"Aku merasakan sesuatu yang aneh," Pangeran Ruu memandang ke arah barat dari Grand Elven Forest.
"Benarkah?" Ratu Yenie sedikit meragukan perkataan Pangeran Ruu.
"Iya, setelah mendapatkan Rune's Core, persepsiku terhadap energi sihir meningkat drastis. Aku bisa merasakan energi sihir dalam radius lima ratus kilometer," terang Pangeran Ruu.
"Hanya saja, energi ini tidak mirip dengan energi sihir," ujarnya dalam hati.
"Wow! Itu luar biasa!" Puji Ratu Yenie.
"Ayo kita mengeceknya!" Ajak Archmage Luthinia.
"Tunggu! Aku juga ikut!" Seru Ratu Yenie.
Pangeran Ruu, Archmage Luthinia, dan Ratu Yenie yang diikuti oleh para pengawalnya terbang menuju area barat Grand Elven Forest.
---
Sementara itu, Administrator Nara terlihat sedang menata tubuh para elf yang telah dibuat pingsan.
"Hehehe, sembilan belas elf. Ada dua belas laki-laki dan tujuh perempuan, kira-kira ekspresimen apa yang harus kulakukan ya?"
Administrator Nara memegang dagu dan menghentak-hentakkan kakinya. Matanya memandang ke sana-kemari, berpikir keras agar mendapatkan sebuah ide.
"Oh, aku tahu! Di dalam laporan disebutkan kalau para elf memiliki semacam koneksi dengan Tree of Ancestor. Aku penasaran apa jadinya jika aku memutuskan hubungan mereka? Ya, akan kucoba itu!"
Administrator Nara mengeluarkan energi yang menyelimuti tubuh seluruh elf. Dengan energi tersebut, ia membuat mereka terbang menuju ke kapal luar angkasa miliknya. Dirinya hendak membawa semua elf tersebut ke pangkalan semi permanen sebab semua peralatan eksperimennya ia tinggalkan di sana.
"Hentikan! Apa yang ingin kau lakukan pada kaumku!?"
Administrator Nara menoleh pada suara dari belakangnya. Ia melihat seorang elf terbang bersama dengan beberapa sosok lain.
"Oh, elf yang lain ya?" Administrator Nara menjadi sumringah, "Wow! Dia sangat cantik! Aku jadi sedikit iri sekarang," sang Administrator memandang Ratu Yenie lekat-lekat, "Reputasi elf sebagai makhluk yang rupawan sepertinya memang benar," lanjutnya.
"Siapa kau?" Pangeran Ruu mendarat lima meter dari Administrator Nara.
"Oi, lepaskan rakyatku! Mau kau apakan mereka!?" Ratu Yenie menunjuk sang Administrator.
"Oh, tidak usah khawatir. Aku hanya mau menjadikan mereka sebagai objek eksperimenku saja," Administrator Nara berkata tenang, "Kalau kamu mau, kau juga boleh ikut. Aku selalu menerima sukarelawan, terutama elf cantik sepertimu," lanjutnya.
"Apa katamu!?" Ratu Yenie kesal, urat-urat mulai nampak di pelipisnya.
Archmage Luthinia angkat bicara, "Aku belum pernah melihatmu sebelumnya, siapa kau dan benda apa yang melayang di langit itu?"
"Aku Nara, Administrator dari SNF. Benda yang ada di atas kepalamu adalah pesawat luar angkasa yang kupakai untuk sampai ke sini," jawab Administrator Nara.
"Apa hubunganmu dengan penyihir hijau yang membawa tombak?" Tanya Pangeran Ruu.
"Penyihir hijau? Tombak? Ah, maksudmu Project Alpha: Green Angel?" Administrator Nara tersenyum seram, "Aku satu pihak dengan mereka, memangnya kenapa?"
Administrator Nara mengeluarkan hawa intimidasi yang menekan semua orang di sekitarnya. Sebagian besar pengawal Ratu Yenie tidak kuat dan akhirnya ambruk.
Melihat hal tersebut, Ratu Yenie semakin kesal dibuatnya, "Tidak bisa dimaafkan! Tree of Ancestor, patuhilah perintahku! Ikatlah orang yang menjijikan itu!"
Tiba-tiba ratusan akar raksasa yang sudah diperkuat oleh sihir muncul dari dalam tanah. Akar tersebut melilit seluruh tubuh Administrator Nara sampai tubuhnya tak kelihatan lagi.
"Ini lagi? Sepertinya sihir kalian, para elf, cukup monoton, ya?"
Sinar-sinar seperti laser muncul dari dalam tubuh Administrator Nara dan langsung menghancurkan akar-akar yang mengikatnya.
"Ultimate Space Barrier!"
Sebuah kotak keemasan mengurung Administrator Nara. Itu adalah perbuatan dari Luthinia, sang Archmage yang berjuluk Blue Sky.
"Mundur, Ruu. Orang ini berbahaya!" Ujar Archmage Luthinia.
"Hah! Trik kecil!" Administrator Nara mengayunkan tinjunya ke penghalang buatan Archmage Luthinia.
Krak! Pyarr!
"Apa!?" Pangeran Ruu berseru.
"Mustahil! Mantra itu puluhan kali lebih kuat daripada Space Barrier! Bagaimana bisa kau menghancurkannya dalam sekali serang!?" Sang Blue Sky berteriak tak percaya.
"Menakjubkan! Aku baru tahu ada mantra sihir yang bisa mengurung orang di ruang yang terpisah. Namun demikian, mantra ini tidak benar-benar memisahkan targetnya dari ruang utama, melainkan membengkokkan ruang di sekitar target sedemikian rupa sehingga target terkurung di dalamnya," jelas Administrator Nara, "Ini bukan mantra yang buruk, malah membuatku semakin ingin meneliti kalian," sambungnya.
Administrator Nara mengangkat tangan kanannya ke atas. Sebuah bola energi sebesar gunung tercipta secara instan. Selain ukurannya yang masif, bola energi tersebut juga sangat panas.
"Tunggu! Aku ingin bernegosiasi denganmu!"
Administrator Nara melongo mendengar perkataan Pangeran Ruu. Sedetik kemudian, ia membatalkan serangannya lalu tertawa keras, "Hahahaha! Kau, lelaki pengecut yang hanya bisa berlindung di balik punggung wanita, ingin membuat kesepakan denganku? Lelucon macam apa ini!?"
"Aku bukan pengecut!"
Pangeran Ruu mengambil ancang-ancang lalu melesat dengan kecepatan tinggi menuju Administrator Nara. Tangannya terkepal, siap untuk meninju wajah sang Administrator. Sementara itu, Administrator Nara tidak beranjak sedikit pun dari posisinya.
Bum!
Debu dan asap menyebar sesaat setelah keduanya beradu. Pukulan Pangeran Ruu berhasil ditangkis oleh Administrator Nara dengan telapak tangannya.
"Lumayan," ujarnya sambil menyeringai.
Pangeran Ruu mendecih kesal lalu melompat mundur. Ia tidak menyangka pukulannya yang bisa menghancurkan setengah gunung bisa ditahan dengan mudahnya oleh sang lawan.
"Apa-apaan dia ini? Monster kah?" Komentar Ratu Yenie.
Administrator Nara menepuk-nepuk pakaiannya yang agak kotor, "Tidak buruk, Nak. Aku minta maaf karena sudah meremehkanmu tadi. Mari kita dengarkan, apa yang ingin kau katakan?"
Pangeran Ruu menoleh ke arah Archmage Luthinia. Sang Blue Sky membalasnya dengan anggukan.
"Kau bilang kalau dirimu ingin mengambil alih planet ini bukan? Kalau begitu, kau harus tahu jika kami tidak akan menyerahkannya dengan mudah."
Administrator Nara menyilangkan lengannya di depan dada, "Aku tahu, langsung ke intinya saja!"
"Aku mau kita melakukan duel. Penghuni planet ini melawan SNF. Aku melawanmu. Waktunya kau yang tentukan. Kalau kau menang kau bebas untuk mengambil planet ini. Tapi jika kami yang menang, jangan pernah kembali ke sini lagi!" Seru Pangeran Ruu.
Administrator Nara terdiam sebentar, "Bocah, kau pikir siapa dirimu!? Memangnya apa yang bisa kau lakukan seandainya aku memutuskan untuk menaklukkan planet ini sekarang?"
"Aku sudah bilang, kan? Kami tidak akan mundur tanpa perlawanan. Antara kami mengalahkanmu atau musnah demi mempertahankan kebebasan kami," balas Pangeran Ruu.
"Hahahaha, Bagus! Aku suka anak muda yang bersemangat! Namamu Ruu, kan? Baiklah, aku setuju. Kuberi kalian waktu dua bulan dari sekarang."
Archmage Luthinia menyela, "Apa!? Dua bulan!? Kau gila ya? Mana bisa kami semua bersiap dalam dua bulan!?"
Administrator Nara mendengus, "Itu bukan urusanku. Yang penting aku sudah menyetujui tantangan dari pacarmu. Masalah itu harus kalian pikirkan sendiri."
"Di-dia bukan pacarku ..." Archmage Luthinia berkata lirih, wajahnya merah padam karena malu.
"Kalau begitu, bisakah kau melepaskan para elf itu?" Tanya Pangeran Ruu.
"Hmm ... Baiklah, lagipula aku bisa mendapatkan semua elf yang aku mau jika aku bisa mengalahkan kalian."
Administrator Nara kemudian kembali ke pangkalan semi permanen SNF, meninggalkan Planet UO-2395 dalam kedamaian untuk sementara waktu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments