Korea Selatan

Satu jam sudah berlalu Jonathan didalam kamar mandi benar benar sangat lama tidak seperti biasanya. Suara bantingan pintu kamar mandi mengagetkan Jennifer. Kemarahan pada wajah Jonathan terlihat sangat jelas. Jennifer harus mengatakan sesuatu padanya.

"Kita tidak bisa bercinta dalam suasana seperti ini. Kita masih belum bisa menyelesaikan masalah kita." gumam Jennifer, suaranya tercekat karena takut akan kemarahan Jonathan.

Jonathan menatapnya dengan sinis. "Siapa yang mau bercinta?" cemooh Jonathan. "Itu hanya melakukan hubungan intim, tidak lebih dari penyaluran nafsu, apa kau pikir pisah ranjang solusi buat masalah kita."

"Hubungan kita tidak cukup hanya hubungan intim." bentak Jennifer frustasi.

Jonathan semakin memandang marah. "Memang tidak, tapi itu adalah kebutuhanku, kebutuhan setiap pria manapun." Jonathan melangkah keluar meninggalkan Jennifer.

"Kau mau kemana?" teriak Jennifer.

"Aku tidak mau terbangun dan menganggapmu seolah olah istriku." ejek Jonathan. "Jadi aku lebih baik tidur di kamar lain."

Airmata Jennifer merebak keluar. Bagaimana bisa rumahtangganya terus seperti ini. Jennifer mengganggap bercinta adalah kata yang pas untuk dilakukan sepasang suami istri, tapi Jonathan menganggap semua itu hanya sekedar hubungan intim, pelepas nafsu. Jennifer sedih dan hancur atas perlakuan Jonathan terhadapnya. Apa yang harus ia lakukan sekarang, mengapa hubungan antara ia dan Jonathan semakin terhalang jurang yang dalam. Jennifer takut akan masuk lebih dalam pada masalah ini.

Tapi pikiran mengenai Franciska tidak mudah hilang begitu saja, bagaimana bisa Jonathan tidak ingin membahas mantan kekasihnya dengannya. Jennifer semakin ragu akan hubungan rumahtangganya, ia tahu kepercayaan yang harus mereka bangun sudah hancur sekarang. Memang sangat sulit diperbaiki.

Keesokan harinya, Jennifer bangun lebih awal. Ia menyiapkan sarapan tanpa pelayan villa. Setelah semuanya sudah siap di meja makan, pelayannya mengatakan bahwa Jonathan terbang kembali ke Korea Selatan karena ada urusan yang sangat mendesak. Mendengar itu Jennifer sangat terguncang. Lagi lagi ia ditinggalkan Jonathan.

Jennifer sangat yakin Jonathan bertemu Franciska dan mereka tinggal bersama. Kenyataan seorang Carlos ditolaknya semalam, membuat Jonathan mencari pelampiasan kepada wanita lain. Jennifer semakin merasakan kesedihan yang mendalam, selera makannya tiba tiba lenyap. Ia hanya menyuapi Velli dan bermain bersama putrinya dengan hati yang penuh kegalauan.

Jennifer berusaha mengenyahkan pikirannya, tapi ia benar benar tidak bisa. Bagaimana ia bisa menerima perselingkuhan suaminya setelah ia ditinggalkan semalam. Jika Jonathan menganggap ia seperti wanita wanita lain yang akan menerima perselingkuhannya, itu tidak akan terjadi. Tanpa pikir panjang Jennifer memesan tiket ke Korea Selatan. Ia akan menitipkan anaknya pada Grace dan memergoki suaminya yang sedang berselingkuh, menghadapi keduanya sehingga ia akan jelas pada hubungan rumah tangganya.

Ketika segalanya sudah siap dan ia akan kembali ke kotanya untuk menitipkan Velly pada tantenya. Dua orang bertubuh tegap mengikuti mereka.

"Siapa kalian...?"

"Kami pengawal nyonya yang diperintahkan oleh tuan Carlos." kata mereka. "Tuan Carlos ingin anda mendapat pengawalan saat berada di luar rumah."

"Tapi itu bukan keinginanku dan kurasa tidak perlu, aku tidak butuh pengawalan." Jennifer membantah. "Kalian katakan padanya bahwa aku tidak ingin ada orang lain mengikutiku."

"Maaf nyonya, kami hanya menjalankan tugas." bantah mereka.

"Aku akan membunuh kalian jika masih mengikutiku." ancam Jennifer.

Keduanya mundur dan mengalah. Jennifer sebenarnya tidak ingin menempatkan mereka pada situasi yang sulit. Tapi semuanya sangat berlebihan. Saat ia hampir sampai di kota S. Dering ponselnya mengagetkannya, tidak salah lagi Jonathan menghubunginya.

"Permainan apa yang sedang kau lakukan?" bentak Jonathan. "Kau butuh pengawalan mengingat paparaji selalu mengikuti keluargaku."

"Aku tidak butuh itu. Aku tidak butuh orang lain mengikuti kemana aku akan pergi. Aku juga butuh privasi." jawab Jennifer.

"Privasi seperti apa yang kau inginkan, apa kau ingin menemui selingkuhanmu tanpa sepengetahuanku." tuduh Jonathan.

Jennifer tersulut oleh emosi atas tuduhan itu. "Oh jadi ini yang kau inginkan, ini bukan untuk melindungiku, tapi ini untuk memata matai setiap gerak gerikku agar mudah dilaporkan padamu." bentak Jennifer.

Jennifer mematikan ponselnya, bahkan ia mematikan power ponsel agar tidak ada yang bisa menghubunginya. Sampailah ia dirumahnya dan menitipkan Velly pada Grace. Ia ingin segera terbang ke Korea Selatan.

Grace terkejut melihat ponakannya kembali. "Ada apa lagi ini Jenni?" bentak Grace.

Jennifer mengembuskan nafasnya dengan keras. "Tidak ada apa apa tante tapi Jennifer titip Velly, Jenni ingin terbang ke Korea Selatan menemui Jonathan."

"Bukankah Jonathan ada bersama kalian?" tanya Grace.

"Ia berangkat pagi pagi menemui kekasihnya." amarah Jennifer muncul.

"Lebih baik kau tanyakan kebenarannya langsung pada Jonathan. Ini tidak baik Jenni." Grace mengingatkan.

"Aku harus segera berangkat tante, aku akan langsung memergoki keduanya." ujar Jennifer.

Dan pergi meninggalkan Velly. Grace sudah tidak bisa bicara apa apa lagi. Ponakannya sangat keras kepala persis mendiang ibunya yang tak pernah bisa diatur oleh siapapun.

Perjalanan begitu panjang ke bandara, kekacauan pikirannya membuat ia lupa jika di Korea sekarang musim dingin. Ia sama sekali tidak membawa baju hangatnya, ia hanya membawa tas kecil berisi paspor dan tiketnya, beberapa alat make up dan beberapa lembar uang kertas.

Sampailah ia di Bandara internasional, perjalanan cukup panjang hampir 5jam cukup melelahkannya. Udara dingin menyambutnya saat sampai di Bandara International Incheon.

Ia menahan rasa dinginnya dan naik taxi menunjukkan gambar pada supirnya.

Supir yang cukup ramah, mengajaknya bicara dalam bahasa Inggris. Dan mengantarnya ke tempat tujuan sampai 3 jam. Perjalanan yang panjang dan melelahkan.

SELAMAT MENIKMATI CERITAKU😘😘😘

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***