...♥️♥️Hallo.. Hallo.. Guys.. !!! Salam sehat dimanapun kalian berada.. !!!♥️♥️...
...🌹🌹Mari kita lanjut baca cerita ini yah, Kakak, Mas, Ibu-ibu dan Bapak-bapak semuanya. Kalau suka dilanjutkan yah. Jangan lupa Like, Vote, Komentar, Favorite juga biar engga ketinggalan Upnya, boleh kalau ada hadiah ☕♥️🌹 dan hadiah tips lainnya. Terima kasih....
🥰🥰Happy Reading🥰🥰
"Deg.." Jantung Sebastian dan Jenifer berdebar-debar saat David melontarkan pertanyaannya. Tapi, bukan berdebar jatuh cinta, melainkan berdebar karena perasaan terkejut.
Keduanya bergeming, tidak ada satupun yang mengeluarkan suaranya. Sebastian dan Jenifer masih begitu shock, dengan pertanyaan David yang begitu tiba-tiba meminta Sebastian kapan menikahi Laura Casandra sahabatnya David selama ini.
Sedangkan Asisten Andre hanya menunduk pasrah, takut akan sorotan tajam mata bossnya yaitu Tuan muda Sebastian.
"Kenapa kak Sebastian, diam? JAWAB PERTANYAANKU, KAK!" Bentak David dengan wajah kesalnya, lalu bangkit dari tempat duduknya. "Apa adik juga shock, jika tahu kejahatan apa yang sudah dilakukan kakak Sebastian yang begitu baik selama ini dimata kita, heum..?" Tanya David kepada Jenifer setelah dia membentak kesal Sebastian.
"A.. aku sudah tahu kak David, tentang masalah yang sedang dihadapi kak Sebastian." Tutur Jenifer menunduk dengan air mata yang sudah menetes dari sudut matanya.
"What. ? Kamu sudah tahu masalah ini, dik? Lalu kamu menutupi dan membiarkan saja kejahatan kak Sebastian, haah.. ?" Tanya David begitu shock saat mendengar ucapan adik kesayangannya itu. Matanya sudah berkaca-kaca, mendengar penuturan adik kesayangannya yang sudah menutupi kejahatan kakaknya sendiri.
Jenifer menggelengkan kepalanya pelan, dia ingin menjelaskan semuanya, namun Sebastian langsung menyelanya. "Eem.. itu.."
"AKU AKAN MENIKAHI LAURA CASANDRA SECEPATNYA, DIK!" Ucap Sebastian pasti dan tegas.
David memutar matanya untuk menatap kearah kakaknya Sebastian, saat mendengar ucapan tegasnya itu. "BAGUS! Tapi.. apa kakak Sebastian sudah tahu keadaan sahabatku sekarang, haah..?" Tanya David yang membuat Sebastian penasaran.
"Maksud kamu apa, dik? Memangnya, bagaimana keadaan wanita yang sangat aku cintai itu, dik? Tolong katakan secepatnya, dik?" Tanya Sebastian khawatir dengan wajah yang sudah sedikit pucat.
Jenifer dan Andrepun begitu tersentak, saat memikirkan hal terburuk yang sedang dialami wanita tersebut. Namun, mereka tetap diam dan sibuk dengan pemikirannya masing-masing. Mereka takut membayangkan, apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Apa kakak tidak tahu, Laura itu sahabatku, haah.. ? Apa kakak tidak berpikir dulu sebelum melakukan kejahatan itu, haah..? Lalu.. apa kakak tidak memikirkan dampak yang akan terjadi, jika kakak melakukan kejahatan itu? Apa kakak sadar, jika wanita yang kakak per kosa itu, bisa jadi menuntut kakak dan memasukkan kakak kedalam penjara, haah..?" Pertanyaan demi pertanyaan yang menghujam tubuh Sebastian, bagaikan cambuk api yang membakar tubuhnya.
"JAWAB KAK.. !" Teriak David begitu menggema diseluruh ruangan.
Selama ini David tidak pernah bertengkar serius, dengan kakaknya Sebastian. Dirinya selalu bersikap baik dan manis, meski terkadang sering ada perselisihan pendapat. David tidak pernah membentak Sebastian, sampai sekeras saat ini.
Sebastian membisu dan membeku, hatinya begitu sakit mendengar pertanyaan adiknya yang seakan membuat dirinya terjatuh dalam lubang penyesalan yang teramat dalam. Sebastianpun ambruk ke lantai dengan duduk bersimpuh. Air matanya sudah menetes, meski tidak terdengar isak tangis dari bibirnya.
David yang melihat kakaknya yang begitu terpukul dengan pertanyaannyapun, sedikit iba. Apa lagi adiknya Jenifer dan Asisten pribadinya Andre, sudah menahan sedihnya sedari tadi.
"K.. kak D.. david.. sebenarnya aku datang ke restoran kak Sebastian, mau menemui kak Laura Casandra untuk berbicara baik-baik mengenai persoalan ini." Tutur Jenifer gugup dengan bibir bergetar.
"Laura tidak masuk kerja hari ini, dia masih trauma dengan kejadian yang sudah menimpanya. Dia akan merasa ketakutan dan berteriak histeris, jika tersentuh oleh seorang pria. Siapapun pria itu, dia akan ketakutan dan mengusirnya, dia tidak ingin dekat dengan pria manapun. Meski dengan aku sekalipun, sahabatnya." Ungkap David dengan gamblang.
"Deg.." Jantung Sebastian berdebar, merasakan sakit yang teramat dalam dan penyesalan yang terlambat. Dirinya tidak ingin, wanitanya mengalami trauma yang begitu menyiksanya.
"Haaah.. ? Apa yang aku pikirkan, ternyata benar-benar terjadi kak, pasti kak Laura akan trauma dengan peristiwa itu." Tutur Jenifer memikirkan hal terburuknya saat tahu dari awal permasalahannya.
Sorot tajam mata Sebastian menatap kearah Asisten pribadinya, Andre. Dirinya sudah meminta Andre untuk mengawasi Laura dikontrakkannya, apa keadaannya baik-baik saja atau tidak, selepas apa yang sudah dia lakukan. Namun, jawaban Andre tidak sesuai dengan apa yang dikatakan adiknya David saat ini.
"Maaf.. ! Kakak minta maaf dik. Apa kakak bisa kamu ajak kerumahnya, untuk berbicara baik-baik, dik?" Ujar Sebastian dengan penuh penyesalan. Lalu diapun minta adiknya untuk mengantarnya ke tempat Laura.
Semarah-marahnya David kepada kakaknya Sebastian, dirinyapun tidak bisa membencinya. Bagaimanapun, keduanya sahabat dan kakak kandungnya yang sangat David sayangi.
"Apa kakak yakin akan kerumah Laura, sekarang? Apa kakak yakin, Laura akan menerima kakak? Apa kakak yakin, Laura akan baik-baik saja, saat tahu yang sebenarnya, pria yang sudah merampas kesucian Laura adalah kakak, haah.. ?"
Pertanyaan David membuat Sebastian semakin tertekan, diapun hanya menggelengkan kepalanya pelan dan menunduk pasrah.
"Kak David, tolong kasih tahu caranya, agar kak Sebastian bisa menikahi kak Laura tanpa penolakkan. Tolong beri pengertian kepadanya, kak. Pernikahan kak Sebastian hanya tinggal beberapa hari lagi." Ujar Jenifer memohon.
Sebastian tersenyum, saat adiknya Jenifer memohon kepada David untuk membantunya. Namun, dia was-was jika David tidak mengabulkan permintaannya.
"Iya.. Tuan David, benar apa yang dikatakan Nona Jenifer, tolong Tuan Sebastian. Bagaimanapun, Tuan Sebastian adalah kakaknya Tuan David. Meskipun cara Tuan Sebastian salah, tapi Tuan sebastian sangat menyesal atas perbuatannya." Pinta Andre membenarkan perkataan Jenifer.
David menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya dengan kasar. "Haaaaah..." Lalu menatap kearah Jenifer dan Andre bergantian. "Apa kalian mau menemaniku, untuk. bicara dengannya?" Tanya David kemudian.
"Siap.. kak David." Sahut Jenifer.
"Saya juga siap, Tuan David." Ucap Andre mengikuti Jenifer.
"Iya sudah, malam ini kita akan kerumahnya. Kak Sebastian juga harus ikut, tapi menunggu di mobil saja." Ujar David mengingatkan.
"Kenapa harus menunggu di mobil, kak?" Tanya Jenifer aneh.
"Iya.. menunggu Laura mau atau tidak bertemu dengan kak Sebastian dulu dong. Kalau tiba-tiba Laura marah dan tidak mau bertemu dengan kak Sebastian, berarti waktunya belum tepat." Jelas David.
"Baiklah.. kalau begitu, terserah kak David saja gimana baiknya." Ucap Jenifer pasrah.
"Heem.. apa kak Sebastian masih akan duduk bersimpuh di lantai itu terus?" Tanya David sedikit melembutkan ucapannya, tidak dengan bentakan seperti tadi.
"T.. tidak, dik." Ucap Sebastian dengan lirih.
Jenifer dan Andrepun langsung menghampiri Sebastian, untuk membangunkan Sebastian agar bangkit dari lantai dengan memegangi tangan Sebastian.
"Terima kasih, kalian adalah adik-adikku yang baik dan Asistenku yang setia." Ucap Sebastian saat sudah duduk di sofanya, lalu mengusap air matanya sendiri yang entah kapan keluarnya, diapun tidak menyadarinya.
"Ha.. ha.. ha.. jarang-jarang aku melihat kak Sebastian menangis seperti ini, sangar namun cengeng." Jenifer tertawa melihat Sebastian yang cengeng.
David dan Andrepun ikut tertawa, mendengar ucapan Jenifer. Sontak saja, Sebastianpun ikut tersenyum dalam tangisnya.
Merekapun saling berpelukkan, tiga saudara sekandung dengan Asisten Pribadinya tertawa dalam tangisnya.
...♥️♥️🌹🌹🍒🍒♥️♥️♥️...
Jangan lupa kasih like dan komentarnya yah, biar Autor semangat up date lagi. Apa lagi bunga dan kopinya mau banget! Terima kasih yah Readers yang baik hati.
--BERSAMBUNG--
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Setia
gimana reaksi mamah papah nya y
2022-08-30
1
Febi Febrianto
kagum aku, 3 bersaudara,akur saling mensupport bila ada masalah, semoga David & Jennifer bs membuka hati laura
2022-08-07
2
💮Aroe🌸
aku lebih penasaran lagi mereka nfomong sama orang tuanya😬
2022-08-06
1