Korea Selatan part 2

Musim dingin di negara ini benar benar terasa sampai ke tulang, bahkan supir taxi berkali kali menawarkannya agar mampir di toko pakaian untuk membeli pakaian hangat. Namun Jennifer menolaknya. Ia hanya ingin segera keluar dari taxi dan sampai pada tempat tujuan. Untuk menenangkan syarafnya yang tegang, Jennifer memilih melihat pemandangan jalan yang indah. Supir taxi sudah membawanya pada tempat tujuan. Bangunan indah nan megah seperti yang terlihat di dalam surat kabar sekarang ada di depannya.

Jennifer mulai mendekati rumah tersebut, keraguan padanya terbersit saat ingin masuk kedalam. Rumah indah itu memilik taman luas yang sekarang penuh dengan air embun akibat cuaca dingin. Jennifer semakin membeku merasakan udara disekitarnya. Ia semakin ragu saat ingin memasuki halaman tersebut. Apakah ia akan melihat sesuatu yang tidak diinginkannya? Apakah ia akan menemui kenyataan suaminya berselingkuh? Jika itu semua benar benar terjadi, hancurlah harapannya dan itulah akhir pernikahan mereka.

Jennifer datang jauh jauh kemari hanya ingin melihat kebenarannya dengan mata kepalanya sendiri. Tapi ia harus menghapus keraguannya sekarang. Ia harus segera mencari tahu. Bel pintu ditekan Jennifer berkali kali. Franciska membuka pintu. Wanita cantik itu membuat Jennifer membeku. Ia benar benar tinggal disini. pikir Jennifer sedih. Sosoknya terkejut saat melihat Jennifer depan pintu. "Ada apa kau kesini?"

"Karena ini rumah Jonathan, kurasa aku yang harus menanyakan hal itu padamu." balas Jennifer. Jennifer mendorong wanita itu sedikit. "Aku mau masuk, aku lebih berhak karena aku istrinya."

Tatapan Franciska mengejek. "Silahkan saja masuk, jika kau penasaran."

"Tentu saja!" bentaknya. "Dimana Jonathan?"

Franciska tersenyum geli melihat tingkah Jennifer. "Dia akan segera tiba, silahkan duduk dan menunggunya. Anggap saja aku tidak ada."

"Aku tidak takut padamu." tatapan Jennifer tajam.

Suara tawa Franciska terdengar menggema di ruangan itu. "Tentu saja kau takut, jika tidak untuk apa kau jauh jauh datang kesini."

Suara tawa dan ejekan wanita itu membuat Jennifer merasa jijik. Bagaimana mungkin ia menghadapi wanita ini disini. Perasaan takut tiba tiba muncul jika saja Jonathan tahu, ia datang kemari untuk menyelidikinya. Apa yang akan terjadi pada pernikahannya ini. Wanita ini terus saja menghinanya, ingin sekali ia menamparnya dengan keras.

Franciska kembali menatap Jennifer dengan angkuh. "Aku dan Jonathan saling mencintai. Kau mencurinya dariku. Apa kau pikir akan sesederhana itu? Ia seorang Carlos dan kau hanya seorang karyawan biasa yang tiba tiba hamil. Aku tahu semua tentang anak itu." Franciska kembali mengejeknya.

"Aku dan Jonathan sudah menikah." balas Jennifer putus asa, entah bagaimana cara membalas hinaan Franciska.

Tawa Franciska kembali pecah. "Mungkin itu memang faktanya. Tapi tidak bisa menutupi fakta lain bahwa aku kekasihnya."

"Tapi kau sudah ditinggalkannya." bentak Jennifer.

"Jonathan mungkin sangat menyesal sekarang. Lagi pula, ia meninggalkanmu beberapa jam setelah kalian menikah, aku ikut bahagia akan kabar yang tersebar di media itu." senyum Franciska mengejek. "Jonathan hanya mencari pelarian. Kami saling memiliki, dan aku harus berterimakasih padamu karena telah melahirkan seorang anak sebagai ahli waris untukku nanti."

"Berterima kasih padaku?" tanya Jennifer. "Apa maksudmu?"

"Aku sama sekali tidak mau merusak tubuhku dengan mengandung dan melahirkan seorang anak, tapi mungkin Jonathan akan berkeras hati untuk memiliki anak setidaknya hanya satu. Dan aku bahagia itu anakmu. Aku tidak harus mendapatkan garis garis pada perutku bekas kehamilan dan mengubah tubuhku menjadi jelek. Aku sangat bangga dengan bentuk tubuhku. Jadi aku berterimakasih padamu setidaknya aku bisa menjadi seorang ibu tiri daripada aku yang harus menjadi ibunya."

"Aku tidak akan pernah membiarkan kau mendekati anakku." bentak Jennifer. Kemarahan padanya semakin memenuhi dirinya.

Franciska kembali tertawa. "Itu harus kau terima, apa kau pikir Jonathan akan memberimu sebuah pilihan? Ia sangat terikat dengan anak itu kan? akan menjadi ahli waris karena berdarah Carlos dan ketika ia menceraikanmu, kau sangat beruntung jika ia mau memberikan hak asuh anak padamu." ejeknya lagi.

"Tak seorang pun bisa merebut anakku!" Jennifer membentak dengan kemarahan yang tidak bisa terkendali lagi.

Ia sudah tidak tahan menghadapi Franciska dan kenyataan yang dikatakannya. Suara tawa dibelakangnya menggema lagi, ia sudah kalah sekarang, ia harus pergi meninggalkan rumah itu. Jelas sekali kedekatan antara Jonathan dan Franciska. Semua cerita tentang rumah tangganya begitu banyak yang Franciska ketahui. Itu sudah jelas membuktikan betapa dekat dan percayanya Jonathan padanya. Rasa cemburu dan sakit hati menyelimuti hatinya.

Saat sudah berada di halaman. Seorang supir menyapanya. "Nyonya Carlos, aku disuruh tuan menjemput anda menuju bandara."

Jennifer sangat terkejut dengan pernyataan itu.

Bagaimana Jonathan bisa tahu ia ada disini? pria brengsek, ia masih saja diikuti oleh pengawalnya secara diam diam sehingga ia bisa tahu keberadaannya.

Dengan terpaksa ia naik mobil jemputan itu, pikiran Jennifer berkecamuk menjadi satu. Apakah Jonathan dan Jennifer sudah mendiskusikan soal masa depan Velly? Jennifer merasakan ketakutan saat harus berhadapan pada kemungkinan akan kehilangan putrinya. Seorang Carlos bukanlah lawan yang seimbang untuknya.

Jennifer diantarkan langsung ke ruang tunggu bandara. Berbagai makanan dan minuman disodorkan padanya namun ditolaknya. lagi lagi Jennifer berpikir bagaimana seorang Carlos bisa menyelidiki keberadaannya dan juga menjemputnya dirumahnya seolah olah Jennifer anak bandel yang kabur dari rumahnya sendiri. Tapi kenekatan Jennifer memang sangat mengguncangkan dirinya sendiri, ia benar benar datang ke negara asing yang dingin hanya untuk membuat hatinya kesakitan seperti ini.

Tapi ia harus menanyakan mengenai alasan Franciska bisa mengatakan hal seperti itu. Wanita cantik itu telah menghinanya bahkan menjelaskan tentang hubungannya dengan Jonathan. kata saling mencintai yang dikatakannya tidak akan pernah didapatkan Jennifer. Ia hanya menikmati kehangatan ruang tunggu itu untuk mengusir kemungkinan kemungkinan pada pikirannya.

Tak lama supir yang menjemputnya tadi datang. "Sudah waktunya nyonya naik pesawat."

"Lalu dimana Jonathan?" tanya Jennifer.

"Tuan sudah menunggu di dalam pesawat, nyonya." supir itu memberitahunya.

Pesawat pribadi memang sudah menunggunya di landasan bandara Incheon. Ia harus bersiap siap naik kesana dan menghadapi kemarahan Jonathan.

Happy Reading All...

Have fun guys...

Terus dukung, like n komen karyaku😘😘😘

Terpopuler

Comments

TongTji Tea

TongTji Tea

elaah ke korea selatan kek ke mall senayan city..muter2 pulang .

2022-11-13

0

scarlet

scarlet

Thor,,,, jgn biarkan jenny jd perempuan lemah,,,

2022-10-10

0

Tia Aprillya

Tia Aprillya

author knapa ceirtanya sedih sekali...aku wanita thor jdi tau rasanya gmna d gtuin sma suami...🙈🙈👌👌

2020-03-25

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!