...♥️♥️Hallo.. Hallo.. Guys.. !!! Salam sehat dimanapun kalian berada.. !!!♥️♥️...
...🌹🌹Mari kita lanjut baca cerita ini yah, Kakak, Mas, Ibu-ibu dan Bapak-bapak semuanya. Kalau suka dilanjutkan yah. Jangan lupa Like, Vote, Komentar, Favorite juga biar engga ketinggalan Upnya, boleh kalau ada hadiah ☕♥️🌹 dan hadiah tips lainnya. Terima kasih.🌹...
🥰🥰Happy Reading🥰🥰
David merasa aneh dengan sikap Asisten Andre yang begitu berbeda. Dia merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh Asisten Andre, saat dia menyebutkan nama kedua sahabatnya.
"Apa kamu sedang menyembunyikan sesuatu, Asisten Andre?" Tanya David dengan wajah tegasnya.
"Deg.." Jantung Andre semakin tidak karuan. Dia semakin gugup dan tidak bisa menjawab pertanyaan David.
Meski usia David masih dibawahnya, tapi sifat David dan Sebastian atasannya tidak jauh berbeda. Sama-masa keras dan dingin, namun begitu penyanyang dan penurut, jika menyangkut orang yang dia sayangi dan cintai.
"JAWAB ASISTEN ANDRE!" Bentak David bernada kesal, karena pertanyaannya tak kunjung ada jawaban.
"I.. itu.. a.. anu.. saya tidak tahu, Tuan David." Ucapnya gugup dengan bibir gemetar.
"Bicara yang benar Asisten Andre, jangan seperti orang gagap. Pasalnya saya ingin mengungkapkan sebuah fakta, yang sudah menimpa karyawan anda." Tutur David dengan tegas.
"M.. maksudnya, Tuan David? Apa yang terjadi dengan karyawan saya?" Tanya Andre gugup.
"Karyawan anda, yang bernama Laura Casandra sudah terkena musibah." Jawab David jujur dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"M.. musibah apa, Tuan?" Tanya Andre gugup dengan tubuh yang sudah bergetar.
"Kalau saya beritahukan ke anda, apakah anda akan menjaga rahasia ini? Lalu, apakah anda akan menjenguknya dan memberikan perhatian untuk karyawan anda?" Tanya David penuh penekanan.
"T.. tentu saja, Tuan." Ucap Andre masih gugup, namun matanya menyiratkan ketakutan yang teramat sangat.
"Kenapa kamu terlihat sangat gugup sedari tadi, Asisten Andre?" Tanya David sangat heran, melihat tingkah Andre yang tidak seperti biasanya.
"I.. iya.. a.. anu.. e.. eng.." Ucapan Andre gugup lalu terhenti saat David menggebrak meja kerja Asisten Andre.
"BRAAK.." Bunyi meja digebrak.
"ANDA BISA BICARA DENGAN BENAR, TIDAK? APA JANGAN-JANGAN PELAKUNYA ANDA SENDIRI YANG SUDAH MERAMPAS KESUCIAN SAHABAT SAYA LAURA, HAAH.. ?" Tanya David dengan nada emosi yang begitu keras, hingga rahangnya mengeras dengan tatapan mata tajam yang siap memangsa lawannya.
Kerah Andre sudah dalam genggaman tangan kiri David, yang membuat tubuhnya sedikit terangkat. Sedangkan tangan kanan David mencekik leher Andre, hingga Andre hampir kehabisan napas, andai saja dia masih tidak mau bicara.
"T.. tolong lepaskan, Tuan David. Saya akan jelaskan, semuanya." Ucap Andre lirih, dengan air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya.
Andre menahan sesak didadanya, saat tangan kekar David mencengkram kerah baju dan lehernya dengan kuat.
Davidpun akhirnya melepaskan kedua tangannya, dari kerah baju dan leher Asisten Andre. Dirinya sungguh marah saat ini, karena sikap Andre yang begitu mencurigakan.
Bagaimana tidak, Andre hampir mirip dengan ciri-ciri orang yang disebutkan oleh Laura, tubuh tinggi besar dan perut sixpack.
"Ayo.. silahkan anda bicara, Asisten Andre." Ujar David memberi kesempatan kepada Andre, untuk mengatakan perihal yang sebenarnya dia ketahui.
Akhirnya Andrepun menceritakan semua yang sudah terjadi, mengenai karyawannya yang bernama Laura Casandra sahabatnya David. Andrepun mengatakan, jika Sebastian kakaknya sendirilah yang melakukan itu.
Namun Andre meyakinkan David, karena kakaknya sangat menyukai dan mencintai Laura. Dia melakukannya agar bisa terbebas dari perjodohan dengan wanita yang tidak dia cintai sama sekali.
Andrepun mengatakan kepada David, agar tidak marah kepada Sebastian kakaknya. Karena Sebastian akan tetap menikahi Laura, dengan alasan tanggung jawab sudah menidurinya.
Hati David begitu sakit sesakit-sakitnya, saat tahu kakaknya sendirilah yang sudah merusak kehormatan sahabatnya itu.
"Kau kejam kak Sebastian, apa kau tidak berpikir dahulu sebelum bertindak? Apa kau tidak akan menyesal jika melihat gadis yang kau cintai, begitu trauma dan tersiksa? Apa kau tidak tahu, luka yang kau berikan akan selalu menjadi mimpi buruk untuk Laura sahabatku? Kak Sebastian..... !" Bathin David menjerit, dengan kedua jari tangan yang sudah mengepal kuat, rahang yang mengeras dan mata yang sudah berkaca-kaca.
Andre yang melihat David yang begitu terpukul, dengan kenyataan yang sudah dia katakan dengan jujur tanpa ada yang ditutup-tutupi sedikitpun, akhirnya memberanikan diri untuk menenangkan amarah dan emosi David.
"Tuan tolong bersabarlah, saya tahu Tuan Sebastian salah. Tapi, saat itu dia sedang buntu tidak ada pilihan dan hatinya sedang kacau." Ungkap Andre agar emosi David sedikit menurun.
Davidpun sedikit tenang, emosinya tidak sepanas sebelumnya. Namun, air matanya sudah tidak terbendung lagi, diapun menangis dengan duduk dikursi dan menenggelamkan wajahnya, dengan ditutupi oleh kedua lengan kekarnya yang dilipat diatas meja kerja Andre.
*******
Di kediaman Lucky Smith.
"Sayang.. kenapa hari ini kamu tidak bergairah?" Tanya Lucky, memeluk pinggang Calista dengan mesra dan mengecup tengkuk kekasih bayangannya itu berkali-kali.
"Aku sedang kesal, dengan calon suamiku yang dingin dan ketus itu." Ucap Calista acuh dengan tangan liar kekasihnya, yang sudah meremas kedua gunung kembarnya.
"Memangnya apa yang dia lakukan padamu, sayang?" Tanya Lucky lagi, tanpa melepaskan jari tangannya yang sedang asik meremas gunung kembar kekasih bayangannya itu.
"Dia selalu mengabaikanku dan selalu mengacuhkanku. Aku benci dengan sikap dingin dan ketusnya kepadaku. Padahal pernikahannya hanya tinggal menghitung hari." Ujar Calista dengan mencibirkan bibirnya kedepan.
"Iya sayang.. bersabarlah! Demi Perusahaan Papa kamu, agar tidak jatuh bangkrut. Pernikahan kalian harus terlaksana, apapun yang akan terjadi. Kamu jangan sampai gagal kali ini, aku akan selalu memuaskan hasratmu, sayang." Kata Lucky memberi semangat kepada Calista.
"Heeem.." Hanya gumaman yang Calista ucapkan.
"Lebih baik sekarang kita nikmati masa-masa berdua kita, sayang." Bisik Lucky di telinga Calista dengan suara parau dan desa han mesra.
"Aachh.... kamu paling bisa memberikanku kepuasan Lucky. Aku selalu ketagihan dan kecanduan dengan sentuhanmu." Ucap Calista mende sah dengan mere mang nikmat.
Merekapun berciuman, saling melu mat dan melilit lidah, bertukar saliva dan menghisap bibir mereka dengan lembut. Bercum bu dikamar Lucky dengan kasur sizekingnya yang begitu empuk.
Keduanya sejurus kemudian polos tanpa sehelai benangpun, bergulat panas diatas ranjang dengan saling melenguh dan mende sah. Peluh membanjiri tubuh mereka meski suhu kamar dari AC sudah sangat dingin. Pergulatan panas mereka, seakan mengalahkan suhu dingin kamarnya.
"Aaachh.. uuucch.. kamu sangat pintar sekali Lucky, aku puas! Aaach..." Bibir Calista terus meracau dalam lenguhannya dan desah annya.
...♥️♥️🌹🌹🍒🍒♥️♥️♥️...
Bagaimana cerita saya kali ini? Mohon like dan komennya yah! Boleh juga hadiahnya bagi Readers yang baik hati dan tidak sombong. Terima kasih yah, salam bahagia selalu dari Tina Rifky.
--BERSAMBUNG--
...Jangan lupa kasih like, favorite, vote dan tips juga komentarnya yah. Terima kasih.🙏🙏...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Ira Deniansyah
ini peran utama kmna yh 🙏
2025-02-25
0
Dian Susantie
waduuhh... kisah asmara yg ruwet.. 🤪🤪🤪🤣🤣🤣
2022-09-09
1
Setia
ternyata si lucky jahat juga,, sungguh kejam nya
2022-08-30
1