SPACE NAVY FORCE
Alam semesta sangatlah luas. Lebih luas dari yang semua orang kira. Di sebuah sistem bintang di ujung satu galaksi, sebuah distorsi ruang tiba-tiba muncul. Distorsi itu menarik ruang di sekitarnya, membentuk semacam pusaran. Ukurannya juga lama-kelamaan membesar hingga mencapai diameter 5.000 kilometer.
Pusaran itu berubah warna menjadi biru dengan cahaya putih di bagian tengahnya. Sedetik kemudian, sebuah benda muncul dari dalam pusaran. Benda tersebut berbentuk menyerupai persegi panjang. Tetapi, siapa pun yang melihatnya akan langsung tahu kalau itu adalah sebuah kapal luar angkasa.
Kapal itu terus bergerak. Memperlihatkan ukurannya yang masif. Panjangnya 10.000 kilometer dan lebar sekitar 3.000 kilometer. Di salah satu lambung kapal terdapat tulisan "SNF". Setelah semua bagian kapal terlihat, pusaran ruang perlahan-lahan menghilang.
Sementara itu, di ruang kendali kapal, terlihat ratusan orang duduk menatap layar di depan mereka. Posisi orang-orang itu disusun membentuk setengah lingkaran. Mengelilingi sebuah kursi dimana seorang laki-laki duduk sambil menyilangkan kakinya. Ia memiliki rambut hitam legam dengan warna mata yang mirip. Laki-laki tersebut mengenakan kemeja putih dengan dasi biru serta celana panjang dan sabuk hitam.
"Periksa status."
Laki-laki itu berkata pelan, tapi suaranya bisa didengar oleh semua awak kapal.
"Lapor! Bagian mesin tidak terdapat kerusakan."
"Lapor! Sistem pertahanan kapal tidak terdapat kerusakan!"
"Lapor! ....."
Lima menit berlalu. Laporan menyatakan kalau kapal masih dalam keadaan sempurna. Lelaki itu tersenyum kecil. Ia bangkit dari duduknya, lalu merentangkan tangan ke depan, seperti seorang raja yang hendak memberi perintah.
"Mobilisasi semua unit yang ada! Aku ingin daerah dalam radius 5 miliar kilometer dari kita steril!"
"Ya, Pak!"
"Sepertinya kita berhasil."
Suara itu berasal dari seorang wanita yang berdiri di belakang sang laki-laki. Ia berambut hitam panjang dikuncir kuda serta mengenakan pakaian maid lengan panjang.
Pria tersebut menanggapi, "Kita beruntung. Membuka portal antar dunia, selain membutuhkan energi yang luar biasa besar, juga sangat tidak stabil. Sedikit gangguan saja sudah cukup untuk menghancurkannya. Jika kita ada di dalamnya selagi malapetaka itu terjadi, tentu kecil kemungkinannya untuk selamat."
Wanita di belakangnya membenarkan, "Ya. Selain itu, kita juga harus mencari alam semesta yang materi penyusunnya mirip dengan alam semesta asal. Umurnya secara relatif tidak boleh terlalu muda ataupun tua. Dan yang terpenting, belum mengembangkan teknologi terlalu jauh."
"Yah, akan menjengkelkan seandainya kita membuka portal lalu langsung disambut oleh peradaban dengan tipe 2 di Kardashev scale," canda sang laki-laki.
Sang Wanita mengangguk, "Tentu, kita pun berhasil sampai ke titik ini, semuanya berkat usaha serta kejeniusan Anda yang sudah berkali-kali melakukan terobosan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi."
Ia melanjutkan, "Sayangnya, kita tidak memiliki banyak waktu lagi. Populasi manusia semakin banyak sedangkan materi di alam semesta semakin sedikit. Pada akhirnya, bintang-bintang akan mati dan kita akan kehilangan kehangatan. Manusia akan musnah bersama dengan alam semesta yang sekarat."
Laki-laki tersebut bangkit dari duduknya. Ia berjalan sambil menatap ke kejauhan, "Benar. Kita tidak punya pilihan lain selain mencari rumah yang baru. Sama seperti saat kita meninggalkan bumi yang sudah rusak. Kita pun akan meninggalkan semesta kita dan menuju tanah yang baru."
Ia menatap kedua tangannya, "Semua ini, demi kehidupan umat manusia!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
11DE
Halo, terima kasih sudah membaca karya pertama saya. Jika ada kritik, saran, atau pertanyaan, silahkan tulis di komentar ya.
2022-06-23
4