SNF - Rune

"Rune the Paragon?" Pangeran Ruu berujar heran. Dia menatap Rune's Core, "Aku belum pernah mendengar orang itu sebelumnya, siapa dia?" Tanyanya lagi.

Archmage Luthinia menghela napas.

"Ini adalah cerita yang hanya diturunkan pada para Archmage dan Great Sage. Dua puluh ribu tahun yang lalu, entah darimana muncul seorang penyihir kuat. Saking kuatnya dia bisa mengalahkan puluhan Archmage dan Great Sage hanya dengan satu mantra. Perlu kau ketahui, di masa lalu, penyihir tingkat tertinggi ada banyak jumlahnya dan mereka juga lebih kuat daripada kami berenam."

Pangeran Ruu mendengarkan penjelasan sang Archmage dengan seksama. Ini adalah pengetahuan baru yang mampu membuat jantungnya menderu.

"Penyihir itu bernama Rune. Meski sangat kuat, dia tidak menggunakan kekuatannya semena-mena. Malah, dia membantu para penyihir pada masa itu dengan mengajarkan mantra-mantra dan membuat peralatan sihir. Karena jasanya itu dia dijuluki Rune the Paragon dan gelar Paragon hanya bisa digunakan oleh Rune seorang. Dia adalah penyihir terbaik yang pernah dimiliki umat manusia. Jika bukan karena Intercontinental War, perang besar yang melibatkan hampir semua benua belasan ribu tahun lalu, peradaban kita tentu akan jauh lebih maju dari sekarang."

Ada rasa kesal dalam kalimat terakhir Archmage Luthinia. Pangeran Ruu tahu kalau diam-diam sang Archmage mengutuk para manusia karena nafsu dan ambisi mereka telah memusnahkan para penyihir berbakat.

"Itu semua masa lalu, kita tidak bisa mengubah apa pun soal itu," ujar Pangeran Ruu pelan yang diikuti anggukan sang Blue Sky.

"Seratus tahun setelah kemunculannya, Rune tiba-tiba menghilang. Salah satu muridnya, Great Sage Deimos, menemukan Rune's Core beserta catatan yang mengatakan kalau benda tersebut akan berguna saat dunia menghadapi krisis. Ketika Intercontinental War terjadi, banyak benda-benda peninggalan Rune yang hancur, sementara Rune's Core sempat hilang. Namun, Archmage Ceres, salah satu pendiri Heavenly Six, berhasil menemukannya dan menyimpannya di bawah Kota Hanadium. Informasi tentang Rune's Core sangat dibatasi demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan."

"Lalu, kenapa kau memberitahuku semua ini?" Tanya Pangeran Ruu, dia masih tidak dapat menangkap tujuan Archmage Luthinia.

"Kau tahu Great Sage Rozard?" Archmage Luthinia balik bertanya.

"Ya, Great Sage yang memiliki julukan Seer itu kan?"

"Ya, dia menguasai mantra untuk melihat masa depan. Dan nanti...."

Archmage Luthinia menceritakan apa yang ia alami saat di kediaman Great Sage Rozard.

----,

Pangeran Ruu melongo. Dia tidak bisa mempercayai apa yang baru saja ia dengar.

"Tunggu ... tunggu ... tunggu! Apa maksudmu tadi!?"

Archmage Luthinia menghela napas. Ia sudah memperkirakan jika Pangeran Ruu akan bereaksi seperti itu.

"Biar kujelaskan lagi. Rune's Core adalah alat sihir yang sedang mati, dan untuk mengaktifkannya, dibutuhkan sebuah kunci khusus. Aku, guruku, dan bahkan guru dari guruku sudah melakukan percobaan serta penelitian dalam waktu yang lama demi mencari kunci yang cocok. Di masa depan, aku melihat kau menggunakan Rune's Core untuk melawan para penjajah. Itu artinya, dirimu adalah kunci dari Rune's Core!"

Pangeran Ruu menggeleng cepat, "Itu tidak masuk akal! Apa kau lupa benda itu baru saja mengeluarkan energi sihir yang hampir membunuhku!? Aku memang ingin membalas dendam pada para penyihir hijau itu, tapi aku tidak mau mati konyol sebelum melakukannya!"

Archmage Luthinia berjalan mendekati Pangeran Ruu, ia menggenggam tangannya lalu berkata, "Aku tahu. Namun demikian, kita harus mencobanya. Demi dirimu, demi semua orang, dan demi dunia ini."

Pangeran Ruu tenggelam dalam diam. Ia tidak menyangka bahwa Archmage Luthinia, Sang Blue Sky akan membujuknya dengan nada memohon. Setahunya, semua Archmage / Great Sage adalah sekumpulan orang-orang tanpa emosi yang ahli sihir serta mementingkan ego mereka sendiri. Karena itu, mendengar ucapan Archmage Luthinia yang penuh ketulusan, hati Pangeran Ruu dibuat luluh olehnya.

"Aku mengerti. Jika memang itu satu-satunya jalan untuk membalas dendam, aku akan melakukannya," Pangeran Ruu berujar mantap.

"Bagus! Ayo kita coba," Archmage Luthinia tersenyum.

Lagi-lagi, Pangeran Ruu dibuat terpana dengan senyuman Archmage Luthinia. Tanpa ia sadari, pipinya memerah layaknya tomat. Untungnya, Sang Blue Sky tidak menyadari perubahan di air mukanya.

Archmage Luthinia menarik tangan Pangeran Ruu mendekati Rune's Core. Ia merapalkan berbagai macam matra tingkat tinggi. Setiap mantranya sangat rumit dan menghabiskan banyak energi sihir. Satu mantra setara dengan kapasitas energi sihir milik seorang Wizard / Sage. Pangeran Ruu menjadi semakin kagum dengan keterampilan para Heavenly Six.

Lima belas menit berlalu. Rune's Core kini dikelilingi ribuan lingkaran sihir yang bertujuan untuk menekan ledakan energinya. Archmage Luthinia juga menambahkan mantra teleportasi untuk jaga-jaga jika situasi memburuk.

"Haah ... ini benar-benar menguras tenaga," Archmage Luthinia jatuh terduduk. Ia mengelap keringat di dahinya.

"Ini, ambillah!" Pangeran Ruu menyodorkan sebuah kain sapu tangan.

"Ah, terimakasih," Archmage Luthinia menerimanya dengan senang hati.

"Tidak masalah," Pangeran Ruu tersenyum kecil.

"Sekarang seharusnya sudah aman. Coba kau sentuh Rune's Core, Ruu!"

Pangeran Ruu menuruti kata-kata Archmage Luthinia. Dengan hati-hati, ia mendekatkan tangannya ke Rune's Core yang seukuran biji kelereng. Ia berulang kali berdoa supaya kejadian sebelumnya tidak terulang kembali.

Tep!

" ... "

" ... "

Hening. Tidak terjadi apa-apa. Rune's Core tidak meledakkan energi seperti sebelumnya. Ia juga tidak merasakan ada sesuatu hal yang aneh. Pangeran Ruu memandang wajah Archmage Luthinia. Terlihat ekspresi kelegaan di wajahnya yang cantik. Melihat hal itu, Pangeran Ruu ikut bernapas lega.

Namun, Rune's Core tiba-tiba memancarkan cahaya yang sangat terang. Pangeran Ruu refleks menjatuhkan Rune's Core ke lantai. Cahaya-cahaya tersebut berkumpul menjadi satu lalu membentuk sebuah siluet pria yang tak kelihatan wajahnya. Pakaiannya juga cukup aneh. Satu-satunya ciri khas yang tampak adalah sebuah kalung berbentuk pilar segi enam yang menggantung di lehernya.

Jadi, kau sudah tiba, wahai orang yang terpilih.

Suara itu pelan, tetapi tegas dan penuh kewibawaan. Hanya mendengarnya saja, tubuh Pangeran Ruu dan Archmage Luthinia langsung merinding. Tanpa disadari, mereka berdua sudah berlutut di hadapan siluet tersebut. Mereka hendak berbicara, tapi tak sepatah kata pun mampu keluar dari mulut mereka. Jangankan berbicara, untuk bernapas saja rasanya sangat sulit.

Karena kau sudah berhasil hingga ke titik ini, terimalah alat sihir yang dipadatkan dari setetes energi sihirku!

Siluet itu kembali bersinar terang lalu lenyap seakan tak pernah ada di sana. Rune's Core melayang lalu jatuh di tangan Pangeran Ruu.

Setelah siluet itu menghilang, keduanya bisa bergerak seperti biasa.

"Luthinia, mungkinkah dia ..."

"Ya," Archmage Luthinia mengangguk, "Itu pasti Rune the Paragon. Karena dia sudah mewariskan kehendaknya padamu, sekarang seharusnya kau sudah bisa menggunakan Rune's Core tanpa hambatan."

"Aku mengerti. Sekarang, waktunya untuk pembalasan!" Pangeran Ruu berkata dengan penuh semangat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!