, favorite, vote dan tips juga komentarnya yah. Terima kasih.🙏🙏...

Terpopuler

Comments

Setia

Setia

ular betina lebih ber bisa di banding ular piton

2022-08-29

1

💮Aroe🌸

💮Aroe🌸

gadis ular😅 udah bukan ulet bulu lagi😬

2022-08-06

1

Ani Dewi Mulyani

Ani Dewi Mulyani

kenapa klu suka kooo di rusak

2022-08-05

1

lihat semua
Episodes
1 Terampasnya Kesucian
2 Sebastian Maha Putra
3 Keinginan Sebastian
4 Laura Pingsan
5 Trauma
6 Gadis Ular
7 Sakit Hati
8 Semangat Laura Casandra
9 Terungkapnya Fakta
10 Rasa Tidak Nyaman
11 Sisi Lain Laura
12 Mengantar Pulang
13 Jangan Bermain Api
14 Fakta Menyakitkan
15 Pertemuan Tiga Saudara
16 Mempertanggungjawabkan Perbuatannya
17 Menemui Laura dan Mitha
18 Pengagum Rahasia
19 Alasan Di Balik Tragedi
20 Kakak Kandung
21 Bertemu Langsung
22 Penyakit Laura
23 Mengungkap Cerita
24 Nama Baik Mereka
25 Meyakinkan Laura
26 Selamanya Sahabat
27 Bagaikan Pangeran Berkuda
28 Makan Direstoran Sebastian
29 Salah Bicara
30 Fakta Mengejutkan
31 Perdebatan Sengit
32 Cemas Dan Khawatir
33 Menjenguk Teresia
34 Percintaan Yang Terhenti
35 Mengunjungi Lucky
36 Tanda Bukti
37 Api Cemburu
38 Menghilangkan Trauma
39 Putus
40 Pantai
41 Atas Nama Sahabat
42 Mantan SMA
43 Restu Sofyan Maha Putra
44 Menjemput Laura
45 Ada Pertemuan Ada Perpisahan
46 Bertemu Mengungkap Fakta
47 Kembali Pulang
48 Nonton Film
49 Meminta Imbalan
50 Penyambutan Calon Menantu
51 Makan Malam Yang Hangat
52 Mendatangi KUA
53 Kedatangan David
54 Merasa Memiliki
55 Izin Sakit
56 Kedua Calon Menantu
57 Mimpi
58 Pernikahan
59 Aksi Balas Dendam
60 Pahlawan
61 Berdansa
62 Sabotase
63 Bukti CCTV
64 Misi Sebastian Dan David
65 Dalang Penculikkan Laura
66 Mencari Cela
67 Mengikuti Jejak
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Terampasnya Kesucian
2
Sebastian Maha Putra
3
Keinginan Sebastian
4
Laura Pingsan
5
Trauma
6
Gadis Ular
7
Sakit Hati
8
Semangat Laura Casandra
9
Terungkapnya Fakta
10
Rasa Tidak Nyaman
11
Sisi Lain Laura
12
Mengantar Pulang
13
Jangan Bermain Api
14
Fakta Menyakitkan
15
Pertemuan Tiga Saudara
16
Mempertanggungjawabkan Perbuatannya
17
Menemui Laura dan Mitha
18
Pengagum Rahasia
19
Alasan Di Balik Tragedi
20
Kakak Kandung
21
Bertemu Langsung
22
Penyakit Laura
23
Mengungkap Cerita
24
Nama Baik Mereka
25
Meyakinkan Laura
26
Selamanya Sahabat
27
Bagaikan Pangeran Berkuda
28
Makan Direstoran Sebastian
29
Salah Bicara
30
Fakta Mengejutkan
31
Perdebatan Sengit
32
Cemas Dan Khawatir
33
Menjenguk Teresia
34
Percintaan Yang Terhenti
35
Mengunjungi Lucky
36
Tanda Bukti
37
Api Cemburu
38
Menghilangkan Trauma
39
Putus
40
Pantai
41
Atas Nama Sahabat
42
Mantan SMA
43
Restu Sofyan Maha Putra
44
Menjemput Laura
45
Ada Pertemuan Ada Perpisahan
46
Bertemu Mengungkap Fakta
47
Kembali Pulang
48
Nonton Film
49
Meminta Imbalan
50
Penyambutan Calon Menantu
51
Makan Malam Yang Hangat
52
Mendatangi KUA
53
Kedatangan David
54
Merasa Memiliki
55
Izin Sakit
56
Kedua Calon Menantu
57
Mimpi
58
Pernikahan
59
Aksi Balas Dendam
60
Pahlawan
61
Berdansa
62
Sabotase
63
Bukti CCTV
64
Misi Sebastian Dan David
65
Dalang Penculikkan Laura
66
Mencari Cela
67
Mengikuti Jejak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!