The First Mutation 1-3

“Hoi! Zombie sialan, kesini kau!” teriak Wahyu sambil mengisi peluru kedalam grenade launchernya. tidak ada waktu untuk takut lagi, jika dia merasa ragu-ragu sedikit saja, maka dia akan menjadi korban selanjutnya.

Zombie itu pun mulai berlari ke arah Wahyu, namun karena kakinya belum sembuh dengan sempurna,zombie itu berlari dengan menggeret kakinya yang terluka, hal itu membuat kecepatan zombie itu sama seperti manusia biasa yang sedang berlari. Melihat zombie itu mulai mengejar Wahyu, Wahyu pun berlari menuju ke tempat di mana strateginya akan dilaksanakan. Wahyu berlari sekencang mungkin dan berhasil membuat jarak 300 meter dari zombie itu, setiap zombie itu bertambah cepat, Wahyu berhenti dan menembak kakinya lalu berlari lagi. Setelah beberapa menit berlalu, Wahyu sudah menembak kaki zombie itu 4 kali dan hanya tinggal satu peluru lagi, serta jarak ke tempat tujuannya masih 300 meter. Wahyu berlari sekencang mungkin hingga dia terengah-engah, tinggal 200 meter lagi dan dia menoleh ke belakang melihat zombie itu mulai bertambah cepat, Wahyu tidak punya pilihan lain, dia mengisi grenade launchernya itu dan menembak kaki zombie mutasi itu, namun sayangnya tembakannya sedikit meleset dan hanya menghentikan zombie itu untuk sesaat, zombie itu berlari lagi mengejar Wahyu dengan kecepatan yang lebih cepat. Wahyu berlari sekuat tenaganya, 50 meter lagi, dia terus menghitung jarak ke tempat tujuannya, 40, 30,20 meter lagi, dia terus menghitung jaraknya tanpa mengetahui zombie mutasi yang mengejarnya sudah sangat dekat dengannya. Zombie itu mengangkat tangannya dan akan mencakar Wahyu, namun tiba-tiba ada peluru yang melesat dengan cepat dan mengenai tangan zombie mutasi yang akan mencakar Wahyu, peluru itu ternyata dari Dani, di saat dia sedang membidik di dekat tempat Septian bersiap, dia melihat Wahyu yang akan dicakar zombie itu dan melindungi Wahyu dengan menembak tangan zombie itu. Zombie itu terhenti dan meraung. Wahyu sudah sampai pada tempat yang sudah ditentukannya dan dia membalikkan badannya lalu melihat ke arah zombie itu.

“Hoy! Hah. . . hah. . . Aku disini!” teriak Wahyu dengan terengah-engah. Zombie itu melihat ke arah Wahyu dan mulai berlari ke arahnya lagi. Wahyu mengambil detonator dari sakunya dan menunggu zombie itu masuk ke dalam area bom yang sudah di pasang Septian. Zombie itu berlari mendekati Wahyu dan masuk ke dalam area ledakan bom.

“Rasakan ini, zombie sialan!” teriak Wahyu sambil menekan detonatornya. Bom yang ada di sekitar zombie itu meledak dan membuatnya terhenti sambil meraung kesakitan, kaki zombie itu terluka, namun zombie itu langsung meregenerasinya lagi. Tanpa basa-basi lagi, Tim Elang memulai strategi mereka, Septian menembaki zombie itu dengan machine gunnya terus menerus sambil berteriak. “Menghadaplah kesini makhluk aneh!” Septian terus menembakinya tanpa henti dan membuat zombie itu menoleh ke arah Septian yang ada di sebelah kanannya dan memperlihatkan tangan kirinya ke arah bidikan Wahidyn dengan rocket launchernya. Wahidyn membidik tepat di pergelangan tangannya dimana setengah bagian otanknya berada, lalu dia meluncurkan sebuah roket yang melesat dan meledakkan tangan kanan zombie mutasi itu. Zombie itu meraung kesakitan dan terlihat semua daging di pergelangan tangannya terbakar dan memperlihatkan setengah bagian otak yang ada di sana. Tidak menyia-nyiakan waktu lagi, Dani membidik setengah bagian otak itu lalu menembaknya dengan sniper miliknya, peluru itu melesat dengan cepat dan melubangi setengah bagian otak yang ada di tangan kanan zombie itu. Zombie itu kemudian meraung kesakitan dan berhenti bergerak.

“Karena dia sudah tertembak, waktunya keluar dari sini” ucap Septian yang kemudian berlari secepat mungkin untuk meninggalkan bangunan yang dia gunakan untuk menembaki zombie itu.

Zombie itu masih meraung kesakitan, otak yang ada di pergelangan tangannya yang sudah berlubang itu tiba-tiba membusuk lalu meleleh, bersamaan dengan otaknya yang meleleh tangan kiri zombie itu putus lalu jatuh dan meleleh meninggalkan hanya tulang dari tangan kirinya. Zombie itu marah lalu menghancurkan bangunan yang ditempati Septian tadi dengan tangan kanannya, hanya dengan satu cakaran saja, bangunan itu langsung terbelah, untungnya Septian sudah meninggalkan tempat itu. Strategi yang dibuat Wahyu ternyata berhasil, sekarang tinggal menghancurkan tangan kanannya. Di bangunan tepat di belakang zombie itu, Wahyu sudah mengambil posisi dan bersiap untuk menembakinya, tapi dia lupa kalau dia telah membuang riflenya.

“Dani, aku membutuhkan bantuanmu untuk membuat zombie itu menghadap ke arahku” ucap Wahyu melalui earphone.

“Bukannya kau sudah bisa melakukannya sendiri?” tanya Dani melalui earphone.

“Aku kehilangan senjataku, aku hanya punya satu pistol dengan 7 peluru, kau harus membantuku membuat suara di sekitar bangunanku, tembaklah ruangan yang kutempati ini dengan snipermu, itu akan membuat cukup suara untuk membuat zombie itu menghadap ke sini” jawab Wahyu melalui earphone.

“Baiklah” ucap Dani. Mendengar instruksi dari Wahyu, Dani mengarahkan bidikannya ke arah ruangan Wahyu dan saat bidikannya ada di tubuh Wahyu yang sedang bersiap untuk menembak zombie itu dengan pistolnya, Dani bertanya lagi. “Apa aku harus menembak sekarang atau kita menembak bersamaan-“ saat Dani sedang berbicara, tiba-tiba zombie itu meraung keras dan mengagetkan Dani hingga tanpa disengaja dia menarik pelatuk snipernya “Wahyu! Merunduk!” Dani berteriak secepat mungkin untuk memperingati Wahyu. Mendengar suara Dani, Wahyu langsung merunduk dengan cepat dan peluru yang ditembakkan Dani melesat tepat di atas kepala Wahyu yang merunduk.

“Apa yang kau lakukan?! Kau ingin membunuhku?!” teriak Wahyu marah. Wahyu terus berteriak memarahi Dani dan tanpa diketahui, zombie itu mendengar teriakan Wahyu dan membalikkan badannya, yang mana hal itu membuat zombie itu memperlihatkan tangan kanannya ke bidikan Wahidyn. Sekali lagi Wahidyn melesatkan roket yang mengarah ke tangan kanan zombie itu dan meledakkannya. Suara ledakan itu membuat kaget Wahyu dan Dani, suara ledakan itu membuat mereka berdua panik, namun Dani langsung membidik otak yang ada di pergelangan tangan kiri zombie itu dan melubanginya. Seperti tangan kirinya, tangan kanan zombie itu terputus dan jatuh, lalu meleleh meninggalkan tulang tangan kanannya. Zombie itu meraung lebih keras dari yang sebelumnya lalu beberapa saat kemudian zombie itu berhenti meraung dan tubuhnya jatuh ketanah.

“Apa kita berhasil?” ucap Septian yang sedang berjalan ke tempat Dani dan Wahidyn berada.

“Kita berhasil. . .” ucap Dani tidak percaya.

“Kita menang teman-teman. . .” ucap Wahyu lega.

“Kita menang!!!!” teriak keempat anggota Tim Elang itu secara bersamaan.

Setelah menjalankan strategi Wahyu, Tim Elang berkumpul di tempat Wahidyn dan Dani berada, yaitu di bangunan Menara pengawas yang ada di markas bawah tanah. Mereka melihat semua zombie mulai dikalahkan satu-persatu sampai akhirnya habis dan juga kekacauan seluruh markas bawah tanah Indonesia yang disebabkan oleh zombie tadi telah mereda. Setelah para anggota Zombie Resistance memastikan semua zombie telah dimusnahkan, mereka membangun pagar di tempat gerbang utama yang sudah hancur dan menjaganya dengan ketat. Tim Elang lega, karena mereka bisa mengalahkan zombie mutasi tadi, tapi mereka heran, bagaimana zombie tadi bermutasi? dengan cara yang aneh pula. Mereka berempat berpikir tentang itu dan Wahidyn terkejut oleh bunyi jam tangannya yang tiba-tiba berbunyi, Wahidyn langsung mengaktifkan jam tangannya dan muncul layar virtual lagi, namun kali ini memperlihatkan seorang laki-laki berseragam Zombie Resistance yang berpangkat sama seperti Kapten.

“Halo, anggota Zombie Resistance Indonesia, apakah kalian bisa mendengarku?” ucap laki-laki itu dari layar virtual Wahidyn. “Iya,saya Wahidyn dari Tim Elang di pasukan Zombie Resistance Indonesia” jawab Wahidyn.

“Aku adalah Kapten dari pasukan Zombie Resistance di Amerika, kami melihat adanya sebuah sinyal darurat dari markas bawah tanah kalian, apa yang terjadi?” tanya Kapten dari Zombie Resistance Amerika. “Soal itu, begini pak. . .” Wahidyn menjelaskan semua yang terjadi dan juga zombie yang bermutasi serta kelemahan zombie itu.

“Jadi begitu ya. . .” ucap Kapten dari Zombie Resistance Amerika itu.

“Iya pak, kalau boleh, tolong sebarkan informasi ini kepada semua Zombie Resistance yang ada di penjuru negeri” ucap Wahyu. “Maaf, tapi dengan siapa lagi ini?” tanya Kapten dari Zombie Resistance Amerika. “Saya Wahyu, ketua dari Tim Elang,Kamilah yang berhasil mengalahkan zombie yang bermutasi, Kapten kami telah gugur, serta gerbang utama kami sudah hancur. Kami tidak bisa tinggal di markas bawah tanah ini lagi, saya minta tolong sebarkan informasi ini, kami membutuhkan bantuan secepatnya” jawab Wahyu. “Baiklah, akan kuusahakan. Tim Elang, kalian sudah melakukan kerja yang sangat bagus, tetap pertahankan itu, Zombie Resistance Amerika keluar” ucap Kapten dari Zombie Resistance Amerika yang mengakhiri percakapan mereka.

“Aku harap kita bisa berlindung di markas bawah tanah negara lain” ucap Wahyu.

“Tapi, apakah ada yang mau menerima orang luar?” tanya Septian.

“Entahlah, kita berdo’a saja” jawab Wahyu.

“Tapi aneh, padahal aku merahasiakan saluran komunikasi kita, tapi negara Amerika dapat menemukannya” ucap Wahidyn keheranan.

“Aku lebih heran lagi, dia itu dari Amerika kan? Kenapa dia bisa bicara bahasa Indonesia?” Tanya Dani.

“Oh kalau itu karena system translator yang kumasukkan dalam jam tanganku, itu bisa mengartikan hampir seluruh bahasa di dunia ini menjadi bahasa Indonesia dan juga ucapan kita akan di terjemahkan juga” ucap Wahidyn menjelaskan.

“Kau benar-benar genius ya. . .” ucap Wahyu, Dani, dan Septian bersamaan.

Sementara itu, di markas utama Zombie Resistance Amerika, setelah Kapten dari Amerika itu mengakhiri percakapannya dengan Tim Elang.

“Good Work, Sergeant. Keep your good job” ucap Kapten dari Amerika.

“Thank you, Captain” ucap seorang gadis yang menyambungkan percakapan antara Kapten dari Amerika dengan Tim Elang. “Eagle Team is it? What an interesting team” ucap gadis itu sambil tersenyum.

Episodes
1 The First Mutation 1-1
2 The First Mutation 1-2
3 The First Mutation 1-3
4 Preparation for Departure 2-1
5 Preparation for Departure 2-2
6 Preparation for Departure 2-3
7 Crisis on Departure 3-1
8 Crisis on Departure 3-2
9 Mission at New Land 4-1
10 Mission at New Land 4-2
11 Mission at New Land 4-3
12 Another Mutation 5-1
13 Another Mutation 5-2
14 Another Mutation 5-3
15 Another Mutation 5-4
16 The Team's Bond 5.5
17 A New Shelter 6-1
18 A New Shelter 6-2
19 The Development of The Sniper 7-1
20 The Development of The Sniper 7-2
21 Mission Under Another Command 8-1
22 Mission Under Another Command 8-2
23 Mission Under Another Command 8-3
24 A Farewell Gift From a Captain 8.5
25 The Experience of Fear 9-1
26 The Experience of Fear 9-2
27 The Experience of Fear 9-3
28 The Match 10-1
29 The Match 10-2
30 The Match 10-3
31 The Duel 11-1
32 The Duel 11-2
33 Incoming Danger 12-1
34 Incoming Danger 12-2
35 Incoming Danger 12-3
36 Incoming Danger 12-4
37 The Hawk Take The Shot 13-1
38 The Hawk Take The Shot 13-2
39 The Hawk Take The Shot 13-3
40 The Hawk Take The Shot 13-4
41 The Hawk Take The Shot 13-5
42 The Hawk Take The Shot 13-6
43 The Hawk Take The Shot 13-7
44 The Hawk Take The Shot 13-8
45 The Hawk Take The Shot 13-9
46 Happy Time After The Battle 14-1
47 Happy Time After The Battle 14-2
48 Happy Time After The Battle 14-3
49 Happy Time After The Battle 14-4
50 Another Task To Fulfill 15-1
51 Another Task To Fulfill 15-2
52 Another Task To Fulfill 15-3
53 Another Task To Fulfill 15-4
54 A Glimpse Of The Past 16-1
55 A Glimpse Of The Past 16-2
56 New Mission, New Member 17-1
57 New Mission, New Member 17-2
58 New Mission, New Member 17-3
59 New Mission, New Member 17-4
60 Airport Cleaning 18-1
61 Airport Cleaning 18-2
62 Airport Cleaning 18-3
63 Airport Cleaning 18-4
64 Airport Cleaning 18-5
65 Airport Cleaning 18-6
66 A Promise That Need To Be Kept 19
67 A Truth Or A Lie 20-1
68 A Truth Or A Lie 20-2
69 A Truth Or A Lie 20-3
70 A Truth Or A Lie 20-4
71 The Snow That Kills 21-1
72 The Snow That Kills 21-2
73 The Snow That Kills 21-3
74 The Snow That Kills 21-4
75 The Snow That Kills 21-5
76 The Snow That Kills 21-6
77 The Snow That Kills 21-7
78 The Deal 22-1
79 The Deal 22-2
80 The Deal 22-3
81 The Rogue 23-1
82 The Rogue 23-2
83 The Rogue 23-3
Episodes

Updated 83 Episodes

1
The First Mutation 1-1
2
The First Mutation 1-2
3
The First Mutation 1-3
4
Preparation for Departure 2-1
5
Preparation for Departure 2-2
6
Preparation for Departure 2-3
7
Crisis on Departure 3-1
8
Crisis on Departure 3-2
9
Mission at New Land 4-1
10
Mission at New Land 4-2
11
Mission at New Land 4-3
12
Another Mutation 5-1
13
Another Mutation 5-2
14
Another Mutation 5-3
15
Another Mutation 5-4
16
The Team's Bond 5.5
17
A New Shelter 6-1
18
A New Shelter 6-2
19
The Development of The Sniper 7-1
20
The Development of The Sniper 7-2
21
Mission Under Another Command 8-1
22
Mission Under Another Command 8-2
23
Mission Under Another Command 8-3
24
A Farewell Gift From a Captain 8.5
25
The Experience of Fear 9-1
26
The Experience of Fear 9-2
27
The Experience of Fear 9-3
28
The Match 10-1
29
The Match 10-2
30
The Match 10-3
31
The Duel 11-1
32
The Duel 11-2
33
Incoming Danger 12-1
34
Incoming Danger 12-2
35
Incoming Danger 12-3
36
Incoming Danger 12-4
37
The Hawk Take The Shot 13-1
38
The Hawk Take The Shot 13-2
39
The Hawk Take The Shot 13-3
40
The Hawk Take The Shot 13-4
41
The Hawk Take The Shot 13-5
42
The Hawk Take The Shot 13-6
43
The Hawk Take The Shot 13-7
44
The Hawk Take The Shot 13-8
45
The Hawk Take The Shot 13-9
46
Happy Time After The Battle 14-1
47
Happy Time After The Battle 14-2
48
Happy Time After The Battle 14-3
49
Happy Time After The Battle 14-4
50
Another Task To Fulfill 15-1
51
Another Task To Fulfill 15-2
52
Another Task To Fulfill 15-3
53
Another Task To Fulfill 15-4
54
A Glimpse Of The Past 16-1
55
A Glimpse Of The Past 16-2
56
New Mission, New Member 17-1
57
New Mission, New Member 17-2
58
New Mission, New Member 17-3
59
New Mission, New Member 17-4
60
Airport Cleaning 18-1
61
Airport Cleaning 18-2
62
Airport Cleaning 18-3
63
Airport Cleaning 18-4
64
Airport Cleaning 18-5
65
Airport Cleaning 18-6
66
A Promise That Need To Be Kept 19
67
A Truth Or A Lie 20-1
68
A Truth Or A Lie 20-2
69
A Truth Or A Lie 20-3
70
A Truth Or A Lie 20-4
71
The Snow That Kills 21-1
72
The Snow That Kills 21-2
73
The Snow That Kills 21-3
74
The Snow That Kills 21-4
75
The Snow That Kills 21-5
76
The Snow That Kills 21-6
77
The Snow That Kills 21-7
78
The Deal 22-1
79
The Deal 22-2
80
The Deal 22-3
81
The Rogue 23-1
82
The Rogue 23-2
83
The Rogue 23-3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!