...♥️♥️Hallo.. Hallo.. Guys.. !!! Salam sehat dimanapun kalian berada.. !!!♥️♥️...
...🌹🌹Mari kita lanjut baca cerita ini yah, Kakak, Mas, Ibu-ibu dan Bapak-bapak semuanya. Kalau suka dilanjutkan yah. Jangan lupa Like, Vote, Komentar, Favorite juga biar engga ketinggalan Upnya, boleh kalau ada hadiah ☕♥️🌹 dan hadiah tips lainnya. Terima kasih.🌹...
21+ Bocil harap minggir.
🥰🥰Happy Reading🥰🥰
Sebastian Maha Putra terhuyung tubuhnya seakan tidak bisa berjalan dengan benar, akibat banyak minum anggur merah. Kepalanya pusing dan terasa berat, hingga akhirnya diapun tartidur pulas diranjangnya karena mabuk.
Padahal semalam Teresia mengkhawatirkan anak sulungnya yang belum pulang, hingga mengabaikan suaminya yang meminta jatah belaiannya. Entah jam berapa Sebastian pulang, Teresia belum tahu. Semalam dia rela menahan kantuk, menunggu anak sulungnya pulang hingga larut malam.
Teresia kesal, ternyata anaknya belum pulang hingga tengah malam. Akhirnya Teresiapun pergi kekamar dan melayani hasrat suaminya yang minta dimanja. Soal Sebastian, Teresia nanti akan memberikan hukuman kepada anak kesayangannya itu.
Pagi sekalih Teresia bangun dan mencari Sebastian ke kamarnya. Ternyata benar saja, Sebastian sudah pulang. Teresia berusaha masuk ke kamar Sebastian dengan menggedor pintu kamarnya. Namun, usahanya tidak membuahkan hasil. Tidak ada sahutan, dari dalam kamar Sebastian.
"Pintu kamarnya di kunci, tapi kenapa Sebastian tidak menyahut? Apa yang terjadi dengannya? Dia pulang jam berapa? Apa anak itu baru pulang dan tertidur? Jadi, dia tidak mendengar ketukan pintu dan panggilanku." Teresia bergumam pelan.
Teresiapun akhirnya menemui penjaga rumah miliknya, untuk menanyakan kepulangan Sebastian.
"Martius.. apa kamu melihat Sebastian pulang jam berapa semalam?" Tanya Teresia ramah.
"Iya Nyonya, Tuan Muda Sebastian pulang pukul tiga pagi. Langsung masuk kedalam kamarnya, Tuan Muda berpesan jangan diganggu, dia mau tidur sampai siang." Ujar Martius jujur.
"Aiish.. anak itu sungguh tidak tahu diri. Sudah mau menikah satu minggu lagi, tapi kelakuannya masih saja belum berubah. Sering sekalih pergi kemana, tidak jelas." Decak Teresia kesal.
"Apa ada yang mau ditanyakan lagi, Nyonya?" Tanya Martius.
"Tidak.. tidak ada, ya sudah terima kasih atas informasinya, Martius." Ucap Teresia dengan mengibaskan jari tangan lentiknya di udara agar Martius meninggalkannya.
"Iya Nyonya, saya permisi." Ucap Martius meninggalkan Teresia yang masih berdiri ditempatnya.
Teresiapun masuk lagi kedalam kamarnya, karena ini hari minggu dirinyapun libur bekerja. Walaupun restorannya tetap buka, hanya ada karyawan dan Asisten Papa Sofyan saja yang masuk bekerja lembur. Sofyan akan membayar dobel, bagi karyawan yang masuk bekerja dihari libur.
"Sayang.. kenapa masuk kamar lagi? Bukanya kamu mau memghukum anak kesayanganmu, itu?" Tanya Sofyan, yang masih tiduran dalam keadaan polos dibawah selimut tebalnya.
"Engga jadi, nanti siang saja kasih hukumannya." Sahut Teresia merengut sebal.
"Kenapa wajah istriku, merengut begini? Cup.. cup.." Tanya Sofyan gemas, menangkup wajah istrinya dengan kedua tangannya, lalu mengecup singkat bibir istrinya.
"Sebastian baru pulang tadi pagi jam tiga, kebiasaan buruknya itu tidak berubah. Apa mungkin dulu kamu seperti itu ya, Pah? Jadi sifat buruknya menurun sama Sebastian. Padahal kedua adiknya, David dan Jenifer tidak seperti dirinya." Ujarnya menyalahkan suaminya karena sifat buruknya Sebastian.
"What..? Kenapa jadi Papa yang dibawa-bawa, sayang? Sebastian seperti itu mungkin habis bertemu kolega bisnisnya, ataupun banyak pekerjaan yang mengharuskan dirinya pulang sampai pagi."
"Bisa jadi sih begitu! Tapi tidak sampai sepagi itu juga 'kan Pah?" Ucap Teresia meragukan.
"Iya sudah, nanti kita tanyakan langsung sama anaknya. Sekarang, mendingan kita terusin lagi pergulatan yang semalam, mumpung Papa masih polos nih. Burung elang Papa juga langsung on lagi, melihat Mama yang menggemaskan ini." Ungkap Sofyan merayu.
"Aiish.. Pah, Mama sudah mandi, malas mandi lagi aah..." Tolak Teresia medorong dada suaminya yang terus memeluknya. Namun tubuhnya tetap masih dalam kungkungan suaminya.
"Mah.. please, satu kali saja yah." Pinta Sofyan memasang wajah sayu dengan mata berkabut hasrat yang kian memanas. Seketika saja wajah Teresiapun merona merah, merasakan sentuhan suaminya yang sedang bergerilia keseluruh area sensitivenya.
"Aaach.. Pah.. kamu paling pintar membuatku melayang.. aach.." Teresia terus mende sah dan menge rang nikmat merasakan sentuhan tangan suaminya yang begitu lembut dan menuntun.
Sejurus kemudian, Teresiapun sudah polos tanpa sehelai benangpun. Entah siapa yang melakukannya tadi, yang jelas mereka tidak menyadarinya saking asiknya bercumbu rayu saling mencium dan melakukan pemanasan dalam penyatuan mereka.
"Aah.. uuhh... aaach.." Suara lenguh an dan desah an dari bibir Teresia terdengar begitu merdu.
"Ayo sayang, keluarkan jangan kamu tahan. Aku menyukai suara paraumu yang menggemaskan." Ucap Sofyan disela gerakkan liarnya.
Setelah Sofyan puas berada diatas tubuh istrinya dan menguasai permainan, kemudian Sofyanpun membalikkan keadaan posisi istrinya.
Sofyan mengangkat istrinya agar berada diatasnya, Teresiapun menggerakkan pinggulnya naik turun dengan desa han dan lengu han yang begitu merdu terdengar ditelinga Sofyan. Sungguh suaranya itu membuat Sofyan semakin memanas dan bergairah.
"Ayo sayang.. terus.. lebih cepat gerakkannya. Aaaah.." Bibir Sofyan terus meracau dengan lembut.
Mendengar suaminya berkata itu, Teresiapun semakin mempercepat gerakkan pinggulnya, akhirnya keduanyapun melakukan pelepasannya bersamaan.
"Aaachh." Keduanyapun mencapai klimax dengan merebahkan tubuh mereka diatas ranjang. Dengan penuh peluh yang bercucuran, di tubuh keduanya.
"Terima kasih yah Mah, servicemu sungguh memuaskan. Aku sangat mencintaimu dan akan terus mencintaimu sampai azal memisahkan kita."
"Sama-sama Pah, aku juga mencintaimu selalu dan akan setia denganmu sampai kapanpun."
Keduanya saling berciuman mesra menutup kegiatan in tim mereka, lalu kembali menutup tubuh mereka dengan berpelukkan dibawah selimut tebalnya dan kembali tidur karena tubuh mereka yang kelelahan.
*******
Di Kontrakkan Laura Casandra.
Pagi ini Laura nampak tidak baik-baik saja, hari minggu yang buruk seumur hidupnya yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.
Laura masih meringkuk dikamarnya, dia masih menangisi kejadian semalam yang begitu tragis baginya. Sungguh dirinya ingin mati saja rasanya, menyusul Mami dan Papinya.
Untung saja dia masih punya iman yang kuat, hingga perbuatan keji semacam bunuh diri yang terlintas dipikirannya, dia tepis jauh-jauh.
Laura merasakan perutnya yang sudah lapar, hingga bunyi perutnyapun sampai terdengar ditelinganya. "Kruuuk.."
Laurapun ingin bangkit dari tempat tidurnya, untuk membuat sarapan paginya. Namun, "aawwh.." Pekik Laura saat merasakan sakit dan perih di tempat titik sensitivenya.
Sungguh dia merutuki Pria yang sudah merampas kesuciannya, sudah membuat dirinya hancur dalam satu malam dan membuat dirinya terpuruk kesakitan saat ini.
"Ini gara-gara pria gila itu, pria jahat dan pria be jat. Mengapa nasibku begini sekali, ya Tuhan? Mengapa dari banyaknya wanita diluar sana, pria itu yang memper kosaku? Mengapa harus aku, ya Tuhan? Mengapa... hikkzz.. hikzzz... hikzz.." Laurapun akhirnya pingsan didalan kamarnya, saking menahan sakit didadanya yang terasa sesak akibat menangis dari semalam.
Beberapa jam kemudian, Mitha dan pacarnya baru saja datang. Semalam Mitha ternyata menginap dirumah pacarnya, karena motor pacarnya tiba-tiba saja bannya bocor, terpaksa Mitha harus menginap dan menunggu pagi untuk kebengkel menambal ban motornya.
"Mas.. kamu tunggu diluar saja yah, nanti saya buatkan minuman." Ucap Mitha kepada pacarnya Lucky.
"Iya sayang." Ucap Lucky menurut.
Mithapun langsung membuka pintu kontrakkan, karena mereka memiliki masing-masing kunci pintu kontrakkannya.
"Jeglek.." Pintu kamar terbuka.
"Aiish.. ini anak masih tidur saja. Memangnya dia tidur jam berapa sih? Kenapa masih belum bangun, jam segini?" Mitha bergumam pelan, merasa ada yang janggal dengan Laura. Dirinya itu paling tidak suka, kalau bangun tidur kesiangan.
"Laura.. Laura.." Panggil Mitha mengguncangkan tubuh Laura pelan.
Namun, tidak ada reaksi dari Laura. Mithapun merasa curiga dan aneh. Lalu diapun mencoba membangunkannya lagi, kali ini dengan guncangan yang lebih keras. Tetap saja tidak bangun dan bergerak, akhirnya Mithapun memanggil pacarnya untuk mengechek keadaan Laura sahabatnya.
"Sepertinya dia pingsan, sayang. Masih ada denyut nadinya, namun sangat lemah." Jelas Lucky.
"Aduuh.. kita harus bagaimana, sayang?" Tanya Mitha cemas.
"Sebaiknya kita bawa kerumah sakit?" Usul Lucky.
"Tapi, coba kita bangunkan pakai minyak kayu putih dulu atau cipratan air gitu, sayang." Usul Mitha terlebih dahulu.
"Boleh, coba kamu ambilkan minyak kayu putihnya dan segelas air putih." Pinta Lucky.
"Baiklah." Ucap Mitha lalu berjalan ke dapur mengambil segelas air putih dan mengambil minyak kayu putih diatas nakas.
Mithapun menempelkan minyak kayu putih dihidungnya Laura, setelah beberapa menit Laurapun mulai bergerak dan mengerjapkan matanya.
"Eeeuump.." Suara Laura terdengar saat membuka matanya perlahan.
"Akhirnya kamu sadar juga, Laura." Ucap Mitha kemudian memeluknya dengan erat.
"Mitha.. Lucky.. kalian kenapa? Kalian sudah pulang?" Tanya Laura yang tidak sadar jika dirinya baru saja bangun dari pingsannya.
"Seharusnya kami yang bertanya sama kamu Laura, kenapa kamu bisa pingsan?" Tanya Mitha heran.
"Deg." Jantung Laura berdegup kencang, saat Mitha bertanya penyebab dirinya pingsan.
...♥️♥️♥️🌹🌹🍒🍒♥️♥️♥️...
Bagaimana cerita saya kali ini? Mohon like dan komennya yah! Boleh juga hadiahnya bagi Readers yang baik hati dan tidak sombong. Terima kasih yah, salam bahagia selalu dari Tina Rifky.
Maaf kalau sering kali upnya lama.. karena Otor masih ada dua novel yang ongoing juga, jadi diharap maklum yah.🙏🙏 Terima kasih.
--BERSAMBUNG--
...Jangan lupa kasih like, favorite, vote dan tips juga komentarnya yah. Terima kasih.🙏🙏...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Setia
kasian nasib nya laura
2022-08-29
1
Setia
pasangan yg harmonis untuk kedua orang tua Sebastian
2022-08-29
1
💮Aroe🌸
papa sofyan sama mama teresia bikin geber geber😅
yg sabar, laura... ini cobaan dari otor...
2022-08-05
1