Keinginan Sebastian

...♥️♥️Hallo.. Hallo.. Guys.. !!! Salam sehat dimanapun kalian berada.. !!!♥️♥️...

...🌹🌹Mari kita lanjut baca cerita ini yah, Kakak, Mas, Ibu-ibu dan Bapak-bapak semuanya. Kalau suka dilanjutkan yah. Jangan lupa Like, Vote, Komentar, Favorite juga biar engga ketinggalan Upnya, boleh kalau ada hadiah ☕♥️🌹 dan hadiah tips lainnya. Terima kasih.🌹🌹...

🥰🥰Happy Reading🥰🥰

Calista tidak terima, saat Sebastian mendorong tubuhnya dalam posisi dirinya sedang berciuman. Dirinya merasa dilecehkan dan direndahkan oleh seorang Pria, yang selama ini terbiasa mengemis cinta kepadanya.

"Shiit.. dia menolakku!" Umpat Calista kesal, diapun akhirnya berakting menangis untuk mengundang para orang tuanya, agar terdengar suara tangisannya.

"Sebastian Maha Putra, apa yang sedang kamu lakukan kepada putri saya, hah..? Kenapa kamu membuat putri saya menangis?" Tanya Tuan Samudra merasa aneh, pasti telah terjadi sesuatu dengan mereka.

Calistapun memanfaatkan keadaan dirinya kini yang bajunya sudah sedikit terekspos, dengan wajah yang sudah menangis pilu. Dirinyapun menatap iba kedua orang tua Sebastian, seperti meminta pertolongannya.

Sedangkan Mami Maya langsung membenahi pakaian anak gadisnya yang sudah terekspos itu, lalu menautkan kembali kancing bajunya.

Papa Sofyan dan Mama Teresia, akhirnya mengerti dari tatapan calon menantunya, seakan meminta bantuan mereka.

"Tidak.. ! Sebastian tidak melakukan apa-apa Mah.. Pah.. ! Tolong percaya kepada Sebastian, Putri Om lah, yang sudah berbuat mesum kepada saya." Bantah Sebastian membela diri kepada kedua orang tuanya dan calon mertuanya.

"Hah..? Apa saya tidak salah dengar, dengan ucapanmu Sebastian Maha Putra?" Tanya Tuan Samudra mengejek.

"Papa juga tidak percaya padamu Sebastian, dengan apa yang kamu katakan." Ucap Papa Sofyan.

Teresia ingin mempercayai ucapan anaknya, Sebastian. Namun, dirinya masih ragu. Walau bagaimanapun, buktinya sudah jelas, jika calon menantunya itu pakaiannya sudah terekspos.

Kalau dipikir, memang siapa yang akan menolak dengan kecantikan seorang gadis bernama Calista Casandra yang wajahnya cantik, putih mulus, hidung mancung, bibir ranum dan tubuh ideal.

Selain itu juga berpendidikan lulusan S1 dari Amerika, dengan nilai IQ diatas rata-rata orang normal. Calista memiliki IQ tinggi mencapai 130, dia termasuk golongan genius. Namun sayangnya kegeniusannya ini, dia manfaatkan untuk hal tidak baik.

Semuapun tidak akan percaya dengan ucapan Sebastian, karena bukti kuat sudah mengarah kepada Calista.

Calista tersenyum puas didalam hatinya, meski dirinya sedang menangis.

"Iyes, aktingku berhasil dengan sempurna." Ucap Calista dalam hatinya.

Sebastianpun akhirnya pasrah, diapun tertunduk lemah dengan kedua jari tangan mengepal. Ingin melawanpun percuma, dirinya tidak ada yang membelanya saat ini. Dia mengakui, gadis didepannya itu sungguh ular betina yang berbisa.

"Tuan Sofyan, bagaimana ini? Apa yang harus kita lakukan? Kejadian memalukan ini, sungguh bukan yang kita harapkan. Apa sebaiknya, besok kita nikahkan saja mereka?" Ujar Samudra memberi usul.

"Apa tidak terlalu cepat, Tuan Samudra? Pernikahan itu bukan main-main, kita harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang." Ucap Sofyan mempertimbangkan dahulu.

"Benar juga sih Tuan Sofyan. Tapi, saya tidak ingin nama baik anak saya tercemar, kalau sampai kejadian ini terdengar oleh telinga orang lain."

"Kalau begitu bagaimana baiknya? Dua minggu dari sekarang, kita bisa membuat persiapan pernikahan. Biar anak buah saya yang akan membantu persiapan semuanya mulai dari awal hingga akhir." Jelas Sofyan.

"Baiklah kalau begitu, saya setuju Tuan Sofyan." Ucap Samudra dengan tersenyum senang.

"Pah.. kenapa mengambil keputusan sepihak, tanpa meminta persetujuan Sebastian? Ini tidak adil Pah!" Kata Sebastian yang mulai merasa geram.

"Sabar sayang, kamu harus menerima Calista untuk menjadi istrimu. Ini adalah yang terbaik." Ucap Mama Teresia menenangkan anaknya dengan mengusap-usap punggungnya lembut.

"Tapi Mah, setidaknya penjajakan dahulu sebelum menikah dua sampai tiga bulan."

"Tidak.. tidak ada kata penolakkan! Keputusan Papa dan calon mertuamu sudah Final. Tidak bisa diganggu gugat lagi."

Akhirnya Sebastianpun pasrah, menerima semua keputusan Papa Sofyan dan Om Samudra.

*******

Dari ruangan kerja, Sebastian bisa melihat para pekerjanya yang sedang sibuk melayani para tamu yang akan memesan makanan dan minuman. Namun dari luar ruangannya, mereka tidak bisa melihat Sebastian.

Kaca ruangannya terbuat dari bahan kaca ribben berwarna hitam, hingga memudahkan dirinya untuk memperhatikan setiap orang dari ruangannya.

Sebastian adalah anak pemilik restoran terbesar di Jakarta, mereka memiliki lima cabang yang tersebar luas di Jakarta. Salah satunya restoran yang dipegang oleh Sebastian saat ini.

Sebastian menghubungi Asisten pribadinya Andre, yang masih mengurusi para pekerja yang kewalahan karena tamu yang sedang membeludak, untuk makan di restorannya yang bernama Restoran Maha Putra Grup bintang lima.

"Maaf Tuan, ada apa tadi menelpon? Saya sedang sibuk tadi, maaf baru bisa kesini." Ucap Asisten Andre dengan menyesal.

"Heeem... apa kamu sudah dapat alamat rumahnya, Laura Casandra?" Tanya Sebastian serius.

"Sudah Tuan, alamatnya ada di file CV saat dirinya melamar kerja disini dulu. Tapi, ada yang bilang itu adalah alamat rumah temannya yang bernama Mitha Angraini. Sekarang mereka tinggal berdua, disebuah kontrakkan tidak jauh dari sini." Ujar Asisten Andre dengan panjang lebar.

"Cari alamatnya yang tepat, saya menginginkannya sekarang juga. Saya tidak punya banyak waktu lagi, saya harus mendapatkan alamatnya." Perintah Sebastian dengan tegas.

"Siap Tuan, saya akan secepatnya mencari alamatnya Laura." Ucapnya Andre cepat.

Tanpa menunggu lama lagi, Andrepun langsung mencari tahu alamat rumah Laura kepada Mitha teman satu kontrakkannya.

"Mitha, kamu dipanggil oleh Pak Andre tuh diruangannya." Ujar Agus, sesama karyawan restoran tersebut.

"Iya Gus, ada apa yah Pak Andre memanggil aku?" Tanya Mitha penasaran. Sedang Agus hanya menggelengkan kepalanya pelan dan mengangkat bahunya keatas sedikit.

Mithapun akhirnya mendatangi ruangan Asisten Andre dengan wajah penuh tanya.

"Tok.. tok.." Bunyi pintu diketuk.

"Silahkan, masuk." Ucap Andre ramah.

"Selamat siang pak! Apa benar Bapak memanggil saya? Ada apa yah Pak, kalau boleh saya tahu?"

"Selamat siang, memang benar saya panggil kamu kesini. Saya hanya mau tahu alamat kamu yang baru dikontrakan, kamu belum mengganti alamat kamu yang baru, bukan?"

"Iya Pak, alamat saya memang belum saya ganti yang baru. Maaf Pak, saya kira saya tidak perlu memberikan alamat kontrakkan, karena suatu saat saya pasti akan pindah dari kontrakkan tersebut."

"Tidak apa-apa, tolong isi saja alamatnya. Kamu tinggal mengontrak sendiri atau berdua?" Tanya Andre pura-pura tidak tahu.

"Iya Pak, ini alamatnya. Saya berdua dengan Laura, Pak." Ucap Mitha jujur, seraya memberikan alamat kontrakkannya.

"Terima kasih." Ucap Andre tersenyum ramah.

"Iya Pak, saya permisi mau melanjutkan pekerjaan saya."

Andre mengangguk pelan, lalu diapun mendatangi Sebastian, Bossnya.

"Tuan, ini alamat kontrakkannya. Memangnya Tuan mau apa dengan alamat mereka?" Tanya Andre kepo akut.

"Aku akan menjadikan Laura, menjadi istriku."

"Apa Tuan tidak salah bicara? Nyonya besar dan Tuan besar, pasti tidak akan setuju dengan apa yang Tuan Sebastian inginkan. Bukankah, mereka sudah menjodohkan Tuan dengan wanita berkelas dan cantik, dari keluarga berada sama seperti Tuan Sebastian?"

"Heem.. maka dari itu saya menolaknya, saya akan nekat untuk menjadikan Laura istri saya. Nanti malam, kamu antar saya kealamat ini."

"Siap Tuan, saya akan melaksanakan perintah Tuan.

*******

Di depan rumah kontrakan yang berjejer lima pintu, mereka sedang memperhatikan orang yang sedang keluar rumah dari dalam mobil mewah Sebastian. Posisi mereka sedikit jauh dari kontrakkan Laura, namun tetap terlihat jelas dari dalam mobilnya.

Mereka melihat Mitha Angraini akan keluar dengan seorang pria, yang menjemputnya dengan motor. Namun, mereka tidak melihat Laura keluar rumah sama sekalih.

Merekapun memutuskan, menunggu keadaan sekitar kontrakkan sepi dari keramaian.

"Tuan sudah pukul sebelas malam, sudah sepi sekalih. Tapi, saya tidak melihat ada orang lagi.

"Coba kamu lihat, apakah gadis itu sudah tidur atau belum?"

"Iya Tuan."

Andrepun mencari tahu apa Laura sudah tidur atau belum, lalu dia kembali memberitahukan yang sebenarnya.

"Tuan, Laura sepertinya baru akan tidur, tadi dia membuka jendela kamarnya. Sepertinya kipas anginnya rusak, jadi dia membuka jendelanya agar tidak terasa panas dalan ruangan sempit seperti itu. Kasihan sekali gadis itu, Tuan."

"Terima kasih Andre, saya akan segera kesana tunggu setengah jam lagi."

"Baik Tuan, apa saya temani, Tuan?"

"Tidak usah, kamu tunggu saja di sini."

"Baiklah."

Setelah menunggu, Sebastian lalu berjalan menghampiri kontrakkan Laura, yang terletak paling ujung. Sebastianpun mengendap-endap masuk, lewat jendela kamar Laura yang masih terbuka, dengan lampu kamarnya yang sudah padam.

♥️Flash Back Off.♥️

...♥️♥️♥️🌹🌹🍒🍒♥️♥️♥️...

Bagaimana cerita saya kali ini? Mohon like dan komennya yah! Boleh juga hadiahnya bagi Readers yang baik hati dan tidak sombong. Terima kasih yah, salam bahagia selalu dari Tina Rifky.♥️♥️♥️🌹🌹🍒🍒

--BERSAMBUNG--

...Jangan lupa kasih like, favorite, vote dan tips juga komentarnya yah. Terima kasih.🙏🙏...

Terpopuler

Comments

Eka Bundanedinar

Eka Bundanedinar

owh itu tujuan sebastian mau jdiin istri dg cara salah
laura psti bnci kamu

2022-09-18

1

Mira kader Mira

Mira kader Mira

apa mereka bisa bersatu

2022-09-08

1

Setia

Setia

apakah Sebastian berhasil dapetin laura??

2022-08-29

1

lihat semua
Episodes
1 Terampasnya Kesucian
2 Sebastian Maha Putra
3 Keinginan Sebastian
4 Laura Pingsan
5 Trauma
6 Gadis Ular
7 Sakit Hati
8 Semangat Laura Casandra
9 Terungkapnya Fakta
10 Rasa Tidak Nyaman
11 Sisi Lain Laura
12 Mengantar Pulang
13 Jangan Bermain Api
14 Fakta Menyakitkan
15 Pertemuan Tiga Saudara
16 Mempertanggungjawabkan Perbuatannya
17 Menemui Laura dan Mitha
18 Pengagum Rahasia
19 Alasan Di Balik Tragedi
20 Kakak Kandung
21 Bertemu Langsung
22 Penyakit Laura
23 Mengungkap Cerita
24 Nama Baik Mereka
25 Meyakinkan Laura
26 Selamanya Sahabat
27 Bagaikan Pangeran Berkuda
28 Makan Direstoran Sebastian
29 Salah Bicara
30 Fakta Mengejutkan
31 Perdebatan Sengit
32 Cemas Dan Khawatir
33 Menjenguk Teresia
34 Percintaan Yang Terhenti
35 Mengunjungi Lucky
36 Tanda Bukti
37 Api Cemburu
38 Menghilangkan Trauma
39 Putus
40 Pantai
41 Atas Nama Sahabat
42 Mantan SMA
43 Restu Sofyan Maha Putra
44 Menjemput Laura
45 Ada Pertemuan Ada Perpisahan
46 Bertemu Mengungkap Fakta
47 Kembali Pulang
48 Nonton Film
49 Meminta Imbalan
50 Penyambutan Calon Menantu
51 Makan Malam Yang Hangat
52 Mendatangi KUA
53 Kedatangan David
54 Merasa Memiliki
55 Izin Sakit
56 Kedua Calon Menantu
57 Mimpi
58 Pernikahan
59 Aksi Balas Dendam
60 Pahlawan
61 Berdansa
62 Sabotase
63 Bukti CCTV
64 Misi Sebastian Dan David
65 Dalang Penculikkan Laura
66 Mencari Cela
67 Mengikuti Jejak
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Terampasnya Kesucian
2
Sebastian Maha Putra
3
Keinginan Sebastian
4
Laura Pingsan
5
Trauma
6
Gadis Ular
7
Sakit Hati
8
Semangat Laura Casandra
9
Terungkapnya Fakta
10
Rasa Tidak Nyaman
11
Sisi Lain Laura
12
Mengantar Pulang
13
Jangan Bermain Api
14
Fakta Menyakitkan
15
Pertemuan Tiga Saudara
16
Mempertanggungjawabkan Perbuatannya
17
Menemui Laura dan Mitha
18
Pengagum Rahasia
19
Alasan Di Balik Tragedi
20
Kakak Kandung
21
Bertemu Langsung
22
Penyakit Laura
23
Mengungkap Cerita
24
Nama Baik Mereka
25
Meyakinkan Laura
26
Selamanya Sahabat
27
Bagaikan Pangeran Berkuda
28
Makan Direstoran Sebastian
29
Salah Bicara
30
Fakta Mengejutkan
31
Perdebatan Sengit
32
Cemas Dan Khawatir
33
Menjenguk Teresia
34
Percintaan Yang Terhenti
35
Mengunjungi Lucky
36
Tanda Bukti
37
Api Cemburu
38
Menghilangkan Trauma
39
Putus
40
Pantai
41
Atas Nama Sahabat
42
Mantan SMA
43
Restu Sofyan Maha Putra
44
Menjemput Laura
45
Ada Pertemuan Ada Perpisahan
46
Bertemu Mengungkap Fakta
47
Kembali Pulang
48
Nonton Film
49
Meminta Imbalan
50
Penyambutan Calon Menantu
51
Makan Malam Yang Hangat
52
Mendatangi KUA
53
Kedatangan David
54
Merasa Memiliki
55
Izin Sakit
56
Kedua Calon Menantu
57
Mimpi
58
Pernikahan
59
Aksi Balas Dendam
60
Pahlawan
61
Berdansa
62
Sabotase
63
Bukti CCTV
64
Misi Sebastian Dan David
65
Dalang Penculikkan Laura
66
Mencari Cela
67
Mengikuti Jejak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!