Kesalahpahaman

HAPPY READING ALL...

👇👇👇👇👇

 

Jennifer terbangun saat cahaya pagi masuk kedalam kamarnya, Jonathan yang sudah berpakaian lengkap berdiri sambil memandanginya. Terkejut dengan tatapan itu, Jennifer terduduk sambil memegang selimutnya.

"Apakah kebohonganmu masih belum berakhir?" bentak Jonathan.

Tercengang dengan pertanyaan yang membingungkan itu, Jennifer tiba tiba takut. "Apa maksudmu? Ada masalah apa lagi?"

"Ini...Ini masalahnya!" sambil melempar surat kabar pada Jennifer. "Kau dan Kevin saling berpegangan tangan bahkan kau memeluknya dari samping di pantai."

Jennifer menunduk dan gemetaran saat membuka surat kabar itu, dan membeku membuat kulit putihnya semakin memucat. Foto itu diambil saat Jennifer ingin terjatuh dan satu foto lagi saat Jennifer menenangkan Kevin.

Jennifer mendongak dan menatap wajah suaminya yang emosi. "Ini bukan seperti yang kau pikirkan."

"Foto itu diambil dari lensa digital jarak jauh. Paparaji itu sangat pintar menantikan momen ini." kata Jonathan sambil mengambil surat kabar itu dengan kasar. "Apa hubunganmu dengan Kevin, apa ia ayah kandung dari anakmu."

"Tidak! ia bukan ayah kandung anakku. Aku dan Kevin hanya teman, tidak lebih. Yang terjadi diantara kami hanya percakapan biasa. Kevin menceritakan rumah tangganya yang diambang kehancuran"

"Saling bertukar cerita memilukan rupanya. Merasa saling tersentuh?" Jonathan melotot, "Aku semakin tidak mempercayaimu, Kevin adalah pria yang sempat mengajakmu berkencan kan, dan sebenarnya kau juga sangat menyukainya, hanya saja kau terlambat saat tahu Kevin menikahi Magdalena."

Mendengar itu, membuat Jennifer sangat marah, lagi lagi suaminya menghinanya setelah malam percintaan mereka. "Aku tak pernah menyukainya sedikitpun, aku tak pernah menjalin hubungan apapun dengannya, dan Velly bukan anaknya." Jennifer makin frustasi.

"Brengsek...persetan dengan semua ceritamu." tukasnya kasar. "Aku akan pergi, dalam beberapa hari ini hasil tes DNA akan keluar dan aku tidak ingin bertemu denganmu sampai saat itu."

Dengan terkejut Jennifer menyaksikan suaminya keluar. "Kau mau kemana Carlos?" Jennifer mengejarnya sampai keujung tangga karena sadar ia masih menggunakan selimut.

"Paris...aku akan menemuimu di Villa tiga hari lagi."

Kemarahan Jennifer semakin memuncak saat tahu akan ditinggalkannya lagi. "Kau sangat pengecut Jonathan Carlos." teriak Jennifer.

Mendengar teriakan istrinya membuat Jonathan berbalik dan menatapnya tajam.

"Aku serius dengan ucapanku Carlos kau memang pengecut." provokasi Jennifer.

Sadar akan wajah suaminya yang semakin merah padam, Jennifer berlari ke kamar dan menutup pintunya, ia segera memakai bajunya sembarangan. Jonathan yang merasa terprovokasi mengejarnya dan menendang pintu kamar dengan keras.

"Beraninya kau menuduhku pengecut." bentak Jonathan.

"Kau memang pengecut, kau selalu lari sejak aku memberitahumu tentang anak kita. Kau meninggalkanku saat malam pernikahan kita dan sekarang kau melakukan hal yang sama." Jennifer sedih dan tubuhnya gemetaran karena takut. "Semalam kau tidak mau membahasnya, kau tidak mau mendiskusikannya denganku."

"Apa yang harus kita diskusikan?" bentak Jonathan. "Kau tidak menceritakan kejujuran, malah kau buat cerita palsu diatas kebohonganmu."

"Itu bukan cerita palsu, itulah kebenarannya." balas Jennifer.

Jonathan melangkah maju mendekati Jennifer. "Kau terus saja berbohong dan menambah kebohongan lagi dan lagi." cemoohnya. "Apa kau pikir aku akan mendengarkan kebohonganmu yang lain?"

Jennifer melangkah mundur saat suaminya mulai mendekat. "Aku terpaksa berbohong...aku tidak tahu lagi apa yang harus aku lakukan." tangis Jennifer pun pecah. "Kenapa semuanya tentangmu, kau tidak memikirkan perasaanku sedikitpun, saat kau bahagia memperkenalkan Franciska padaku dan mempertimbangkan menikah dengannya."

Jonathan makin frustasi melihat sikap istrinya. "Aku tidak mau mendengar omong kosongmu lagi. Kebohongan tetaplah kebohongan, bagaimanapun keadaannya. Tak satupun dari ucapanmu dapat menjadikan landasan kebenaran. Tak ada lagi yang perlu kau katakan. Aku tidak ingin hidup dengan itu ataupun memaafkanmu."

Dalam keadaan marah Jonathan melanjutkan. "Hubungan kita sudah berakhir dan harus berakhir, percintaan yang panas antara kita berdua, tidak cukup menahanku untuk terus bersamamu." Jonathan berbalik dan keluar. Kali ini Jennifer hanya terdiam dan tak ingin menahannya.

Tangis haru pecah terdengar dalam ruangan kamar itu, kali ini rumahtangganya hancur berkeping keping, tidak ada jalan untuknya kembali bersama seorang Carlos. Ia menatap sekeliling ruang kamar itu, kali ini ia akan meninggalkan rumah ini untuk selamanya, lagi lagi setelah malam percintaan panas keduanya.

🌹🌹🌹

Bagaimana seorang Carlos menyikapi Jennifer yang disakitinya setelah mengetahui akan kebenaran anak kandungnya...

Tunggu ceritaku selanjutnya

🌹🌹🌹

 

Terpopuler

Comments

scarlet

scarlet

pergilah yg jauh jenny,,, biarkan dia menyesali semua perlakuaanx sampai menangis drh,,,,jd wanita jgn terlalu gampang d raih,,

2022-10-10

0

Erlisa Dloifah

Erlisa Dloifah

haduh thorrrr

2020-07-23

2

Fida Bunda Nino

Fida Bunda Nino

Jojo kampret

2020-05-19

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!